BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

Buat yg mau comment/kritisin film Ayat Ayat Cinta ...

edited April 2008 in BoyzStyle
Fenomenal... layak disandang sama film ini... baru aja keluar 2 hari pas gw mau nonton udah ga kebagian tiket, meskipun bioskopnya membuka dua studio... tetep aja, antriannya kyk operasi pasar minyak kelapa ... Gile!!! Katanya nie film bisa menyedot 2,5 juta penonton dlm waktu kurang dari dua minggu (kata koran cuman gw lupa koran apa...). Gw liat yg nonton jg dari berbagai kalangan, ada rombongan ibu-ibu pengajian, rombongan anak2 santri (pd pake jilbab), yg notabene mungkin sangat jarang menjejakkan kaki di bioskop... jd film ini mampu menyedot perhatian dari berbagai kalangan. Luar biasa...

Tapi di "luar biasa"nya itu, kalo menurut gw cerita filmnya ternyata biasa aja. Malahan ada bbrp alur cerita yg tdk sesuai sama novelnya, dan itu menurut gw bisa menghamburkan pesan yg ingin disampaikan sama penulis. Salah satu misalnya, di film, terutama di akhir-akhir disitu diceritakan bahwa Maria sempat sembuh (padahal di novelnya kondisinya malah memburuk...) dan melakukan percampuran dengan Fahri walaupun saat itu dia belum muslimah (di novel, kondisi Maria terus memburuk sehingga tidak sempat bercampur dng Fahri).

Selain masalah diatas, mungkin bagi yg udah nonton (atau mungkin pernah baca novelnya) yang mau memberikan komentarnya atas film itu, silahkan... bisa dari alur ceritanya, karakter tokoh2 yg diperanin sm artisnya, pokoknya semua deh...
«1

Comments

  • in My OPINION.....Hanung still SUCKS !! 8) 8) 8)
  • Ngapain sih bikin2 warung baru?? Udah ada warungnya, yg ngasi opini juga udah banyak, udah beberapa pages gw liat.
  • Moderatornya kan bisa gabungin ke dalam satu topik saja
  • SUCKS AND YUCK!!
  • masih banyak kekurangannya tapi still the best indonesia movie 2008
  • in My OPINION.....Hanung still SUCKS !! 8) 8) 8)

    plis dech bisa gak kita kritisin tanpa memaki ato menyerang pribadi. krtik membangun justru y dibutuhkan. gimana perpileman indo bisa maju klo kita yg nonton kemudian keluar dr bioskop ato bis nonton, maki2 dan marah gwk jelas. kita panjang lebar ngasih kritik ampe mulut bebusa tapi kita sendiri gak ngasih solusi yg membangun. klo emang s**k disegimananya?????. klo emang jelek yg mananya????apalgi klo udh nyerang2 pribadi tanpa juntrungan.... walopun ini forum bebas tetp jaga etika dong...!

    ===============================================

    gw udah baca novel aac 3 tahun yg lalu. jadi gw adlh org yg nantiin pilemnya banged. dan ketika gw nonton pilemnya .......

    saat mata, otak dan hati gw menyaksikkan versi layar lebar dari novel aac ini jujur saya tidak terpuaskan. seperti melihat aac versi Bollywood yang sebetulnya tidak ada kisah secuilpun tentangnya di dalam novel. beberapa adegan nampak sangat terasa ke-india-annya. juga dengan setting tempat yang makin menambah keras suara gaib yang menyadarkan gw "hei bangun, tak usah repot kamu bandingkan dengan novelnya, ikuti saja irama film ini dan ikuti ia hingga selesai".

    walo memori otak yang terus berontak dan teriak 'mana keindahan Islam di novel itu? kemana perginya kekuatan aura kisah di novel? tidakkah kamu liat film ini sangat berbau iklan komersil botol2x teh itu? kamu bilang ini adaptasi? ini cuma film romansa yang seolah-olah (memori saya menekankan kata seolah-olah) ber-setting timur tengah yang menampilkan seorang lelaki yang ngekos ramai2 dengan teman2x sekampung yang tengah kebingungan harus memilih salah satu dari wanita-wanita yang mengejarnya'......" .so anggap saja ini film orisinil yg gak diangkat dr novel.

    kalau soal keindahan visual, sutradara-sutradara Indonesia tak perlu diragukan lagi. sudah banyak pilem yang menawarkan keindahan alam yang rasanya susah dicari di dunia nyata. sebutlah, misalnya, film Banyu Biru atau Heart. Saking indahnya, kadang-kadang aspek lainnya pun terabaikan. Hanung Bramantyo termasuk sutradara yang gw percaya mampu memanjakan mata penonton dengan pemandangan-pemandangan yang segar dan apik.

    Pemandangan 'Mesir' yang ditampilkan cukup baik, apalagi jika mengingat sebagian syuting terpaksa dilakukan di Indonesia lantaran biaya yang terlalu besar. secara keseluruhan, aspek visual sudah OK, meskipun saya masih saja menggarisbawahi kecenderungan pilem Indonesia untuk menampilkan tokoh-tokohnya dalam sosok yang 'terlalu sempurna', tanpa noda, tanpa debu secuil pun, seolah-olah mereka selalu telaten memperbaiki make up-nya. scene yang paling saya suka adalah di tepi Sungai Nil. Sebab, kita belum mampir ke Mesir kalau belum melihat Sungai Nil, bukan?

    nilai minus pada pilem ini terlihat pada pemilihan aktor dan aktrisnya. secara keseluruhan, mereka belum berhasil 'meyakinkan' saya bahwa karakter Fahri dikelilingi dan merupakan bagian dari komunitas intelektual Universitas Al-Azhar, Mesir. serlu diingat bahwa fahri (yang diperankan di film ini oleh Fedi Nuril) adalah mahasiswa yang tengah sibuk kuliah pascasarjana, saleh, rajin mengaji, pandai agama, dan juga punya setumpuk pekerjaan sebagai penerjemah freelance. Frankly, I don't get that kind of 'vibe' from fedi nuril's act.

    sejak mendengar kabar akan dibuatnya pilem aac , gw sudah bertanya-tanya : "Wow, siapa yang bisa memerankan fahri?". Ini memang tugas berat bagi Hanung, dan barangkali fedinuril adalah pilihan terbaik yang ada dalam daftar casting-nya. gw bisa memahami kesulitannya, namun hal itu tidak bisa dijadikan pembelaan dalam review ini.

    meski begitu akhirnya ada satu hal yang berhasil menyentuh rasa -jikalau air mata adalah patokannya. adegan ketika aishah -istri pertama fachri- yang dengan berat hati meminta sang suami untuk menikahi maria -gadis mesir Kristen Koptik- demi terselamatkannya semua pihak. Saat itu gw menitikkan air mata, entah karena acting para actor yang berhasil, entah karena kekuatan dialognya pada saat adegan itu, adegan aisyah keluar dr rs waktu fahri akan menikahi maria.

    kekecewaan gw bersumber dari fakta bahwa saya amat menikmati novelnya. karena mendapat kesan yang sangat kuat dari novelnya, maka kekurangan dalam versi filmnya menjadi begitu terasa. di sisi lain, pilem ini juga diuntungkan oleh novelnya, karena mereka yang menonton banyak yang sudah khatam membaca kisahnya duluan. dengan demikian, tidak ada yang mempermasalahkan mengapa Aisha bisa rela dimadu, tidak banyak juga yang protes, "Emang apa hebatnya sih si Fahri, sampai ditaksir segitu banyak cewek?" dipilem gak terlalu dijelaskan kenap akhirnya fahri begitu disukai wanita

    tentu saja kesuksesan Kang Abik ini terutama disebabkan oleh kepandaiannya dalam bertutur kata, sehingga mampu meyakinkan pembaca bahwa fahri memang lelaki yang pantas untuk melakukan poligami.nah, itulah alasan mengapa 'lubang' yang ditimbulkan oleh ketidakcocokan fedi nuril dalam memerankan fahri menjadi sangat terasa pengaruhnya. fahri dalam film gagal meyakinkan penontonnya bahwa ia memiliki kualitas seperti di novelnya

    di situlah letak kesulitan mengadaptasi sebuah novel ke dalampilem. sutradara harus mendalami novel dan mampu memahami apa yang ingin disampaikan oleh sang penulis cerita, sehingga penonton akan mampu menangkap suasana yang digambarkan di dalam novelnya. Trilogi The Lord of The Rings, misalnya, adalah pilem kolosal yang sangat hebat dan sulit dicari bandingannya. Akan tetapi para pembaca novelnya tetap saja belum puas. banyak plot yang dengan sangat terpaksa tidak diceritakan di dalam pilem demi durasi waktu. Padahal, setiap film dalam trilogi itu durasinya sampai tiga jam

    gw emang penikmat, bukan pengamat apalagi pelaku film. Maka sebagai penikmat film saya tak mau kompromi pada alasan durasi, protes pada kedangkalan cerita yang mengaburkan cerita aslinya, mencibir pada ke-india-an film yang terlalu kentara, tp tetep gw berharap nantinya pilem2 diindonesia gak dihuni oleh hantu2an, pocong2an dan cinta remaja

    jadi klo mau dibandingin dg novel maka akan jauhhhhhh sekali.... tapi klo kita berpikir (yg udah baca) ini adalah karya orosinil pilem gak ada hub ama novel ato gak berdasarkan inspirasi novel, gw pikir inilh pilem yg indo yg berkualitas.
  • Gw sich belum baca novelnya..
    Tapi menurut gw ini film bagus koq?
    Gak seperti film2 kebanyakkan, terlalu dramatis gitu..
    Ini film real banget, dan alur ceritanya berjalan begitu saja...
    Then gw suka dengan karakter Maria dan Aisyah...
  • film ayat-ayat cinta ya...
    em,,aq emank lom pnah baca novel nyah si habiburrahman el shirazy ini...
    n aq cm liat pilem spoiler nyah doank, hehe...
    tp, mnurut quwh, pilem nyah lmyn bgs koq...

    suasana nyah yg dr awal ampe akhir dibuat agak kuning...
    mgkn maxud nyah spy suasana timur tengah (yg panas) bs muncul...
    efek ini mirip pilem Tentang Dia yg dr awal ampe akhir suasana nyah biru mlulu yg gambarin suasana yg slalu bimbang...
    bgs tuh...

    dr segi cerita, mgkn emank rada putus2 gmn gituh...
    but, at least crita nyah fresh ajah...
    di tengah pilem Indonesia yg gituh2 ajah...

    mgkn ada yg blg jelek tuh mgkn krn provokasi doank ataw mgkn mrk berharap sesuatu yg lebih...
    tp qta kan msh Indonesia, blm pny dana gede bwt bs bwt pilem bermutu...
  • Film-nya sangat pro-poligami,terlalu ke "kanan" dan..gue engga peduli :roll: mungkin buat muslim community akan sangat membanggakan but that's not the place where i come from...
  • Biasa aja tuh film nya
  • Filmnya gak bagus, mengecewakan..... :?
  • Film-nya sangat pro-poligami,terlalu ke "kanan" dan..gue engga peduli :roll: mungkin buat muslim community akan sangat membanggakan but that's not the place where i come from...

    justru disitu dijelaskan klo poligami itu susah. bahkan awalnya fahri gak mau poligami kan???? banyak alasan dan dia merasa belom sanggup dan belom bertakwa...

    malah gw gak ngerti maksud lo yg terlalu kekanan itu apaan?????

    membanggakan apaaannnn????? gw muslim kok... bangga dengan poligami..ato bangga dengan kesuksesan aac????

    perlu dicatet ni. poligami itu dalam agama gw halal. tapi banyak banged syarat yg harus dipenuhi... terutama sisi ADIL nya...jadi gak sembarang embat kawin lagiiiii....
  • Begitu selesai lihat film ini, saya langsung teringat teh Ninih istri pertama AA k gym , mungkin perasaanya sama dengan perasaan aisah di film itu, yg harus rela suaminya menikahi perempuan lain, saya sampai mengangis saking terharunya, padahal aku nontonya pas bangun tidur, pokoknya ceritanya apiklah menurut aku, karena versi novelnya aku gak tahu!! yg jelas menyentuh di hatiku!!
  • Demetrio wrote:
    Gw sich belum baca novelnya..
    Tapi menurut gw ini film bagus koq?
    Gak seperti film2 kebanyakkan, terlalu dramatis gitu..
    Ini film real banget, dan alur ceritanya berjalan begitu saja...
    Then gw suka dengan karakter Maria dan Aisyah...

    gua suka si fahrinya :D
  • ayoo siapa yang mau di madu?

    kalo gua si jujur aja gak mau di madu :D
Sign In or Register to comment.