Banyaknya cerita kentang alias kena tanggung di forum ini,bikin saya berniat untuk memposting cerita cerita pendek yang tentunya bertema lgbt,baik yang real story maupun fiksi,yang asalnya dari berbagai sumber.Ada kisah kisah dari teman teman di jaman fb masih hitz banget,ada yang dari curcol gak sengaja temen kerja,ada juga beberapa kisah fiksi namun memberi pembelajaran,aseek.Mohon saran dan kritiknya ya.
Aku Memilih Melepaskan
(Kisah perempuan bercalon suami gay)
Saya Dewi.Usia saya kala itu 25 tahun.Bagi wanita,angka tsb semestinya sudah membina rumah tangga.Bahkan kakak ipar saya mengatakan 25 sudah melewati batas normal wanita menikah.Saya bukannya tak berhasrat menikah.Ingin sekali malah.Teman teman sepantaran rata rata sudah memiliki 1 orang anak dari pernikahan mereka.Tiap ketemu saya selalu jadi sasaran empuk mereka mengenai status lajang yang masih melekat pada diri saya.
Yang mereka tidak pahami adalah sulitnya saya mengejar ngejar Pras untuk mengawini saya sesegera mungkin,mengingat usia dia yang juga sudah matang untuk membina rumah tangga.Masa pacaran kami selama 4 tahun mungkin tak cukup meyakinkannya untuk menjadikan saya pendamping hidup.Saya sudah mencoba berbagai cara,mulai dari cara santai,sambil bercanda,sampai agak serius,lumayan serius,sangat serius,sampai tahap meledak.
"Sebenernya niat gak sih mas sama dewi???Mbok ya inget umur,mo nunggu apa lagi?"
Jawaban pras dari masa ke masa tak kunjung berubah.
"Kalau udah waktunya juga kita bakalan kawin.Semua kan udah diatur sama tuhan.Nyantai aja sih"
Nyantai katanya.Saya akan nyantai kalau umur saya masih 17 tahun.Saya benar benar gak bisa memahami pria yang saya kenal sejak dari bangku kuliah itu.Pernah terpikir apa dia gak mencintai saya makanya terus menghindar jika sudah membahas masa depan.Rasanya lucu mengingat kami sudah bersama selama 4tahun lebih.Pras tak pernah lupa ulang tahun saya.Kejutan kejutan dia selalu berhasil membuat saya menangis terharu.Dia memperlakukan saya bak ratu yang sangat dicintainya.
Meski...oh ya,saya baru ingat satu hal.Dia bukan type pria bernafsu besar dalam urusan ranjang.Ok,saya akan jujur bahwa kami sudah melakukan sex sejak tahun pertama kami pacaran.Dari awal saya memang heran,bukan pras yang mengajak saya menikmati surga dunia untuk pertama kali.Tapi saya,seorang perempuan yang terlihat kalem dimata teman teman kuliah kami saat itu.Saya yang gak tahan melihat kejantanan body pras yang memang rajin olahraga itu mengajaknya having sex duluan.Pras mulanya menolak,dia bilang akan menjaga kehormatan saya hingga kami halal.Harusnya saya senang dan bangga memiliki pria sebaik pras.Tapi sayangnya setan dalam jiwa saya selalu menang.Saya terus merayunya.Dan berhasil.
Tapi meski akhirnya pras mengikuti rayuan saya,saya akui tidak ada kepuasan sejak pertama kami bergumul dalam percintaan.Pras seperti seorang pria polos yang baru melek sex ketika pertama kali menggauli saya.Menggelikan mengingat reputasinya sebagai bad boy di bangku kuliah.Tapi pras benar benar menolak saat saya minta untuk menjilati kemaluan saya.Dia seperti tergesa ingin menyelesaikan kegiatan sex bersama saya.Dia melakukannya seakan tanpa rasa nikmat yang harusnya dirasakannya.Kesalahan saya dari awal adalah tak mau ambil pusing dengan keganjilan tsb.Saya hanya memikirkan kepuasan saya pribadi.
Keluarga saya semuanya menyukai pras sebagaimana keluarga dia juga menyayangi saya.Hubungan kami mulus seolah tanpa cela.Setelah lulus kuliah,kerja bagus sesuai bidang masing masing,apalagi yang ditunggu selain naik pelaminan?Tapi pras terus menghindari topik pokok dan sangat penting itu.Pertengkaran mulai sering terjadi.Tapi saya selalu luluh dengan permintaan maafnya tiapkali kami berdebat.Selalu dia yang menutup adu mulut dengan ucapan maaf.Kalimat pamungkas yang selalu jadi akhir cekcok kami adalah,
"Aku takut gak bisa bahagiain kamu dengan sebenar benarnya,maafin aku ya"
Saya jadi kepikiran,maksutnya apa sih?Kenapa dia berpikir kalau dia gak akan bisa bahagian saya,dengan sebenar benarnya? Saya benar benar gak paham.Sampai akhirnya,saya menemukan jawaban dari ketidakpahaman tsb,saat saya nyaris goyah dengan pertahanan saya atas hubungan kami.Waktu itu pras sudah janji mau nganterin nyari kado untuk wedding sepupu saya.Sampai lebih setengah jam dari waktu yang kami sepakati,pria itu tak kunjung muncul di rumah saya.Hp nya aktif,tapi wa dan telepon saya tak ada yang dihiraukannya.Kesal,saya akhirnya pergi menjemput dia di kontrakannya.
Tapi pacar saya itu tak ada ditempat yang sudah ditinggalinya lebih dari tiga tahun.Temen temen kontrakanya bilang pras sejam yang lalu pergi terburu buru dan mukanya seperti panik.Bahkan kunci kontrakanya masih menggantung di tempatnya.Saya jadi risau.Apa yang terjadi?Saya menunggunya di dalam kontrakan sambil terus berusaha menghubungi pras lewat telepon.Beberapa saat kemudian pras menerima panggilan saya yang entah sudah keberapa puluh kali.
Suara dia bergetar.Saya hampir gak mengenali suara itu.Suara pacar saya seperti menahan tangis.Saya kalut mendengar suaranya.Apa hal buruk yang menimpa pria yang sangat saya cintai itu?Dia bilang dia sedang di rumah sakit,ada temannya yang kecelakaan parah.Saya langsung menyusulnya setelah diberi alamat rs tempat temannya ditangani.
Saya gak paham dan gak mengerti persahabatan antar pria bisa sedekat itu,setelah saya menyaksikan sendiri pras menangis di bahu teman lelakinya yang duduk disampingnya,saat saya tiba disana.Saya masih bingung melihat mata pras yang sembab parah seakan baru saja ditinggal anggota keluarganya pergi selama lamanya.Sedekat itukah persahabatan mereka? Saya mengingat ingat ketika Ratna sahabat kental saya operasi dan saya menungguinya semalaman,saya juga menangis untuk ratna,tapi....rasanya tak separah pras mencemaskan sahabatnya itu.Terlebih pras adalah lelaki.
Ketika dokter keluar pras begitu brutal menanyai keadaan temannya,begitu dokter menjelaskan bahwa pasien kritis pras langsung lemas dipelukan teman lelakinya yang sedari tadi tampak berusaha menguatkan.Saya mendadak ikut nyesek demi melihat pacar saya begitu kalut dan sedih.Saya ambil alih dia dari temannya.Saya peluk dia dan saya bisikkan kata kata yang sekiranya bisa sedikit menenangkannya.Bisa saya rasakan pras begitu menyayangi temannya di dalam sana,dari caranya menangis tanpa malu di depan kami semua.
Selama sebulan temannya dirawat pras tak pernah meninggalkan rumah sakit selain kewajibannya bekerja di pagi hingga sore hari.Sepulang ngantor bisa dipastikan dia berada di rs dan tidur disana sampai pagi.Saya benar benar diabaikan.Seolah saya ini bukanlah orang yang dia kenal.Dia hanya membalas pesan saya sekedarnya.Tapi waktu itu saya masih positif thingking.Barangkali pras punya hutang budi besar sama temannya yang kecelakaan itu,atau dia masih terbilang kerabat meski jauh,atau mereka sahabat selama puluhan tahun jadi bisa sedekat itu.
Tapi suatu hari,saya menemukan kenyataan ganjil yang membuat saya gusar.Pras salah mengirim pesan watsap ke nomor saya.
"Jangan mainan hp lama lama,kamu masih pemulihan.Sejam lagi mas kesana.Baik baik ya sayang."
Saya kaget.Siapa yang dikiriminya pesan semacam itu?Dia menyebutkan kata sayang untuk seseorang yang sedang dalam masa pemulihan.Maksutnya apakah temannya yg ditungguinya selama nyaris sebulan di rumah sakit?Saya gusar.Buru buru saya ke rs untuk meyakinkan diri bahwa ini gak benar.Mungkin saya sedang berhalusinasi.Tapi pemandangan dari balik kaca kamar tempat teman pras dirawat,membuat halusinasi ini begitu nyata.Saya urung masuk begitu menyaksikan pras memeluk tubuh temannya yang kepala dan lengan kanannya terpasang perban.Tak cukup memeluk saja,pacar saya itu juga mengecup kepala teman lelakinya.Masih belum cukup,sekarang pipinya yang dikecup.Saya reflek memejamkan mata,takut kalau kalau menyaksikan bibir pras mengecup bibir temannya.Ketika mata saya terbuka,adegan yang saya lihat adalah seperti ketika pras membelai belai rambut saya kala kami berduaan di kamar kontrakan dia.Persis seperti yang sekarang dilakukannya pada temannya.
Tapi...ada yang terasa berbeda.Sangat berbeda dari pras yang saya kenal.Elusannya di kepala temannya,terasa begitu dihayati olehnya.Senyumannya tak lepas sedetikpun dari bibirnya saat menatap temannya yang terbaring diranjang rumah sakit.Tatapannya....penuh cinta....
Saya terdiam cukup lama.Kepala saya mendadak pening.Saya memutuskan untuk pergi dari sana.Di rumah saya tak bisa berhenti memikirkan mereka berdua.Bayangan adegan mesra layaknya pasangan kekasih yang mereka lakukan benar benar memenuhi benak saya.Saya mengingat Ratna yang takut operasi,saya juga mengelus kepalanya untuk menghibur dan menguatkan.Apakah pras juga melalukan hal demikian semata mata untuk alasan yang sama?Tapi saya tak pernah menatap ratna dengan tatapan sebahagia pras menatap temannya.Dan lagi,meski saya juga terbiasa bercanda saling memanggil para sahabat dekat dengan sebutan sayang,beib,cinta dsb,tapi sungguh saya merasakan panggilan sayang pras untuk temannya lewat watsap itu tidaklah sama niatnya seperti saya dan teman teman saya.Panggilan pras terasa begitu tulus,penuh kasih seperti pada orang yang benar benar dicintai.
Saya menahan diri sampai teman pras keluar dari rumah sakit.Meski saya makin gusar saat pras memutuskan untuk temannya tinggal bersama dia di kontrakannya.Suatu saat,ketika pras sedang keluar membeli makan,saya berkesempatan untuk mengobrol lebih intens dengan temannya di kamar pras.Temannya ini bilang kalau dia dulu adik kelas pras dua tingkat ketika smu.Pras dulu badung banget,suka ganggu adik kelas yang lemah,suka malak.Tapi anehnya pras gak pernah bisa gangguin dia.Saat saya tanya kenapa,teman pras hanya mengangkat bahu,dia seperti menutupi sesuatu dari saya.Lalu saat saya tanya apakah komunikasi diantara keduanya terus terjalin meski pras sudah lebih dulu lulus smu,dia bilang sempat putus kontak selama dua tahun,karna dia pindah keluar jawa.Tapi kemudian dia kembali ke jakarta untuk mengejar karir.Secara kebetulan dia diterima bekerja di kantor yang sama dengan pras.Dari sanalah persahabtan keduanya kembali terjalin.Hanya itu informasi yang saya dapatkan yang bahkan tak saya dengar sendiri dari pacar saya.Karna pras tak pernah berminat menceritakan seluk beluk temannya itu pada saya.
Makin hari,kejanggalan demi kejanggalan makin sering saya saksikan dari persahabatan pacar saya dan temannya.Tapi saya terus menutup mata.Saya menyimpan kecewa sendirian ketika pras lebih memilih mengantar temannya cek kesehatan pasca kecelakaan daripada mengapeli saya.Pras mulai sering membatalkan janji secara mendadak karna harus mengantar temannya yang setelah kecelakaan belum bisa mengendarai sepeda motornya sendiri.Cinta saya terlalu besar untuk pras,hingga saya buta akan fakta fakta nyata mengenai hubungan tak biasa antara pras dan temannya.Saya terus menyabarkan diri,saya terus mengalah dan meredam amarah.
Satu hal yang membingungkan saya,saya seolah tak tega membuat senyum bahagia pras lenyap dari bibirnya kalau saya menegurnya.Saya selalu kalah oleh tatapan penuh sayang pras yang ditujukannya pada temannya.Saya takut menyakiti hati pras.Saya takut dia terluka jika saya menyuruhnya melepas temannya untuk saya.Saya bodoh ya....tapi cinta saya terhadap pras membuat saya seperti ini.
Hingga suatu saat,temannya itu datang menemui saya seorang diri.Dia meminta maaf atas segala hal yang melukai saya.Dia tahu kalau saya sebenarnya sudah memahami situasi ini.Bahwa mereka saling mencintai sejak lama.Bahwa mereka telah menjalin hubungan jauh sebelum pras mengenal saya.Dia tak tahan melihat sikap saya yang tetap diam dan mengalah.Dia sudah meminta pras untuk melepasnya agar bisa menikah dengan saya,tapi pras menolak keras permintaan itu.Pras sangat mencintai adik kelasnya tsb.Dulu,saat pras mengganggu para adik kelas dan memalak uang saku mereka,temannya ini memberinya sesuatu yang berbeda dari murid murid yang lain.Dia murid miskin yang hanya punya uang saku untuk ongkos bus ke sekolah.Dia mengajak pras ke toilet,dia menawarkan hal lain selain uang.Oral sex.Pras awalnya kaget dan murka,nyaris dia sebarkan kelainan siswa kelas satu itu ke seantero sekolah,tapi urung saat temannya memohon mohon sampai nyaris sujud dikaki pras.Pras luluh.Dia melepasnya tanpa sudi disentuh sedikitpun kemaluannya oleh adik kelasnya.Tapi hal tsb membawa dampak besar bagi pras.Dia berubah total.Dia tak lagi mengganggu adik kelas.Dia kepikiran salah satu adik kelasnya yang menawarkan hal gila padanya saat dia memalak uang saku.Pras seolah tertohok.Dia mulai penasaran dengan adik kelasnya itu.Dia mulai mencari tahu segala hal tentang dia diam diam.Dan pras...jatuh cinta secara aneh pada seorang murid lelaki seperti dirinya di smu,ketika menginjak usia 17 tahun.Dia tak bisa berhenti memikirkan adik kelasnya itu.Dia sering merasa kesulitan bernafas tiapkali bertemu secara tak sengaja dengan adik kelasnya.Dia gusar dan bingung.Tapi pras selalu memperhatikan adik kelasnya itu dari jauh selama setahun di sekolah.Sampai akhirnya saat kelulusan tiba,pras begitu sedih dan hampa karna akan berpisah dari adik kelas yang berhasil menghancurkan imejnya sebagai siswa badung tsb,dia gak tahan lagi untuk diam.Dia menyeret adik kelasnya ke toilet,disana dia mencium bibir adik kelasnya untuk pertama kalinya.Mereka berpisah dengan saling berjanji untuk terus berkomunikasi.Mereka pacaran saat pras mulai masuk kuliah dan adik kelasnya itu naik kelas dua smu.Sampai suatu saat,temen temen kuliah pras yang juga saya kenal karna kami satu jurusan,seringkali mengolok olok pras yang tampan tapi jomblo(tanpa kami tau sebenarnya dia gak pernah jomblo karna ada lelaki special dihatinya).Pras lalu mendekati saya yang memang dari awal saya sudah menunjukan sinyal ketertarikan padanya,kami dengan mudah jadian setelahnya.
Pacar lelakinya itu terluka oleh status baru pras sebagai kekasih saya.Dia hancur dan memilih putus dari pras.Dia memutuskan ikut sodara sepupunya ke luar pulau jawa setamat smu,untuk bekerja disana sekalian melupakan pras.Baru saya ingat dan sadar sekarng,kejadian tiga tahun lalu saat pras terlihat bagai orang patah hati padahal sedang menjalin hubungan manis dengan saya.Waktu itu pras beralasan sedang jenuh dengan kehidupan kampus.Alasan tak masuk akal yang saya percayai begitu saja.
Tapi kehidupan yang tak bisa ditebak alurnya ini membawa mereka kmbaki bertemu di kantor yang sama,kemudian secara sembunyi sembunyi kembali merekatkan ikatan yang pernah terputus selama dua tahun.Pras menjalin kasih penuh kebahagiaan bersama bekas adik kelasnya itu dibelakang saya.Kebahagiaan yang sesungguhnya,yang tak pernah dirasakannya saat bersama saya.Semua senyumnya untuk saya adalah palsu.Semua cintanya pada saya hanyalah semu.Dia memberikan cinta sejatinya seluruhnya untuk pacar lelakinya.Bukan untuk saya....
Saya menangis sejadinya untuk pertama kali sejak mengetahui hubungan keduanya,tepat di hadapan pacar lelaki pras.Saya merasa dijatuhkan dari ketinggian.Begitu sesak dan hancur.Entah apa yang menggerakkan saya hingga tiba tiba saja secara brutal tangan saya memukuli dada pacar terlarang calon suami saya tsb.Saya begitu kecewa,begitu sakit,begitu marah sampai sampai timbul niat biadab untuk membunuhnya saat itu juga.Saat saya mendengar sendiri pengakuan dan kisahnya dari mulut dia sendiri,mengapa rasanya malah lebih pedih seperti ini.Tapi permintaan maaf dan tangisanya yang tertahan saat saya menjambak rambutnya membuat saya serta merta berhenti menganiaya dia.Kesadaran saya kembali.Saya tak percaya melihat bekas cakaran di lengannya akibat tangan saya.
Sangat aneh,saya tiba tiba merasa baru saja melukai tubuh seseorang yang sangat special bagi pras.Saya reflek mencari betadin dan kapas untuk mengobati lelaki yang sangat dicintai calon suami saya.Sambil terisak saya merawat luka nya dan meminta maaf berkali kali.Dia terpaku dengan apa yang saya lakukan.Dia bertanya sebesar itukah cinta mbak dewi untuk bang pras?Sampai sampai merasa bersalah atas tindakan yg melukai orang kesayangan pras.Saya tak mampu menjawabnya saya hanya terus menangis didepannya.
Malamnya pras mengirim pesan bernada panik yang mengatakam bahwa pacar lelakinya itu pergi secara mendadak.Dia membawa semua pakainnya keluar dari kontrakan pras.Saya segera menemui pras dan mengajaknya mencari bersama.Kami keliling jakarta mencari dia.Sungguh,saya tak sanggup melihat kepanikan di wajah lelaki yang saya cintai.Saya sskit melihatnya kalut seperti itu.Saya bahkan berjanji pada diri sendiri,kalau pacarnya itu ketemu saya akan melepaskan pras untuk dia.Saya gak rela pras terluka karna saya.Saya ingin dia bahagia dengan pilihannya.
Tapi sampai pagi pun kami gak menemukan dia.Pras betul betul seperti orang mau mati.Dia terus meracau menyalahkan dirinya sendiri yang mungkin sudah membuat kesalahan yang membuat pacarnya pergi.Dia memukul kepalanya sendiri berulang kali.Saya sakit sekali melihatnya.Semua ini terjadi karna saya.Pacarnya memilih pergi demi saya.Saya malah gak ridho.Saya gak mau lihat pras hancur.Saya lalu menitipkan pras pada seorang teman kami jaman kuliah dulu.Saya hanya takut kalau kalau pras nekad menyakiti diri sendiri.Saya memutuskan mencari pacar pras sendirian.Muter muter keliling jakarta dengan hati takut,panik,sedih campur jadi satu.Sampai akhirnya menjelang siang,anak itu mengirimkan pesan dengan nomor baru.Dia bilang ingin pras menikahi saya.Katanya saya adalah wanita terbaik yg pernah dia temui,hanya krna melihat sya menyesal melukai dia yang jelas jelas adalah penjahatnya.Saya marahin dia,saya terpaksa bohongin dia kalau pras nyaris bunuh diri karna dia pergi.Dia percaya dan akhirnya pulang ke kontrakan.
Saya memeluknya lebih erat dibanding pras saat dia pulang.Saya benar benar lega melihatnya ada disini.Dia kembali dan saya harap pras bisa bahagia karna keberadaan dirinya.Saya sempat menoyor kepalanya sambil bilang,jangan pernah bikin pras gila lagi krna kamu minggat ninggalin dia.
Saya memilih melepaskan.Untuk apa saya mempertahankan orang yang tak bisa bahagia bersama saya.Untuk apa saya menerima cinta palsu yang ketulusannya bukan untuk saya.Lebih baik melihatnya bahagia tanpa dibuat buat bersama orang yang benar benar dia cintai.Pernah sahabat saya menyalahkan keputusan saya tsb,dia bilang akan lebih baik kalau sya tetap bersamanya membimbingnya kejalan yang benar menurut agama,menuntunnya keluar dari belenggu homoseksual yang selama ini menjeratnya.Tapi saya bukan wanita terpilih yang mampu melakukan hal tsb buat pras.Meski saya teramat mencintai dia.
Saat ini saya telah menikah dengan orang lain.Saya masih bisa melihat kabar pras dan pacarnya melalui akun sosial media.Meski jarang saling menyapa,saya dan mereka berdua masih sering saling memberikan tanda like di postingan yang kami unggah.Hanya sebatas itu.Pras masih sering mengunggah kebersamaannya bersama bekas adik kelasnya itu.Entah sampai kapan mereka akan terus bersama.Ada kalanya saya merasa sakit kalau mereka akan berpisah dan mereka hancur dan jatuh seperti dulu.Padahal mereka yang paling parah melukai saya.Tapi cinta memenangkan hati kami.
Comments
Sebut aja gw Doni.Gw tumbuh dalam keluarga sederhana tapi harmonis dan saling menyayangi.Gw anak kedua dari tiga bersaudara,kakak perempuan udah merit dan punya dua anak.Adik gw ketika itu baru masuk smp dan gw bertugas antar jemput dia ke sekolah.Lulus sma gw gak kuliah tapi bantuin mamah mengelola toko kelontong yang udah lumayan besar di daerah kami tinggal.Papa sebenernya udah maksa maksa gw kul tapi gw selalu menolaknya.
Gw ini introvert dan cupu.Gw selalu mengalami kesulitan berinteraksi dengan orang orang disekitar gw.Gw hanya bisa ngobrol agak santai dengan anggota keluarga sendiri,itupun hanya dengan mamah dan adek.Sama papa gw jarang terlibat obrolan panjang.Paling parah kalau lebaran tiba dan keluarga besar dari pihak papa dan mama kumpul di rumah nenek kami di kampung.Gw selalu merasa hari raya adalah hari terberat sepanjang hidup gw.Dimana para sepupu ngobrol seru dan saling berinteraksi akrab,gw hanya bisa diam di pojokan main hp.
Gw gugup,kaku,takut,malu dan berbagai karakter menyedihkan lainnya menempel dalam diri ini.Papa pernah nanya apa gw punya masalah atau pernah dapat bullying di sekolah dulu,hingga pembawaan gw begitu mengenaskan kayak gini.Jangankan bully,temen temen liat gw aja pada serem.Gw bener bener udah macem mayat idup.Kalau gak ditanya gak bakalan keluar tuh suara gw.
Tapi perkenalan gak sengaja gw sama kakak laki laki temen adik gw,membuat segalanya berubah.Waktu itu adik gw gak ada di sekolahnya waktu gw jemput.Dia belum dikasi hp sama papa,meski dia sering ngancem gak mau sekolah kalau gak segera diijinin pake hp.Adek gw juga kesel karna sekolah di antar jemput sama gw,dia pengen bisa naik motor sendiri meski sekolahnya melarang siswa membawa motor ke sekolah.Adek emang sifatnya beda jauh sama abangnya ini.Dia nakal,suka bantah dan ngelawan papa.Beberapa hari yang lalu emang dia ngomong sama gw kalau dia malu dianter jemput gw mulu tiap hari.Dia pengen bisa pake motor sendiri kayak geng nya disekolah.Mereka selalu menitipkan motor ke warung belakang sekolah supaya gak ketauan dewan guru.Gw cuma nasehatin dia supaya sabar dulu,nunggu 17 tahun.
Rupanya adek gak mengindahkan nasihat itu,dia nekad pergi pake motor temen geng nya sepulang sekolah dan keluyuran entah kemana.Gw panik kan.Hampir mau tlpn mamah dirumah,tapi temen adek udah tlpn duluan ke nomor gw.Antara kesel tapi terharu,saat adek ngomong di telepon temennya itu kalau dia takut gw nungguin dia di sekolah dan kepanasan.Dia bilang sekali ini ijinin buat main sama temen temennya sepulang sekolah,mereka se geng pengen kongkow di mall.Yaudah gw ijinin dengan syarat mau gw jemput sebelum ashar.Dia setuju lalu ngasi alamat rumah salah satu temen geng nya.
Sorenya gw ke rumah temennya itu buat jemput adek.Rumahnya lumayan susah dicari karna banyak masuk gang kecil kecil berkelok kelok.Mana banyak bocah lari larian pula.Waktu sampai,gw dikejutkan sama kelakuan anak anak berseragam putih biru yang sedang asik mengisap rokok di ruang tamu.Dan adek gw tiduran telentang di lantai sambil mengepulkan asap rokok dengan nikmatnya.Gw shock pastinya.Gak ngira bakal senakal itu adek kesayangan kami diluar rumah.Dia baru aja lulus sd beberapa bulan yang lalu(saat itu)tapi secepat itu udah kenal rokok.Gw tiba tiba marah tanpa kendali,gw samperin adik gw yang belum menyadari kedatangan gw disitu,gw seret kakinya supaya keluar dari ruangan yang dipenuhi kepulan asap rokok.Adek kaget dan berontak sambil meneriaki gw dengan makian kasar.Gw reflek gampar mulutnya yang gak sopan itu.Bukanya berenti,adek malah makin menjadi ngatain gw.
"Anjing loe bang!Malu maluin gw tau gak loe!Gw bukan anak kecil lagi kali!emangnya gw harus kek loe yang cupu,gak punya temen,dasar bencong sialan!"
Gw kaget banget denger makian adek kandung kesayangan keluarga itu.Gw terpaku menatap dia gak percaya.Sampai kemudian gw dikejutkan sama hardikan seseorang yang baru aja keluar dari balik pintu yang terbuat dari triplek dibelakang posisi adek gw berdiri.
"Heh bocah! Yang sopan dikit ngapa sama kakaknya?Masa sama kakak sendiri ngatain kek gitu?minta disambelin tuh mulut loe"
Pandangan gw beralih ke suara sosok tersebut.Seorang lelaki tinggi besar tanpa baju hanya pake boxer lusuh berdiri menjulang bersandar di pintu.Ditelinganya terselip rokok sebatang.Gw nelen ludah.Gak tau kenapa dada gw ser seran liat sosok lelaki yang keliatannya lebih tua dari gw beberapa taun itu.Dia nyamperin gw lalu menepuk pundak gw agak kenceng.
"Sori bos,rumah gw sempit,sini masuk gw ambilin aer putih,"
Belum juga gw nyautin adek gw udah menyeret lengan gw dan mengajak pulang.Tampaknya adek kadung malu sama perlakuan gw sama dia didepan temen temennya.Gw sempet mengangguk ke arah lelaki jangkung tadi dan meminta maaf atas kelakuan adek gw di rumahnya.Tapi lelaki itu malah ketawa dan bilang justru dia sama adeknya(temen geng nya adek gw) yang mestinya minta maaf karna ngajarin adek gw hal yang gak bener di usia dini.
Sejak itu hubungan gw sama adek memburuk.Dia tetep gw anter jemput tapi dia selalu bungkam tanpa sepatah kata pun sama gw.Sedih sih disaat dia jadi temen ngobrol satu satunya di rumah yang paling bikin gw rilex,malah memusuhi gw karna kejadian tempo hari.Dia malu banget sama temen temen geng nya.Tapi konyolnya gw malah mikirin hal lain,abangnya temen dia yang jangkung itu.Kenapa pula gw jadi kebayang bayang lelaki itu sejak pertemuan kami pertama kali.Gw tanpa sadar jadi senyum senyum sendiri kebayang boxer nya yang udah gak teridentifikasi warna nya saking lusuhnya.Gw ser seran kebayang perutnya yang walo gak sixpack tapi terlihat seksi dimata gw.Gw bahkan menutupi muka gw pake bantal saat inget lenganya yang besar menepuk pundak gw.
Rasanya gw udah gila.Sebenernya gw udah menyadari kelainan gw sejak awal masuk sma dulu.Dimana gw gak suka liat cewe cewe genit disekolah,yang suka banget gosipin anak anak basket yang cakep cakep.Waktu itu rasanya empet tiap ada anak basket yang nanggepin kecentilan mereka trus pada jadian.Gw cemburu.Karna gw juga diem diem mengagumi anak anak basket yang tinggi tinggi dan cute itu.Gw mulai sadar kalau gw lain.Gw suka liat badan kekar temen cowok di sekolah.Gw suka liat keringet mereka yang berlelehan.Tapi sampai lulus sma gw cuma bisa memendam semua yang gw rasakan.Gw pernah nangis di gedung belakang sekolah karna tau kapten basket sekolah kami jadian sama adek kelas satu yang emang cantik banget.
Dan sekarang,kelainan yang gw pendam bertahun tahun itu rasanya mencuat kembali sejak pertemuan gw sama kakak temen geng adek di rumah mereka.Gw kembali merasakan debar nikmat menyukai lelaki.Rasanya begitu semangat.Kalau gak malu,pengen rasanya bisa ketemu lagi sama dia.Tapi mana mungkin.Sama aja membiarkan adek gw makin nakal dengan bergaul sama temennya yang punya kakak yang keliatan badung juga.Tapi gw kangen liat mukanya yang slengean itu.Sial.
Makin hari gw makin gak bisa menahan diri.Gw pengen banget bisa ketemu lagi sama kakak temen adek gw.Gw cari cari cara yang masuk akal supaya adek gw gak curiga.Gw bilang sama dia kalau gw pengen minta maaf sama temennya plus kakaknya karna udah bertindak gak sopan dirumah mereka(modus, hehe).Gw minta kami berdua bertandang kerumah mereka.Dan taukah anda apa respon adek gw?
"Klo cuma mo minta maaf bisa ketemu lgsung sama temen gw di sekolah kalau pas abang jemput gw,ngapain pake ke rumahnya?Bilang aja pen ketemu bang ari(nama samaran,red),modusss"
Gw melongo denger serangan mendadak dari adek gw.Rasaya kayak ditampar sendal.Panasss muka gw.Adek gw kala itu baru 13 tahun,dan dia paham kondisi gw yang dimatanya seperti banci! Adek bilang kalau sikap gw kesehariannya lebih kayak kakak pertama kami yang udah merit.Gw gak kayak cowok pada umumnya.Gw lembut dan sama sekali gak jantan.Adek gw bilang awalnya risih liat gw yang kayak perempuan,tapi rasa sayangnya ke gw yang tiap hari selalu ada buat dia bikin dia berusaha menerima gw apa adanya.Gw terharu pas denger dia bilang sayang sama gw.
Akhirnya adek nganterin gw ke rumah temennya yang mana kakaknya udh bikin gw cenat cenut beberapa hari terakhir.Gw deg degan parah cuma mau ketemu si lusuh bertampang jantan itu.Mana adek godain terus sepanjang perjalanan.Tapi semangat gw segera kendur hingga lenyap sama sekali waktu kami nyampai di rumah mereka.Adeknya bilang kalau kakaknya lagi(maaf,ngentot) di kamar sama cewek.Gw lemes dengernya.Adek gw segera ngajak pulang.Dia cuma naruh jeruk bawaan kami ke meja dan bilang itu sbagai permintaan maaf atas perlakuan gw dirumah itu tempo hari.
Adek gw yang baru 13 tahun itulah yang berusaha banget ngehibur gw.Dia segala joged joged lah,pasang muka jelek lah,nyanyi nyanyi lah,semata supaya gw gak sedih karna ari.Tapi gw kelanjur kecewa berat.Harusnya gw sadar cowok macam ari adalah cowok bebas yang bisa melakukan semua hal yang dia mau.Ortu ari cere udah sejak adik nya kecil,keluarga mereka ancur lah pokoknya,kakak beradik itu idup bebas semau mau mereka tanpa ada yang peduli.Gak heran adek gw dikenalin rokok sama dia.
Gw emang bego.Emangnya apa yg gw harapin dari ari kalau misalkan kami jadi deket karna adek kita juga sahabtan?Gw ngarep ari bakal balas rasa suka gw gitu?Tau lah,intinya dari rasa kecewa itu gw jadi dendam pengen bisa punya cowok kekar dan ganteng kayak dia!Gw mulai membuka diri.Gw gak mau lagi diem dalam tempurung.Gw mulai cari tau gimana caranya dapatin pacar dari internet.Singkatnya gw lalu kenal salah satu aplikasi chating gay populer,dari sana lah gw ketemu sama seseorang yang seratus persen ngerubah idup gw.
Sebut aja dia Enggar.Lelaki yang bahkan jauh lebih ganteng dan macho dari si kumel ari yang doyan ngentotin gadis.Bahkan enggar adalah anak hitz yang penampilannya gak asal asaln macem ari.Wangi lagi.Gw yang cupu,kaku,tertutup dan penakut ini dengan mudahnya segera terlena oleh segala keindahan yang dimiliki enggar.Gw yang bahkan malu ngobrol sama tetangga rumah bisa dengan nurutnya mengiyakan permintaan enggar buat ikut tinggal di kos dia.Gw bilang sama ortu kalau pengen memulai idup mandiri dengan kerja jauh dan ngekos sama temen.Papah seneng bukan main,dia mengira gw udah berubah jadi anak laki yang berani dan mandiri.Meski mamah dan adek sedih tapi gw gak peduli.Gw terlalu mudah mempercayai lelaki kenalan gw dari grindr.
Pada bulan bulan awal kami hidup bersama,segalanya terasa sangat manis.Enggar mengajarkan gw banyak hal.Bagaimana berinteraksi dengan orang orang di sekeliling kita.Bagaimana mengatasi rasa gugup dan malu berhadapan dengan banyak orang,dan lain sebagianya.Gw bahagia banget idup bareng enggar.Sama dia gw dimasukin kerja di tempat ps an punya kenalan dia yang lumayan deket dari kosan kami.Kerjaan gw nungguin anak anak main ps.Kadang sebulan dua kali gw pulang nengokin keluarga.Gw inget pas ngasi gaji pertama gw ke mamah dia malah nangis katanya gak butuh duit gw dia cuma butuh gw stay lagi sama keluarga.Mana bisa gw kan udah jadi istri orang(najis,lol) sekarang masa harus jadi anak mami terus.
Makin lama gw makin ngelupain keluarga.Gw jarang nelpon mamah dan adek.Gwk gak pernah nanyain sekolah adek,gimana pergaulan dia sama temen temennya,padahal mamah suka ngeluh adek makin badung karna gak ada yang ngawasin,papa sibuk dan mama sibuk sama toko.Waktu itu gw gak terlalu peduli.Adek udah besar dan bisa jga diriinya sendiri.Gw terlalu mabuk sama cinta yang diberikan enggar,lelaki yang menjadi pacar pertama gw dalam kehidupan gay.
Sampai petaka itu datang setelah setahun kami merajut hubungan.Enggar mulai bosen sama gw,dia mulai main api dibelakang gw.Dia kegatelan sama brondong sma yang bikin dia gak care lagi sama gw.Dari yang tadinya sembunyi sembunyi sampe akhirnya ketauan gw sendiri,smpe berani bawa pulang remaja 18 taun itu ke kos kami.Gw murka dan memukul remaja tsb di depan enggar.Siapa mengira,itu jadi awal mula gw menjadi korban kekerasan oleh pacar homo gw sndiri.Gw hanya nonjok muka selingkuhanya sekali,tapi enggar menyakiti fisik gw hampir di sekujur tubuh se-ti-ap ha-ri! Gak ada lagi cinta di hati dia buat gw.Jejak aniaya dia tercetak jelas di seluruh tubuh ini.Sundutan rokok,bekas tempelengan,pukulan hanger,semuanya tak sebanding dengan luka batin gw yang maha besar.
Tapi gw berusaha tetap bertahan karna cinta buta gw sama enggar.Gw mulai nerima semua perlakuan buruknya.Gw diam saat dia bercinta sama remaja itu di kos kami.Gw gak pernah ngebales semua kekerasannya.Hal tsb berlangsung hingga setahun.Kurangnya pengalaman gw dalam pelajaran kehidupan bikin gw jadi orang paling bodoh karna cinta.Berharap enggar segera sadar dengan kesabaran dan ketulusan gw.Tapi dia justru makin menjadi.Entah sudah berapa kali dia jatuh ke pelukan brondong brondong sma yang selalu buat dia keranjingan yang padahal mereka hanya memanfaatkan uang enggar.
Ditengah penantian gw akan perubahan enggar itu,mamah papa dan adek sering menghubungi karna gw jarang banget pulang.Gimana gw mo pulang badan remuk begini.Bisa bisa mereka curiga sama keadaan gw.Gw terus beralasan ini itu sama mereka.Gw sedih inget papa ngomong "kami cuma kangen aja liat muka mu yang gak seberapa itu,gitu aja kok susah amat mo ketemu,adek mu itu badung banget sekarang,pulang kek sebentar ajak adekmu main".
Sampai pada suatu ketika,enggar bawa anak remaja dibawah umur yang seumuran persis kayaj adek gw.Gw bener bener gak bisa mentolerir hal tsb.Gw jadi inget adek.Gw gak rela adek gw sampai berkelakuan gila kayak selingkuhan baru enggar itu.Gw harus pulang dan jagain adek gw!
Gw gak kuat lagi.Gw akhirnya mutusin buat mengakhiri semua ini sekarang juga.Gw pamit baik baik sama enggar,gw keluar dari kos dia dan pulang ke rumah keluarga gw.Berharap begitu besar masa lalu gelap itu binasa dari otak gw,selamanya.Gw berjuang keras melupakan semuanya.Rasa sakit,hancur,yang timbul akibat hubungan disfungsional yang gw bina bersama enggar,berusaha gw kubur dalam dalam.Satu tahun ditekan secara psikologis sekaligus menerima kekerasan fisik membuat akal sehat ini tak mampu lagi berfungsi sebagaimana mestinya.Dampak tekanan itu berpengaruh sangat besar,dimana gw gak bisa lagi membedakan antara cinta dan ketololan.
Tapi sekarang gw disini,ditempat yang jauh dari masa lalu yang menyengsarakan.Enggar gak akan bisa menyakiti gw lagi di sini.Meski bekas bekas kekerasannya masih tercetak di seluruh tubuh gw sampai saat ini.Tapi setidaknya mulai sekarang koleksi jejak aniaya di tubuh ini tak kan bertambah lagi.Kalaupun ada yg bisa menyiksa gw selain enggar,barangkali adalah penyesalan maha besar atas takdir yg membawa gw mengenal dirinya setahun lalu.
Andai saja waktu itu gw tetep menjadi seorang gay cupu yang takut akan segala hal berbau lgbt,andai kala itu gw tetap bertahan menjadi gay kesepian yang takut mengenal dunia lgbt di luar sana.Andai waktu itu gw tetap berada dalam tempurung dan tak mengikuti bujuk rayu pria bernama enggar.Mungkin nasip gw akan berbeda.Setidaknya gw masih bisa bercengkrama dengan mamah di toko,masih bisa mengawasi adek gw.Tak seperti setelah enggar membawa gw pergi mengontrak ke tempat yang lumayan jauh dari rumah orang tua gw.Meski gw akan tetap jadi homo kuper yang penakut,gugup,kaku tapi mungkin takkan pernah ada bekas memar di sekujur tubuh gw seperti sekarang.
Gw ngelupain keluarga demi lelaki yang gw cintai.Tapi keluarga gak pernah ngelupain gw saat gw jatuh dan terpuruk.Papah gw yang orangnya sangat tegas dan disiplin aja gak pernah ngelukain fisik anak anaknya,satu kali pun.Kalau pun dia marah besar,dia akan menghukum kami dengan cara yang gak menyakiti fisik kami.Dia sangat sayang pada anak anaknya meski otoriter dan perfeksionist.Saat gw pulang dengan muka pucat,badan kurus(itu pun papa gak liat memar memar di balik kaus gw) papa berusaha banget menutupi air matanya.Dia gak nanya apa apa dia hanya bilang minta maaf karna gak bisa jagain gw diluar sana.Sediiihhh banget sama omongan papa.Gw yang salah,gw yang nakal,gw yang ngecewain keluarga tapi mereka yang malah ngerasa bersalah karna gagal melindungi gw.
Belum lagi adek bungsu gw yang tampilannya badung banget tapi gak malu mewek waktu liat memar di badan gw saat kami hanya berdua di kamar.Dia misuh misuh sambil mewek bilang mau matiin orang yg udah bikin gw menderita kayak gini.Dia yang gw lupain,yang gw gak peduliin saat malam malam nelpn takut pulang karna abis minum alkohol sama gengnya,yang nelpn bilang kangen gw anterin ke sekolah,yang gw cuekin waktu dia ultah,adalah sosok adik yang saat ini memeluk gw dengan cinta tulus yang begitu besar.
Keluarga adalah segalanya,cinta mereka gak akan pernah terganti oleh apappun di dunia ini.Meski kita pernah saling melukai,tapi kita juga sering berbagi tawa dan bahagia bersama.Mereka adalah tempat kita pulang sampai akhir.Mereka gak akan pernah menolak kita saat yang lain membuang kita.Mereka adalah rumah tempat cinta dan ketulusan berada.
Katakan atau Diam Selamanya
Gw Irwan.Usia saat itu 22.Gw tadinya straight meskipun gak pernah punya pengalaman pacaran sama cewek.Gw orangnya traumatik.Pas sma nembak anak osis en ditolak,sejak saat itu males sama cewek.Apalagi cewek sok cantik yang ngerasa semua cowok bakal sesak napas kalau liat kemolekan mereka,cih.Tapi bukan berati trus gw jadi berbelok jadi homo ya.Gw tetep suka liat bokep hetero dan denger desahan cewek yang bikin badan panas dingin.
Taun 2009 gw ikut temen kerja di toko suku cadang motor di luar kota kelahiran gw.Tadinya gw lontang lantung aja karna gak punya pekerjaan tetap sejak lulus sma.Kerja kadang cuma seminggu berapa kali kalau temen ada yang ngajakin ngeband di cafe.Itupun honornya gak seberapa.Toko tempat gw sama temen gw sebut aja Andar ini milik orang tionghoa yang kebetulan kenalan baik bapaknya andar.Gw sama andar ngekos berdua gak jauh dari toko.Di toko sendiri sebenernya ada gudang kosong yang boleh ditempati para karyawan yang mau ngirit uang kos.Dari sekitar 12 orang pegawai toko cuma dua orang yang memilih tidur di sana,mas ajik dan mas cahyo,kita sebut begitu.Mas ajik seumuran sama mas ku yang sulung,27.Dia udah nikah tapi belum punya keturunan.Istrinya tinggal di kampung sama orang tuanya.Awal ketemu mas ajik gw udah simpati sih.Dia jadi satu satunya pegawai yang selalu menunaikan ibadah sholat tiap waktunya tiba.Yang lain cuek,tanpa terkecuali gw.
Selain itu mas ajik juga cakep.Rasanya aneh liat dia belepotan oli,pasang ban,bongkar mesin dsb.Mukanya lebih pantas jadi pegawai bank.Tiga bulan pertama gw gak deket sama dia,gw emang tipikal orang yang susah deket sama orang.Kemana mana sama andar,temen sma gw.Padahal Andar supel banget,baru disini sebulan aja udah punya banyak sekali teman baik dari toko sendiri maupun toko toko di sekitarnya.Kadang gw suka merajuk kalau dia main ke kosan temen temen barunya dan nganggurin gw.Gw bukan pemalu,tapi susah ngobrol sama orang baru.
Suatu saat,andar pulang kampung karna neneknya meninggal.Gw gak dikasi ijin pulang juga sama bos karna nenek bukan anggota keluarga gw mski kami sekampung.Andar ijin dua hari.Di hari pertama andar pulang gw ngerasa kurang enak badan sejak pagi.Badan sempoyongan dan kepala berasa berat banget.Mas Ajik yang ngeliat gejala gw sakit langsung nyuruh gw pulang waktu jama istirahat tiba,tapi gw menolaknya karna toko lgi ramai ramainya.Mas ajik kekeh nyuruh gw pulang,karna gw terus ngebantah akhirnya dia bawa gw ke gudang belakang.Dia baringin gw disana,beralas kasur busa tipis yang biasa ditidurin mas ajik en mas cahyo.Gw setengah sadar liat mas ajik ngompres jidat gw pake kain basah.Gw juga masih berasa saat lelaki itu balurin punggung,tangan dan kaki gw pake...minyak telon.Entah apa isi kepalanya orang gede demam dikasi telon.Mungkin cuma itu yang didapatkannya saat meminta pada pegawai yang lain.
Gw kebangun tepat saat adzan magrib.Gw ngeliat Mas cahyo lagi nyapu lantai gudang,dan sosok mas ajik gak erlihat disana.Mas cahyo yang ngeliat gw udah sadar dari semaput lalu nyamperin gw dan nanya keadaan gw.Masih lemes sih,tapi lumayan kepala udah gak terlalu berat.Gw nanyain mas ajik sama mas cahyo,dia bilang lelaki itu lagi keluar cari makan buat gw.Gak lama mas ajik pulang bawa tiga nasi bungkus lauk orek tempe sama bakwan serta tiga plastik teh panas.Dia nuangin teh dari plastik ke gelas lalu nyuruh gw meminumnya.
Tapi belum sampe gelas itu menyentuh bibir gw,mas ajik mendadak menarik gelas berisi teh panas tsb dari tangan gw.
"Bentar bentar,masih panas banget nih teh nya,aku tiupin dulu"
Gue bengong.Masih terpana saat mas ajik menyuapkan gelas itu ke mulut gw.Saat sadar,gw buru buru meraih gelas itu dari tangannya.Rasanya awkward aja.Gw alihkan pandangan ke arah mas cahyo yang sibuk makan nasi bungkusnya.
"Masih pusing wan?biasanya minum obat apa?"
Mas ajik bertanya,gw bilang gak biasa minum obat.Biasanya gw kalo masuk angin cuma tak bawa tidur smpe mendingan sendiri.Petang itu mas cahyo nawarin nganter gw pulang ke kos tapi mas ajik ngelarang.Andar lagi gak ada takutnya gak ada yang jagain gw dikos karna gw gak deket sama penghuni kos yang lain.Jadilah gw nginep di gudang toko bareng mas ajik dan mas cahyo malam itu.Posisi gw tidur dipinggir,mas ajik ditengah dan disebelahnya mas cahyo.Sepanjang malam gw susah tidur,bukan karna keganggu sama suara ngorok mas cahyo yang super kenceng sih,tapi ada hal laij yang gw sendiri susah buat jelasin yang mengganggu pikiran gw.Mas ajik ngira gw susah tidur gegara dengkuran mas cahyo,dia sampe sumpelin mulutnya mas cahyo pake handuk supaya gw bisa tidur.Kami ketawa ngikik ngeliat mas cahyo ngorok dengan posisi handuk naik turun ngikutin ritme napasnya.Mas ajik bahkan iseng banget memotret muka mas cahyo yang lagi tidur pules banget pake hp kamera beresolusi vga miliknya.Kami ketawa tawa sepanjang malam,rasanya demam gw sembuh dengan cepatnya berkat guyonan murah meriah dari mas ajik.
Sejak itu kami jadi dekat.Makin akrab.Bahkan gw jadi lebih sering makan siang ikut mas ajik ke warung tegal langgananya daripada ikut andar ke warmindo favoritnya.Gw ngerasa nyaman aja sama mas ajik yang dewasa tapi bisa konyol macam anak remaja kalau udah di dekat gw.Mas ajik mulai berani ngacak acak rambut gw,nendang bokong gw,gendong gw ke mushola dekat warteg biar gw mau ikut sholat.Pegawai lain yang melihat keakraban kami suka bilang kami kayak kakak adik.Kadang debat kadang saling sayang.
Tapi pandangan mereka salah soal sikap gw ke mas ajik.Gw gak pernah nganggap mas ajik seorang kakak.Gw bahkan punya tiga mas kandung dikampung.Gw memandang mas ajik berbeda.Gw udah ngerasain sesuatu yang aneh sejak pertama dirinya ngurusin gw yang demam waktu itu.Gw menyimpan sensasi debar aneh saat mas ajik niupin teh panas yang mau gw minum.Gw jadi suka merhatiin dia setiap hari di toko.Gw jadi suka kangen kalau belum liat dia toko seharian;kalau kebetulan dia disuruh mendampingi bos pergi ke luar kota.Gw suka cengar cengir sendiri kalau liat dia lagi pasang ban di depan toko.Gw suka mas ajik.Suka banget.Gw gak bisa ilangin senyum dia dari otak gw.Gw gak bisa lupain gelak dia dari ingatan gw.
Saat makin menyadari perasaan yang gak semestinya itu,gw bingung dan gusar.Pernah saking gusarnya gw berusaha jauhin mas ajik.Menghindari dia supaya perasaan terlarang ini gak makin berkembang.Tapi mas ajik yang gak tau menahu soal perasaan gw terus ngejar,dikiranya dia bikin kesalahan atau salah ngomong yang hasilnya bikin gw males deket deket dia.Gw sedih,rasanya pengen jujur sama dia soal perasaan gw.Tapi itu gak mungkin.Gw gak mau semuanya jadi kacau kalau gw ngaku.Gw cuma beralasan andar cemburu karna merasa diabaikan sejak kedekatan gw sama mas ajik.Padahl kenyataannya andar malah seneng gw bisa bergaul sama orang lain selain sama dia.
Pas jauh sama ams ajik itulah gw makin yakin sama perasaan gw.Gw mencintai dia,fix.Rasanya sakit cuma bisa menatap orang yang kita cintai dari jauh dalam diam.Gw cuma gak mau perasaan gw makin subur sementara kami sama sama pria.Terlebih,dia udah nikah.Dia itu suami orang.Apa yg bisa gw arepin? Pernah sore sore saat toko mau tutup,dan gw lagi nunggu andar kencing,mas ajik lagi telponan sama istrinya di kampung.Gw gak mau inget inget obrolan mesra mereka sebenernya,krna itu bikin hati gw sakit.Mas ajik manggil mesra istrinya dengan panggilan sayang,dan senyumnya mengembang tanpa henti saat ngobrol sama istrinya.Sakit bos,sakit.
Perasaan gw gak pernah berubah sama mas ajik meski kami gak lagi deket kayak dulu.Gw tetep jadi pencinta rahasianya,menatapnya dari jauh,merinduinya dalam sesak setiap malam.Gw selalu bayangin hal hal konyol tiap mau tidur.Andai gw yang dipanggilnya sayang.Andai gw alasan dia tersenyum bahagia.Andai gw beneran jadi pacarnya.Andai gw bisa berada dalam dekapannya sekali saja.Andai kami ciuman.Andai dia melumat bibir gw.Andai kami bercinta di gudang toko bersejarah itu.Andai dan andai.Semua hanya ada dalam andai andai.
Taun 2011 mas ajik resign,istrinya sakit.Entah apa tapi sepertinya ada kaitannya dengan kesulitannya untuk hamil.Lelaki itu berhasil bikin gw nangis sekaligus memenuhi angan angan gw untuk merasakan dekapannya,saat terakhir kalinya dia berada dikota ini dan berpamitan.Gw gak peduli dengan keheranan para pegawai saat gw tanpa malu nangis sejadinya di dada mas ajik.Gw bener bener sedih banget menyadari sebentar lagi gak bisa melihat dia di dekat gw.Gw udah terpuruk duluan sebelum dia bener bener menghilang dari kehidupan gw.Hati gw sakit saat dia mengelus kepala gw dan bilang kapan kapan pasti main ke toko lagi.Gw gak mau.Gw maunya dia terus disini.Gw gak mau dia pulang ke istrinya.
Cinta pertama gw sama cowok berakhir menyedihkan.Sampe di akhir gw tetep gak bisa mengungkapkan kebenaran hati gw yang mencintai dirinya.Gw idup dalam kesedihan sampai bertahun tahun setelah mas ajik pergi.Bahkan sampe gw udah resign dari toko dan merantau ke jakarta,gw belum bisa melupakan sosok mas ajik.Gw pernah sekali mencoba menghubunginya lewat telepon.Yang angkat istrinya.Suaranya lembut banget.Sumpah gw gak mau bayangin muka istrinya.Semoga gak cukup cantik.Setelah itu gw apus nomor mas ajik.Gw harap bisa segera melenyapkannya dari kenangan dengan tindakan itu.
Realitanya,gw gak pernah bisa....
Thanks @Andy_Story buat ceritanya..
lagi om.. lanjut n mention lagi yak.. thanks