BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

Tuangkan Isi Hatimu Saat Ini [NEW]

1639363946396639863996432

Comments

  • Uh, 3 times?

  • Makasih

    Anda orang yg ke sekian yang ngira kami pacaran wkkwkw.

    Engga woi dia straight. Tapi mau juga sih sama dia hahaha.

    See you ma bro! Sampe ketemu di lain kesempatan. Tlp aja kalo ada apa2.


    ...

    Salah banget sih ketemu di rumahnya. Pasti cuddle. Ku kan ga mau. Tp digoda. :/ Dan ambruk juga benteng pertahanannya. Dah la.


    ...

    Begooo. Nungguin bus di janti arah surabaya siang2. Wkwkwk.

  • Pusing

    Laper

    Ngantuk

  • Couo bewokan?



    Diliat dari nik-nya, hari ini ulang tahunnya =))

  • edited September 2020

    Iya si bang, bali lebih open lagi tuh, lingkungan sih masih oke lah, yg masalah tuh ortu klo nany kapan nikah ? I have a dream to move to another country and live happily everafter too. Pasti bisa, aminnn

  • Kamu sukanya yang tipe chubby gitu yaa, aku sih lebih suka yg manis gitu kayak modelan kenny austin ???

  • Dan tbtb teringat... saat ku SMA mencintai seorang laki2 biseks yg denial... awalny dia keliatan tertarik sama aku... namun akhirny ia tersadar dn tbtb berubah menjdi denial dan menghina2ku dan menjadi homophobic hanya karna aku menunjukkan ketertarikan juga padanya... sebuah masa yg suram... di kala itu daku dijauhi oleh teman2ku.. yg menganggapku aneh... aku yg pada saat itu bingung kenapa sekalipun aku kesal dengannya... disaat yg sama juga masih menyukainya... hingga pada akhirnya aku benar2 terluka dan berusaha berhenti menunjukkan ketertarikanku padanya...akhirnya seiring berjalan waktu rasa suka itupun hilang... menyisakan rasa kesal dan kebencian kepadanya... setelah waktu berlalu daku belajar memaafkannya.. dan menyembuhkan luka ini perlahan...

  • > @Izunabe menulis:
    > Dan tbtb teringat... saat ku SMA mencintai seorang laki2 biseks yg denial... awalny dia keliatan tertarik sama aku... namun akhirny ia tersadar dn tbtb berubah menjdi denial dan menghina2ku dan menjadi homophobic hanya karna aku menunjukkan ketertarikan juga padanya... sebuah masa yg suram... di kala itu daku dijauhi oleh teman2ku.. yg menganggapku aneh... aku yg pada saat itu bingung kenapa sekalipun aku kesal dengannya... disaat yg sama juga masih menyukainya... hingga pada akhirnya aku benar2 terluka dan berusaha berhenti menunjukkan ketertarikanku padanya...akhirnya seiring berjalan waktu rasa suka itupun hilang... menyisakan rasa kesal dan kebencian kepadanya... setelah waktu berlalu daku belajar memaafkannya.. dan menyembuhkan luka ini perlahan...

    @Izunabe Kita ketipu sama straight or bi/gay in denial itu udah biasa sayang.
    Kita nggak akan tahu seseorang itu straight, bi, gay kecuali kita mencoba mendekati (sampai batas tertentu lho ya jangan sampai harassing).
    Unfortunately sering berakhir bad kalau ternyata dia either straight (mungkin gaydar kita off) atau like your case he is in denial
    Yang penting gimana kita react to it. Jadiin ini a lesson learned.

    Pertama.
    Kamu harus merasa kasihan sama dia. Kamu bisa jujur dengan diri sendiri dan mengakui kamu suka seseorang.
    Dia akan hidup dengan beban berat untuk menutupi dan melawan perasaan itu. Seumur hidup. Atau sampai dia akhirnya mengakui perasaan itu.
    Sedalam dan sebanyak apapun dia berdoa, atau berusaha, tidak akan hilang, akan tetap ada. Sampai dia mati. Berat dan stressful banget.

    Kedua.
    Bersyukurlah kamu belum terlalu jauh sama dia. kalau sempet "jadian" dan putus - bakal lebih sakit lagi ngerasa dikhianati.
    Sekarang aja masih trauma apalagi kalau sempet bener jadian.
    Dan that guy is not worth thinking of. Kalau iya, kamu kayak bawa2 buntelan berisi sampah dan rasa benci dan kesal sama dia.
    Annoying kan? Mendingan kamu lupain aja karena dia toh sudah out of your life at this moment.
    Mungkin bisa aja kamu tulis semua rasa benci dan kesel kamu di kertas, dan terus kertasnya dibakar.
    Dengan membakar kertas itu, kamu bilang ke diri sendiri, kamu juga membakar semua perasaan negative kamu terhadap dia.
    Move forward, hidup kamu masih panjang, jangan biarkan pengalaman itu membuat kamu sedih atau kecewa.

    Ketiga.
    Kamu jadi bisa melihat - siapa di sekitar kamu yang bener2 temen kamu.
    Temen sejati akan menerima kamu apa adanya, unconditionally. Temen sejati tidak akan meninggalkan kamu atau menjauhi, apapun yang terjadi.
    Kalau temen2 kamu tidak mau menerima kamu apa adanya - berarti mereka nggak worth ditemenin.
    From a different perspective - coba dilihat dulu apa yang menyebabkan mereka pikir kamu "aneh".
    Apa karena kamu out in the open bilang kamu suka cowok dan ngecengin cowok di depan mereka? Apa karena kamu punya kebiasaan ngupil sambil makan? Apa karena kamu suka ngewarnain rambut kayak pelangi dan nggak mandi selama seminggu?
    Kalau kamu bisa observe sendiri (atau tanya ke most trusted one of them) dan tahu jawabannya - mungkin kamu bisa introspeksi diri juga.
    Kalau mau berteman kan harus dua arah - you need to be good to them if you want them to be good for you.
    Mesti adjust dikit2 lah kelakuan atau penampilan biar bisa in line with them nggak mencolok banget perbedaan kamu.
    Dan - kan bisa aja kamu DADT nggak perlu bilang2 who you really like. It's your privacy, ngapain jadi urusan orang lain.

    Keempat.
    Kayaknya klise - tapi, kamu harus mencintai diri kamu sendiri dulu buat bisa mencintai orang lain.
    "Honey, If you don't love yourself, how in the hell you gonna love somebody else?" - Mama RuPaul
    Mulailah dengan memikirkan kepentingan diri kamu pribadi dulu. Nggak usah mikirin orang lain dulu. Screw them all.
    Diri kamu itu worth too much to be sacrificing yourself untuk seseorang yang nggak worth it kayak cowok itu.
    Jangan pernah merendahkan diri dan mau aja melakukan apapun hanya karena kamu suka seseorang.
    Kamu harus tahu BATAS, sampai mana kamu BISA mengorbankan diri untuk seseorang.
    Jangan karena suka, terus kamu mau aja disuruh nyariin makanan tengah malem, padahal besoknya harus ada meeting/kelas pagi2.
    Nah kalau kamu sudah menemukan orang yang worth it - yang membalas perasan kamu, dan juga bener2 sayang kamu nggak pura2 - barulah kamu boleh mulai adjust batasan sampai mana kamu mau mengorbankan diri demi dia.

    Sorry ini malah jadi voicing my concerns - tapi saya nggak pengen melihat kamu sedih, terkucil, merasa aneh, nggak disukai atau dijauhi.
    Kamu adalah a person dengan kualitas dan kebisaan yang unik, dan tidak boleh di judge hanya karena orientasi seksual kamu.
    Selama kamu masiih jadi manusia baik yang selalu berusaha berbuat baik sama sesama dan menerima orang lain apa adanya - tidak ada hal yang salah sama diri kamu.
    Dan kamu harus bangga, karena tidak semua orang yang straight/hetero itu baik.

    Hope this helps you to get up stronger than before.

    Hugs,
    Adrian69
  • > @Izunabe menulis:
    > (Kutip) Iya si bang, bali lebih open lagi tuh, lingkungan sih masih oke lah, yg masalah tuh ortu klo nany kapan nikah ? I have a dream to move to another country and live happily everafter too. Pasti bisa, aminnn

    Hahaha ortu mah selalu nanya gitu terus....
    Apa kamu punya saudara lain? Kalau iya bilang aja "Kalau mau cucu dari si onoh tuh.... gw mah gak pengen punya anak!"
    Kalau nggak - kamu jalannya agak lebih complicated ya. Tapi kamu harus bisa strong dan be yourself.
    Di Indo biasanya orang selalu merasa berhutang budi dan harus membalas ortu maunya apa harus dituruti.
    Kalau ortu yang baik harusnya nggak ada harapan apa2 dari anaknya.
    Melihat anak2nya berhasil jadi dewasa dan hidup mandiri harusnya udah suatu kebahagiaan buat mereka.
    Kalau yang maunya macem2 itu mah bukan ortu baik. Itu mah ortu transaksional.
    Ortu transaksional sih sama aja kayak orang melihara ayam.
    Ayamnya harus bertelur. Dan jumlah dan besar telurnya harus sesuai dengan keinginan. Kalau enggak bertelur diancam akan dipotong :lol:
  • Gempal, chubby, itu sih favorit. Hahaha. Cuma ga terpaku sama itu doang kok. Yang penting ga kurus aja biar enak dipeluk perutnya ?

    Siapq itu? Coba ku browsing daahh.



    ===

    Ditanya lagi sama orang lain.

    "Mas itu mantanmu?"

    Wkwkwk ga ya itu temen ?

    Masih kebayang maen sama dia keliling jogja n ngopi bareng ?

    ===

    He might be busy to reply to my text but no worry. Hahaha. Tapi nangis cok ngerasa bersalah. Tapi yo ws nek ga gelem bales yo karepmu. Awakmu bukan satu2ne sg tak cedeki kok wkwk.

  • edited September 2020

    Terharu ? wkwkwkkw aku dulu tuh bego banget suka senyum2 gitu ke dy, pokoknya kebanyakan senyum deh, mana aku agak lemah lembut lagi waktu itu grgr kebanyakan denger lagu melo, sampe diliat orang aneh gitu ?? sampe dibully aku nya ? soalnya dulu aku juga lagi banyak masalah sih, terutama nilai sekolah anjlok dr yg tadinya okeoke ajah, makanya belajar dri itu aku udah kontrol sekarang udah jauh lebih better, aku gak sembarang senyum2 lg dan gapernah ada yg liat/komen aku lemah lembut lagi. Cuma kalo ngeliat cogan dijalan ya ini mata susah buat ga ngelirik ?

    cowo itu sekarang udh punya cewe lagi, maklum lah dy biseks. Dan masi suka jijik kalo liat Lgbt. Waktu itu ad banci yg nyolek2 dia, dia kayak jijik gitu ?

  • Ada sih bangg. I have a plan to move to another country and live happily everafter too bang ☺️ Hehehe

  • Kenny austin, finalis L-men. Anaknya manis bangett kayak gula pasirr

  • Hahahah. Iya cakep sii... Tapi bukan indomie alias bukan seleraku. Ahaha.



    ===

    Cok cok gak kiro cok aku ngajak kon ngopi maneh cok mencla mencle koyo kntl. Wes cukup sekali iki. Aku janji nek awakku dewe. Hahaha. Mending golek arek sg ga mbulet koyo entut.

  • Dimas argoebie?

Sign In or Register to comment.