It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Dalam islam, istilah kafir adalah antonim dari muslim.
Menurut istilah "Kafir" artinya "orang yang belum menerima keislaman" sedang "muslim" dan "islam" artinya "keselamatan dan penerimaan (menerima agama islam". Jadi, jika seseorang tidak beragama islam maka dia golongan kafir. Cukup sampai di situ. Tapi umat yang beriman kepada kitab-kitab sebelum Al-Quran diberikan panggilan khusus sebagai "GOLONGAN AHLI KITAB."
Umpamnya seperti konsep "GOYIM" dalam konsep Yahudi menurut Talmud. Semua orang non-Yahudi adalah goyim. Selesai sampai di situ.
Tapi jelas ada banyak jauh beda antara istilah KAFIR dan GOYIM. Sila buka internet untuk mencari tahu.
@justnewbie
Konsep kamu tentang karma salah.
Karma adalah balasan baik atau buruk yang diberikan setelah be-reinkarnasi bagi tindakan seseorang di fase kehidupan sebelumnya. Jadi, seseorang tidak akan mendapat balasan karma sebelum dirinya mati lalu be-reinkarnasi.
Misal seseorang yang jahat di kehidupan saat ini mungkin akan mendapat karma berupa dilahirkan kembali sebagai seekor anjing di fase kehidupan berikutnya. Itu baru karma.
Kalau misal seseorang di kehidupan saat ini membunuh seseorang lalu akhirnya kemudian ia mati ditembak oleh polisi, maka itu bukan karma. Itu hanya balasan non-karma bagi perbuatannya.
nanti di neraka slow motion deh biar puas dirajam bara api panas
MWAHAHAHAHAHAHAHAHA
setau aku sih, di kristen, org non Kristen disebut org yg tidak percaya. kalo domba yg hilang bkn sebutan utk org Kristen, itu cerita perumpamaan utk org percaya yg hidupnya ga benar, kayak perumpamaan anak bungsu yg hilang, dirham yang hilang. Gitu deh. setau aku sih. sorry ikutan nimbrung.
Kalau di US dan Europe justru pertambahan HIV dan AIDS di kaum LGBT menurun drastis sejak kampanye safe sex. Jadi kalau mau mengurangi HIV/AIDS bukannya harus getol kampanye untuk safe sex?
WOW.
Apa berarti orang dengan preferensi sexual sebagai gay itu adalah sebuah penyakit, yang bisa diobati?
Nggak ada pendapat bahwa orang memang sudah dari lahirnya gay, wired differently from others?
Bukannya Hippocratic Oath mengajarkan untuk mengobati dan menyembuhkan orang tanpa membeda-bedakan?
Apakah Hippocratic Oath dokter di Indo berbeda, sehingga diperbolehkan untuk mengkategorikan orang dengan preferensi seksualnya yang berbeda sebagai suatu penyakit?
Bukannya memaksa orang untuk menekan / repressing sexual preference berarti going against their basic human rights juga?
Akan lebih reasonable kalau yang disarankan adalah melakukan safe sex untuk mencegah, daripada memaksa untuk repress people's instinct and preference.
Poin anda ada benarnya ada salahnya. Benarnya, namanya sebagai seorang pria, nafsu lebih besar. Ntah dia straight atau bisex atau gay.. resiko untuk melakukan sex lebih dari satu pasangan lebih besar. Siapapun baik straight, bisex or gay dapat menularkan HIV/AIDS/STD.
Oke, skrg saya menjelaskan dimana salahnya.. saya bingung darimana anda mendapatkan kesimpulan HIV identik dengan lgbt? Toh saya mencari statistik di google, ternyata di Indonesia sampai 2016 ini, kasus HIV/AIDS/STD terbesar adalah dari kaum heterosexual.
Poin saya, baik straight or gay, semua dapat terkena HIV/AIDS/STD. Penyakit ini bukan penyakit LGBT.
Mustinya ya sebagai dokter menyarankan, utk yg gay punya pasangan supaya melakukan sex hanya dgn satu pasangan. Atau menyarankan melakukan seks dengan pengaman bagi yg memang seksnya aktif.
Sarankan sesuatu dari segi medis. Ini malah menyarankan dari segi agama.. anda dokter apa ustad?