It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
apa adi dan rizki ga ada keinginan buat bersama?
apa adi dan rizki ga ada keinginan buat bersama?
Ceritanya bagus banget maz
Anak itebeh makin banyak yah bikin cerita di forum selain beda fakultas
Good
Jgn kalah ama ank kampus lain yg mulai open
Sip tante dukung
Thanks ceritanya mas @didot_adidot
Ditunggu updatetan selanjutnya
semanad gehhhh
Bandung, Oktober 2015
Masih menyisakan hari-hari bersama dengan Rizki di Rumah Sakit, dimana seminggu yang lalu, gua udah janji mau naik ke Gunung Andong, dimana 3 hari yang lalu gua ada rencana sama Rizki mengunjungi Boscha, dan di mana 2 hari yang Lau gua panik karena tiba-tiba di malam hari Rizki menjadi panas dan sesak untuk bernafas. Gua panik, padahal sehari sebelumnya hanya meriang biasa. Yah, beginilah kami, hidup di perantauan jauh dari orang tua.
Masih seputar kekonyolan ketika gua menjadi mahasiswa baru di kampus ini, kekonyolan dan keseruan kami berdua menjalani hidup satu apartemen. Tiap malam nyari makan bareng, nongkrong bareng, sampe godain cewe yang di pinggir jalan (ehh....). Gua perhatikan Rizki yang sekarang, bukan lagi Rizki yang 9 tahun lalu. Rizki yang sekarang bukan Rizki lemah, bukan cengeng, dan bukan remaja labil lagi. Hatinya kukuh, sifatnya ga bisa di tebak, dan karakter "cowo" banget telah menempel di label hidupnya. Badan yang berisi, dan Aura ketampanannya sudah terbentuk ketika di bekerja di Kalimantan. Sepertinya dia sudah menjadi lelaki normal, lelaki straight.
Kejadian waktu SMA dulu juga mungkin sudah dilupakannya. Kini dia girang banget ngomongin cewe, apalagi ngomongin artis-artis ibukota yang bodynya aduhaii. Satu sisi gua seneng, teman gua sudah lurus duluan dibandingkan gua, tp di sisi lain, gua agak menggalau, tau sendiri!!. Kedekatan gua dengan Rizki, semakin lama semakin dekat, akan tetapi, keakraban ini malah membuat jauh perasaan Gua ke dia. Gua ga tau, semakin Gua akrab dengannya, sasaran Gua semakin jauh. Semakin dekat, semakin Gua ragu menyatakan perasaan ini ke Gua. Oh Riz, apakah Lu masih ingat 9 tahun lyang Lalu, dan apakah lu masih ada rasa yang seperti lu ungkapkan dulu ke Gua.
Pulang kuliah kalau ga ada kerja, gua basket, bareng ama Rizki, Malam kalau ga ada tugas, sering maen gitar bareng, buat nasi goreng bareng, ah teman, mungkin Gua berharap lebih, kadang nafsuku besar, tapi segera gua tepis rasa itu. Dulu ketika SMA gua tegas pada diri sendiri, sebelum usia 20 tahun, gua ga akan melakukan perbuatan seperti itu, Tapi kondisi sekarang beda. Usia gua udah bekepala 2, kita juga sudah sama-sama dewasa. Kadang Rasa untuk memiliki Rizki secara seutuhnya sangat besar, kadang Rasa pengen menikmati tubuhnya sangat menganggu otak Gua. Perasaan normal untuk berhubungan sex. Gua hanya menginginkannya, tanpa berani bilang ke dia. Tapi Gua besyukur, dengan adanya Dia di sisi Gua, itu sudah Bersyukur banget. Bukankah tanpa hubungan sex, hati ini juga udah bahagia.
Minggu Pagi, biasanya pagi seperti ini, Rizki akan mengedor-gedor Apt Gua, blingsatan, kalau ga cari sisa makanan di kulkas, atau mengobrak-abrik meja makan gua, pasti akan segera meloncat ke ranjang buat nggelitiki gua, Gua yang masih ngantuk pasti akan balas , sampe akhirnya mengalah salah satu. Tapi minggu pagi ini beda, Udah jam 7 Rizki belum juga muncul di depan Gua. Jam 7 minggu pagi yang biasanya ke car free day (cfd), jam 7 yang biasanya cari pisang keju, atau Es krim "kubur mantan" kini masih sepi.
Gua turun ke lantai 2. Apt Rizki ga terkunci, entah sengaja ga dikunci atau dia lupa ngunci. Gua masuk, sepi. Gua ke dapurnya ga ada, di kamar mandinya juga ga ada.Sepi, apakah Rizki meninggalkan Gua ke CFD sendirian? pertanyaan-pertanyaan mulai menyelimuti otak Gua. Di ranjang tempat tidurnya, Hanya Laptopnya yang masih terbuka, sepertinya hanya dia mode sleep. Gua klik mousenya, masih Gom Player yang belum ke tutup. Gua penasaran liat Daftar play. OMG!!! damn.. Rizki pagi-pagi sudah muter film bokep. Bokep Normal, Sepasang cowo cewe yang melakukan adegan Mesum, Sang cewe mengocok-ngocok punyanya cowo, dilanjutkan dengan adegan-adegan shyur lainnya. Film ini membuktikan kalau dia sekarang sudah Pure 100% straight. Gua segera tutup, Gua kembalikan lagi laptop seperti semula posisinya. Kemudian baru gua sleep ,
"Bwaaa" Rizki mengejutkan di belakang Gua. Seperti maling ketangkap hansip, gua kaget bukan main. Rizki bawa bungkusan di plastiknya. Dengan Kaos putih, dan celana Boxernya tiba-tiba datang mengejutkan Gua
"Eh.. dari mana Lu?" tanya gua. Semoga dia kagak tau kalau gua barusan buka laptopnya
"Nih, di depan, tadi gua liat dari jendela, ada abang-abang penjual leker, gua lari saja mumpung abang itu ga keburu ngilang, ..... eh dimakan bareng yuh, nih gua beli banyak, hehehe"
"Hew.. dasar, Jadi Ke CFD ga nih? "tanya Gua sambil melotot
"Iya jadi lah, 15 menit lagi, guah mandi bentar, tumben Lu udah mandi duluan, keramas lagi, semalem luhabis Ngocok kan, hayo ngaku"
"Njirrr...Bangke lu... emang kalau mandi pagi kramas ga boleh" kelit gua
"Hahaha, dah hak... mangap" Rizki menyodorkan leker itu di mulut gua, Kaget gua, belum pernah Rizki seperti ini. Sifatnya yang mancing-mancing Gua. Segera gua mangap, gua gigit separuh makanan it, lalu dengan secepatnya, bagian yang separuh langsung dimaknnya.
"Jorok Lu, tuh bekas Gua, kembalikan yang separuh"
Rizki lalu mengambil satu lagi dan di gigit separuhnya
"Nih, separuh kan ??"
"Noooo...Ga mau, itu bekas Lu.."
"Haha, ya udah, nih baru" sambil dia ambil baru lagi, "Hak, mangap lagi". Busyet,, Rizki lebay deh kayaknya pagi ini. Gua mangap, ketika makanan itu mau nyampe mulut gua, segera di ganti dengan bekas yang digigitnya.
"nyuyu.. tepetan tegela mandi," makanan masih menyumpal di mulut Gua.
Gua pergi ke CFD berdua, HP sengaja kami tinggal, sepertinya merepotkan bawa HP ke CFD. Gua hanya bawa dompet dan camera Go pro ke lokasi CFD. Gua cari bubur ayam, makan pisang coklat, Foto-fotoan dengan Badut. sampe akhirnya gua istirahat di samping Trotoar. Tapi kejadian yang ga gua inginkan akhirnya terjadi juga. Ada dua cewe,sepertinya masih mahasiswa s1. Mereka sedang istirahat di dekat gua. Rizki mendekat, sepertinya cewe itu membawa beberapa buku
"maaf dek, dapet buku dimana?" rizki tanya ke cewe itu.
"Eh, itu di sana Kak, di deketnya Mobil SIM keliling itu, bukunya lumayan Murah-murah kok kak" jawab gadis satu berkaos merah.
"Itu Ronggeng dukuh Paruk karyanya Ahmad Tohari ya, yang satu Salah Asuhan dari Abdoel Muis, "
"iya kak, kok kakak tau,ini kan buku-buku lama ?" jawab gadis itu sambil ga percaya kalau Rizki mengenali buku-buk.u itu
"Heheh, Aku sudah khatam dua buku itu, oh ya di sana bukunya lama-lama semua kah ? Ada Bukunya Piet Barung ga ? trus yang Terre Liye Moga Buda Disayang Allah ada ga ya ?"
"Coba aja kak, tadi banyak kok buku-buku yang agak lama"
"Kesasna Yuk, anterin gua" Rizki menawarkan diri
"emm...ya udah yuk kak, sekalian kami juga mau pulang searah"
"Sob, ayok kesana, ada banyak buku bagus... " ajak Rizki ke gua
"Lu aja, gua masih mau di sini sendirian, dah Lu kesana , ntar gua nyusul" jawab gua (masih agak dongkol juga sih)
"Oke deh.. hehe". Segera Rizki meninggalkan Gua sendirian di sini. Sepertinya dia cocok banget sama tuh cewe. Ternyata rasanya seperti ini, ditinggal orang yang gua sayangi, jalan dengan cewe lain. Gua sempat berfikir, apakah dulu saat gua SMA perasaan Rizki seperti gua ini, gua sering memamerkan kebersamaan gua dengan Nanda di depan Rizki, gua sering menolak ajakan makan malam dengan Rizki, karena lebih memilih Nanda. Ah,, bodohnya gua saat itu. Kini Rasa yang Rizki rasakan dulu, berbalik ke Gua.
Baru lima menit gua istirahat di sini, gua liat di ujung depan ada penjual kelinci hias, Gua berjalan menuju ke sana, kelinci itu lucu-lucu. Jenis kelinci hotot dan Rex yang menarik gua. Gua ingin beli, tapi pasti merepotkan, gua urungkan. Sampai akhirnya gua ngobrol-ngobrol dengan penjual kelinci itu. Ternyata penjualnya adalah mahasiswa tingkat perama ITB. Dia anak FAE, ngobrol lama dengan gua, sampai gua tertarik untuk liat usaha kelincinya. Gua temeni penjual itu, Sebut saja namanya Gerry.
Jam 9 pagi Car Free Day di bubarkan, Gua masih sama Gerry. Usahanya lumayan juga, dalam satu pagi dia sudah bisa laku 25 anakan kelici. Anakan itu di jual 30-50 ribu per ekornya. Gua putuskan untuk maen ke tempat Gerry, kebetulan jarak dari CFD tidak begitu jauh. Di sana Gua di persilahkan masuk. Gerry tinggal dengan kedua orang tuanya. Dia anak pertama, kedua adiknya masih SMP dan SD. Gua ngobrol dan ikut membantu menmasukan kelinci-kelincinya Gerry, hingga ga terasa sudah 2 jam gua di sini. Gua akan balik, dan Gerry menawarkan untuk mengantarnya pake motor. Gua pulang diantar Gerry.
Gua sampai Apt, Gua liat Apt Rizki masih terkunci, dia belum pulang. Ah, mungkin dia masih asik dengan ke dua cewe tadi, gua masuk ke Apt gua, dan rebahan di ranjang. Sudah hampir jam 12, blm ada tanda-tanda Rizki pulang, Gua Hubungi HP nya, ga diangkat. Bodoh, gua ingat, Kami kan ke CFD ga bawa HP.
Perasaan Gua semakin ga tenang, Apa iya Rizki ke kost mahasiswa cewe tadi ? Apa iya dia memilih-milih buku selama ini? bukannya CFD udah bubar jam 9 tadi? Pertanyaan demi pertanyaan mengalir di otak Gua. Hingga gua putuskan untuk kembali ke lokasi CFD, lokasi tempat dimana gua duduk istirahat dengan Rizki tadi.
Gua lihat Rizki masih duduk di tempat gua duduk tadi. Nekat!! seperti ini kah belum berubah nekatnya.
"Kenapa ga balik" Gua ikut duduk di sampingnya Rizki
"Gua masih nungguin Lu, Kalau gua balik, dan ternyata Lu belum balik, kan Gua yang salah". Deg!! Kata-kata Rizki barusan, sangatlah menohok Gua. jawaban yang diberikan Rizki, semakin membuat gua lemah, ga ada apa-apanya dibandingkan dia. Gua salah, gua ga percaya sama dia, Gua meninggalkan Dia, di pinggir jalan ini.
"Bukannya Lu tadi sama cewe tadi? gua tanya ke Rizki
"Owh, dia hanya menunjukan tempatnya, habis itu dia Pulang, lagian bukunya juga kebanyakan gua udah punya, yang lainnya gua kurang minat. Trus gua balik ke sini lagi, tapi Lu ga ada, ya udah Gua tunggu di sini"
"Maafin Gua Riz, gua salah, membuat Lu menunggu selama ini, sementara Gua ga sadar kalau Lu masih nungguin gua" jelas gua di sisi Rizki
"hehe, ga papa sob, masih lamaan Lu, ini ga ada apa-apanya dibandingkan Lu yang nungguin gua selama 9 tahun, dan gua juga belum sadar kalau Lu masih nungguin Gua"
Seketika gua terdiam, Gua bersyukur, dipertemukan kembali oleh teman seperti ini.
Seminggu setelah kejadian itu, Rizki jatuh sakit. Rencana Gua mau ke Boscha hari jumat Gagal. Dan rencana Sabtu pulang balik Semarang juga akan ditunda, Gua udah janji Sabtu mau naik ke gunung Andong, dan hari senin Gua akan mengurus SK di kampus S1 gua
Hari Rabu, Gua balik ke Semarang. Rizki gak ikut ke Semarang, kondisinya masih belum pulih. Sebenarnya Gua ga tega meninggalkan Rizki sendirian, tapi Surat gua harus segera gua kasihkan ke Pimpinan Perguruan Tunggi Gua S1 dulu. Gua pamit ke Rizki, Gua naik Pesawat, dan siang di hari yang sama pula, gua udah sampai Semarang. Gua Ke kampus gua yang dulu. Sudah banyak perubahan. Gua seperti orang lama yang hilang, yang ga punya teman di sini. Seperti orang Asing. Gua ke kantin, kanti dulu gua sering kesini. kantin yang telah mempertemukan Gua sama Ardhan.
Gua duduk di pojokan, gua perhatikan mahasiswa mahasiwa di sini, sumpah mahasiswa sekarang beda sama mahasiswa yang dulu jaman gua. Mereka banyak yang teduh dan kece. Di depan Gua ada cowo, Gua cuma lihatin. Temennya datang, dan memnggil namanya "Yudha". Hehe setidaknya gua tau namanya Yudha. Melihat Yudha ini, gua inget salah satu pembaca gua, mungkin dia penggemar gua (hahaha Gua aja kali ya yang ke Ge Er an). Anak Fisika dari Jawa Timur, Dia lah yang selalu memberiku semangat, hampir setiap gua buka HP, ada Line dari dia, ada sms dari Dia,.
Setelah urusan gua dengan Kampus S1 selesai, Gua pulang ke Rumah, sudah lama Gua ga pulang rumah, kangen juga sama Ayah dan Ibu di rumah, kangen sama ponakan-ponakan Gua. Sampai Rumah jam 3 sore. Gua lihat kamar gua, masih sama, Gua lihat baju-baju di lemari Gua, masih belum kesentuh. Masih juga gua lihat meja belajar. Ada foto gua ketika masih SMP. Di situ ada Astra. Gua inget Astra. Ga tau kenapa, sore ini tiba-tiba Gua kangen Astra. Gua segera mengambil motor Gua di Garasi rumah. Gua pamit sama Ibu mau ke Kendal. Ya, Gua mau ke kubur Astra, ke pusara dimana Astra berselimut Abadi di sana.
Gua sampai di sisi pusara Astra. Gua bacakan doa, Gua tatap langit, langit yang semakin lama semakin mendung, tertutup awan hitam. Gua membisu di sini. Gua kehilangan kata-kata di depan pusara ini. Sepertinya tidak ada yang bisa gua perbuat lagi, kecuali mendoakannya dan menyesal ke diri sendiri. 10 tahun lalu, ketika Astra meninggalkan Gua. Sepuluh tahun lalu ketika Dia meninggal tepat di pangkuan Gua. Gua mencoba untuk berdiri, bangkit dari hati yang ngilu ini. Gua langkahkan kaki seiring ada suara adzan di ujung masjid sana. Gua tinggalkan makam yang hening ini, makam yang sunyi, sambil dalam hati gua ucapkan
"Selamat tinggal Astra, tetaplah abadi dan tenang dalam pelukan tidur lu, Hati gua selalu ada Buat Lu. Selamat jalan, Semoga kedamaian merangkul diri lu, di dalam tidur panjang Lu"
Bersambung.........
Maaf blm bisa bales koment satu-satu
@Readhy_PDA
@melkikusuma1,
@p4t,
@hendra_bastian,
@black_skies
@crueldecision
@steveAnggara
@Kim_Hae_Woo679
@half_blood
@harya_keifends
@Mustajab3
@khonk
@onewinged_bird
@boyzski
@fends
@alhadi_pramana1
@regieallvano
@rioz
@otsutsuki97s
@lulu_75
@Dasta97
@adi_suseno10
@arieat
@Madz_inhouse
@dhani_123
@kiyomori
@hon3y
@akina_kenji
@alfa_centaury
@yansah678
@idans-true
@balaka
@monster_swifties
@tioherm
@viji3_be5t
@line
@amir_tagung
@RifRafReis
@abyyriza
@gaybekasi168
@aurora_69
@kaha
@new92
@lovelyozan
@shandy76
@Barbara.Mordelentte
Yg ga mau dimention .. bilang ya .. suwun
untuk ceritanya hm.... bisa menjawab semua yg aku pikirkan.... tp tetap ada yg belom terjawab.... lalu...bukannya sudah jelas kalau mas rizki itu sayang banget ke mas adi.... dan aku setuju banget kalau sex itu bukan kebahagiaan seluruhnya.... semangat mas... semoga selalu bersama mas rizki dan selalu bersahabat....
deg degan bacanya, udah mikir macem² itu batu nisan siapa yg diawal. eh ternyata alm kak astra.
tetap semangat lanjut nulis lagi ya kak.
oh ternyata es krim itu wkwkwk. lalu parisnya mana?
ditunggu kelanjutannya kak. Cayoo!!!
deg degan bacanya, udah mikir macem² itu batu nisan siapa yg diawal. eh ternyata alm kak astra.
tetap semangat lanjut nulis lagi ya kak.
oh ternyata es krim itu wkwkwk. lalu parisnya mana?
ditunggu kelanjutannya kak. Cayoo!!!
Thanks udh dimention
Aku selalu menanti story mu.
Met berjaya selalu
aku sedih saat baca bagian tentang astra itu semoga dia tenang di sana...
rizki sepertinya masih ada rasa ya...