nih gue bikin fiksi juga ah,,
klo pada suka ya alhamdulillah,,klo ngak suka ya albaqoroh...
tolong komennya, klo emang jelek ya bilang jelek ga usah takut nyakitin ati..hehe..i'm open kok..
tolong kritik dan saran juga,,maklum namanya jg pertama kali..
ini fiksi mungkin segini doank mungkin juga gue trusin,,tergantung mood dan mo liat jg masih ada ga yang pengen baca lanjutannye,,hehe
ok bro,,, selamat menikmati
nb: jangan lupa ikuti polingnya,,siapa diantara mereka yang akhirnya nembak ito
thx
Ito berjalan lemah, dia tak tau apa yang harus dilakukannya untuk memendam semua ini. Sudah 23 tahun berselang. Namun tanda-tanda itu belum juga datang kepadanya. Ditahannya perasaan sedih yang mendalam. Seperti menahan tangis yang selama ini tidak di keluarkannya. Memang tidak ada orang yang benar-benar tahu siapa dirinya dan apa yang disembunyikannya selama ini. Ito menarik kembali tisu dari kotaknya.
“Sudah cukup” batinnya sambil meneruskan pikiran-pikiran yang selama ini berusaha dilupakannya. Di monitor tampak beberapa baris hasil ketikannya. Dia sangat suka menulis blog, dan ini pun salah satu yang tidak diketahui oleh orang lain.
“hi, To” tiba-tiba muncul jendela baru di layar monitornya. Tampak ada yang berkedip-kedip di toolbar. Dilihatnya nama wanita itu.
“eh yu, hi” sapa Ito tak lama setelah ada Buzz dari layar tersebut.
“lama ngak online, kmn aja? Ngehindar dari aku?”
“ngak ngehindar, cm lagi pengen sendiri aja”
“ok” tak lama kemudian “kok diem?”
“entahlah, lagi galau....” jawab Ito lalu log out.
***
Dago Atas, pukul 02.00 pagi.
“bulan hari ini indah ya”
“ya” jawab Ito singkat
“bintangnya juga banyak”
“he eh”
Hening
Di pandanginya keadaan sekeliling sambil tetap berbaring di atas rumpuh-rumput yang mulai basah. Suasana sangat syahdu. Di tegakkan kembali kepalanya menghadap langit. Tak ada pandangan yang menghalangi, Ito merasa seperti menempel pada sebuah atap dan melihat langit sebagai lantai.
“ngerasa ga?” suara Ito keluar tak terasa “saat ngeliat bintang dan ngak ada pandangan yang menghalangi, serasa gue mo jatoh ke atas sana”
Ito kini memejamkan matanya. Dia mencoba lebih mendalami apa yang dirasakannya saat ini. Dihirupnya udara dalam-dalam. Bau rumput dan udara malam yang menenangkan.
“sampai kapan?” tiba-tiba ada suara mengagetkannya. Saat membuka kedua matanya, dilihatnya wajah hangat menatapnya dalam-dalam.
“apanya”
“kamu bs berenti bertikai sama diri kamu”
Tak lama wajah itu semakin mendekat. Secara refleks ito menutup mata, dan saat kedua bibir itu bersentuhan lembut, ito menoleh.
“cabut yuk ah” jawab ito lalu bangkit menuju mobil yang diparkir tak jauh dari situ.
*******************************
“ok2, gue bisa. Tar malem lo jemput gue abis magrip” ketik ito membalas sms dari dito. Di kampus, dia berteman akrab dengan 5 orang kawan.
Dari keenam orang tersebut, ada tiga orang yang masih single, salah satunya ito. mereka berteman sejak jaman awal kuliah. Tidak ada yang aneh dengan pertemanan mereka. Ito dan dito anak mesin sedang tiga orang temannya fahri, agus serta lufi adalah anak elektro dan satu lagi alan, seorang cina keturunan, dari jurusan sipil.
Dilihatnya kalender di hapenya. Kamis 21 februari. Sebenarnya bukan akhir pekan, namun Jumat adalah libur bonus karena dia dan teman-temannya kecuali lufi mengosongkan jadwal kuliah untuk hari itu. Dilihatnya papan pengumuman sebentar.
“itoooooo” teriak suara dari ujung lorong
Ito menoleh “eh fi, ngapain lo ke sini?”
“ngak, tadi abis dari kantin. Sambil lewat gue liat elo”
“oh,,, eh tar pada mo cabut, ikut ga lo?”
“iya geu udah tau. Bosen gue juga mikirin TA (Tugas Akhir, red) mulu”
“dina ape kabar fi?”
“bae-bae aja” jawab lufi pelan
Ito tau ada yang ngak beres sama hubungan mereka berdua. Tapi ito
diam saja bila lufi tidak bicara duluan.
“ngak tau kenape, geu ngerasa dina udah mulai bosen sama gue to” ujar lufi pelan
“mungkin karena TA juga kali ya makanya gue jadi kurang perhatian sama dia” lanjut lufi
“tapi gue sayang sama dia, gue sms ngak di bales bilang gada pulsa. Di telpon, jawabnya singkat dan datar”
“trus lo udah omongin sama dia” jawab ito sambil berjalan menuju gerbang kampus
“udah, dan dia bilang itu cuma perasaan gue aja”
“iya kali, perasaan lo doank” jawab ito tanpa menoleh
“ngak tau deh, tapi gue masih ngerasa blom puas aja”
Tak lama kemudian suasana jadi hening. Memang di antara ke enam orang tersebut, mereka lebih suka menceritakan masalah pribadi mereka ke ito. Bukan hanya karena ito tipe penyimpan rahasia, namun dilihat dari kelima orang lainnya, tampaknya hanya ito yang tidak memiliki masalah berat. Hidup ito santai, tanpa pacar dan masih tidak di tertarik untuk pacaran. Nilai akademik ito juga baik-baik saja, serta dengan keluarga yang tanpa masalah, tampaknya ito memegang kendali untuk membuat orang lain nyaman. walau ito tidak pennah memberikan saran yang terbaik kepada mereka, namun untuk sekedar sharing, ito selalu menjadi pilihan pertama.
“To, da waktu ga? Boleh ketemu?” isi pesan yang baru saja di terimanya
“ada apa?mo kapan?” ketik ito singkat
“ya udah lah to, gue ke jurusan geu dulu ya” saat mereka tepat berada di depan gedung elektro
“ok, jangan lupa tar malem”
Handpon ito kembali bergetar
“sekarang boleh? ketemu di Mc D simpang ya”
“ok lah, setengah jam lagi gue sampe” ketik ito
***************************
“to perlu gue bilang apa lagi sih to? Gue ngerasa nyaman sama elo. Dan gue juga tau lo ngak suka ma cewe kan?”
Ito diam
“to,,to,,plis to,,,biarin gue meluk lo sekaliiii aja”
“ah, paan sih lo, kalo pun gue ga suka sama cewe, tapi gue lebih ngak suka kalo elo jadi gay”
“terserah lah lo mo ngomong apa. Entah apa yg ada dipikiran gue. Tapi mohon to percaya, gue Cuma gini ke elo doank kok”
Ito segera berontak saat hendak dipeluk paksa.
“gue bukan gay dan udah lah ga usah menye-menye kek gini” ito mencoba menahan diri
“ok. Lo ga gay dan gue janji akan coba bertingkah normal ke elo. Tapi plis to...” dia tidak melanjutkan kata-katanya. Ito hanya pasrah dipeluk. Pelukan yang dalam.
Sebenarnya ito memang menyukai sesama jenis. Namun dia masih merasa canggung untuk melakukan hal-hal yang menunjukkan perasaan sayang antara sesama pria.
“udah ah, apaan sih” ito melepaskan pelukan tersebut “mending lo pulang aja deh, gue lagi banyak tugas” sambil bangkit menuju pintu kamar kosannya.
Tak lama kemudian, orang tersebut melewati ito dan keluar kamar sambil melihat ke arahnya.
“thanks to,,,,”
Ito diam sambil terus melihat ke arah orang tersebut yang pergi menjauh menuju gerbang kosannya. Ada sedikit rasa bersalah dan rasa menyesal, entahlah, ito pun tak tahu apa perasaan yang sedang melandanya.
******************************
“mumpung besok weekend” kata ayu sambil mengambil frenchfries lalu dicolek ke sambal tomat “kan sekalian aja gue rayain”
“asik donk nih makan-makan”
“btw, acaranya formal ga?”
“ya santai sih, jangan formal-formal amat”
“klo gitu makanannya harus yang enak ya,,hehe,,,minimal hanamasa
lah,,hehe”
“ah, elo,,itungan banget jadi temen,,hanamasa mah tar klo lo mau jadi lo jadi pacar gue.hehe. avenue pizza aja deh yang di ciwalk” canda nita
“bener nih ye klo geu jadi pacar lo, gue di traktir hanamasa?” balas ito
“hahaha,,itu sih kenyang di elo puasa di gue donk”
“hehe,,ga kok bercanda. Btw, trus maksut lo nyuruh geu ketemu lo apaan?”
“oh, cm mo bilang lo dateng yah”
“cm itu doank?”
“ngak itu doank sih, cm gue lupa mo ngomong apa. Lo sih daritadi
becanda aja. Tapi pokoknya lo besok harus dateng aja”
“ok deh juragan” sambil menegak gelas coke yang tinggal sisa air lelehan es batu.
Tak lama kemudian, ito pun berpisah dengan ayu. Walau tidak satu kampus dan jarang bertemu dengan ayu, namun mereka tampak akrab. Ayu adalah temannya maya, teman sekolah ito waktu sma. Ayu dekat namun tidak sampai jadian dengan dito. Dan sampai saat ini, sepengetahuan ito, hubungan dito dan ayu lebih dari sekedar teman. Di awal-awal perkenalan, Ayu sering menanyakan hal-hal tentang dito kepada ito. Karena selain satu jurusan dan satu genk dengan dito, ito dan dito memang tinggal di kosan yang berdekatan. Namun sudah lebih dari satu semester, dito dan ayu tidak kunjung meresmikan hubungan mereka. Kadang ayu dan dito bertengkar hebat, kadang mereka dekat kembali. Dan disaat-saat seperti itu, selalu ito yang menjadi pendengar dari kedua belah pihak. Walau kadang hal tersebut membuat ito menjadi agak terganggu. Namun tak apalah, toh mereka ngak pernah minta yang aneh-aneh. Tugas ito biasanya hanya mendengarkan dan mendengarkan.
*******************************
Ito menuju gerbang kosannya. Disana sudah menunggu kijang untuk menjemputnya.
“wah udeh pada ngumpul nih. Kemane nih sekarang?” ujar ito sambil menutup pintu mobil
“biasa, rumah kopi. Ada yang punya usul laen?”
Tidak ada yang menjawab. Yang ada hanya suara Afgan dengan Tersadar nya. Mereka semua terlarut dalam pikirannya masing-masing.
“oia, dit. Besok ayu mo rayain ultahnya yang kemaren ya?” tanya Agus
“jadi ga dit?”
“iya jadi. Eh tau deh, sms gue ngak pernah dibales” jawab dito “dia keknya bener-bener marah sama kejadian terakhir itu.”
Ito diam. Mereka berenam tahu apa yang dimaksut dengan kejadian terakhirnya dito. Kira-kira sebulan yang lalu, dito dan ayu betengkar hebat dan dito pun tak sadar mengeluarkan kata-kata yang menyakitkan kepada ayu. Namun mereka tidak tahu bahwa hal tersebut masih berimbas hingga sekarang. Yang mereka tahu, ayu dan dito sering sekali bertengkar lalu takj lama kemudian menjadi dekat kembali. Selain mereka memang tidak pernah mau tahu urusan lebih dalam diantara mereka kecuali memang diceritakan, masalah antara ayu dan dito lebih dianggap sebagai hal yang sudah biasa terjadi, dan sudah tertebak apa yang akan terjadi nantinya, yaitu berbaikan kembali.
“gimana ya caranya biar dia mo maafin gue?” gumam dito terlihat tidak bermaksut untuk bertanya.
“lo tembak aja” sahut agus
“iya, elo sama dia kan udah deket lebih dari satu semester” timpal alan
Alan adalah orang yang paling pendiam diantara mereka. Namun tetap bisa nyambung dengan obrolan-obrolan mereka. Alan sudah pacaran sejak kelas tiga smp dengan pacarnya yang sekarang yang sedang kuliah di luar. Alan adalah orang yang paling tenang diantara mereka. Walaupun dia satu-satunya orang yang berdarah chinese, namun tidak ada perlakuan berbeda terhadap alan, disamping alan juga memiliki kharisma sebagai pemimpin dalam kelompok itu. Berbeda dengan agus. Agus bernasib sama dengan ito, sama-sama jomblo. Namun agus selalu mencoba mendekati wanita dan selalu mengeluh dengan status kejombloannya. tak jarang wanita menolak secara langsung untuk dijodohkan dengan agus, yang lainnya mundur perlahan sedang, dan sedikit sekali dari wanita yang didekati agus akhirnya mau mencoba meneruskan penjajakan dengan agus. rekor terbagus agus adalah jadian dua minggu dan putus karena wanita itu yang mendekati agus hanya untuk bisa lebih dekat dengan lufi.
Suasana kembali tenang. Lagu tersadarnya Afgan masih mengalun dari pramborsFM bandung.
“ri, gedein donk” pinta ito
“apanya?” canda fahri sambil memutar volume radio
“anu lo tuh gedein” timpal ito santai
Mereka semua tertawa
“apa gue tembak ayu aja ya” lanjut dito membuat tertawaan semua
berhenti “menurut lo semua gimana?”
Suasana hening kembali. Kini radio mengalunkan lagu incomplete nya boyzone.
“ganti donk lagunya ri”
Fahri memindahkan ke U FM 103.4, reffrain lagu terbaru tompi mengalun.
“terserah lo sih” jawab ito “tapi jujur aja, gue lebih setuju lo nembak dia daripada kek gini-gini aja”
“iya kasian tuh cewe digantung terus. Lo bener-bener sayang sama dia kan?” agus menimpali
“nyamber aje lo kayak petir” sahut ito
“elo tuh nyamber aja kayak jambret” balas agus. lalu mereka kembali tertawa. “lo bener-bener sayang ma dia ga sih?” ulang Agus
“ngak tau dah, kadang gue sayang banget kadang gue bosen banget sama dia. Yang gue tau, klo di deket dia kadang geu ngak nyaman, tapi klo lama ngak ketemu kek sekarang atau abis berantem sama dia, kangen gue ngalahin kangen gue ke mantan-mantan gue yang laen”
Semua diam, sibuk tenggelam dalam pikirannya masing-masing sambil mendengarkan lagu ekute.
“besok deh gue nembak dia sambil ngasih kejutan. Tapi tolong dirahasian ya?”
Hening, tidak ada yang menjawab.
.........................to be continued
Comments
lanjooooooooooooot!!!
Tapi ide ceritanya bagus dan natural.
Lanjut...
Tampak hanya ada beberapa pasangan disana, tak sebanyak saat weekend. Alan segera memainkan gitar kesayangan yang selalu disimpannya di dalam mobil. Sebenarnya tempat favorit mereka bukan di bangunan terpisah itu, namun karena ruangan bersofa yg ada di samping tangga kecil menuju ke ruang bawah sudah ditempati, mereka terpaksa mencari base camp yang darurat.
“Lan, rikues maliq donk” pinta lufi saat alan hanya memetik-metik lemah senarnya.
“maliq yang mana?“
“bertahannya rama aja lan, lagi dapet serangan mellow nih, plis” sela dito
Tak lama kemudian alan mulai mengalunkan lagu tersebut. Tampak pelayan wanita cukup manis datang membawa menu, meletakkannya di meja sambil tersenyum kecil kepada agus yang selalu menggodanya setiap kali datang kesana, lalu pergi meninggalkan meja mereka.
“to, laporan praktikum lo udah bikin?” tanya dito
Ito mengangguk tanpa menoleh namun jarinya tetap sibuk dengan tuts-
tuts kecil di handphonenya.
“cewe baru to?” selidik agus
Ito menggeleng
“bukan” lalu jawabnya
Sebenarnya ito bisa saja bilang dia sedang sms an dengan ayu. Namun dia tidak mau mengubah suasana hati dito malam itu. Ito dan ayu memang sering sekali berhubungan. Ayu kadang memanggil ito dengan panggilan bang walaupun sebenarnya agak risih bagi ito dipanggil dengan sebutan seperti itu, dia belum siap merasa dekat dengan siapapun juga. namun dia tidak mau mempermasalahkannya lebih lanjut.
“eh to, tolong tanyain ayu donk, sabtu jadi ga?” ujar dito
“iya ntar gue tanyain” bohong ito sambil menutup bagian depan handphone nya dengan casing kulit warna hitam.
“eh ntar klo mbak-mbaknya dateng, tolong pesenin king of cofee ya” kata fahri “gue mau ke toilet”
Alan mengangguk sambil terus memainkan gitar.
“oh iya,kira-kira seminggu yang lalu gue liat tika jalan sama cowo laen lho di BIP. Waktu gue sapa, tikanya salting. Tapi gue dikenalin sama cowo itu sih. Katanya Cuma temen. Gue pengen konfirm ke fahri cm saat itu ga enak. Eh akhirnya malah kelupaan. Baru inget sekarang”
“ah yang bener lo?” tanya lufi yang tepat duduk di depan agus “trus gmn?”
“wuanjeeeeng” tiba-tiba agus teriak
Semuanya menoleh ke arah agus
“kenapa gus?” tanya lufi lagi
“tadi siang,,sista cantik bener, dia itu pake baju putih agak sempit gitu, toketnya,,buidiiiih,,bulet. Bagian bawah kaosnya sampe ngak nempel ke badan saking nonjolnye itu toket. Branya dari jauh sih item,,tapi pas gue pura-pura jalan mendekat, taunye biru tua” seru agus disambut tawa terbahak-bahak yang lain
“anjing lah pokoknya,,,tadi siang gue ngaceng abis” lanjut agus
“pokoknya klo dia mau sama gue,,,” agus menghentikan omongannya sambil merem melek dan melet-melet lidah.
“nih makan” lufi melempar bantal ke arah Agus
“klo die maksa mau sama lo gimana gus?” canda ito
“yah kepaksa deh gue terima,,,abis mo gimana lagi” jawab agus sekenanya
Mereka berlima tertawa terbahak-bahak, tak terkecuali alan yang daritadi serius main gitar
“menunya udah?” tanya wanita manis tiba-tiba sambil tersenyum.
“oh iya ini mbak”
“btw btw,,si fahri lama amat, kemana tuh anak” tanya lufi
“hoi” kata fahri mendekat “pada nyariin gue ya?”
Fahri datang sambil menggenggam tangan seorang wanita
“sista” kata wanita tadi sambil menjulurkan tangannya
Semua pun terdiam dan melongo.
***************************************************
Sejak kejadian terakhir di kamar ito, lebih dari seminggu ini tidak ada ada kabar darinya. Sebenarnya ito sudah berfikir masak-masak dan ito tersiksa berpura-pura untuk tidak membalas cinta sahabatnya. Mencoba untuk bertahan pada idealisme yang selama ini dipegangnya, untuk cukup ito saja yang mengalami perasaan ini, untuk tidak mau merusak persahabatan yang lebih dari lima tahun dibinanya, untuk cukup ito sajalah yang merasakan sakitnya rasa berpura-pura, sakit akan rasa takut dijauhi, sakit saat mendengar mereka dengan bahagia, tertawa, menangis, tersakiti dan terluka atas nama cinta. Ito terluka bukan atas nama cinta, ito terluka karena tidak kuat untuk mencinta.
Ito bahkan tidak tahu kemana harus memeluk saat terjatuh, kemana harus benar-benar bercerita saat bahagia, dia terlalu haus untuk mencurhahkan rasa sayang yang selama ini dipendam-pendamnya. Dan disaat ito sudah mulai terbiasa tersakiti, datanglah permintaan itu. Permintaan yang datang saat ito mulai menikmati rasa sakit menjadi seorang single fighter. Namun rasa kangen, rasa bersalah dan menyesal yang ito rasakan selama seminggu ini telah merubah pendirian ito. Diputar-putarnya handphone di tangan kanannya. Ito bingung harus memulai dari mana.
Ditariknya nafas dalam-dalam. Dicarinya nama itu di daftar buku telponnya. Diturunkannya scrol kebawah secara perlahan. Tak beberapa jauh dari dari posisi awal, akhirnya layar tepat menunjuk ke sebuah nama. Ito menghela napas. Kini ibu jari ito tepat berada di atas tombol OK.
“huuuffff” ucap ito dalam hati. Ditariknya nafas dalam-dalam hingga akhirnya dia menekan tombol tersebut. Segera ito dekatkan handphone tersebut ke telinga setelah terlihat dilayar tulisan memanggil. Ito menahan nafas.
Tuuuttt,,,,tuuuttt,,,,,tuuuttt,,,
Tak diangkat hingga terdengar suara operator. Dicobanya sekali lagi namun hasilnya sama seperti yang pertama. ito diam sejenak. Dia bingung apa yang harus dilakukannya sekarang. Sudah sangat sayang bila dia harus mengurungkan niatnya saat ini. tekadnya sudah bulat. Ito takut bila tak bisa mengatakan secepatnya, dia akan berubah pikiran. Dilihatnya kembali layar handphone.
“bisa ketemu sekarang?” ketik ito tak lama kemudian dikirim ke nomor yang tadi di telponnya.
Ito menahan nafas kembali. Tak lama kemudian di layar muncul sebuah kotak dengan sebuah kata di dalamnya :
terkirim
......................to be continued
thx udah komen
tuh di apdet,,,keep comment ya...
“agus” balas agus sambil menjulurkan tangannya ke arah sista
“Duduk sini aja sis” jawab fahri, setelah sista selesai bersalaman dengan mereka berlima, sambil menggeser satu kursi kayu yang tak jauh dari meja mereka.
“thanks”
“kok bisa bareng?” tanya agus mencoba mencairkan suasana “janjian di toilet ya?”
Mereka semua tertawa. Ito segera menoyor kepala agus. wajah sista memerah.
“sista ini kebetulan lagi sama temen-temennya di Lentera (restoran pizza samping rumah kopi), jadi sekalian aja gue kenalin sama kalian.”
“emang kenal dimana?” tanya ito penasaran
“gue sama dia pernah satu xtrans (nama trevel jakarta-bandung) waktu otw ke jakarta” jawab fahri
“oh” serempak ito, dito, agus dan lufi sambil mengangguk, sedang alan kembali sibuk dengan gitarnya.
“trus temen-temen kamu yang laen ga diajak kesini aja?” jawab ito lagi
“ato kita yang kesana aja” sahut agus semangat
“ngak kok, kita sebentar lagi cabut. Udah dari tadi” jawab sista “ngomong-ngomong, kayaknya aku sering ngeliat tampang elo deh,,,,” kening sista berkerut mencoba mengingat nama Agus
“,,,,agus” terus dito
“iya agus. kamu anak itb juga?”
“semuanya anak itb, sis” terang fahri “ito dan dito di mesin, alan di sipil, klo lufi sama agus sama kayak gue”
“oh elektro. Kalo begitu jurusan kita jauhan donk ya? Tapi perasaan muka lo ga asing lagi deh. mirip kayak orang yang suka disuruh ngapus papan sama pak chairil” tegas sista
“oh, pak chairil dosen komunikasi pembangunan?” tanya lufi “agus kan juga ngambil,,,,”
“eh elo ngambil kompem juga?” sela agus sebelum lufi menyelesaikan pembicaraannya. “kok gue ga pernah ketemu elo ya sis?” bohong agus salah tingkah. Teman-temannya yang lain menahan senyum.
Sista segera menarik napas. Ternyata pikiran sista benar, agus adalah orang yang suka memandanginya secara liar dari atas ke bawah dan sangat mengganggunya itu.
Tak lama kemudian datang mbak pelayan mengantarkan minuman.
“well, gotta go nih.” Kata sista “kasian temen-temen gue pada nungguin”
“ok, gue anter lo”
Fahri bangkit dari tempat duduknya setelah melihat sista bersiap-siap untuk berdiri.
Tak lama kemudian, agus memandang ke arah jembatan yang menghubungkan ruangan mereka dengan ruangan utama. Semua diam. Setelah sista benar-benar menghilang dari pandangan mata, mereka semua serempak tertawa keras.
“mampuuuuussss lo gus,,wakakak”
Agus hanya bisa tersenyum kecut.
**************************************************************
Ada dua miskol dan satu sms di handphone agus. di tekannya tombol OK dan bintang untuk membuka kuncian tombol. Dilihat, semuanya dari ayu.
gus,lg brg ito n dito g?kok hpny gada yg aktip?Kl brg, tlg blg jgn lp bsk keh!Lo jg hrs dtg!Lo b6. Di avenueA pizza ciwalk.sabtu jam8
“sms dr ayu nih, lusa di ciwalk jam8”
Dito tersenyum.
“cuy”
Fahri mendekat sambil tersenyum lebar.
“anyiiiiing fahrii,,,,sini lo njing” canda agus sok marah “Jiancuk!!”
“hehe, kenapa gus? Bisa juga lo salting, wakakak”
“lo bener kenal di travel?waktu kapan?trus tika gimana kabar?elo mo
duain tika?” rondong agus penasaran. Yang lain siap untuk menyimak
“udah hampir sebulan yang lalu, waktu jaman-jamannya daftar ulang.” Jelas fahri “tika belom tau lah. Klo bisa sih jangan sampe tau dulu”
Semua menatap agus, agus sadar sudah cerita bahwa kira-kira seminggu yang lalu dia memergoki tika jalan dengan cowo lain.
“tapi hubungan lo fine-fine aja ri?”
“fine-fine aja kok. Malah yang gue rasain, tika makin sayang sama gue. Perhatian dia akhir-akhir ini makin lebih gitu ke gue”
“trus sista tau lo udah punya cewe?”
“belom lah.” Jawab fahri cepat “itu lah enaknya pacaran beda kampus.
Bisa melebarkan cabang, sambil menguatkan pusat.”
Fahri tertawa, yang lain hanya tersenyum paksa.
“elo ga takut karma?” selidik agus
“ya mana ada sih cowo yang nolak bisa pdkt sama sista. Lagian selama bendera kuning belom ngelengkung, puas-puasin aja bleh”
Semua tertawa.
“amit-amit bendera kuning. Anu geu masih virgin” kata agus sambil
menjitak kepalanya dua kali lalu menjitak meja dua kali.
“pokoknya pinter-pinter gua aja deh.” Kata fahri mengakhiri.
Semua terdiam. Tenggelam dalam kesimpulan masing-masing sambil ditemani lantunan lagu andainya gigi.
Memang benar ku salah, tak menghargai perasaanmu, dan menghancurkan rasa cintaku.
.......
Andai ku tak membuang dirimu. Menjadikan yang kedua. Atas cintaku.
Janganlah keterpurukanku ini. Membuat kau membenciku.Selamanya dan membunuhku.
........
******************************************************
Ito bingung, sudah dicobanya berkali-kali menelpon kembali setelah sms terakhir yang dikirimnya tak kunjung dibalas. Perasaan bersalahnya semakin membesar. Inikah perasaan yang selama ini ingin sahabatnya sampaikan kepada ito. Jantung ito berdebar kencang. “Maafkan aku” batin ito dalam hati. Dia teringat adegan di film Brokeback Montain ketika Ennis menangis di gang sambil memukul-mukul tembok saat pertama kali Ennis berpisah dengan Jack Twist setelah habis masa kerjanya sebagai penggembala.
“seperti inikah perasaan Ennis saat itu?” tanya ito dalam hati “God,,,i swear”
Air mata ito perlahan menetes. Ditarik sehelai tisu dari kotaknya. Ito menyeka matanya yang makin meleleh. Sudah lama ito tidak menangis. Lama sekali. Dan kini air mata itu kembali turun. Air mata pertama atas nama cinta. Semakin ditahan, semakin ito terisak. Ito pindah duduk bersila di atas kasur bersandar pada tembok, mengambil bantal lalu dipeluknya erat. Di winampnya mengalun lembut lagu laluna,,,,
Asal kau tahu. Diriku ini. tak mampu hindari. Duka yang mendera.
....................................................................
Sudah lebih dari satu jam ini ito tidak bergerak dari posisinya semula. Duduk sila diatas kasur, bersender pada tembok sambil memeluk bantal erat dan ditemani winamp yang mengalun pelan. Pikirannya gelisah dan kalut. Terlalu banyak kemungkinan yang ada di pikiran ito. Akhirnya, Ito menyalahkan motornya. Dipacunya motor menuju jalan sangkuriang, kawasan cisitu lama.
Jalanan di bandung siang itu sepi. memang tiga hari kedepan kampusnya libur, sehingga jalanan sekitar kampus tampak sepi karena banyak mahasiswa asal jakarta yang liburan ke rumah asalnya. tampak hanya ada beberapa kendaraan lewat tak sebanyak biasanya. Tak lama kemudian, ito masuk ke gerbang salah satu rumah dan menghentikan motornya tepat di depan pintu salah satu kamar. Suasana kosan itu sangat sunyi. Dilihat pintu kamar di depannya. Tampak penghuninya sedang tidak ada. Ito mengetuk pintu beberapa kali. Tidak ada jawaban. Dikeluarkan handphone dari tas selempang kecil yang selalu dibawanya. Ada dua panggilan tak terjawab.
***************************************************
“kok datengnya ngak bareng-bareng sih?” tanya ayu kepada ito
“iya, gue tadi ada acara, jadi ngak bisa bareng sama anak-anak” sahut ito sambil mengeluarkan sebuah kotak berwarna biru muda, warna kesukaan ayu, dari tas selempang kecilnya.
“ini yu” kata ito ketika menyerahkan kotak berwarna biru muda itu kepada ayu.
“wah novel ya?” jawab ayu antusias
“hehe,liat aja. Tapi dibukanya nanti aja oke” ito melihat sekeliling.
Tampaknya ayu menyewa semua tempat duduk di lantai dua, avenue A pizza ciwalk itu.
“blom, tuh ada temen kampus gue. Sini gue kenalin. Blom semuanya kan lo kenal”
Ito berjalan mengikuti ayu ke arah balkon. Dilihatnya beberapa wanita teman dekat ayu, sebagian sudah pernah dikenalkan ayu.
“girls, kenalin nih. Ito” kata ayu kepada teman-temannya
“oh ini toh yang namanya ito” sahut salah satu teman ayu sambil tersenyum licik.
“apaan sih” jawab ayu agak ketus
“eh tuh temen-temen lo dateng” kata ayu lagi kepada ito
Dari balkon atas, tampak teman-teman ito berjalan masuk ke dalam resto. Ito dan ayu berjalan menuju tangga yang berada di pojok dalam.
“ayuuu,,met ulang tahun yaa” kata agus sok rame
“makasi gus”
“cipika cipikinya donk” pinta Agus
“ih” seru ayu sambil menjauhi muka agus dari mukanya dengan tangannya.
“hehe, yu met ultah” jawab alan “dito katanya agak terlambat”
“ok” sahut ayu datar “sini ikut, gue kenalin sama temen-temen gue”
“asiiik” seru agus dan lufi semangat
Tak lama kemudian, satu-satu dari mereka dikenalkan dengan teman kampus ayu. Semua tentu saja melirik ke arah fahri. Diantara mereka berenam, memang fahri memiliki fisik yang paling bagus. Fahri rutin melakukan work out sehingga lekukan-lekukan tubuhnya terukir pas di balik balutan kaus kerah polo abu-abu dengan kaus dalam warna putih ditambah bisep yang dicekik ketat oleh karet lengan pendek polo tersebut, dan tentu saja wajah khas lelaki indonesia dipadu dengan kulit yang coklat agak gelap, membuat siapapun merasa aman bila berada di dekat fahri. Tampak jambang dan janggut yang terawat disempurnakan dengan gaya ramput yg bagian depannya dikeataskan (lupa namanya ape) membuat para wanita disana selalu curi-curi pandang ke arah fahri. Sedangkan agus langsung melancarkan perang gerilyanya dengan mendekati satu wanita lalu mencoba taktik sksdsopk (sok kenal sok deket sok oke padahal kagak).
“lan, dito masih lama?” tanya ayu “mo dimulai nih”
“entahlah, tapi klo mau dimulai ya di mulai aja”
“ya udah” jawab ayu pendek “guyrls.....” teriak ayu kecil sambil menjentikkan jarinya
“...thank’s ya udah mau datang”
“apa?...” tanya ayu sambil menengok ke belakang, karena pundaknya disentuh seseorang “eh ditt...to ”
“iya” kata dito sambil menatap mata ayu dalam-dalam “maaf telat”
“iya ngak apa-apa kok” ayu pangling melihat penamilan dito malam itu.
Dito menjadi lebih menarik daripada biasanya. Dito menggunakan kemeja putih sehingga kesan dewasa terpancar dari wajahnya yang seperti baru lulus sma.
“ciuuum” teriak agus asal
“kaaaasssssiiiih daaaaa” koor teman-temannya ayu menimpali
Semua tertawa. Wajah ayu memerah, sedang dito tersenyum jaim.
“aku punya kejutan buat kamu” bisik dito pelan
.......................................................................to be continued
iya yeh?? maaf bang rome,,bininya gue pinjem dulu
maaf bro,,,klo ga bs memenuhi rikuesannya..
tapi diusahain deh,,pas mereka berdua akhirnya ketemu,,bakal seru banget (tp ga janji serunya dalam lingkup happy ending:p)
thx udah komen 8)
wah bawa-bawa almamater nich ..........
nanti-nanti mendingan jangan dibawa-bawa ya.....
keep it neutral dude ...... no ID's
yeeehhh...
namanya juga fiksi,neng!
"kesamaan nama, kisah, setting hanya kebetulan saja"
“kemana si ito” gumamnya dalam hati
Ditarik telepon genggam yang disimpan di kantung celana jeansnya. Dia mencoba menghubungi ito, namun tidak ada jawaban hingga suara mailbox muncul. Dilihatnya proyek Tugas Akhir ito yang tepat berada di layar utama. Dokumen dalam format microsoft word itu tampaknya baru saja diselesaikan ito. Bab II. Begitulah judul dokumen tersebut. Dia lalu penasaran untuk melihat Bab I yang sudah ito selesaikan. Di klik nya file bar yang ada di sudut kiri atas jendela microsoft word. Ada empat file di recent filenya. Bab II, Pendahuluan, Property of Ito dan terakhir, Bab I.
Di tekan lagi nomor ito di handphonenya. Nomor yang sudah ia hapal di luar kepala. Ditunggunya beberapa saat sehingga muncul pesan mailbox lagi. Ditariknya napas dalam-dalam. Sudah kira-kira sepuluh menit namun ito belum kunjung datang. Di kliknya file Bab I yang berada di baris paling bawah. Namun saat mengklik, tangannya sedikit bergoyang karena mouse yang licin. Tak lama kemudian tampak di bar paling atas di tertulis : Property of Ito – Microsoft Word.
Jantungnya langsung berdegup kencang. Disana terpampang hasil kopi paste cerita seks sesama pria yang ada di 17tahun.com. Dibacanya lagi untuk meyakinkan.
“Benar tak salah lagi” gumamnya dalam hati.
Dia diam sejenak dan masih sangat kaget. Tak lama kemudian dia mengklik Start Menu > Search > For Files and Folder > Picture, lalu di kolom search di ketik *.* . Tampak beberapa file sudah terbuka. Tak lama kemudian muncullah semua hasil pencarian.
“Tidak ada gambar pria naked” gumamnya dalam hati walaupun tidak ada juga gambar wanita di sana.
Dia kembali diam sejenak. Dihelanya napas panjang. Lalu muncul dia tersenyum, di kliknya Advanced Search, di checklist pilihan hidden files. Lalu di enter. Jantungnya kembali berdegup kencang. Dilihatnya beberapa pose pria berotot dan naked berpose vulgar. Di klik kiri di gambar tersebut, lalu di tekannya jari telunjuk pada mouse tepat di Open Containing Folder dan muncullah ratusan gambar foto pria berpose vulgar. Bahkan sebagian ada yang sedang having sex. Wajahnya langsung merah padam. Tubuhnya bergetar. Dilihatnya ada sebuah folder disana tampak belum sempat diberi nama oleh ito. New Folder namanya. Dia mengklik dua kali tepat di folder tersebut. Tampak belasan film-film gay tersimpan disana.
Tak lama kemudian bunyi motor ito terdengar jelas. Dengan panik dia mengclose semua jendela yang ada disana lalu menyalakan winamp. Dan berdiri menuju pintu.
“to” suaranya memanggil ito yang sedang memarkir motor. “darimana lo?”
“eh elo. Abis makan siang. Daritadi?”
“ngak kok. Gue mo ngambil buku tutorial matlab. Masih dipake?”
“ngak, bentar gue ambilin”
Ito masuk ke dalam kamar menuju rak buku.
“nih thank’s” jawab ito sambil memberikan buku kepadanya
“hmm..ya udah gue langsung cabut aja deh, siang gini ngantuk gue”
“ok, sori jadi lo yang nyamper ke sini”
“gpp. Oia, bab I lo bagus juga” katanya hampir ketelepasan
“hah?” ito tidak mengerti
“eh emmm,,,ngak jadi. Udah ah gue cabut. Bye”
Dia menutup pintu kamar ito. Dan tersenyum.
............................continued