BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

STEVEN & AGRA

1356789

Comments

  • edited August 2016
    Eps 4

    @Apell @RinoDimaPutra @Aurora_69 @tuink @rama212 @lulu_75 @jeje00 @kurniaeric @RaraSopi @Riyand @rahmad1 @awi_12345 @albyLf @RakaRaditya90 @ichsan_arhinza @RaraSopi @Algibran26 @deep_eyes

    Hari-hariku sekarang mulai berubah sejak datangnya Agra dikehidupanku, aku mulai bisa tersenyum kembali setelah banyak hal yang menyakitkan terjadi dalam hidupku dimasa lalu. Yaa mungkin Tuhan itu memang adil dan memberi umatnya kesempatan untuk menangis dan tersenyum. Dan dari sekian banyak hal yang kualami baru kali ini aku merasa begitu bahagia entah kenapa aku tidak tau. Aku belum menemukan jawaban yang pasti dari pertanyaan itu karena melihat realita kehidupan belakangan ini membuatku semakin bingung, Orientasi Seksual? Yaa mungkin itu yang membuatku bingung dengan diriku sendiri.

    Sejak SMA aku selalu dikerumuni oleh para wanita yang kebanyakan berparas cantik tapi aku hanya memberikan mereka harapan palsu, ketika aku berhubungan dengan mereka tidak ada perasaan yang spesial. Entah apa yang terjadi kepadaku, apa itu aneh atau.... aku penyuka sesama jenis? Entahlah yang jelas aku belum pernah berhubungan dengan sesama jenis dan mempunyai perasaan spesial dengan sesama jenis.

    “Steve, ayo bangun udah siang nihh, dasar kebo!!, steve!!!” teriak Agra yang memekakan telingan dengan suaranya yg cempreng
    Aku masih menggeliat meregangkan otot ototku yang tegang sambil menguap, aku melihat Agra yang menggunakan handuk dan bertelanjang dada disampingku sedang melihatku dengan tatapan heran

    “kenapa lu? Kok ngeliatin gw kayak gitu?” tanyaku ke Agra sambil mengambil posisi duduk

    “nggak, Cuma heran aja. Betah banget lu molornya, sampe sampe gk tau jam berapa, tuh liat jam dindingnya” suruh Agra

    Aku pun mendongakkan wajahku kearah jam dinding dan melotot setelah tahu ternyata sudah jam setengah tujuh

    “Setengah tujuh!!! Duh gra lu kok nggak bangunin gw sihh!!” teriakku sambil menatap Agra dengan berapi api

    “jangan nyalahin gw dong, lu udah gw bangunin dari tadi kayak orang mati, nggak ngerespon sama sekali, udah gi mandi entar telat lagi” perintah Agra lagi dengan nada datar

    “Duh gimana nih, mana sempet gw mandi kalo udah jam segini” aku mengacak acak rambutku dan berlari mengambil handuk di centelan sebelah lemari dan langsung ke kamar mandi

    Aku pun segera melucuti pakainku dan menyikat gigiku dan menyiram tubuhku dengan air bak yang terasa sangat dingin sampai ketulang tulang, aku menggigil saat setelah keluar dari kamar mandi dan masih melihat Agra santai tiduran di kasurnya sudah berganti baju dan memainkan hp nya sambil mengenakan headset di telinga kirinya, aku mengeritkan keningku terheran heran dengannya.

    “Gra, lu kok masih santai santai siih?” aku melepaskan handukku dan memakai pakain gantiku dibalik pintu lemari sehingga dia tidak bisa melihat tubuhku karena pintu lemari yang memang gede.

    “ngapain sih lu ganti baju disana, kan gw udah pernah liat lu bugil” balas Agra tak menanggapi pertanyaanku sebelumnya

    Aku pun menghampirinya setelah memakai celana dan masih telanjang dada, “yaa enggak papa sih, emang lu mau ngeliat gw bugil tiap hari didepan lu?”

    “Hmm, ya nggak papa sih, badan lu kan krempeng” balas Agra masih mengotak atik hp nya tanpa melihat kearahku

    “enak aja gw ada sxpacknya tau, eh tapi kenapa lu santai banget padahal kan udah jam segini”

    “jam segini gimana?” Agra malah tanya balik

    “kan udah jam...” gw melotot melihat jam dinding, danmemicingkan mataku melihat jam. Mengucek ucek mataku dan melihat jam dinding lagi

    “kok jadi jam enam lewat lima?, lu ngerjain gw yaa!!!” teriak gw kearah Agra

    Agra langsung tertawa terbahak bahak sambil menepuk nepuk kasurnya , aku pun menghampirinya dan mengunci tubuhnya yang lebih besar dariku, dia pun berontak dan masih tertawa terbahak bahak.

    “Awas lu gra, rasain nih” aku menggelitiki pinggangnya dengan cepat dan dia pun semakin tertawa dengan keras

    “ampun Steve ampun hahaha, aduh geli steve ampunn!!”

    “nggak, enak aja lu, ngerjain gw, rasain nihh!!!”

    “aduhhh ampun stevee, hahaha”

    Agra terengah engah dan tiduran dengan lemasnya dan masih dengan tawa kecilnya, aku pun tiduran disampingnya dengan tatapan kesal

    “sialan lu, tau gitu gw tidur aja tadi” aku menyilangkan tanganku didada

    “ahhaha sorry deh steve, jangan ngambek dong. Soalnya lu tu kalo molor gk tau aturan sihh, kalo nggak gw gituin lu nggak bangun bangun, niat gw kan biar lu nggak suka molor terus steve... jangan ngambe gitu dongg” ujar Agra dengan wajah memelas menggoyang goyangkan tanganku yang menyilang didada.

    Aku hanya mengacuhkannya sambil melihat kearah berlawanan dan tersenyum kecil. Aku mencerna apa yang dikatakan Agra barusan, ternyata dia mempunyai niat baik untukku agar tidak malas malasan. Aku pun membalikkan pandanganku kearahnya dan tepat saat wajahnya berada didepan wajahku.

    Deg’ jantungku berdetak lebih cepat, Agra hanya melihatku dengan tatapan yang aneh, dia memegang pipiku lagi seperti tadi malam dan...

    “ih gemes banget sih liat muka lu..!!” Agra mencubit pipiku dengan gemasnya.

    Aku pun meringis kesakitan karena Agra mencubit pipiku sangat kencang

    “Aduuh sakit gra, tega amat sihh” Agra pun melepaskan cubitannya, aku mengelus elus pipi mulusku yang baru saja dicubitnya sambil merengut

    “duh merah kan pipi gw, awas lu entar gw pisum lu masuk penjara”

    “eh cubit gitu doang masak masuk penjara sihh, kayak kasus kemaren aja bocah dicubit gurunya dilaporin polisi hahhaa” celetuk Agra, aku pun spontan tertawa.

    *******************

    Dikampus aku pun berkonsentrasi memperhatikan dosen yang sedang menjelaskan tentang dasar dasar sastra sedangkan disampingku Agra sibuk bermain coc dengan membuat hpnya mode silent sehingga tidak terdengar suara apapun, dia menutupi hpnya dengan tasnya diatas meja dan dia memainkan hpnya dengan tangan kiri saja jadi terlihat seperti menulis sesuatu padahal sedang perang melawan musuhnya di coc.

    Aku menggeleng geleng kepala melihat teman baruku ini yang sudah kuanggap sebagai sahabat walaupun baru seminggu mengenalnya. Dia pun sama, dia pernah bilang kepadaku bahwa aku adalah orang pertama yang sangat dekat dengannya.

    “Agra! Sedang apa kamu?” Pak Dono dosen killer yang sedang menjelaskan tentang sastra itu pun menghampiri Agra dengan tatapan tajam. Agra terlihat was was dengan kedatangan Pak Dono dan segera menyelipkan hpnya kedalam tas yang usdah ia ancang ancangi sebelumnya kalo terjadi insiden seperti sekarang ini.

    “Enggak ngapa ngapain kok pak” jawab Agra santai

    “Coba saya lihat ada apa diatas meja kamu!” Pak Dono mengangkat tas Agra dan tidak menemukan apapun kecuali buku catatan dan pulpen, Pak Dono pun memicingkan matanya yang menggunakan kaca mata tebal membuatku yang disebelah Agra merinding melihat tatapannya.

    “Awas ya kamu kalo macam macam dikelas saya!” ancam Pak dono dengan menunjuk Agra dengan spidol.

    “Iya pak, woles aja hehe” jawab Agra cengengesan, Anak anak diruangan pun menahan tawa mereka karena tidak berani tertawa dikelas Pak Dono sedangkan aku pun hanya melihat Agra dengan melotot mengisyaratkan jangan cari gara gara.

    “Woles? Kata apa itu? Itu bukan kata bahasa indonesia yang baik dan benar. Kamu sering menggunakan kata kata seperti itu?” Tanya Pak Dono dengan tatapan tajam

    Agra langsung kehilangan senyumnya dan merasa agak kawatir dengan pertanyaan Pak dono, “ iy iya pak” jawab Agra dengan tersendat sendat

    “Hemm, baiklah kalau begitu, saya punya tugas spesial untuk kamu. Cari seribu kata yang melenceng ari bahasa indonesia seperti yang baru saja kamu ucapkan, ketik yang rapi dan cetak dalam ukuran kertas A4, dan kumpulkan besok pagi di ruangan saya” perintah Pak Dono, “Ada lagi yang mau tugas spesial seperti Agra?” lanjut Pak Dono

    Anak anak diruangan pun hening menunduk tak berani menatap Pak dono sedangkan aku menunduk sambil melirik kearah Agra yang terlihat emosi dengan perintah Pak Dono

    “Tapi kan pak..”

    “Tidak ada kata tapi di kelas saya, kerjakan atau keluar dari kelas saya selamanya!” Kata Pak Dono tegas sambil menunjuk kearah Pintu kelas

    Agra pun menghela nafas panjang, “ Iya pak, saya akan mengerjakan tugas bapak Dono yang terhormat dan mengumpulkannya besok pagi” Ujar Agra ketus menatap Pak Dono dengan tajam

    “Bagus” Kata Pak Dono sambil tersenyum sinis,” Baiklah Kita lanjutkan mengenai Penulisan yang baik dan benar” lanjut Pak Dono melangkah ke depan kelas lagi meninggalkan Agra dengan raut wajah yang masih berapi api.

    *********************

    “Duh Gra gra, udah gw bilang jangan cari gara gara sama Pak Dono, begini kan jadinya” Ujarku sambil mengaduk aduk bakso dikantin

    “Duh nyebelin banget sih tu Dosen, masak anak baru disuruh ngerjain tugas yang gk penting kayak gitu, kan nggak jelas banget steve, mana harus nyari seribu kata lagi, bayangin aja steve, seribu kata!! “ Ujar Agra sambil melotot dan menunjukkan sepuluh jarinya ke wajahku, aku pun menampik kedua tangan jahilnya

    “isshh apaan sih Gra, lagian itu kan salah lu sendiri, udah tau dosennya killer eh malah nyari gara gara, udah gitu yang dimainin coc lagi, hadehh gak habis pikir gw” Aku menggeleng gelengkan kepalaku dan memakan satu pentol bakso yang masih agak panas

    “Heiii, kalian disini rupanya, gw cari kemana mana eh malah dikantin, kita boleh gabung nggak?” Teriak Siska menepuk pundakku dari belakang yang membuatku tersedak

    “uhukk uhukk, aduhh ngagetin aja lu” aku menyeruput sedikit Es Jeruk milik Agra

    “eh eh eh itu kan punya gw!!” Agra mencoba menahan gelasnya tapi terlambat dan sudah aku seruput sedikit

    “Ah dikit doang pelit amat sihh” aku meletakkan kembali es jeruk di atas meja

    “hehehe maaf ya steve gw nggak tau kalo lu lagi makan” siska cengengesan sambil mengelus elus rambutku dengan manja

    “ah udah udah duduk sana, bikin gw serangan jantung ples keselek aja lu” cerocosku

    “hehe iya kan gw udah minta maaf, oh iya ini temen kos kita yang kemaren malem jeni bilang, namanya rizky” Siska memperkenalkan rizky yang masih malu malu berdiri diantara three angels itu

    “halo, nama gw Rizky Pratama, asal dari Solo” kata rizky dengan logat jawanya yang kental membuatku ingin tertawa tapi kutahan

    “oh iya, nama gw Steven, salam kenal” aku menyambut jabatan tangan Rizky

    “Halo gw Agra, salam kenal juga yaa” agra pun menyambut tangan rizky setelahku

    “iya salam kenal juga, kemaren saya lihat kalian turun dari bis sambil bawa koper berdua, kalian dari satu kota yaa?” tanya rizky menduga duga

    “Bukan, gw memang dari jakarta, kalo Agra dari Aceh” jawabku sambil melirik Agra yang berada disampingku

    “oh begitu to, terus kenapa bisa barengan gitu yaa” Tanya Rizky lagi sambil duduk didepanku dan dibarengi Siska yang duduk disamping kananku dan Susan dan Jeni yang duduk dikanan kiri Rizky

    “Iya, ceritanya panjang dah, oh ya paa pesen apaan nih kok pada bengong” tanya Agra

    “Gw udah pesen tadi, baru disiapin kayaknya, eh Gra, lu gila banget tadi, gw sampe nggak nyangka lu berani banget sama dosen killer itu. Duh nggak kebayang deh kalo gw diposisi lu” Sahut Siska sambil mendongak kearah Agra

    “ah iya, duh jadi inget lagi deh gw sama tugas sialan tuh dosen. Nyuruh seenak jidat, pengen gw rebus tuh dosen” jawab Agra berapi api, semuanya pun tertawa

    “ahaha, ko bisa sihh kayak gitu?” sambung Susan masih tertawa kecil

    “ya gitu deh, orang yang suka main coc pasti kena sial” sahutku dengan melirik kearah agra

    “eh sialan lu, coc itu udah jadi bagian dari hidup gw tau, nggak gampang mainnya” sungut agra berapi api

    “haha jadi gara gara coc” sahut Jeni juga masih tertawa kecil

    “iya tau tuh, disuruh cari seribu kata alay, diketik yang rapi, di kerta A4 dikumpulka besok” sahutku dengan menirukan gaya Pak Dono, semuanya kembali tertawa, rizky pun ikut tertawa terbahak bahak.

    “Duh kalian ini kocak banget yaa, gara gara permainan bisa kayak gitu, tapi gimana cara dapetin seribu kata alay kayak gitu?” Tanya Rizky sambil menahan tawanya

    “au ah gelap” sungut Agra sambil mengunyah baksonya dengan kesalnya

    “ke perpus aja gra, siapa tau dapet kamus alay di perpus” sahut susan

    “iya bener tuh siapa tau aja, kan banyak disitu, lagian dosen lu juga aneh sihh, nyuruh lo ngerjain tugas kayak gitu. Jangan jangan lu dikerjain lagi” sahut jeni

    “Iya bener juga tuh gra” sahut Siska

    Agra nampak berpikir sambil mengunyah ngunyah baksonya, “iya bener juga yaa, ah bodo amat, kalo nggak gw kerjain juga bakalan disuruh keluar kelasnya, yaudah lu temenin gw ya steve entar ke perpus” ajak agra melirikku

    “iya iya” jawabku pasrah

    “kalian ini kayak dua sejoli yaa, dimana mana pasti berdua, kalo ada Agra pasti ada steven, hahaha” canda Susan

    “Iya bener tuhh, kita harap kalian bakalan kayak gitu terus, jadi sahabat yang saling melengkapi” sahut Jeni tersenyum lebar

    “Iya, jangan berantem yaa, maksudnya berantem serius gitu, entar gak asikk kalo kalian berantem gk seru lagi” sahut siska, rizky hanya mengangguk angguk

    “iya semoga deh, iya nggak bro” sahut Agra menyenggol lenganku

    “nggak” jawabku datar, semuanya pun kembali tertawa

    **********************************

    Aku melihat lihat jejeran buku yang tertata rapi sejauh mata memandang. Aku melihat lihat tulisan tulisan dari beberapa penulis terkenal terpampang di bagian buku novel, aku pun tertarik untuk untuk membacanya sebentar dan membolak balikkan halamannya, ketika aku hendak berjalan kearah kiri...

    Brukkkk.......

    “Aduuhh” aku terjatuh dan novel yang kubaca barusan terpental kedepan

    Aku melihat seorang lelaki juga terjatuh dan segera bangkit dan mengulurkan tangannya kearahku, aku menyambutnya dan berusaha berdiri.

    “lu nggak papa kan, steve?” tanyanya, aku pun terheran heran dengan orang didepanku ini,

    “dari mana tau nama gw?” tanyaku balik

    “Hmm kamu kan anak sastra masak gw nggak kenal, gw juga anak sastra semester tiga” balasnya

    “oh kaka senior ternyata, maaf yaa kak hehe” aku menggaruk garuk kepalaku yang tidak gatal, grogi bertemu kakak senior yang ternyata juga sudah kenal denganku.

    “iya lu nggak papa kan? Ada yang luka nggak?” tanya kakak senior itu

    “nggak papa kok kak hehe, lagian juga salah gw udah nabrak duluan tadi” jawabku cengengesan

    “ha nggak ko gw juga yang salah nabrak lu, ini bukunya.oh iya nama gw Gerry”

    “iya, salam kenal ya kak, nama gw... oh iya ya udah tau hehe” jawabku salah tingkah menjabat tangan Kak Gerry

    “hehe ternyata lu lucu juga yaa, gw kira lu pendiem”

    “iya emang pendiem sih tapi masak kalo diajak ngobrol diem aja”

    “hhee iya iya. Btw lagi cari buku apaan di perpus, siapa tau gw bisa bantu?” Tanya Kak Gerry

    “hmmm, cari.... buku kata kata alay” balasku sambil mengerutkan keningku

    “hahaha Ooops” tawa kak gerry dan segera ditutup mulutnya mengingat ini didalam perpusatakaan yang tidak boleh berisik, aku pun sersenyum geli melihat tingkahnya.

    “buku alay? Nggak salah?” lanjut Kak gerry memelankan suaranya

    “iya kak, gw lagi bantuin temen gw yang dihukum buat nyari seribu kata alay”

    “hmm gitu yaa, pasti tugas dari pak dono yaa?” tanya kak gerry menerka nerka

    “iya bener banget kak, kakak kok tau?” aku balik tanya

    “iya tau lah, dosen itu memang nyebelin, gw juga pernah disuruh nyari makalah tentang perubahan jaman era sembilan puluhan, gila kan” terang kak Gerry dengan ekspresi kesal

    “iya malah kayak sejarah aja hhihi” aku tertawa kecil

    “hmm, oke deh gw bantu, bentar gw tanya temen gw yg jaga perpus dulu yaa” balas kak gerry dan berjalan kearah tempat penjaga perpus, aku pun mengikutinya.

    “Ren, disini ada nggak buku yang isinya kata kata alay?” tanya kak gerry ke penjaga perpus

    “kata alay? Buat siapa?” balas penjaga perpus

    “buat nihh temen steven” kak gerry menunjukku dengan dengan lirikan matanya

    “ohh lu steve, oh iya perkenalkan gw Rena anak sastra satu angakatan sama kayak gerry” ujar kak Rena sambil mengulurkan tangannya kearahku, aku pun menyambutnya dan tersenyum tipis

    “Kok kalian udah pada kenal gw sihh?” aku terheran heran

    “gimana nggak kenal, lu tuh udah terkenal pas masuk sini dan masa ospek. Lu anak sastra juga kan?” tanya kak Rena

    “Iya kak” jawabku mantap

    “hmm kayaknya cocok nihh. Lu mau nggak ikutan drama kampus?” tanya kak rena lagi

    “iya bakalan seru tuhhh steve” sahut kak gerry

    “haa, drama kampus? Gw kan masih baru disini masak udah boleh ikutan?” aku melongo tak percaya

    “iya boleh lah steve, lu mau nggak, kalo lu mau entar daftar aja ke gw langsung, entar langsung gw acc dan jadi peran utama hehe. Kan lu ganteng jadi pas buat peran utamanya” kata kak reni membuatku melambung tinggi

    “ah kak reni dari tadi muji muluk. Beneran gk sih.. kalo beneran gw daftar deh” tanyaku keceplosan tanpa berpikir panjang

    “nah berarti lu mau ikut kan, yaudah gw catet dehh” sahut kak reni

    “tu tunggu dulu kak gw kan...”

    “udah gampang masalah latihan entar kak gerry aja yang ngelatih luu” potong kak reni

    “iya santai aja kali. Gw siap dua puluh empat jam ngelatih lu” kak gerry tersenyum manis kearahku

    “mmm, oke dehh, tapi... jangan peran yang susah yaa” aku memelas

    “iyaa relatif sih, kalo lu nganggep susah ya bakalan susah,tapi kalo lu nganggap sebaliknya juga bakalan have fun ngejalaninya” balas kak Gerry, aku pun hanya menganggup paham.

    “yaudah gw cariin dulu bukunya, tunggu disini yaa” kata kak reni seraya keluar dari tempat penjaga perpus

    “iya makasih ya kak” aku tersenyum tipis dan dibalasnya juga dengan senyuman.

    “Steve, lu udah dapet nggak bukunya? Gw udah cari dari tadi nggak ketemu” Agra datang dari balik bilik buku melangkah kearahku dan kak gerry

    “hmm, tuh lagi dicariin kak reni” aku menunjuk kak reni yang sedang berjalan berpapasan dengan Agra

    “oh gitu yaa, hehe salam kenal kak, gw Agra temennya steven. Makasih yaa kak udah mau bantu nyari” ujar Agra seraya mengulurkan tangan ke kak reni

    “iya sama sama, salam kenal juga. Bentar yaa gw cariin” wanita berhijab itu pun melangkah menelusuri bilik bilik buku yang tertata rapi, agra pun menghampiriku dengan senyuman riang gembira.

    “eh kenalin nih kak gerry, senior kita di sastra”

    “wah salam kenal kak, gw Agra Fuhrer” Agra menyalami kak gerry, kak gerry pun menyambutnya

    “iya salam kenal juga, gw gerry. Jadi lu ya yang dikerjain pak dono. Santai aja, pak dono emang gitu orangnyaa. Lain kali pas mata kuliahnya diem aja jangan macem macem” cerocos kak gerry

    “hehe iya, nyebelin banget tuh dosen” balas Agra

    “iya nih kak, udah gw bilangin tapi dia nya aja yang bandel cari gara gara” sahutku

    “wah kalian kayaknya udah deket banget yaa” sambung kak gerry

    “iya sih kak deket banget, tidur aja bareng” celetuk Agra, kak gerry pun terkaget kaget mendengar ucapan Agra

    “haa, tidur bareng?” teriak kak gerry, beberapa orang yang sedang membaca buku menoleh kearah kita

    “oppss sorry , tidur bareng gimana sih maksudnya? Kalian...”

    “iya kita satu kos kak, soalnya Cuma satu kamar aja yang kesisa” sambung Agra

    “Ohh gitu, kirain...”

    “kirain apaan kak?” tanya Agra sambil memicingkan matanya

    “nggak ngak papa kok” kak gerry tersenyum kecut

    “nihh ketemu bukunya” kak reni datang dari belakang Agra

    “wah makasih banyak yaa kak, kakak cantik dah” rayu Agra

    “iya sama sama, gw nggak mempan dirayu. Udah lain kali jangan macem macem sama pak Dono, entar dikasih tugas yang lebih aneh lagi tau rasa” nasehat kak reni yang menggunakan kaca mata itu

    “iya iya, lain kali nggak bakal lagi dah, kapok. Yuuk steve kita cabut” ajak Agra

    “yuuk, bye kak reni bye kak gerry”

    “bye” kata kak gerry berbarengan dengan kak reni.

    *************************

    Aku, Agra, Siska, Susan, Jeni, dan Rizky pun pulang bersama sama melewati gerbang kampus yang sudah mulai sepi. Aku masih kepikiran dengan ajakan kak reni dan kak gerry tadi dan tidak habis pikir kakak kakak senior yang sudah mengenalku bahkan aku tidak melakukan hal apapun dikampus yang mencolok tapi mereka seperti paparazzi yang sudah mendapatkan banyak hal mengenaiku. Menjadi seorang aktor di teater drama kampus memang impianu sajak lama karena selain mengasah kemampuan acting dan kepercayaan diri juga bisa mendapatkan banyak teman.

    “Steve, lu kenapa sihh kok bengong dari tadi” tanya siska yang membangunkanku dari lamunanku

    “hmm, gw kepikiran ajakan senior tadi” balasku datar

    “ajakan apaan?” sahut Agra

    “mereka ngajakin gw buat drama kampus” balasku

    “haa, drama kampus?” jawab mereka bersamaan dengan mimik wajah terkejut seperti mendapatkan dorprice mobil avanza

    “gila, keren banget lu steve, anak baru bisa masuk drama kampus, diajakin pula” sahut Susan

    “iyaa, waahh lu emang terkenal banget di kampus ini Steve.. jadi gw sih nggk heran” sambung Jeni

    “lu serius mau ikutan?” tanya Agra tiba tiba dengan mengerutkan keningnya

    “hmm gw udah dimasukkin jadi peran utama kata kak reni” jawabku lemas

    “Hahhh, peran utama?” teriak mereka bersamaan secuali Agra yang tampak murung

    “wahh hebat lu steve... tapi cocok sih soalnya kan kamu ganteng” sahut Rizky

    “iya masuk aja, gw support lu kok” sambung Siska tersenyum lebar

    “iya gw juga support lu kok” sambung Susan

    “iya gw juga sama” sahut Jeni dan Rizky bersamaan

    “wiihh bareng muluk dari tadi, jangan jangan jodoh nihh” celetuk Siska

    “iya hehe, samaan muluk” sambung Susan

    “sialan lu pada” balas Jeni, rizky hanya tersenyum tipis, sedangkan Agra tampak diam seribu bahasa

    “lu kenapa gra? Nggak seneng yaa denger sahabat lu masuk drama kampus?” tanya Siska to the point

    “ngg nggak kok gw seneng steven ikutan drama kampus, itu kan artinya genk kita bakalan terkenal hehe” Agra tersenyum kecut, tak melirikku sama sekali

    “thanks ya guys udah support gw, gw janji bakalan ngasih yg terbaik di drama nanti” aku tersenyum penuh arti.

    “Eh btw gw laper nihh, kita makan dulu yuuk” ajak Susan sambil memegangi perutnya yang langsing

    “ah elu san, badan kecil makan muluk, yaudah kita makan dimana nih?”

    “eee, ke warung mang diman aja, deket kos kosan” usul Agra

    “iya warung mang diman enak enak masakannya” sambungku

    “oke dehh, yuuk udah laper banget nihh, cacing cacing pada demo” sahut Susan

    “pantesan lu kurus muluk, cacing lu ternak” celetuk Agra, semuanya pun tertawa..................................
  • Lanjut dululah. Berasa ada yg kurang.
  • kenapa Arga ...? cemburu ...?
  • Ohh may gay, guaa dimention lol pdhal sama sekali gak tauu adaa cerita beginian, btw makasih udah mention guaa, ceritanya menarik guaa suka
  • Lanjut bang...
    Komentarnya... EYDnya mohon diperhatikan, supaya ceritanya tambah bagus lagi. ;)
  • @Aurora_69 oke tunggu lanjutannya yaa, makasih masukkannya :)
    @Rama212 hehe sorry mention gk bilang bilang, biar rame, enjoy yaa ceritanya
    @Riyand hehe emang sihh, kurang panjang, dilanjut di episode 5 bakalan ada konflik dikit tapi blum sampe yg gimana gimana
    @lulu_75 Hmm gimana yaa? kayaknya sihh hehehe, ditunggu aja next episode :)
    mungkin bsok siang atau malem diupload, blum sempet bnyak tugas
  • edited August 2016
    Eps 5

    1/4


    @Apell @RinoDimaPutra @Aurora_69 @tuink @rama212 @lulu_75 @jeje00 @kurniaeric @RaraSopi @Riyand @rahmad1 @awi_12345 @albyLf @RakaRaditya90 @ichsan_arhinza @RaraSopi @Algibran26 @deep_eyes

    Hari ini terasa begitu cepat, aku merebahkan tubuhku dikasurku yang empuk dan menghela nafasku. Memejamkan mataku dan menghilangkan penat seharian dikampus dengan tugas yang mulai menumpuk. Aku masih ingat kata kata Kak Gerry kemaren, “iya santai aja kali. Gw siap dua puluh empat jam ngelatih lu”. Apa aku harus belajar acting dengannya ya? Mungkin aku akan lebih percaya diri dan bisa acting jika belajar dengannya. Aku melihat mading dikampus tadi dan ternyata dia adalah ketua panitianya. Aku semakin memejamkan mataku menelisik apa yang terjadi kemaren dan hari ini. AGRA, iya dia terlihat berbeda hari ini, bukan hanya hari ini tapi sejak malam kemaren hang out bareng charlie angels and rizky dia tak berisik seperti biasa. Ada apa dengannya?

    setiap kali aku bertanya padanya, “Lu nggak papa kan Gra? Lu sakit?”, “Enggak kok, gw gak papa, Cuma dada gw sesek aja”, “sesek? Sesek kenapa? Lu punya asma?”, “Enggak, nggak tau deh kenapa, tapi gw gk papa kok.” , “Oh ok deh kalo gitu”.

    Aku menelisik lagi kejadian hari ini, dia enggan untuk kuajak ke Kantin. Entah kenapa dia bilang sudah kenyang padahal aku tau sendiri dia belum makan dari tadi pagi, aku pun membuka mataku lebar lebar dan melihat sekelilingku. Sepi, dimana agra? Apa dia sedang mencari makan? Tapi kenapa dia tidak mengajakku?atau dia sedang dikamar Susan, Siska, Jeni atau Rizky? Mungkin saja.

    Aku membuka laptopku dan mengetik tugasku satu per satu, entah kenapa rasanya berat sekali seolah olah jemariku beku tanpa sebab. Yang ada dipikiranku hanyalah Agra, aku tidak tau kenapa. Apa karena aku sudah sangat dekat dengannya? Mungkin saja tapi ada apa dengannya?, aku sudah tidak tahan lagi. Aku menutup laptopku dan keluar dari kamar kos dan mencari sosok Agra, aku menuju ke kamar rizky.

    Tok tok tok

    Pintu terbuka

    “Iya, ada apa steve? Lu kok keliatan bingung gitu?”

    “Hmm, Agra dikamar lu nggak?”

    “Enggak tuh, emangnya dia nggak ada dikamar apa?”

    “enggak ada”

    “Mungkin dia ke kamar trio macan kali”

    “hmm oke deh, gw pergi dulu yaa”

    “iya”

    Aku melangkahkan kakiku menelusuri lorong kos yang lumayan panjang, menuruni anak tangga yang jumlahnya puluhan itu dan berlari ke kos cewek dan mengeto pintu Siska

    Tok tok tok

    Pintu terbuka

    “Iya, oh lu steve, ada apa nih kok tumben kesini?” tanya siska, sementara susan dan jeni ada dikamarnya juga

    “lu tau Agra dimana?”

    “ya enggak lah emangnya gw emaknya apa”

    “berarti agra nggak disini yaa?”

    “nggak tuh, emang kenapa? Kalian berantem yaa?”

    “enggak sih tapi dari kemaren Agra aneh gitu”

    “aneh gimana?” siska mengerutkan keningnya

    “jadi jarang ngobrol sama bercanda kayak biasanya gitu”

    “hmm, gitu yaa. Mungkin da ada masalah pribadi yang lu nggak tau, tanya aja langsung sama dia kalo udah pulang”

    “hmm ide bagus tuhh. Makasih ya sis, san, jen gw balik dulu yaa”

    “yo i bro” jawab mereka bersamaan

    Aku pun melangkahkan kakiku lagi kekamar kos dengan lemas. Entah kemana dia berada. Aku mengacak acak rambutku dan bersandar di tembok kasurku, menerka nerka apa yang terjadi dengan Agra. Aku melihat lagi ke sekelilingku, aku pun ke kamar mandi untuk membasuh mukaku yang penuh dengan kepenatan dan kebingungan hari ini. Setelah itu aku keluar kamar mandi dengan mengelap wajahku dengan handuk kecil.

    “Baru mandi steve?” suara itu, aku pun melihatnya sambil membawa dua kantung plastik hitam

    Aku mengampirinya dan spontan memeluknya,“Lu dari mana aja sih Gra?, gw kawatir lu kenapa napa” aku mendekapnya dengan erat

    “Steve”

    “Iya”

    “gw sesek napas kalo lu meluk gw erat banget” kata Agra sambil batuk batuk kecil, aku melepaskan pelukanky dan menatapnya dalam dalam

    “Lu gk kenapa napa kan?” aku memegang kedua pundaknya

    “eng nggak kenapa napa kok, emang kenapa? Lu kok ngeliatin gw kayak gitu sih”

    “cerita sama gw dong gra kalo lu ada masalah, lu beda banget dari kemaren. Nggak kayak biasanya”

    “gu gu gua...”

    “haa...?”

    “gw........”
  • gu..gu..gua..gua kesell sama lu steven karna bikin gua penasaran sma lanjutanya hahaa
  • Oh my to the god, penasaran inii ane -.- makasih sudah dimention hehe
  • Sok perhatian banget thu steve sama argha..
    Akan ada yg jatuh cinta hehehe...
    Jng lupa seret aku lagi ya, tapi seretnya pelan2 ya bang @StevenBeast
  • @RakaRaditya90 jangan kesel dong sama gw, entar gw cipok lo haha
    @Rama212 iya bakalan di mantion kok, mention yg lain juga yaa biar rame
    @Apell pasti ada yg jatuh cinta, tapi.... blum tau tuh siapa masih banyak lanjutannya kalo bisa sih gw rampungin sampe eps 20 aja biar gk bosenin kalo bisa sih, kalo enggak yaa blum tau deh hehe, makasih udah mampir, mention yg lain juga yaa
  • waduh jadi penasaran ...
  • Si Agra knp berubah gagu gtu. Zzt
    Ayo jngn malu2, sebutin aj
  • waahh udah kelewat 2 episodddd....si agra kenapa jadi gagu gitu ya ? rasanya pengen nepok pantatnya si agra biar lancar ngomongnya. lanjut ya kak
Sign In or Register to comment.