BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

Coincidental Rendezvous: KKN

Hei y'all, I'm baaack! Setelah beberapa thread insekyur dan sempat vakum juga, akhirnya gua nongol lagi dimari. Kali ini gua cuman pengen sharing pengalaman gua dapet bf waktu kkn.

Jadi, singkat cerita *lahh*, tahun 2014 silam, semasa gua masih menyandang status mahasiswa di sebuah universitas negeri di sumatera, selayaknya mahasiswa semester 6, *kalo gasalah* gua diwajibkan mengikuti program kukerta atau yang lazim disebut kkn. Nah, ngga pernah sedikit pun terlintas di benak gua bakalan nemuin pasangan di kala itu.

Bulan pertama kkn gua jalani penuh cobaan *drama amat dah* dengan susahnya beradaptasi sama temen2 yang bukan cuma beda disiplin ilmu, tapi juga beda cara berpikir. Ditambah lagi dengan karakter gua yang introvert dan rada anti-sosial. Kelompok kkn gua terdiri dari 12 orang mahasiswa, 6 cowok dan 6 cewek. Dari awal, gua ngga pernah menaruh hati sama cowok *ataupun cewek* manapun di kelompok gua. Dengan sifat gua yang rada tertutup, cuman para cewek yang mau mendekatkan diri sama gua, berhubung cowok2 kelompok gua rada cuek. Bahan obrolan gua rata-rata berlatar belakang-kan gua yang berumur lebih muda karena gua sempat akselerasi 2x dan pengalaman gua yang berhasil transformasi diet habis2an dari gua yang dulunya tambun.

Buat gua itu hal yang biasa, karena sedari dulu gua emang cenderung lebih gampang deket sama cewek daripada cowok, makanya suka makan ati kalo lagi naksir cowok, gara2 gua ngga bisa ngomong sama mereka. Lanjut ceritanya, dari 5 cowok2 anggota kelompok gua, ada satu cowok yang justru lebih deket sama cewek2 dibandingkan gua. Gua ngga terlalu notice karena memang gua ngga fokus sama dia. Sebut saja namanya Evan.

Dari awal, penilaian gua terhadap evan lumayan netral, yang paling gua notice cuman sifat dia yang rada manja, dimana waktu berangkat kkn dianter sama nyokap dan ajudannya dia, dan bagaimana dia, melalui bokapnya yang merupakan pejabat daerah tersebut, meng-upgrade posko, transportasi, dan fasilitas2 kkn kelompok gua waktu itu, sampai2 bahkan ngga kerasa seperti kkn, gara-gara saking mewahnya.

Dari bulan pertama, waktu gua cekcok sama 4 cowok lainnya *gara2 masalah gua yang over-sensitif*, Evan menunjukkan perhatian sama gua, mulai dari ngajak gua pindah tempat tidur, *posko kkn gua waktu itu 2 lantai, lantai 1 buat cowok, lantai 2 buat cewek, Evan tidurnya di lantai 2 tapi beda ruangan sama cewek2*, dengerin curhat2an gua tentang masalah kkn, masalah keluarga, sampai masalah kampus. Bahkan Evan sempat menghibur gua dengan bela2in ngajakin nyari es krim malem2 habis tarawehan. Alhasil gue waktu itu jadi sobat karib sama dia, kita sering pergi bareng nganter pakaian ke laundry, keluar makan bareng sahabat kita satu lagi yang cewek, bahkan waktu ngejalanin agenda kkn.

Sebelum masuk ke key point transfomasi dia di bulan kedua, gua mau ngasih gambaran dulu mengenai Evan. Di bulan pertama, Evan memang tergolong sedikit overweight, sehingga waktu gua cerita2 bagaimana gua berubah dari dulu gendut jadi kurus, ternyata Evan termotivasi buat berubah. Nah, waktu gua kkn, dari bulan pertama ke bulan kedua, ada selang waktu 10 hari libur kkn karena bertepatan dengan hari raya idul fitri. Setelah memasuki bulan kedua, gua cukup pangling dengan perubahan Evan. Walaupun dengan waktu yang singkat, dia bisa berubah kurusan. Satu hal yang bikin gua terkesima lagi, dia bahkan mulai ngasih gua hadiah2. Gua bukannya matre cuman heran aja karena gua jarang punya sahabat cowok apalagi yang suka ngasih2 kado. Dimulai dari hadiah sepatu running waktu dia baru balik dari libur lebarannya di luar kota. Gua tersentuh gara2 gua pernah cerita sama dia kalau gua seneng olahraga lari. Bahkan dia juga pernah ngasih kejutan kado parfum, karena dia tau gua ngga pernah pake parfum2an *gue emang tipe orang yang cuek sama penampilan, jadi ngga usah heran*.

Sewaktu gua berselisih sama anggota kelompok, Evan nemenin gua di rooftop-nya posko kkn waktu itu. Gua emang suka menyendiri kalo lagi sedih di rooftop. Malam itu pertama kalinya Evan meluk gua. Sampai titik tersebut, gua ngga menaruh rasa curiga sedikit pun, karena gua berpikiran, mungkin kalau cowok normal sahabatan pun bakalan sedekat ini kok. Namun waktu mau tidur malam itu, karena gua masih sedih *maklum suka baperan*, Evan sempat belai2 rambut gua. Waktu itu kita baringnya samping2an dalam kegelapan. Entah bagaimana awalnya, dengan wajah gua yang deketan sama wajahnya Evan, we leaned onto each other and shared a kiss. Ciuman pertama gua. Mungkin karena gua yang emang ngga berpengalaman, *dan sepertinya dia juga*, it felt slightly awkward but incredibly sweet! Waktu itu kami rada was2 takut kepergok cewek2 di ruangan sebelah. Malam itu gua susah tidur, masih syok, apakah gua bener2 ciuman sama Evan? Atau semuanya cuman mimpi. Subuh harinya, kami ciuman lagi, kali ini kami saling tatap-tatapan, rasanya lebih manis dan gua liat dia senyum dengan googly eye lengkap sama lesung pipitnya.

Instantly, I fell in love. We fell in love. Hari2 berikutnya kami sering curi2 kesempatan buat kissing kalau ngga ada yang liat. Bahkan melangkah ke tahapan yang lebih intim *ngga gua ceritain disini karena terlalu vulgar*. Sampai suatu waktu kami hampir kepergok gara2 mandi bareng. Waktu kkn, ketersediaan air di daerah tersebut emang terbatas, jadi mandinya mesti rebut2an. Nah, buat cewek2, biasanya mereka mandi berdua2, tapi ngga ada cowok yang mau mandi berdua. Dengan alasan hemat waktu dan air, *dengan modus lainnya, ehm* kami mandi bareng. Setelah beberapa kali kissing dan sekian kali hampir tertangkap basah, gua dan Evan banyak memutar otak buat ngalihin perhatian warga posko. Banyak countermeasure yang kami lancarkan kalo mulai dicurigai. Mulai dari Evan yang berpura2 masang dp dan pm bbm tentang teman ceweknya, sampai gua berpura2 galau gara2 ditolak cewek *orang waras mana coba yang nembak cewek lewat sms -_-*.

Pada suatu ketika, Evan mulai takut kami terlalu intens dan gua kelewat attached sama dia sampai membahayakan masa depan dan reputasi kami. Evan berpikiran, dengan jalannya 'hubungan' kami *ngga ada satupun dari kami yang berani declare bf-bf an*, kami bakalan kecewa dan patah hati sendiri karena 'hubungan' kami waktu itu ngga bakalan bisa lanjut selayaknya hubungan orang2 hetero. Jadi Evan mulai menjarak dan berpura2 berkomunikasi dengan crush-nya dari SMA *yang belakangan gua tau, merupakan sebuah kamuflase straight-act nya dia*. Alhasil gua galau beneran, nangis berhari2 sampai2 temen2 posko pada heran. Waktu itu gua sama Evan ngga sapaan bahkan waktu kami papasan. Karena Evan concerned liat gua yang nangis2 sampe mata gua bengkak, Evan inisiatif mengajukan final kiss yang kemudian gua tolak karena gua ngga mau mengakhiri hubungan kami.

Merasa masih punya chemistry, akhirnya gua dan Evan menyetujui kontrak bahwa kami bakalan lanjut berhubungan dan hubungan kami akan berakhir setelah kami bakalan menikah masing2 di umur 28 *oh iya, usia gua sama Evan selisih satu tahun, Evan lebih tua*. Dengan demikian, kami melanjutkan hubungan kami, dan akhirnya resmi menjadi bf setelah gua nembak dia Januari tahun lalu. Sampai sekarang kami tetep backstreet, bahkan gua mulai tinggal di rumah Evan 3 bulan setelah kkn berakhir.
«13

Comments

Sign In or Register to comment.