BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

Puisi Gombal

edited March 2005 in BoyzStyle
Puisi ini aku tulis lebih 20 thn yang lalu dan pernah dimuat di buletin Gaya Nusantara pertengahan tahun 80an.

GITAPUJA SEBATANG TEBU

Sebatang tebu coklat mengkilat
Tumbuh di antara rerumputan
Tegar dan tinggi mencuat
Mengundang selera dan menggiurkan

Serasa ingin aku menggenggamnya
Dan mereguk sari madunya
Membawa kesejukan dan kesegaran
Dalam kering dan gersangnya kehidupan

Sebatang tebu coklat mengkilat
Layu di antara rerumputan
Setelah memberi rasa nikmat
Yang selama ini kudambakan

Sebatang tebu coklat mengkilat
Tegar dan tinggi mencuat
Menggetarkan sukma dan renjana
Penawar dahaga hasrat sesama

(Riverdale, Summer 1982)
«13456712

Comments

  • Kalau yang ini aku tulis sekitar 2 tahun yang lalu ketika "naksir" seorang mahasiswaku! :oops: Jadi sampai saat ini dia tidak pernah tahu bahwa aku sukka banget sama dia!


    L’AMOUR INTERDIT

    Malam ini aku sendiri lagi
    Mencoba memahami apa yang sebenarnya terjadi
    Kau datang tiba-tiba dalam kehidupanku
    Saat kesepian sedang meresahkan jiwaku

    Senyum manismu begitu menggetarkan
    Membuatku tergerak menjalin perkawanan
    Keluguanmu sangat menyentuh perasaanku
    Membuatku ingin selalu bersamamu

    Aku sangat menginginkanmu
    Sehingga hati ini terkoyak dalam kepedihan
    Karena aku sadar dan tahu
    Bahwa antara kita tak mungkin ada ikatan

    Kita terpisah dalam dunia yang berbeda
    Dibatasi keadaan, usia dan status
    Aku tak ingin mengundang fitnah dan nista
    Bila persahabatan kita berjalan terus

    Aku takut tak mampu mengendalikan hasrat
    Tergoda kehendak mencari kenikmatan sesaat
    Yang kutahu pasti akan kusesali kemudian
    Karena sebenarnya bukan itulah yang kudambakan

    Rasanya aku tak akan pernah tega
    Menjerumuskan kau ke dalam petaka
    Walau gejolak gairahku demikian dahsyat
    Tak berani aku mengajakmu menentang kodrat

    Aku tidak ingin berbasa-basi
    Sekedar mengundang simpati
    Aku ingin hidup ini lebih berarti
    Bukan sandiwara yang penuh pretensi

    Mungkin semua ini hanyalah fata morgana
    Sekedar tipuan pandang dalam dahaga
    Sementara hati menjerit mengoyak sukma
    Akibat cinta yang tak pernah jadi

    Agaknya aku harus terus berjalan sendiri
    Berkelana bergelimang dosa abadi
    Malampun semakin hening membisu
    Dalam sendu rhapsody nan biru

    (Jakarta, akhir Mei 2003)
  • wah kalau saya nih dit... gak pernah nulis apa-apa... hehehe coba deh baca puisi saya yang norak ini... hehehhee

    Gundah by Fertigo Januari 2005

    Malam menjelang peluh menegang
    Angin menerpa lembut lentik serai berai
    Purnama memanggil senyap benderang
    Yang terduduk tersipu sirna dalam belai

    Pujangga hilang tiada dengungan
    Tak bisa bersuara tak bisa berucap
    Melirik kelam lirih mata menitikkan
    Dalam gelap gundah dan penuh harap
  • Ah, nggak norak lah fer! Gundah itu gw yakin juga dirasakan oleh kita semua, para pemuja sebatang tebu, yang kesepian dan menunggu datangnya Mr Right! Tapi kapan ya? :( Koq tak kunjung datang? (Emoticon:"Keciaann deh!)
  • sukadit wrote:
    Ah, nggak norak lah fer! Gundah itu gw yakin juga dirasakan oleh kita semua, para pemuja sebatang tebu, yang kesepian dan menunggu datangnya Mr Right! Tapi kapan ya? :( Koq tak kunjung datang? (Emoticon:"Keciaann deh!)

    persepsi kamu begitu toh? .... kalau puisi yang ini gimana?

    Kuda Liar by Fertigo Januari 2005

    Desakan debu menjajah langit
    Membuat kabut terbawa terbang santai
    Gemerisik tapak kaki memburu sengit
    Kuda liar tiada berantai
  • Wah, yang ini terlalu berat Fer! Dallem banget dan Multi interpretatif! Buat gw kesannya tetap sedang mencari, tapi tanpa arah, liar, tak terkendali! :shock: Hati2 kesasar! Bukan Mr Right yang didapatkan tapi Ms Wrong! :P
  • edited January 2005
    hauhauhauhauhuahuahuauauaau
  • sukadit wrote:
    Wah, yang ini terlalu berat Fer! Dallem banget dan Multi interpretatif! Buat gw kesannya tetap sedang mencari, tapi tanpa arah, liar, tak terkendali! :shock: Hati2 kesasar! Bukan Mr Right yang didapatkan tapi Ms Wrong! :P
    hah... masa sih... duh salah persepsi tuh...
    jadi di puisi Kuda liar tuh sebetulnya bentuk sebuah kebebasan yang sebebas bebasnya... mungkin tanpa tujuan tapi sudah tidak terkekang lagi gitu lhoo.... hmmm ya udah kalau puisi ini gimana

    Tetap Menari by Fertigo Januari 2005

    Didera angin deras tak tersentuh
    Terguyur hujan kering tak basah
    Tetap mahligai gelak lambai tubuh
    Tetap Menariku tetap walau dalam resah
  • Gw bilang kan multi interpretatif! Maksud lu tak terkekang, tapi gw nangkepnya "tak terkendali" (binal?). :lol: :lol: Sorry, bukan suudzon nih! Kalo Tetap Menari ya persepsi gw sih kayak motto gw "Cuek maning, pokoke inyong hepi!" Mau angin keq, mau ujan keq, tetap joged truusss! Tapi kalo satria pasti interpretasinya "Fer, lu emang gila!" :roll: :roll:
  • huaaaaaaaaaaaaa... *ini jeritan sedih lho... bukan ketawa tawa ngakak ahuhauhuahua ....eh ini baru ketawa bukan jeritan nangis*
    sat... adit nakal nih.... *yeee bisanya ngadu... hauhuahuahua... eh ini ngakak lho*
  • puisi disini kayaknya dalem2 deh!
  • :shock: :shock: :shock:
    Wah!!!
    Gak nyangka mas Adit puitis juga...
  • :shock: :shock: :shock:
    Wah!!!
    Gak nyangka mas Adit puitis juga...

    Kata temanku, "penampilan sih Maradonna, tapi hatinya Madonna!" :P
  • sukadit wrote:
    :shock: :shock: :shock:
    Wah!!!
    Gak nyangka mas Adit puitis juga...

    Kata temanku, "penampilan sih Maradonna, tapi hatinya Madonna!" :P

    FYI... Maradonna udah pensiun dan madonna itu liar banget lho....
  • dit kalau puisinya harus yang gombal-gombal ya? kalau yang seperti ini gimana.......

    Selamat Pagi by Fertigo Januari 2005
    Melihat dengan mata nanar ke pijar biru
    Mendengar suara kicauan tanpa pilu
    Meregang tangan meraih tanpa malu
    Menyongsong fajar dengan era baru
  • Yah, nggak harus gombal dong! Judul puisi gombal itu kan "figure of speech" aja! Kalau kita bicara ttg cinta kan suka dibilang "ah, gombal lu!" Cuma kalau puisi2 lu tuh dallem banget! Emang gaya penulisan orang kan beda2. Kalau gw stylenya straight to the point (tanpa basa-basi). Ada yang gaya penulisannya "abstrak" mengundang multi interpretasi. Selamat Pagi kalau menurut gw masih mencerminkan "harapan". Tapi kalau satria mungkin komentarnya "Buset dah Fer! Parah banget lu, meraih (punya org) tanpa malu!" :lol: :lol: :lol:
Sign In or Register to comment.