It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
@Llybophi oke jeung intan
“waaah, eluu pinter yaaa” kata guaa dengan girangnya karna soal dari materi LIMIT guaa udah di sapu habis oleh Raffa kecil. Guaa pun jadi gemas sama Raffa kecil langsung aja guaa cubit tuu pipinya. Dia pun mengaduh kesakitan hihi lalu guaa menyembuhkannya dengan kecupan guaa (mulai lagi deh menghayalnya Raffa -_-)
memanggil @lulu_75 @Ricky89 @awi_12345 @Abdulloh_12 @QudhelMars @Llybophi
versi fullnya bakal di update pukul 00.00 LOL hahaaa
malah saya suka yg panjang2 kok eh apa itu??
@Abdulloh_12 beib~ jangan bgitu dong.. *fajar*
wahahaaa jadi suka yang panjang, iyaa sih bagian B panjang banget, aku ajaa sampe gimana gitu bacanya haha
“Raffa, bangun ….”
“kamu selalu seperti ini yaa!”
“pantas saja Ana memanggil-mu dengan sebutan Zy” Zy = Lazy = Pemalas, lebih tepatnya tukang kebo+molor -_-
Suara ituu.. guaa seperti mengenal suara ituu.. lambat laun guaa membuka mata yang sangat berat sekali untuk di buka ini, ugghh yaa ampun susah banget dah guaa membuka mata, namun saat ituu ada yang berhasil membuat diri guaa gelabakan yaitu “HAPE” lebih tepatnya suara hape guaa berdering karna adanya panggilan.
“halo” guaa mengangkat telpon dari Fajar.
“yaa ampun beib, cepetan mandi!! Oh iyaa, kata Misca bebeb gak perlu jemputin dia, biar guaa aja yang jemput, tapi jangan lupa bawa helmnya yaa beib”
“ho”oh” guaa jawab singkat padat dan jelas lalu tuut! Guaa mengakhirinya, menaruh hape guaa kembali di atas meja kecil dekat ranjang guaa, ehh bentar deh pukul brp sekarang (?) ohh masih pukul 6.17 masih sempat sih kalau guaa mandi terus sarapan. Sip-sipp makasih yaa Fajar udah bangunin guaa guaa pun mandi dengan sangat menikmati byuur-byuur, cuci muka, basah rambut pake shampoo andalan lalu sikat gigi dan selesai deh.
Mengambil baju seragam guaa, seragam kotak-kotak biru muda, karna hari ini adalah hari kamis, hari yang cerah becermin merapikan wajah dan rambut guaa.. NICE!! Udah cakep!! Lalu keluar kamar turun melewati tangga kemudian naik ke-atas lagi -_- karna hape guaa ketinggalan di kamar -_-
Ingat!! Jangan lambat!! Line dari Misca
Beib, mandinya yang cepat terus sarapan, terus meluncur yaa!! Line dari Fajar
Ehh kebo, jangan kemayu yaa!! Line dari nenek Nanda -_-
Astaga, belum bangun juga rupanya!! Line dari Agus
Harus seperti apaa guaa bangunin eluu Raff?! Line dari Gisel
Komplit yaaa line dari mereka, chat itu aja sihh yang guaa perhatikan dengan benar hahaa sebenarnya banyak bangeet kiriman dari mereka LOL guaa pun turun lagi menuruni anak tangga lalu menuju ke-ruang makan, ehh ada tulisan di kertas..
Dek, kemungkinan mamah dan papah bakalan nginep di rumah mbak Bella, jaga rumah baik-baik yaa, jangan keluyuran sampe larut malam!! Jaga kak Michell!!
Ohh rupanya mamah dan papah lagi pergi kerumah mbak Bella mungkin karna kangen mbak Bella kali yaa (?) atau kangen cucunya LOL.. bentar deeh, kok guaa santai banget yaa, ehh yang guaa pakai ini baju apa (?) baju kotak-kotak (!) haah hari ini hari kamis -_- what the, pukuuul woii pukul, eh maksudnya jam berapa sekarang (?) guaa pun melihat hape guaa.. oh god jam 6.47. MANTAP!!!
**
Dengan tergesa-gesa guaa mengendarai motor milik Misca, huuh!! Harus bisa.. jangan sampe telat, namun sayang-seribu sayang -_- guaa telat!! Shiiit
Selesai mendapatkan hukuman membersihkan halaman sekolah, guaa pun berencana masuk ke dalam kelas, ehh ituu siapa yaa yang bertengger di kursi panjang depan kelas.. ehh ituu kan Raffa kecil!!! Diaa telat kah (?) tapi kok gak bersih-bersih halaman (?) ohh iyaa guaa lupa kalau hari ini hari kamis -_- jam pelajaran pertama pasti di mulai jam 7 tepat karna gurunya yang super-duper galak dan aneh bin ajaib -_- 15 menit tuu guru ngambil lebih jam pelajaran -_- seharusnya kan masuknya jam 7.15. huuuh dasar pak Damar!!!
“gak boleh masuk yaa” kata guaa yang tersenyum melihat Raffa kecil duduk di kursi panjang depan kelas.
“hu’um” katanya dengan wajah lesu. Mungkin tuu anak habis di-marahin sama pak Damar, secara kan dia anak baru yaaa pasti Raffa kecil membuka pintu kelas ehh gak taunya udah bertengger guru aneh bin ajaib itu di dalam kelas. Anak baru aja diperlakukan seperti itu yaa gimana anak lama seperti gua -_-
“lain kali jangan telat yaa” kocak -_- guaa aja telat, lebih telat pulak -_- guaa masuk gerbang pukul 7.16, bayangin ajaa tuu lewat semenit aja looh padahal. *plak*
“kamu lucu yaa hahaa” dengan tawa lebarnya. Lucu jugaa ni anak kalau ketawa.
“ngeledek luu” kata guaa sewot sambil duduk di sampingnya.
“umm Raffa ….” Kata Raffa kecil sambil menatap guaa. Damn!! Tatapan ituu lagi -_-
“iyaa kenapa?” tanya guaa heran sambil ahh!! Masa iyaa guaa tersipu malu gini -_-
“aku mau bilang sesuatu” kata Raffa kecil makin menatap guaa dengan pasti. Ahh tolong jangan, please hentikan tatapan eluu, apa iyaa guaa langsung buang muka -_-
“ngomong aja” kata guaa berpura-pura mengambil benda yang ber-ada didalam tas guaa. Sebenarnya cuman trik aja supaya guaa gak natap wajah dia.
“umm …… tapi … kamu ….. jangan marah yaa!” kata dia sambil melihat polah aneh guaa. Deg (!) jangan marah (?) apa maksudnya (?)
“iyaa, guaa gak akan marah!” guaa sempat berhenti mengobrak-abrik isi dalam tas guaa karna sedikit kaget mendengar perkataannya.
“janji!!” kata Raffa kecil sambil mengeluarkan kelingkingnya dari jari-jarinya ituu. Ini anak yaa pagi-pagi udah bikin guaa deg-deg-an -_-
“hoo”oh” klik, kedua jari kelingking kita bertemu menandakan ikatan perjanjian *pfft*
“malam tadi, pasti kamu bareng Ana kan?” tanya Raffa kecil dengan nada hati-hati. Deg (!) bareng Ana (?) Raffa kecil tau!!.. diaa tau.
“maksud luu?” guaa nanya balik pura-pura bego. Kemudian Raffa kecil pun mengambil nafas panjang.
“di balik semua kejadian itu, aku lah yang memberitahu” kata Raffa kecil dengan beratnya. Maksudnya (?) guaa bingung. Lalu Raffa kecil berkata seperti ini.
“apa kamu ingat ketika kamu lagi di aula?”
“iya ingat” jawab guaa.
“apa kamu ingat juga ketika kamu memelukku lalu menyebutkan nama seseorang??” tanya Raffa kecil berhati-hati. Damn!! Guaa membayangkan ketika guaa meluk Raffa kecil sambil mengusap-usap rambutnya yang lembut itu.
“umm ….. dan apa kamu ingat ketika kamu di seret-seret ke aula lalu di interogasi teman-teman?” kata Raffa kecil kemudian guaa membalas dengan anggukan kepala.
“setelah itu, aku memberi tahu ke mereka kalau kamu memelukku sambil menyebutkan nama Ana” deg (!) Raffa kecil (!) memberi tahu ke Nanda, Misca, Agus dan Gisel..
“itu saja” kata guaa dengan santainya Raffa kecil pun sepertinya terkejut mendengar perkataan guaa.
“aku minta maaf telah memberi tahu mereka, seharusnya aku tidak memberitahu mereka!” jawab Raffa kecil sambil menunduk. Hah (?)
“ohh gitu” jawab guaa se-adanya.
“aku tau kamu marah seharusnya aku diam, aku bodoh!!” kata Raffa kecil sambil menundukkan kepalanya di iringi dengan kepalan tangannya di sisi kanan pahanya itu. Guaa pun memperhatikan gerak-gerik tangannya yang menurut guaa mungkin tuu anak geram atau mungkin takut kali yaa. Entahlah!! Dan entah kenapa tangan guaa reflek menggenggam tangan Raffa kecil kemudian kelima jari guaa dan Raffa kecil saling bertautan, awalnya dia menolak tapi dengan cepatnya tangan guaa mengalahkan gerakan tangannya itu.
“Raffa!” tegur guaa yang melihat Raffa kecil yang memperhatikan kedua tangan kami bertautan..
“terima-kasih” sambung guaa sambil tersenyum manis melihat diaa kemudian Raffa kecil pun menoleh ke-arah guaa dan melihat senyuman manis guaa *plak* pede banget -_-
Tatapan Raffa kecil seperti tidak percaya apaa yang guaa ucapkan. Matanya pun seperti bertanya-tanya..
“heii” tegur guaa sambil menggoyangkan tangan kami yang bertautan. Tangannya berusaha melepaskan namun sia-sia karna tangan guaa lebih kuat (mungkin) *pfft* mungkin loh yaa haha.
“hei, kenapa?” tanya guaa yang heran melihat dari tadi tuu anak gak ada berkedip melihat guaa.
“k-k-kamu …. G-gak . m-m-marah?” Raffa kecil ber-ucap sperti orang ketakutan.
“tentu aja gak” jawab guaa sambil tersenyum, kemudian Raffa kecil pun nyengir lalu terukir senyuman manisnya yang ber-asal dari bibir kecilnya ituu.
“anyway, boleh guaa tanya?!”
“iyaa tanya apa?”
“gak jadi deh hehe” guaa nyengir hoho. Dia pun terdiam lalu mencoba melepaskan tautan tangannya ituu, guaa pun merelakan tangannya, jari-jarinya yang terlepas dari jari-jari guaa.
Sebenarnya sih guaa mau tanya bgini ke dia “kenapa eluu ngasih tau mereka?” tanpa guaa bertanya guaa udah tau jawabannya, yupp di lihat dari mimik wajah dan tatapan matanya yang indah itu guaa yakin karna diaa care dengan guaa.. hmm Raffa mulai ke-geeran yaa -_- oh yaa setelah ituu Raffa kecil menyuruh guaa tuk tutup mulut supaya gak memberi tahu ke-mereka kalau kedok mereka terbongkar.. hmm rupanya sahabat guaa jugaa eneg ngeliat guaa galau terus hahaa
Guaa pun jadi memikirkan Raffa kecil, tanpa guaa sadari guaa merasa sudah lama dekat dengan Raffa kecil namun pada nyatanya kita baru kenal lebih tepatnya empat hari. Hmm waktu yang sangat singkat namun kita dekat seperti sahabat yang saling mengenal selama ber-abad-abad (over) lebaay ah luu Raff -_-
**
“ciyeeeeh yang berduaan saat pelajaran pak Damar”
What thee -_- guaa pun mengeluarkan sumber air teh hangat yang guaa minum barusan, untung ajaa di depan guaa gak ada siapa-siapa tapi -_- makanan guaa kena simburan sumber air teh hangat guaa+air liur guaa -_- sialan!! (sekarang lagi di kantin, lagi istirahat hehe)
“weeeeh, sumber air keluar!” tuuh kan di ledekin guaa -_-
Guaa langsung melotot ke-arah Misca dan Gisel sementara Agus melongo ngeliat guaa.
“ohh yaa, gimana hubungan luu dengan Ana, waah pasti CLBK nih!” tanya Misca antusias. Cihh!! ni anak pura-pura gak tau -_-
“hah? Ana? Bentar deh, ngomongin apa sih?” tanya Gisel yang penasaran. Mang guaa gak tau apaa -_- kalian semua ber-pura-pura. Dasar -_-
Sedangkan Agus dengan lahabnya memakan bihun yang ia beli. Huuh! Jangan bilang tu anak pura-pura bego juga, ehh tapi kan sifat Agus frontal gitu -_- apa iyaa diaa bisa menutupi kedoknya itu -_-
Ohh iyaa kalian pasti bertanya-tanya di mana kah Raffa kecil, Nanda dan Fajar. Apaa perlu di kasih tau (?) umm mereka berdua sedang belajar di kelas, rajin banget kan. Oh jelas!! karena di kelas guaa lagi di beri tugas pak Damar tugas tersebut di kumpul paling lambat selesai bel istirahat dan lebih parahnya lagi tugas ituu sangat sulit tuk di kerjakan hampir semua anak-anak di kelas guaa tidak mengerti tuu tugas.. atau di kelas guaa aja yaa yang pada bego -_- ohh iyaa sampe lupa, Raffa kecil (?) dia di kelas karena ngebantu anak-anak ngerjain tugas ituu, ternyata dia jago matematika (katanya sih). Ohh yaa satu hal lagi, guaa dan Raffa kecil mendapatkan hukuman setimpal dari pak Damar karena gak masuk di kelasnya hukumannya berupa tugas mengerjakan LIMIT, LOGARITMA, MODUS, SIN DAN COS -_- kan kampret!! tiap materi ituu memiliki lima soal. Great!! Dan besok lah batas pengumpulannya!! Makasih loh yaa pak Damar -_-
*kembali lagi ke suasana kantin*
“cerita dong, cerita!!” kata Gisel dengan girangnya. Huuuh!
“umm …. Cerita gak yaa”
“ehh!!” kali ini Agus bersuara.. nah ini yang gua tunggu-tunggu, ayook Gus frontal!! Kedua nyai ituu pun melirik Agus.
“ambilin tuu kecap dong mbak bro” gubraaaaak!! Sialan -_- guaa kira mau frontal. Nyai dasima pun mengambil botol kecap itu.
Guaa pun jadi bete di sono, jadi bulan-bulanan Misca dan Gisel, Agus sempat melihat guaa yang lagi bete namun tu anak langsung buang muka -_- ohh iyaa kan guaa di kasih tugas ama pak Damar langsung aja guaa kirim pesan ke Raffa kecil.
Raffa, gimana nih nanti?! Apaa mau ngerjainnya di rumah guaa? Guaa mengirim ke Raffa kecil. Sekitar 5 menit balasannya masuk.
Aduuh Raffa, bukannya aku nolak, tapi aku gak bisa, maaf ya
Kalau gitu guaa kerumah luu aja yaa.
Jangan!!
Lah terus guaa kemana? Kerumah pak Damar gitu ngerjainnya? Sama aja guaa masuk ke perangkap buaya!! Guaa membalas sedikit kesal, nii anak yaa!! tadi ketika di kelas nawarin ngerjain bareng, lah sekarang apa -_-
Liat aja nanti yaa Raff. What the -_- luu liat nooh wajah tampannya pak Damar dengus guaa kesal sambil sedikit melempar hape guaa ke atas meja kantin. Ibu-ibu rumpi ituu pun kaget lalu terdiam.
Guaa pun beranjak dari sono tidak lupa mengambil hape guaa yang tergeletak di atas meja kantin kemudian tidak lupa membayar bakso+teh hangat yang guaa beli tadi
“Raffa!!” terdengar suara Misca yang kaget melihat guaa yang beranjak dari kantin. Guaa pun tidak menghiraukan panggilannya. Guaa lagi bete maksimal -_- tolong jangan sentuh guaa atau guaa akan meledak!!
Guaa pun berjalan keluar dari wilayah kantin menyusuri koridor lab bahasa sampai ada tangan yang menepuk bahu guaa sehingga guaa kaget.
“apaa luu” tanya guaa berbalik badan melihat orang yang menepuk bahu guaa.
“marah yaa?” tanya Agus sambil nyengir.
“gak! guaa lagi kayang!!” jawab guaa dengan ketus lalu berbalik badan lagi melanjutkan perjalanan. Kemudian tangan guaa pun di tahan oleh tangannya Agus.
“heii, jangan marah, guaa mau ngomong!” kata Agus lalu mendekati guaa berdiri sejajar sambil merangkul guaa. Kami puun duduk berdua di bangku panjang depan lab bahasa.
“gini Raff, sebenarnya ….”
“eheeem” terdengar suara bapak-bapak.
“Agus, ikut saya” kata pak Johan guru bahasa inggris di kelasnya Agus. Oh iyaa sampe lupa, Agus ketua kelas looh di kelasnya hoho.
Ada ajaa yaaa yang menghalangi pembicaraan di saat situasi yang sangat guaa tunggu-tunggu ini. Kok kampret gitu yaa -_- Agus pun berbisik seperti ini “ntar guaa line” Agus guaa pun di rebut oleh pak Johan -_- terus ngapain guaa duduk di depan lab bahasa (?) dengan bad mood guaa beranjak dari sono menyusuri kelas BAHASA kemudian menyusuri kelas IPA akhirnya sampai juga di kelas guaa, rupanya anak-anak masih ngerjain tugas ituu. Gak jadi daah guaa masuk ke dalam kelas! Guaa pun bertengger sambil duduk di kursi panjang depan kelas.
“Raffa!” sapaan dari seseorang di samping kanan guaa.
“what?!” jawab guaa ketus.
“entar gimana ngerjain tugas dari pak Damar?” tanya Raffa kecil yang berjalan di hadapan guaa lalu duduk di samping kiri guaa. Ni anak yaa -_- malah balik nanya -_- arrrrrghhhh! Raffa sepertinya lagi PMS bawaannya emosi mulu hahaa.
“tanya aja sama pak Damar” jawab guaa. Kemudian Raffa kecil pun tertawa lebar guaa pun melihat tawa lebarnya ituu.. hmm suasana hati guaa jadi adem guaa juga gak tau kenapa.
“aku seriusan! Mau ngerjain di mana entar?”
“laah guaa juga serius”
“maksudnya?” tanya Raffa kecil.
“tanya nooh sama pohon ceri!” kata guaa ketus sambil menunjuk pohon ceri yang tumbuh di depan kelas guaa. Raffa kecil pun kaget dengan nada keras guaa yang guaa barusan ucap.
“k-k.. kamu marah?” tanya Raffa kecil hati-hati.
“guaa lagi salto depan belakang!!” jawab guaa tanpa melihat diaa.
“m-m-maaf” kata Raffa kecil sambil menundukkan kepalanya. Damn!! Guaa pun melirik anak ituu, kasihan juga sih.. tapi kan guaa gak marah sama diaa kenapa guaa jadi galak gini sama dia. Ehh Raffa eluu ingat gak tadi eluu ngirim pesan apa sama dia pas elu di kantin -_- guaa pun ingat.. dia kan penyebabnya juga -_-
“heii” tegur guaa melihat Raffa kecil yang masih menunduk itu.
“gak perlu minta maaf! Lagian guaa bukan marah ama eluu kok” sambung guaa sambil menyandarkan kepala guaa ke tembok kelas tidak lupa melihat Raffa kecil. Diaa pun tidak bergerak sedikit pun -_- yaa ampun (!) guaaa bego yaa -_- udah ngomong keras-keras ke Raffa kecil, tu anak pasti mengira guaa marah sama dia.
“heii” kata guaa sambil menggoyangkan bahunya.
“maaf yaa Raff sehar …”
“ssssssttt udah-udah” potong guaa “nih makan nih!” kata guaa sambil mengambil 2 beng-beng yaa ber-ada didalam saku celana guaa, pantesan aja agak gembung gitu saku celana guaa rupanya ada beng-beng di-dalamnya wahahaaa.
“mau minum?” tanya guaa yang melihat Raffa kecil makan beng-beng pemberian guaa.
“… g-gak usah, aku bawa air minum dari rumah kok” sanggah Raffa kecil dengan lahabnya makan beng-beng.
“mana air minumnya?” tanyaa guaa, iaa pun menjawab ada di dalam kelas, langsung aja guaa masuk kelas tuk mengambil air minumnya tanpa merespond larangannya.. ehh rupanya Nanda dan Fajar udah selesai dengan tugasnya.. si Nanda heran ngeliat guaa ngubrak-abrik tas Raffa kecil guaa pun bilang bgini “tuan muda haus” Nanda pun menjawab “omg hello” wahahaa. Guaa pun membawa botol yang berbentuk penguin *pfft* seperti anak-anak saja si Raffa kecil ini hahaa
“niih” sambil menyodorkan botol air minumnya ituu. Kemudian Raffa kecil pun menerimanya dengan baik “tuan muda pasti haus” kata guaa dengan asal melihat Raffa kecil meneguk air minumnya itu.
“ughuuk – ughh” Raffa kecil terbatuk guaa pun tertawa hahaaa.
**
*saat pulang sekolah*
“jadi motor guaa gimana? Eluu bawa pulang kerumah luu lagi? Sekalian ajaa motor guaa jadi milik luu” terang Misca yang sedikit manyun karena guaa mau minjem tuu motor hehee. Lagian siapa suruh motor luu nginep di rumah guaa -_-
“habis gimana lagi” kata guaa sambil memegang helm guaa.
“kenapa gak naik angkot aja?” jawab Misca sambil memainkan kakinya ke tanah.
Kemudian terlihat Raffa kecil keluar dari gerbang sekolah dan menghampiri kami berdua.
“kita naik angkot kan Raffa?” tanya Raffa kecil. Angkot (?)
“naah looh, naik angkot aja gihh!, ntar guaa bilang apa ama nyokap guaa kalau motor guaa gak pulang hari ini Raff!” sambil memelas ke guaa. Cihh pagi tadi ajaa rumpi no secret ama Gisel tanpa memperhatikan guaa laah sekarang memelas di hadapan guaa. Hmm bagus yaa -_-
“okee fine” jawab guaa
“yeees, mana kunci motor guaa?!” kata Misca yang menadah tangannya di hadapan guaa.
“apaan? Guaa mah naik motor luu!! Eluu ikut Fajar sana!”
“aiihhhh Raaaffaaaaaa” sedikit mewek Misca di hadapan guaa. Sementara itu Raffa kecil pergi menjauh. Looh looh mau kemana (?)
“heei Raffa mau kmana?!” memanggil Raffa kecil yang sudah berjalan ke depan.
“niih makan tuu kunci!!” sambung guaa memberi kunci motor Misca, Misca pun senyum-senyum gaje ketawa cekikikan -_- dasar nyai dasima -_-
Pada akhirya guaa dan Raffa kecil pun naik angkot menuju rumah Raffa kecil dan tidak lupa guaa membawa helm guaa di dalam angkot.. aneh yaa -_- bawa helm tapi naik angkot -_- ohh yaa sebelum naik ke angkot ada percakapan di antara kami berdua.
“ntar kalau naik angkot guaa pulangnya gimana?” tanya guaa ke Raffa kecil yang sama-sama berdiri di-pinggir jalan nunggu angkot.
“naik angkot juga bisa kan?” whaat -_- jarak rumah eluu dengan rumah guaa sangat jauh looh dari ujung ke-ujung -_- jangankan itu, dari sekolah saja guaa berangkat dari ujung ke ujung. Guaa juga heran, kenapa guaa skolah di-sini yaa (?) pdhaal banyak aja sekolah yang dekat dengan komplek perumahan guaa.
“eluu tau jalan ****** gak?” tanya guaa dengan Raffa. Diaa pun menganggukan kepalanya.
“tau perumahan **** gak?” tanya guaa lagi ke Raffa. Dia pun membalas dengan anggukannya lagi. Bagus!!
“rumah guaa di sono!”
“hah?!” melotot melihat guaa berbicara seperti itu “seriusan?” sambung Raffa kecil.
“yupp”
“jadi …. Ketika kamu mengantar aku pulang saat hari pertama aku masuk ke sekolah ini jarak yang kamu tempuh menuju rumah mu lumayan jauh dong!”
“bisa di bilang bgitu”
“terus kenapa kamu mau anterin aku?”
“karna guaa mau” dia pun sempat terdiam lalu guaa melihat wajahnya yang sedikit merah itu, sepertinya diaa malu LOL.
*kembali ke angkot, eh maksudnya kembali ke cerita guaa yang udah sampai di rumah Raffa kecil*
Ini kah (?) apa ini rumah Raffa kecil (?) rumahnya seperti kedai, ehh bentar ini sih beneran kedai.. kedai jualan gitu guaa pun melihat seorang mbak-mbak ehh bukan dehh mungkin tante-tante ehh bentar ibu-ibu mungkin yaa argghhh -_- guaa gak bisa mendeskripsikan tu orang -_-
Kami berduaa pun masuk kemudian Raffa kecil menyalami dan mencium tangan tante-tante itu. Haaah (?) apa diaa ibunya Raffa kecil. Sangat tidak sopan kamu berucap dalam hati seperti itu Raffa -_- *plis seseorang tampar guaa*
“bu kenalin, ini teman Raffa” kata Raffa kecil ke ibunya.
“waaah!! Anak ibu punya teman se-tampan ini!” kata ibunya Raffa kecil. What tampan (?) gubraaaak deh hahaaa.
“nama kamu siapa dek” sambung ibunya Raffa kecil guaa pun menjawab nama guaa adalah teguh widodo.. enggak itu tidak benar yaa hahaa.
“nama saya Raffa tan-bu, eh maksudnya tante” kata guaa keselimpet berbicara antara ingin mengucapkan “Bu” dan “Tante” -_-
“panggil saja Ibu yaa dek” kata ibunya Raffa kecil.
“bu! kalau bgitu Raffa sama temen pulang kerumah dulu yaa bu!” kata Raffa sambil menyalimi ibunya. Ehh pulang kerumah (?) jadi ini bukan rumahnya Raffa kecil (?) di mana kah rumah Raffa kecil (?) ohh iyaa guaa baru ingat rupanya diaa sering mampir ke gang kecil seperti saat ini tuk melihat ibunya yang umm berjualan mungkin yaa, guaa juga belum tau. Guaa jadi ingat perkataan Raffa kecil yang mununjuk rumahnya yang agak masuk ke dalam jalan ituu, mungkin rumahnya di sana. Pembaca masih ingat kan (?)
Ehh ternyata emang bener, rumah Raffa kecil agak jauh masuknya, kami berdua mengendarai motor lebih tepatnya Raffa kecil yang mengendarai guaa di belakang, keluar dari gang kecil ituu lalu belok kanan ke jalan yang lumayan besar terus ampe mentok jalan buntu lalu belok kiri masuk ke dalam gang yang tidak terlalu kecil dan akhirnya sampai di rumah Raffa kecil. Rumahnya cukup nyaman
Tok tok “dek, buka pintunya, kakak di luar!” teriak Raffa kecil. Kemudian pintu rumah pun di buka kreeeek muncullah adek perempuannya Raffa kecil. Kami berdua pun masuk lebih tepatnya Raffa kecil yang lebih dulu kemudian di susul guaa lalu guaa duduk di lantai, tidak ada kursi di ruang tamu (?) hmm its oke sih
“tunggu yaa Raffa! aku ganti baju dulu” kata Raffa kecil berjalan terus memasuki lebih dalam rumahnya. Hmm menurut pandangan guaa nihh yaa, guaa melihat rumahnya, melihat ibunya berjualan (kemungkinan) guaa menarik ke-simpulan bahwa Raffa kecil termasuk orang yang sederhana maksud guaa tidak kaya dan tidak miskin. Rumahnya cukup nyaman kok
Ohh iyaa ampe lupaa, guaa kerumahnya Raffa kecil karna mengerjakan tugas yang di beri oleh pak Damar ituu.. -_- akhirnya tuu anak mau jugaa ngerjakan dirumahnya, habisnya guaa ajak kerumah guaa juga gak mau. (lagian Raff emangnya eluu pulang kerumah naik apa hmm? Naik angkot (?) jalan kaki (?) atau ngesot -_- kendaraan aja milik Misca)
**
“jadi cuman yang SIN dan COS aja niih soal kelas tiga? Yang lainnya soal kelas 2?” tanya guaa ke Raffa kecil sambil memperhatikan tugas yang guaa catat tadi.
“iyaa Raffa, kamu ngerti aja kan kalau yang lainnya?” tanya Raffa kecil sambil menulis.
“enggak” guaa jawab. Hening kriik kriik kriik..
“sini deket-deket aku biar aku bantu” kata Raffa kecil yang berhenti menulis, guaa pun mendekatinnya.. oh god apa kalian tau (?) diaa wangi banget … rrrrrrr lumer dah guaa *plak*
Dia pun menjelaskan cara-cara atau langkah-langkah mengerjakannya dan memberi tahu rumusnya, hebat looh Raffa kecil sekejap ajaa tuu anak bisa mendapatkan hasilnya yaa emang sih melihat buku, tapi kan di buku ituu kurang lengkap cara-caranya -_- biasa sih buku MTK -_- pengen guaa bakar tuu buku -_-
“waaah, eluu pinter yaaa” kata guaa dengan girangnya karna soal dari materi LIMIT guaa udah di sapu habis oleh Raffa kecil. Guaa pun jadi gemas sama Raffa kecil langsung aja guaa cubit tuu pipinya. Dia pun mengaduh kesakitan hihi lalu guaa menyembuhkannya dengan kecupan guaa (mulai lagi deh menghayalnya Raffa -_-)
Yupp semua soal dari masing-masing materi ituu sudah guaa kerjakan lebih tepatnya Raffa kecil yang mengerjakan, guaa mah cuman bengong aja memperhatikan diaa menuliskan rumusnya, ehh jangan berpikiran negatif dulu yaa guaa nulis juga kok walaupun hasilnya udah di tulis Raffa kecil, guaa pun menyalinnya lagi (cuman nyalin aja bangga)
“makasih yaa Raffa” kata guaa dengan girangnya melihat tugas yang di berikan pak Damar tuntas se tuntas-tuntasnya, keriting juga nih tangan nulis rumusnya panjang banget -_- tiap materi ada 5 soal pulak -_- pegeel pergelangan tangan gua -_- yang lebih pegel Raffa kecil kali!! Udah diaa yang nuliskan rumus dan hasilnya buaat guaa ditambah ia mengerjakan soal-soalnya. Naah looh. Luu harus membayar apa yang sudah Raffa kecil lakukan terhadap elu Raff
Saat ini menunjukkan pukul 4.47 sore, saatnya guaa pulang nihh. Raffa kecil pun baru selesai mandi, oh may god …. Dia shirtless!!! Oh noo!!
“tunggu yaa Raff, aku ganti baju dulu” kata Raffa kecil lalu menghilang masuk ke-dalam kamarnya (mungkin itu kamarnya) saat ini guaa lagi duduk di meja makan karna guaa di buatkan minuman ama di hidangkannya kue (kayaknya sih kue ultah) skitar 20 menit Raffa kecil keluar dari kamarnya. Oh may god!! Untuk pertama kalinya guaa melihat Raffa kecil memakai kaos putih kemudian menggunakan celana jeans pendek disertai dengan jaketnnya yang pas dengan tubuhnya ituu. Lagi lagi pikiran guaa aneh-aneh gini -_-
Kami berdua pun keluar rumah, ohh yaa ketika kami keluar rumah ibunya Raffa kecil baru muncul entah dari mana, guaa dan Raffa kecil pun berpamitan tidak lupa menyalimi tangannya, kemudian guaa memakai helm duduk di bangku belakang kali ini dia lagi yang menjoki motor.
**
“mampir dulu lah di rumah guaa” kata guaa yang udah turun dari motornya. Sekarang kami udah berada di depan rumah guaa. Cepat yaa hahaa kan di skip, karna selama perjalanan pulang guaa tidak berbicara sedikit pun karna guaa merasa ada yang aneh di diri guaa.
“ayook lah mampir” bujuk guaa ke Raffa kecil.
“Raffa!!” terdengar suara kak Michell.
“kamu ituu yaa!! adek dari mana aja jam sgini baru pulang?” kak Michell menghampiri guaa. Raffa kecil pun membuka helmnya.
“maaf kak, tadi Raffa kerumah saya kerja kelompok” kata Raffa kecil, guaa gak menjawab perkataan kak Michell malah si Raffa kecil yang ngejawab.
“o-o-ohh gitu” kata kak Michell dengan nada tersendat. Huuh syukurllah kak Michell percaya.
“lain kali dek, kasih tau kakak dong!! Kakak khawatir kamu knapa-knapa, nomor adek gak aktif lagi huuuh!!” kata kak Michell yang menasihatin guaa, guaa pun langsung memeluknya ia pun meronta-ronta karena pelukan erat guaa.
“suruh teman adek masuk gih, bentar lagi Maghrib” kata kak Michell kemudian berjalan memasuki ke-dalam istana (Rumah) hehee.
“tuuh dengerin!”
“yuuk masuk” kata guaa sambil menarik tangannya, mau gak mau tuu anak nurut ama guaa hehe.
Kami berdua pun masuk ke-dalam rumah, guaa membawa Raffa kecil masuk ke-kamar guaa awalnya dia nolak, terus guaa bilang bgini “guaa gak nanggung kalau ada yang megang-megang eluu kalau guaa tinggal” Raffa kecil pun langsung mengikuti guaa hahaaa.
Sesampai di-kamar Raffa kecil seperti terkejut melihat kamar guaa, gak tau jugaa tu anak agak terkejut begitu.. lalu guaa membuka lemari baju guaa, memilih baju rumah, celana, dan underwear yang akan guaa kenakan tuk malam ini. Gua pun masuk kamar mandi byuur byuur seperti biasa yang guaa lakukan ketika mandi. Aahhh adeem … dan dengan sangat terpaksa lagi guaa mengganti pakaian di dalam kamar mandi, kali ini guaa menggantinya dengan komplit dari atas sampe bawah.
Selesai mandi guaa keluar dari kamar mandi kemudian berbincang-bincang dengan Raffa kecil perbincangan yang biasa aja menurut guaa, guaa menanyakan apakah dia suka nge-game dia jawab tidak, lalu apakah diaa suka keluar malam hmm tidak juga, dan guaa menanyakan apakah dia suka makan dan jawabannya adalah iyaa wahahaaa tapi kok tubuhnya lebih kecil dari guaa sih hahaaa guaa pun ngeledek dia ohh yaa tidak lupaa guaa mengajak makan malam dirumah guaa, rupanya kak Michell beli nasgor huhu baik banget kak Michell selesai makan malam bersama, Raffa kecil bersiap-siap pulang kerumah! guaa pun merelakan Raffa kecil beranjak dari rumah guaa.
“hati-hati ya Raffa” kata guaa ketika Raffa kecil menyalakan mesin motornya.
“hmm ok! terimakasih yaa!” kata Raffa kecil. Dan diaa pun pergi meninggalkan rumah guaa.
Raffa kecil terima kasih .. terima kasih telah membantu guaa, karna eluu lah Ana telah terbuka dengan guaa, karna eluu juga guaa lebih sering tertawa karna eluu jugaa tugas guaa selesai hahaa guaa akan membalas kebaikan elu Raff. Gua berjanji
memanggil @lulu_75 @awi_12345 @Abdulloh_12 @Ricky89 @QudhelMars @Llybophi
untuk bagian 5 masih belum tau kapan updatenya tapi aku usahain gak bakalan lama makasih yaa selamat membaca!!
aku lbih suka yg panjang, besar, & tegak
@Abdulloh_12 pls deh *nanda*
waaah apaan ituu yaa (?) penasaran ....
ciyattt raffa gede klepek klepek nih , mau dong dibayangin juga
hahaa yaa bgitu lah Raffa gede. mau di bayangin kayak apa nih??