It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
ohh..... enakan jdi dukun yah... salah salah baca mantra pasien takut complain.. coba jadi penjaga apotik...? kalo salah kasih obat...?!
em... mantra2 dan obat2 ramuanku gak ada kadarluarsanya LOL
Dear J4V4...
Hmmm...
Gw kurang setuju dengan pendapat dan hasil renungan U selama ini.
Lingkungan memang ada kemungkinan untuk kita menjadi homoseksual.
Tapi beberapa penelitian yang cukup valid, perbedaan mendasar antara kaum Homoseksual dan juga Heteroseksual adalah terletak pada kesalahan genetika saat kita terbentuk di rahim ibu kita masing masing (masa ibu tetangga?)
Nah, hingga saat ini, perdebatan mengenai hal itu juga masih marak kok.
Psikolog terkenal (Kinsey), mencoba untuk memetakan ke-Homoseksual-an menjadi 7 bagian (dikenal dengan nama Kinsey's Scale)
U bisa mencari di bagian buku buku psikologi yang bertebaran di seantero Nusantara, kalo susah nyarinya ke Gramed juga bisa, terutama di Bagian Psikologi.
Satu lagi yang Gw kurang setuju, Gw dan Co Gw yang sekarang serta salah satu mantan Gw, ngga kekurangan kasih sayang dari kedua orang tua kita lho.
Dengan hasil renungan U, tentunya seharusnya kami masuk dalam kategori Heteroseksual.
Co Gw lebih parah lagi, padahal bokapnya cukup sayang sama doi, toh doi juga gay juga...
Sampai dengan saat ini, perdebatan mengenai Homoseksual masih tetap marak.
So ikuti aja kata hati.
Terima diri apa adanya adalah hal terbaik.
Dengan menyalahkan lingkungan (misalnya), tidak akan membuat semua menjadi lebih baik...
Cheers...
Terry Sie
dan yg menjadikan gw begini adalah karena gw di ..... tetangga gw
menurut gw pribadi ada 2 hal yg menjadikan seseorang menjadi gay, yaitu
alami (seperti bahasan terry sie) dan yg kedua lingkungan
jadi seseorang menjadi gay itu banyak sekali latar belakangnya
tp gw salut sama loe yg udah punya pikiran mo menjalani hidup sebagai laki2 pada fitrahnya. semoga aja loe berhasil. amin.
ya dinikmatin aja d apa yg uda dihadapkan buat loe..
loe ga sndr koq...
cia youuuu...
maksudnya/.....
elo ......
im so sorry
J4V4..
tolong jgn melihat sudut pandang dunia gay secara subyektif.
kmu mengatakan rata2 hub gay itu semu, cpt kandas "hanya dikarenakan rasa bosan, atau ketemu yang lebih ganteng, akhirnya hubungan cinta putus."
tidak semua dr kita serendah kamu yg mengukur semua nya dari 'kulit'.
Yg perlu kmu renungin sebenernya adlh: Apa kmu gay ber-NALURI atau ber-NURANI...????
Tlg jgn menyamaratakan bahwa gay2 yg lain sepicik itu.
masih banyak yg melihat suatu hubungan berdasar hakikat cinta murni, bukan diukur dr gairah semata.
Mengenai poligami yg kmu bilang bner...well...terserah kmu.
Mungkin kmu berpegang dgn keyakinan kamu itu,
tp cb renungkan gimana seandainya: BOKAP U MASI IDUP, TRUS NYOKAP U DI-EMPAT-IN.....????? GIMANA PERASAAN NYOKAP U????
ato BF U PUNYA SIMPENAN BYK....????? APAKAH U MASIH BS BILANG POLIGAMI ITU INDAH????
J4V4, inget: Tuhan Yang MahaKuasa pun adalah sang pencemburu.
Tiada yg boleh meyembah yg lain selain Dia yg menciptakan semesta beserta isinya ini.
Buka mata buka hati,
banyak kog gay di sekitar kmu yg masih memegang teguh ikrar setia kepada pasangan nya.
"kepada orang2 yang telah menikah, Tuhan memerintahkan supaya seorang isteri tidak boleh menceraikan suaminya.
Dan jikalau bercerai, ia harus tetap hidup tanpa suami atau berdamai dengan suaminya. Dan seorang suami tidak boleh menceraikan isterinya."
1 Corynthians 7:10-11
"Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya.
.......Setiap orang yg menceraikan isterinya kecuali karena zinah, ia menjadikan isterinya berzinah; dan siapa yg kawin dengan perempuan yg diceraikan, ia berbuat zinah."
Mathhew 5:28,32
lagipula hal tentang poligamy dimana sang pria bisa beristri banyak gue rasa ngga adil dech. Hukum ini ditulis pada waktu dimana kaum wanita di dunia ini tidak punya hak seimbang dengan pria. Wanita modern mana mau sich di-empatin. Di mata gue perempuan yg diempatin sama aja opresifnya dengan kaum gay. Warga dunia di mana mereka tertekan dengan hukum lingkungan.
Wakakaka...
ya klo bisa jgn nyebur skalian walo uda kepalang basah. Tapi ya dikeringin hehe.
Tuhan jg ga mungkin subyektif kan, masa gr2 dosa kecil umpamanya, trus Dia ga mau tau n langsung masukin qta ke neraka wkekekeke...
Ttg poligami yg u bilang, gw emg setuju bgt sm u.
bgmanapun juga ga ada manusia yg bisa bersikap adil.
jgnkan 2, bini 1 aja susah ngurusnya.
Klo mau ngmg adil2an, ya cm Tuhan aja yg maha adil.
Dia menciptakan udara utk semua org, ga peduli baek ato jahat.
Menciptakan matahari yg menerangi dunia utk org baik maupun yg murtad kpd Nya.
sebaliknaya,ktia menentukan takdir kita sendiri-karena bagi gw..takdir itu hanyalah ramalan yang terlambat.
duh capek de ..... kamu begini kan bukan kamu yg minta .... dah dr sononya ... ya bertolak dr sana aja ... dan liat (slalu) ke depan .... Di kampung gue di rantau bule sana .. pasangan biasa pun kalau beranak juga ngga banyak banyak kok dan kalau anak mereka sudah besar ya mereka lepas utk cari kehidupan sendiri. Nah kalau mereka udah tua ya idup dr tabungan masa muda mereka lah. Mereka (umumnya) slalu beranggapan kalau mereka itu independent setelah dewasa ... dan bakalan independent sampai akhir hayat. Ini yg coba gue usaha-in atas diri gue sendiri. Tentu saja faktor lingkungan ikut mendukung .... kayaknya bentar lagi kehidupan di jakarta udah bakalan kayak di rantau bule sana juga de. Jadi kamunya (dan yg laennya juga) yg harus bersiap siap
bener banget kata bang Sat, makanya kita perlu menyiapkan dana pensiun dari skrg, kalo kamu bilang anak yang bakal bayarin n ngurus kamu, coba pikir dua kali, jaman sekarang jarang ada anak yang mau repot ngurus orang tua mereka, apalagi terkadang suka ada yang berat ke pasangan (suami/istri), mereka lebih milih ngurus pasangan mereka ketimbang orangtuanya sendiri, sukur2 kalo mereka mau bayarin di panti jompo, kalo ngga??apa kabarnya hidup kita??
maka dari itu, kita kalo jadi gay, jadilah gay yang bermartabat dan independent
q dukung kamu teman, selagi ada kemauan pasti ada jalan. q juga sadar hidup sbg gay berat, palagi klo kita mikir buat kedepannya, masa tua kita, dll. tapi semua kembali sama kita, q slalu yakin bahwa apa yang terjadi dl hdp ini adalah bagian yang harus kita jalani n ikhlas terimanya.
Sampai saat ini q juga masih mikir apa yang bikin cow bisa jadi gay. q setuju juga dengan pendapatmu bahwa kebanyakan dari mereka jd kayak gitu karena suatu faktor, contohnya kurang kasih sayang ayah, putus pacar, lingkungan karena kakaknya cewek smua,dll.
tapi q juga temukan beberapa temen yg gak tw sama sekali faktor apa yang menyebabkan mereka jadi gay. mereka tumbuh kayak anak2 biasa n saat mereka masuk kefase pendewasaan nmulai kenal yang namanya tertarik ma org lain mereka baru sadar klo mereka lebih tertarik ma cow dibanding cew. q masuk dalam kategori yang ini. q gak pernah tw kenapa q jd gay, q dah mulai tertarik ma cow sejak q sd, bahkan saat q duduk dikelas 5sd q dah jalin hub ma cow kuliahan ya kayak org pacaran gt, bahkan 6sd q dah ml n q sadar waktu jalani itu, tapi q belum tw klo yang begitu disebut gay. q baru ngerti klo yang terjadi ma q ni disebut gay saat q du2k dibangku sma.
makanya sampai saat ini q selalu kategoriin gay thu dalam dua bagian : gay karena pilihan/faktor lain n gay yg 100% gay (mang dia gay krn gak pernah tw kenapa dia jd begitu). klo gay yang pilihan atau karena ada faktor lain dia bisa ubah dirinya untuk hidup normal, itu semua tergantung ma dirinya sendiri. asal dia mau pasti dia bisa. tapi buat gay yang 100%gay mungkin sulit untuk bisa jalani hidup normal karna faktor gay-nya itu dateng dari dorongan yang paling dalam, kayak dorongan jatuh cinta thu kan dari dalam n gak bisa kita kendalikan.
q sedikit gak setuju dgn pendapatmu bahwa cow (baik gay maupun str8) tipe gak setia. q nemuin banyak gay yang punya keinginan setia ma satu pasangan, bisa nikah, bangun keluarga n angkat anak. jadi gak semua cow kayak yg kmu katakan. contoh kongretnya my grandfather dia ditinggal meninggal ma isterinya saat umurnya 22 tahun dengan anak 4 anak yang masih harus dia urus sendiri. 4 anak itu paling gede 10 tahun n paling kecil 3 taun. my grandfather tetep ja menduda sampai dia meninggal n q salut ma apa yang dia lakuin. jadi q yakin banyak juga cow yang seperti kakekku.
semua itu pendapatku, q yakin da yang setuju jg da yg gak itu hal lumrah, semoga pa yg q bagiin bisa juga jd masukan, so te2p semangat buat semua temen2 di BF..GBU..