BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

Mendiknas Sayangkan Sekolah Gay

13»

Comments

  • vinn wrote:
    abe. wrote:
    b0y2oo6 wrote:
    Future_Boy wrote:
    OMG!!!Bener2 maluin dah kalo gitu.Gak heran kita dicerca mulu ama masyarakat kalo yg bicara di publik kyk gitu. :shock: :shock:
    :shock: :shock: :shock:
    jgnkan masyarakat umum, sesama kita aja msh bnyk yg saling cerca
    (kapan mo maju kalo begini....?? uuufffhhhhh.....)

    terutama loe tukang cercanya! :lol: :lol: :lol:
    ssstttttttt......ati2 kalo ngablak...situasi lagi panas tauuukkk...
    (mao luh bikin gosong apa ? hihihiihiihh...wussssss...wuuuuuusssss...)
  • gw setuju banget dengan sekolah ini. ini kan bukan wajib hanya alternatif sama saja dgn homeschooling yg skr lagi marak. sekalilagi ini hanya alternatif. mereka yg sudah comfort di sekolah umum pilih saja sekolah umum. bagi yang belum, sekolah ini bisa menajdi alternatif. sama saja dgn sekolah2 china, kan gak ada aturan yg boleh daftar hanya org china saja. langkah bagus buat anda yg di surabaya
  • jejakasby wrote:

    Ma'af ... kog gue jadi 'sinis' dengan proyek ini.

    Jujur, apa yang udah dilakukan "GAYA NUSANTARA' buat para gay
    di Surabaya (minimal) di Indonesia (maksimal)

    Hanya bagi-bagi kondom?

    Kalo mau bikin sekolah atau pendidikan ...

    Nggak usahlah ada embel-embel SEKOLAH GAY ..
    SEKOLAH HOMO SEKOLAH BANCI ...

    Apa nggak malah bikin CITRA BURUK ?

    Jadi inget, semalem,(27 Juni 2008) Rudi Mustafa, mantan pasangan gay
    Dede Oetomo tampil di TV SBO dalam acara ...(lupa)

    Topiknya tentang,"JADI KUCING alias GAY"

    Waktu ditanya, kenapa anda bangga jadi gay?

    Rudi menjawab,"Saya bangga jadi gay dan bersyukur menjadi gay.
    Dengan jadi gay saya bisa threesome, nggak monoton, nggak ada
    surat, nggak ada anak, bisa bervariasi ..."


    EDAN!

    Gue ggeleng-2 kepala ...

    Inikah CITRA GAY yang ditanamkan ke masyarakat?

    Citra gay yang nggak mau bertanggung jawab?

    Bisa variasi, bisa 3some ... sungguh jawaban yang LOL banget
    nurut gue.

    Gue juga yakin, Rudi tuh orang berpendidikan ...

    Tapi kenapa muncul jawaban seperti itu ... sambil ngondek lagi!

    hmmm, maunya mendidik bagus sih, tapi benahi dulu internal organisasi terutama orang-orang yang tidak smart dan asal nyolot saja dan itu sungguh mempertebal stigma, sudah jadi rahasia umum, banyak orang-orang di lsm tersebut yang bukan berusaha memperbaiki citra tapi malah ngancurin!!!!! ketuanya suka nguber-nguber brondong dan sms yang jorok-jorok, mondar mandir di kamar mandi kolam renang untuk apalagi???
    capek deh....!!
  • jejakasby wrote:

    Ma'af ... kog gue jadi 'sinis' dengan proyek ini.

    Jujur, apa yang udah dilakukan "GAYA NUSANTARA' buat para gay
    di Surabaya (minimal) di Indonesia (maksimal)

    Hanya bagi-bagi kondom?

    Kalo mau bikin sekolah atau pendidikan ...

    Nggak usahlah ada embel-embel SEKOLAH GAY ..
    SEKOLAH HOMO SEKOLAH BANCI ...

    Apa nggak malah bikin CITRA BURUK ?

    Jadi inget, semalem,(27 Juni 2008) Rudi Mustafa, mantan pasangan gay
    Dede Oetomo tampil di TV SBO dalam acara ...(lupa)

    Topiknya tentang,"JADI KUCING alias GAY"

    Waktu ditanya, kenapa anda bangga jadi gay?

    Rudi menjawab,"Saya bangga jadi gay dan bersyukur menjadi gay.
    Dengan jadi gay saya bisa threesome, nggak monoton, nggak ada
    surat, nggak ada anak, bisa bervariasi ..."


    EDAN!

    Gue ggeleng-2 kepala ...

    Inikah CITRA GAY yang ditanamkan ke masyarakat?

    Citra gay yang nggak mau bertanggung jawab?

    Bisa variasi, bisa 3some ... sungguh jawaban yang LOL banget
    nurut gue.

    Gue juga yakin, Rudi tuh orang berpendidikan ...

    Tapi kenapa muncul jawaban seperti itu ... sambil ngondek lagi!

    hmmm, maunya mendidik bagus sih, tapi benahi dulu internal organisasi terutama orang-orang yang tidak smart dan asal nyolot saja dan itu sungguh mempertebal stigma, sudah jadi rahasia umum, banyak orang-orang di lsm tersebut yang bukan berusaha memperbaiki citra tapi malah ngancurin!!!!! ketuanya suka nguber-nguber brondong dan sms yang jorok-jorok, mondar mandir di kamar mandi kolam renang untuk apalagi???
    capek deh....!!
  • nice idea, tapi ada beberapa hal yang harus diperhatiin. termasuk orang2 ga bertanggung jawab yang malah manfaatin skul ini buat kepentingan mereka sendiri. baik need for sex or money. don't u think? jangan sampe image tambah rusak.
  • Sebagai gay aq slalu membawa citra nama baik seorang gay di mata umum... Memang keadaan kita skarang di cap sebagai golongan free sex... Mungkin dgn adanya skolah tersebut memungkinkan kita menjadi lebih baik di mata masyarakat... klo bener2 seperti ni aq sangat mendukung...
    Acara dede oetomo ?
    kalian harus membedakan, apa benar si rudi itu gay ? atau dia cuma cowo biasa yg disuru berakting ngondek dan menjelek2an kita di mata masyarakat ?

    Aq cuma menyarankan...
    Kita ini mencintai sesama cowo, bukan sex... Sex itu bukan cinta...
    Jadi aq sangat berharap kalian bisa mengerti apa arti cinta, supaya kita tidak menjadi golongan yg di anggap buruk di mata masyarakat...
    Kasi tunjuk ke masyarakat kalau kita mempunyai kehidupan yg indah dan suasana hubungan yg romantis... dgn begitu masyarakat akan melihat kita dgn kedua matanya ^^

    pahami apa yg di arti cinta, romantisme, keindahan dalam berpasangan dgn begini org2 akan melihat kita sebagai kaum yg memiliki warna yg bercahaya...

    bagi yg da punya pasangan tetap, tumbuhkan pada pasangan kalian hidup saling membutuhkan... Gairah positif, jangan tunjukan dampak negatif di masyarakat... (^-^)

    smoga kata2ku berguna buat kalian semua...
  • Reafreiya wrote:
    Sebagai gay aq slalu membawa citra nama baik seorang gay di mata umum... Memang keadaan kita skarang di cap sebagai golongan free sex... Mungkin dgn adanya skolah tersebut memungkinkan kita menjadi lebih baik di mata masyarakat... klo bener2 seperti ni aq sangat mendukung...
    Acara dede oetomo ?
    kalian harus membedakan, apa benar si rudi itu gay ? atau dia cuma cowo biasa yg disuru berakting ngondek dan menjelek2an kita di mata masyarakat ?

    Aq cuma menyarankan...
    Kita ini mencintai sesama cowo, bukan sex... Sex itu bukan cinta...
    Jadi aq sangat berharap kalian bisa mengerti apa arti cinta, supaya kita tidak menjadi golongan yg di anggap buruk di mata masyarakat...
    Kasi tunjuk ke masyarakat kalau kita mempunyai kehidupan yg indah dan suasana hubungan yg romantis... dgn begitu masyarakat akan melihat kita dgn kedua matanya ^^

    pahami apa yg di arti cinta, romantisme, keindahan dalam berpasangan dgn begini org2 akan melihat kita sebagai kaum yg memiliki warna yg bercahaya...

    bagi yg da punya pasangan tetap, tumbuhkan pada pasangan kalian hidup saling membutuhkan... Gairah positif, jangan tunjukan dampak negatif di masyarakat... (^-^)

    smoga kata2ku berguna buat kalian semua...
    meragukan ke 'gay'an Rudi? hmmm, saya cukup tahu tentang gaya nusantara meski saya tidak terlibat di sana, nggak mungkin kalau Rudi hanya 'disuruh' ber akting ngondek, apalagi dibilang kalau dia 'cowo biasa' dia itu laki laki gay yang sudah cukup berumur(baca:dewasa), disitu dia mengaku sudah 49 tahun!! dan tidak sekali dua kali bapak Rudi masuk ke Televisi dan media, berkali-kali dia ada di TransTV (kalau tidak salah dulu topiknya juga Kucing), dimana dia dengan bangga pernah bercerita secara blak-blakan kalau dia dan pasangannya yang sekarang ( bukan pak dede), main ber3 dengan kucing termahal!!! jadi semua itu memang justru mempertebal cap jelek dari masyarakat bahwa gay memang identik dengan gonta ganti pasangan, sex bebas, dan seabreg konotasi negatif lainnya, jika dianggap Rudi sperti orang yang tidak berpendidikan, walahualam, karena menurut pengakuan dia, dia memang hanya tamat SMA, dan hidup berpasangan dengan bapak dede selama puluhan tahun tidak membuatnya menjadi 'smart' dan bisa membedakan mana yang seharusnya diucapkan, mana yang tidak, itu semua ternyata bukan jaminan, sayang sekali nama besar gaya nusantara lama lama bisa hancur karena ulah orang-orangnya sendiri!!
  • di kelas, peserta didiknya make busana nggak? ooPS
  • =================================================
    Boleh kasih koment khan...

    well, "ide" sekolah ini seh buagus buanget...aku MENDUKUNG dan memberikan APRESIASI POSITIF sama sekolah ini...
    Memang untuk memulai sesuatu, apalagi sesuatu hal itu "BARU", seperti biasa, pasti ada PRO & KONTRA mengenai hal tersebut...So, pro & kontra yang ada, MESTI ditanggapi dengan kepala dingin oleh para pendirinya...
    Sepanjang sekolah ini tidak mengajarkan hal-hal yang bertentangan dengan HUKUM yang berlaku, seperti pornografi, dan lain sebagainya...menurutku seh, SUDAH SEPANTASnya sekolah ini TETEP BERDIRI....
    Tinggal, bagaimana PENGELOLAnya saja MENJELASKAN kepada MASYARAKAT...
    Buktinya...
    Dulu, keberadaan GAYA NUSANTARA, dicemooh orang, sampe sekarang tetap EXIST...
    JANGAN TAKUT DIBUBARKAN, KEBEBASAN BERSERIKAT & BERKUMPUL, MENYATAKAN PENDAPAT di LINDUNGI UNDANG-UNDANG DASAR...dan itu merupakan HAK ASASI MANUSIA....
    SEMOGA SEKOLAH INI TETAP EXIST ya...!@!@!
    ================================================
  • Jd pengen komentar (walo agak telat).. Menurut gw sih adanya sekolah 'gay' itu langkah bagus lho.. Emang sih bisa mengarah ke eksklusivitas n ngak membumi.. Spt sekolah cina (meminjam contoh TS diatas..), emang keliatan kan eksklusivitas nya? Tp coba liat prestasi nya.. Ada ngak yg di bawah rata2 ? Dan itu lah yg membangun eksistensi orang Cina.. Mungkin mereka minoritas, tp mereka eksis dan berprestasi (note: jgn salah sangka, gw bukan Chi lho..). Memang mereka jadinya kurang membaur.. Tp even mau membaur pun.. Sering sulit diterima oleh pribumi yg lain (mungkin dulu ya?). Analogi sama jg dgn sekolah gay.. Gay mau membaur pun sampai skrg sulit diterima kan? Satu2nya jalan spy diterima adalah being discreet.. Yg berarti tdk eksis di masyarakat. Mending sekalian aja eksklusif, bersatu supaya kuat n eksis.. Dari situ masyarakat bisa tau.. Oh.. Lulusan nya ternyata 'waras' tho.. Ngak spt typical gay yg selama ini ada di bayangan masyarakat.. Makanya gw setuju.. Selain itu.. Pernah ngak loe ngerasa ngiri sama pasangan str8 yg bisa pacaran pegang2an tangan di depan umum? Gw ngiri loh! Di tempat yg notabene jelas2 tempat gay lah loe bisa berbuat yg sama (walo tetep ada aturannya n ngak vulgar).. Kalo yg ini sih alasan pribadi.. Hehe..
  • toyo wrote:
    Emang benar si Rudi Mustafa itu ngomong itu di TV. Kalau memang benar saya akan komplain dengan Rudi melalui Dede Utomo.

    Atau mungkin ada yang di forum ini yang anak GN, mesti kasih tahu itu Rudi kalau memang benar mengatakan itu.

    Jujur saya kecewa sekali kalau memang benar berita itu? Dan saya akan sampaikan keberatan atas jawaban. Padahal Rudi kan mestinya dapat pengetahuan soal seksualitas dan hak - hak sebagai gay dengan teman - teman GN. Kenapa ngacok begitu??

    Kalau soal GN membagi - bagikan kondom, saya pikir itu tidak salah kok. Kan banyak juga manfaat nya bagi kita teman - teman soal pendidikan perlunya kondom.

    Tapi jangan sampai hanya cuma membagi - bagikan kondom saja tanpa ada membangun kesadaran kritis dan advokasi. Itu yang bahaya...Nanti jualan kondom dong jadinya...


    Salam


    Toyo

    jejakasby wrote:

    Ma'af ... kog gue jadi 'sinis' dengan proyek ini.

    Jujur, apa yang udah dilakukan "GAYA NUSANTARA' buat para gay
    di Surabaya (minimal) di Indonesia (maksimal)

    Hanya bagi-bagi kondom?

    Kalo mau bikin sekolah atau pendidikan ...

    Nggak usahlah ada embel-embel SEKOLAH GAY ..
    SEKOLAH HOMO SEKOLAH BANCI ...

    Apa nggak malah bikin CITRA BURUK ?

    Jadi inget, semalem,(27 Juni 2008) Rudi Mustafa, mantan pasangan gay
    Dede Oetomo tampil di TV SBO dalam acara ...(lupa)

    Topiknya tentang,"JADI KUCING alias GAY"

    Waktu ditanya, kenapa anda bangga jadi gay?

    Rudi menjawab,"Saya bangga jadi gay dan bersyukur menjadi gay.
    Dengan jadi gay saya bisa threesome, nggak monoton, nggak ada
    surat, nggak ada anak, bisa bervariasi ..."


    EDAN!

    Gue ggeleng-2 kepala ...

    Inikah CITRA GAY yang ditanamkan ke masyarakat?

    Citra gay yang nggak mau bertanggung jawab?

    Bisa variasi, bisa 3some ... sungguh jawaban yang LOL banget
    nurut gue.

    Gue juga yakin, Rudi tuh orang berpendidikan ...

    Tapi kenapa muncul jawaban seperti itu ... sambil ngondek lagi!

    mas Toyo gak bakal mempan kalo ngomong gitu ama pak dede, kan sekarang pak Rudi sudah bukan pasangannya pak dede lagi????????
    lagian siapa sih yang gak kenal Rudi yang suka asal njeplak aja? komunitas pataya sudah tahu kiprah orang tua yang biasa dipanggil 'mbok rudi' ini, udah populer kalau dia suka asal njeplak mas, tapi ya usahakan deh ngomong ke pak dede, eman emang gaya nusantara jadi gak di sukai orang hanya karena segelintir oknum orang dalam sendiri, aku sih juga denger dari orang dalam kalau pak dede sebenernya juga 'takut' ama pak Rudi karena dia yang lebih dominan (makanya mungkin dia sekarang pisah ya???siapa tau)
    tapi gak ada salahnya dicoba bilang ama pak dede kalau mantan nya ini spt ini, tapi aku kira paling pak dede bilang : biar aja, gitu aja koq repot!
    :evil:
  • jejakasby wrote:

    Ma'af ... kog gue jadi 'sinis' dengan proyek ini.

    hmmm, maunya mendidik bagus sih, tapi benahi dulu internal organisasi terutama orang-orang yang tidak smart dan asal nyolot saja dan itu sungguh mempertebal stigma, sudah jadi rahasia umum, banyak orang-orang di lsm tersebut yang bukan berusaha memperbaiki citra tapi malah ngancurin!!!!! ketuanya suka nguber-nguber brondong dan sms yang jorok-jorok, mondar mandir di kamar mandi kolam renang untuk apalagi???
    capek deh....!!
    anekdot seperti ini yg harusnya jng dipukul rata dan dihilangkan
    kita tidak akan pernah maju kalau hanya dibayangi masa2 buruk
    :wink: :wink: :wink:
  • toyo wrote:
    Wah kok heboh banget promosinya pakai istilah "sekolah" segala, terkesan kok kayaknya dibuka untuk umum? Saya pikir Gaya Nusantara mesti jelaskan dengan tegas siapa yang akan menjadi peserta "sekolah" tersebut.

    Saya cuma berharap kepada Gaya Nusantara memilih peserta tanpa ada diskriminatif.
    Jangan terjebak dengan "lembaga saja".
    Menurut saya banyak orang2 LGBTIQ yang punya potensi tetapi dia tidak bergabung dalam satu organisasi.
    Disinilah perlunya sekolah itu menumbuhkan gairah LGBTIQ berorganisasi.

    Dari pengalaman saya, saya dapat informasi soal seksualitas bukan dari LSM yang kerja untuk LGBTIQ tetapi dari teman - teman LSM perempuan. Dan saya pernah menjadi peserta pelatihan walau saya tidak punya lembaga. Tapi panitia tahu bahwa saya punya kemauan untuk melakukan sesuatu. Saya pikir itu yang lebih penting...

    Karena dari pengalaman, banyak sekali staff LSM yang pelatihan sana, pelatihan sini. Mana asik bolak - balik keluar negeri..Tapi apa yang diberikan pada komunitas??
    Sudah menjadi rahasia umum kok, yang sering ikut pelatihan ataupun apalah namanya tidak menjamin komitmen dia akan melakukan sesuatu.

    Kalau saya tetap percaya pada nilai dari setiap individu, apakah dia bergabung atau tidak dalam lembaga itu hanya soal cara saja. Dan tidak terlalu prinsip.
    Karena misalnya saya yakin sekali ada banyak individu LGBTIQ dari sabang sampai papua yang mau belajar. Cuma masalah seberapa serius kita mencari orang2 itu,

    Karena saya pribadi sangat menyesalkan sekali, hanya karena dia tidak ada lembaga maka dia tidak layak untuk ikut daftar jadi peserta.
    Saya pikir ini menjadi refleksi kita bersama sebagai pekerja untuk hak - hak LGBTIQ. Karena kita mesti tahu sekali bahwa teman - teman LGBTIQ belum familiar soal organisasi.

    Mungkin itu saja masukan saya untuk kita semua, bukan cuma Gaya Nusantara tapi semua lembaga yang benar - benar mau kerja untuk isu LGBTIQ.

    Tapi kalau masih saja para peserta adalah orang2 itu - itu saja , CAPEK DEH...............

    Walau apa yang sudah dilakukan GN tetap ada manfaatnya...Tapi jadi tidak merata aksesnya...


    Salam


    Toyo
    Mas Toyo, kemaren dulu yang tampil di 'kabar malam di tvone ya mas toyo yang ini? mas emang sekarang sudah gabung dengan gaya nusantara? koq di situ dicantumkan nara sumbernya dari gaya nusantara? salut buat mas yang sudah meng'koreksi' mengenai kata 'penyimpangan' dan 'kelainan', by the way soal yang dimaksud si pembunuh ( Ryan), yang mengatakan dia tersinggung karena pacarnya di ajak kencan (dan mau dibauar), mungkin mas Toyo bisa bilang juga kepada para gay ( tidak usah saya sebutkan namanya), yang jelas di gaya nusantara ada beberapa oknum yang merasa 'kaya dan mampu membeli' dia suka mengajak orang lain yang sudah memiliki pacar, asal bisa tidur dengan dia, mungkin diana pikir uang bisa membeli segalanya, jadi tolong dikasih tahu orang-orang di gaya nusantara terutama yang sudah senior dan 'berumur untuk bisa menjaga tutur kata dan perbuatannya agar tidak ada mutilasi lagi hehehe..., teng kyu ya mas! sorry ya mod kalo salah thread
Sign In or Register to comment.