BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

studi kasus : pasangan beda usia

124

Comments

  • edited November 2016
    Soalnya kalau bicara dominasi, top yang males dan posisinya di bawah, malahan bottomnya yang genjot dari atas kan juga ada.
    Yang konon katanya disebut power bottom.
    Jadinya si bottom yang aktif dan mendominasi
  • Hahahaha sepertinya sudah terlalu membelok ke arah sex role.

    Ya kalau ngebahas dominan = top, didominasi = bot, tanpa pake variabel perbedaan umur juga pembahasan bisa jalan, dan sepertinya sudah pernah dibahas disini dengan topik yang spesifik.

    Ya intinya mari berhenti bahas sex role dan fokus ke masalah hubungan si tua dan muda
  • edited November 2016
    Gue sendiri sih agak sulit jadi manja kalau lagi stress.
    Well, lebih tepatnya sulit untuk bisa mengekspresikan.
    Barusan hari ini, pasangan gue (yang usinya lebih tua 4 tahun), lagi kena panic attack trus whatsapp manja pengen meluk.
    Ya udah ketemuan.
    Gue pada dasarnya (lebih) suka kalau ada yang membutuhkan gue.
    Walau sebenernya tetep suka juga ketika dimanjain saat lagi capek.
    Cuman belom pernah "minta" aja (as far as I remember)

    Ga tau juga ya ke depannya gimana.
    Bisa aja berubah.
    Selama dulu sama gebetan, temen jalan, dan baru seminggu ini sama pacar sih kasusnya begitu.

    Anyway, gue jalannya selalu sama yg lbh tua :joy:
  • Baiknya ada sih itu tandanya Dia Masih sayang dan Belum ada gebetan baru, tapi kalau Di udah mulai cuek itu berarti siaga satu kalau dia Mau selingkuh..



    -Kesel Iya tapi ya Masa iya cuma masalah sepele putus gak ada Di kamus gue putus gara2 maslah gak penting kecuali kalau dia selingkuh Baru Di tenggelamin ke laut.. pasti lah slaah satu pihak ngalah entah itu gue atau Dia.
  • edited November 2016
    -edited ga penting biar semua senang 1657.gif
  • Kira kira Dengan tingkat kedewasaan dan pola pikir yang Berbeda, kesulitan apa Saja yang dihadapi? Dan bagaimana memecahkannya.
    Umur gw 31, sedangkan pasangan umur 25. Beda pola pikir dan karakter. Mungkin pengaruh tempat dia tumbuh yaitu ibukota, dan gw di Jawa Tengah-Jawa Timur. Dia cenderung ga ribet, blak-blakan, dan meledak-ledak. Sedang gw selalu berpikir baik2 setiap apa yg gw sampaikan, dan berusaha lebih tenang. Masalah yg sering kami hadapi selama ini biasanya ttg komunikasi, karena hubungan kami jarak jauh jadi sering muncul kesalahpahaman. Kadang yg gw permasalahkan ttg dia yg logis tapi sering tidak pake perasaan, atau sebaliknya dia yg lagi perasa, gwnya sedang berusaha ga ngikutin perasaan. Ujung2nya gw kadang ga bisa tahan emosi, marah gw bisa sampe ke ubun-ubun dan dia jadi pasif agresif. Solusinya ya tenangin diri dan sebisa mungkin berkepala dingin untuk selesaikan masalah itu secepatnya. Kadang pada akhirnya kita sadar, masalah intinya hal-hal yang diluar topik yang diributkan.


    Apa yang diharapkan dan membuat kalian kesal Dari pasangan Masing Masing?
    Gw sering gemas bagai pengen jambak rambut sendiri sampe botak kalo dia mulai pasif-agresif. Sementara dia kadang kesal kalo gw mulai stress dan menyimpan masalah hidup gw sendiri. Kita tau penyelesaiannya ya komunikasi dan terbuka. Tapi kadang harus adu ngotot dan berantem dulu sampe akhirnya akur dan mesra lagi.

    Pernah merasa tidak cukup Pantas dihadapan pasangan? Kalau iya Dari faktor apa? Dan bagaimana menanganinya.
    Gw kenal dia sejak usia dia 17. Muda, tampan, dan dari keluarga mapan. Saat itu gw merasa kekurangan dalam banyak hal. Utamanya kurang percaya diri. Sukurlah hubungan yg sehat membangun percaya diri gw hingga saat ini. Pengaruh positif dan tujuan yang sama membantu gw juga dalam karir dan hubungan gw di keluarga.
  • @halrien

    Studi Kasus yang dimaksud disini pasangan jarak usia 20 an atau lebih sampai 30 an atau lebih, yang Masih belasan tidak termasuk.
    Good jadi jelas. Gw sama hubby bedanya 10+ years.

    Kira kira Dengan tingkat kedewasaan dan pola pikir yang Berbeda, kesulitan apa Saja yang dihadapi? Dan bagaimana memecahkannhya.
    Kayaknya kedewasaan dan pola pikir nggak ada korelasi langsung sama umur. Tergantung pribadi individual, dan how he grew up and got educated.
    Gw lebih tua tapi young at heart and physical appearance (cieeee) tapi masih sering semau gue; dia lebih muda tapi strict banget kalau sama perjanjian dan peraturan2 bersama.

    Apa yang diharapkan dan membuat kalian kesal Dari pasangan Masing Masing?
    Seringnya gw dengan sisa2 ke-Indonesiaan gw berharap dia bisa nyadar sendiri apa yg gw mau tanpa gw harus ngomong.
    Seringnya dia dengan ke Amerikaan-nya nggak ngerti kenapa gw susah bilang "NO" dan masih mau berbaik2 sama orang2 yang jelas2 menyebalkan padahal harusnya ignore aja.

    Pernah merasa tidak cukup Pantas dihadapan pasangan? Kalau iya Dari faktor apa? Dan bagaimana menanganinya.
    Oh jelas - dia very cute, dia jauh lebih muda, dan dia sangat dewasa pola pikirnya.
    Dia selalu bilang dia ngerasa nggak sebanding secara fisik karena dia nggak muscular, secara pengalaman karena gw world traveler sedangkan dia paling cuma pernah ke Canada, dan secara pribadi gw extrovert dan punya banyak banget temen sedangkan dia introvert yang gak punya banyak temen.
    Tapi sesudah jadian - nothing like those matters anymore.
    Fisik, umur, pengalaman dan kepribadian nggak ada artinya kalau udah commit sih. Malah bisa buat saling mengisi dan enrich each other's experience.
    Gw sadarnya pas di awal2 dia bilang you bring colors to my life dan gw bilang you give me courage to live my life - dan gw realize semua perbedaan kita is gone forever :heart:
  • Nah ini. Banyak yang bisa digali.
    inibudi wrote: »
    Gue sendiri sih agak sulit jadi manja kalau lagi stress.
    Well, lebih tepatnya sulit untuk bisa mengekspresikan.
    Barusan hari ini, pasangan gue (yang usinya lebih tua 4 tahun), lagi kena panic attack trus whatsapp manja pengen meluk.
    Ya udah ketemuan.
    Gue pada dasarnya (lebih) suka kalau ada yang membutuhkan gue.
    Walau sebenernya tetep suka juga ketika dimanjain saat lagi capek.
    Cuman belom pernah "minta" aja (as far as I remember)

    Ga tau juga ya ke depannya gimana.
    Bisa aja berubah.
    Selama dulu sama gebetan, temen jalan, dan baru seminggu ini sama pacar sih kasusnya begitu.

    Anyway, gue jalannya selalu sama yg lbh tua :joy:

    Apa Karena ini bukan yang pertama mungkin sudah tau bagaimana ngehadapin yang punya jarak usia dari kita, seenggak nya di awal.

    Kalau dari studi kasus yang ini berarti masalah manja manja an equal ya... Cukup merubah pandangan gw tentnag sterotype Permanja manja an hahaha.

    Oh iya karena lu (selalu) jadi si muda, diawal hubungan pernah punya persepsi yang beda dengan pasangan? Maksudnya mungkin hubungan yang lu mau yang keep in touch terus, yang punya agenda khusus untuk jalan, dll pokoknya ideal orang pacaran di usia lu, sedangkan pasangan lu ada yang punya persepsi hubungan yang berbeda.

    @inibudi
  • slapi wrote: »
    Kira kira Dengan tingkat kedewasaan dan pola pikir yang Berbeda, kesulitan apa Saja yang dihadapi? Dan bagaimana memecahkannya.
    Umur gw 31, sedangkan pasangan umur 25. Beda pola pikir dan karakter. Mungkin pengaruh tempat dia tumbuh yaitu ibukota, dan gw di Jawa Tengah-Jawa Timur. Dia cenderung ga ribet, blak-blakan, dan meledak-ledak. Sedang gw selalu berpikir baik2 setiap apa yg gw sampaikan, dan berusaha lebih tenang. Masalah yg sering kami hadapi selama ini biasanya ttg komunikasi, karena hubungan kami jarak jauh jadi sering muncul kesalahpahaman. Kadang yg gw permasalahkan ttg dia yg logis tapi sering tidak pake perasaan, atau sebaliknya dia yg lagi perasa, gwnya sedang berusaha ga ngikutin perasaan. Ujung2nya gw kadang ga bisa tahan emosi, marah gw bisa sampe ke ubun-ubun dan dia jadi pasif agresif. Solusinya ya tenangin diri dan sebisa mungkin berkepala dingin untuk selesaikan masalah itu secepatnya. Kadang pada akhirnya kita sadar, masalah intinya hal-hal yang diluar topik yang diributkan.


    Apa yang diharapkan dan membuat kalian kesal Dari pasangan Masing Masing?
    Gw sering gemas bagai pengen jambak rambut sendiri sampe botak kalo dia mulai pasif-agresif. Sementara dia kadang kesal kalo gw mulai stress dan menyimpan masalah hidup gw sendiri. Kita tau penyelesaiannya ya komunikasi dan terbuka. Tapi kadang harus adu ngotot dan berantem dulu sampe akhirnya akur dan mesra lagi.

    Pernah merasa tidak cukup Pantas dihadapan pasangan? Kalau iya Dari faktor apa? Dan bagaimana menanganinya.
    Gw kenal dia sejak usia dia 17. Muda, tampan, dan dari keluarga mapan. Saat itu gw merasa kekurangan dalam banyak hal. Utamanya kurang percaya diri. Sukurlah hubungan yg sehat membangun percaya diri gw hingga saat ini. Pengaruh positif dan tujuan yang sama membantu gw juga dalam karir dan hubungan gw di keluarga.

    Ini salah satu contoh studi kasus yang sebenarnya gw cari, range umur yang gw maksud.

    Karena ldr seperti nya masalah utama di komunikasi ya.

    Apa Pernah diantara kalian sedang sibuk dengan hal tertentu, pekerjaan misalnya sampai akhirnya memutuskan untuk tidak saling berkabar? Baik diposisi yang pertama mengurangi frekuensi komunikasi ataupun di pihak yang secara tiba tiba merasa komunikasi kalian tidak "sehangat" biasanya.

    @slapi
  • Adrian69 wrote: »
    @halrien

    Studi Kasus yang dimaksud disini pasangan jarak usia 20 an atau lebih sampai 30 an atau lebih, yang Masih belasan tidak termasuk.
    Good jadi jelas. Gw sama hubby bedanya 10+ years.

    Kira kira Dengan tingkat kedewasaan dan pola pikir yang Berbeda, kesulitan apa Saja yang dihadapi? Dan bagaimana memecahkannhya.
    Kayaknya kedewasaan dan pola pikir nggak ada korelasi langsung sama umur. Tergantung pribadi individual, dan how he grew up and got educated.
    Gw lebih tua tapi young at heart and physical appearance (cieeee) tapi masih sering semau gue; dia lebih muda tapi strict banget kalau sama perjanjian dan peraturan2 bersama.

    Apa yang diharapkan dan membuat kalian kesal Dari pasangan Masing Masing?
    Seringnya gw dengan sisa2 ke-Indonesiaan gw berharap dia bisa nyadar sendiri apa yg gw mau tanpa gw harus ngomong.
    Seringnya dia dengan ke Amerikaan-nya nggak ngerti kenapa gw susah bilang "NO" dan masih mau berbaik2 sama orang2 yang jelas2 menyebalkan padahal harusnya ignore aja.

    Pernah merasa tidak cukup Pantas dihadapan pasangan? Kalau iya Dari faktor apa? Dan bagaimana menanganinya.
    Oh jelas - dia very cute, dia jauh lebih muda, dan dia sangat dewasa pola pikirnya.
    Dia selalu bilang dia ngerasa nggak sebanding secara fisik karena dia nggak muscular, secara pengalaman karena gw world traveler sedangkan dia paling cuma pernah ke Canada, dan secara pribadi gw extrovert dan punya banyak banget temen sedangkan dia introvert yang gak punya banyak temen.
    Tapi sesudah jadian - nothing like those matters anymore.
    Fisik, umur, pengalaman dan kepribadian nggak ada artinya kalau udah commit sih. Malah bisa buat saling mengisi dan enrich each other's experience.
    Gw sadarnya pas di awal2 dia bilang you bring colors to my life dan gw bilang you give me courage to live my life - dan gw realize semua perbedaan kita is gone forever :heart:

    Sepertinya ini responden dengan range usia terjauh. Walaupun sebenarnya gw belum tau udah berapa kalian sama sama, tapi kira kira apa ada perubahan sikap dari fase awal kebal sampai sekarang yang mungkin sudah stabil.

    Oh iya mengenai kepantasan, apa Pernah kalian bahas ? Maksudnya saling bertukar pikiran tentang itu secara langsung. Ketika dia yang katakan secara karir belum apa apa dibanding mas nya, gimana respon mas nya? Atau sebaliknya ketika mas nya ngerasa dia lebih muda, menarik dll, apa respon dia. Bagaimana kalian saling menenangkan?

    @Adrian69
  • Kayanya ini mah judul skripsi Yah.? Judulnya apa mas/mbak. Kamu psikologi Yah atau jurusan apa? Abis kalo tanya detail banget. Bagus sih kayaknya
  • Bukan hahaha, semacam studi untuk membantu diri sendiri. @jamesfernand084
  • halrien wrote: »
    Adrian69 wrote: »
    @halrien

    Studi Kasus yang dimaksud disini pasangan jarak usia 20 an atau lebih sampai 30 an atau lebih, yang Masih belasan tidak termasuk.
    Good jadi jelas. Gw sama hubby bedanya 10+ years.

    Kira kira Dengan tingkat kedewasaan dan pola pikir yang Berbeda, kesulitan apa Saja yang dihadapi? Dan bagaimana memecahkannhya.
    Kayaknya kedewasaan dan pola pikir nggak ada korelasi langsung sama umur. Tergantung pribadi individual, dan how he grew up and got educated.
    Gw lebih tua tapi young at heart and physical appearance (cieeee) tapi masih sering semau gue; dia lebih muda tapi strict banget kalau sama perjanjian dan peraturan2 bersama.

    Apa yang diharapkan dan membuat kalian kesal Dari pasangan Masing Masing?
    Seringnya gw dengan sisa2 ke-Indonesiaan gw berharap dia bisa nyadar sendiri apa yg gw mau tanpa gw harus ngomong.
    Seringnya dia dengan ke Amerikaan-nya nggak ngerti kenapa gw susah bilang "NO" dan masih mau berbaik2 sama orang2 yang jelas2 menyebalkan padahal harusnya ignore aja.

    Pernah merasa tidak cukup Pantas dihadapan pasangan? Kalau iya Dari faktor apa? Dan bagaimana menanganinya.
    Oh jelas - dia very cute, dia jauh lebih muda, dan dia sangat dewasa pola pikirnya.
    Dia selalu bilang dia ngerasa nggak sebanding secara fisik karena dia nggak muscular, secara pengalaman karena gw world traveler sedangkan dia paling cuma pernah ke Canada, dan secara pribadi gw extrovert dan punya banyak banget temen sedangkan dia introvert yang gak punya banyak temen.
    Tapi sesudah jadian - nothing like those matters anymore.
    Fisik, umur, pengalaman dan kepribadian nggak ada artinya kalau udah commit sih. Malah bisa buat saling mengisi dan enrich each other's experience.
    Gw sadarnya pas di awal2 dia bilang you bring colors to my life dan gw bilang you give me courage to live my life - dan gw realize semua perbedaan kita is gone forever :heart:

    Sepertinya ini responden dengan range usia terjauh. Walaupun sebenarnya gw belum tau udah berapa kalian sama sama, tapi kira kira apa ada perubahan sikap dari fase awal kebal sampai sekarang yang mungkin sudah stabil.

    Oh iya mengenai kepantasan, apa Pernah kalian bahas ? Maksudnya saling bertukar pikiran tentang itu secara langsung. Ketika dia yang katakan secara karir belum apa apa dibanding mas nya, gimana respon mas nya? Atau sebaliknya ketika mas nya ngerasa dia lebih muda, menarik dll, apa respon dia. Bagaimana kalian saling menenangkan?

    @Adrian69

    @halrien kita udah barengan 4 tahun. Paling masa2 penyesuaian tuh selama 6 bulan pertama - abis itu udah stable banget. Mungkin karena udah sama2 menemukan apa yang dicari.
    Perubahan sih nggak banyak, tapi selama 6 bulan sampai maks 1 tahun pertama

    Perasaan inferior karena merasa kurang pengalaman, kurang menarik dll tidak dibahas secara direct. Said but was not spoken, tersirat tapi tidak tersurat.
    Untuk tiap issue, ada beberapa kejadian yang intinya menyangkut issue tersebut, sehingga pasangan aware mengenai issue ini.
    Yang merasa pasangannya mengalami inferiority tersebut biasanya mulai mengerti setelah beberapa kali kejadian, dan kami tidak sungkan langsung tanya pasangan mengenai kekhawatirannya.
    Kalau ternyata terbukti bahwa pasangan ada rasa khawatir - langsung saat itu juga menghibur pasangan dengan bilang bahwa hal ini tidak akan menjadi halangan, hal ini tidak berarti karena yang kita punya bersama jauh lebih banyak dari cuma hal ini, dan kita saling menerima apa adanya. End of the story dan kita maju terus.
  • ada lhoo pasangan selisih umur jauh, tapi kelakuan yg usia muda lebih dewasa dari yg tuak.

    ada lhoo yaaa

Sign In or Register to comment.