BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

Bintang di atas Pelangi

1234689

Comments

  • akhirnya update juga!!!!

    mention aku ya!
  • Ini dia, Monster Day, hari dimana para pelajar mengikat tali sepatu mereka sambil menggerutu. Atau Money Day? untuk para Pekerja Teladan dan usahawan, yang menggebu-gebu jika itu soal mencari uang. Atau bisa juga Move-On-Day, untuk mereka-mereka yg baru putus dimalam minggu... Hhh
    Tapi bagiku, Monday adalah Monkey Day.
    "Jurus remass kelengkeng no jutsuuuuu" tiba-tiba kurasakan tangan besar meremas selangkanganku dari belakang..
    "athahh mas.. Sakit mas.. Lepas ah.. Aaarggggg.. Mas..."
    "ampun ngga?" kata Mas Adam.
    "Ayaaaaaaahhhhhh" teriakku..
    "adaammm!!!" tegas ayah pada mas Adam.
    Dia melepaskanku, pergi ke kamar mandi menenteng handuk dengan tawa cekikikan.
    See? Monkey Day, dimana pagi ku di kacau oleh raja dari semua monyet....
    Kuhampiri Ayah yang sedang membaca koran dimeja makan.
    "kenapa? Pagi-pagi kok udah teriak-teriak.. Ga enak sama tetangga" kata nya.
    "Mas Adam...." sambil kupegangi selangkanganku.
    "kenapa mas Adam?"
    Aku diam saja, tak kujawab pertanyaanya.
    "ya udah, sarapan. Ntar telat"
    Kuhabiskan nasi goreng di depanku untuk kemudian aku berankat sekolah.
    'Thiiinn Thiiinnn.....
    Terdengar suara klakson sepeda motor dari luar rumah. Sepertinya itu Alif, aku memang biasa berankat sekolah bersamanya. Tapi biasanya dia masuk dulu, tidak biasanya dia terburu-buru seperti ini.
    "Itu alif kayaknya yah, bintang berangkat ya" Kucium tangan Ayah.
    "Lho, itu Alif suruh sarapan dulu"
    "udah ga usah, buru-buru kayaknya. Assalamu'alaikum.."
    "Waalaikumsalam.."
    Kuhampiri Alif diluar. Diluar ternyata gelap sekali. Awan mendung datang dari langit utara..
    "Woy bro, sarapan dulu" tawarku.
    "langsung aja bro, mau ujan neh"
    "Oke dah"
    Kututup gerbang rumah, aku dan Alif melaju sangat cepat dan terburu-buru. Karena jika hujan turun sebelum kami sampai disekolah, habis sudah seragam dan buku-buku ini. Dalam setengah perjalanan, aku mulai takut sekarang. Cepat sekali dia mengendarai sepeda motor ini..
    "woy kutu jembut.. Jangan ngebut-ngebut goblok.. Lu kalo mau mati, mati aje ndiri.." bentak-ku..
    "wakakakak mau ujan bro..."
    "ngebut yg wajar-wajar aja, kayak gini mah cari mati.. Sayang buku apa sayang nyawa?"
    "hehehe oke-okee"
    Yang benar saja, Alif ini memang suka ugal-ugalan kalau naik motor. Tapi untuk kali ini, aku tidak bisa toleransi. Belok tikungan, nyelip mobil dijalan ( sejalan dua arah), TANPA menggunakan REM sedikitpun. Dia pikir dia siapa? Mark Marquez?
    Hingga sampailah kami disekolah. Beruntung gumpalan awan mendung itu masih setia diatas sana.
    Kutinggalkan Alif yang hendak memarkirkan motornya. Langsung saja aku menuju ruang kelasku. Aku dan Alif sekarang berbeda kelas, biasanya kita akan kumpul dengan Robi dan yangg lainnya saat istirahat saja.
    "ezz ayang bebeb datang juga akhirnyaa.." sambut Robi sambil merangkulku.
    "Astaghfirullah, gimana kita mau buat keturunan, ya tuhan.." sahut Sani.
    Dia salah satu teman perempuanku disekolah. Meskipun
    tingkahnya rada lemot, tapi dia lumayan akrab dengan genk-ku dan Robi. Dia lebih suka berbaur dengan anak laki-laki dibanding sesama perempuan.
    "ihh gengges deh. Jangan coba-coba rebut cowok gue ya?" balas Robi dengan logat yg dibuat-buat seperti banci.
    "Amin ya allah.." timpal Ajeng.
    "Aamiin.."
    "Amiin..."
    "Amiin tuhan..." balas teman-teman seisi lainnya.
    Mereka semua meng-aminkan Robi supaya jadi banci beneran.. Hehe aamiin aja lah..
    "Woy amit amit woy.. Becanda kale ah" teriak Robi sambil mengetuk-ngetuk meja dan kepalanya.
    "Eh Bin, dari pada sama Robi, mending sini sama gue aja" ujar Indah dengan tanpa malu nya.
    "wuuuuuuuuuuuu" sontak seisi kelas menyoraki nya.
    Indah memang seperti itu. Entah saat dalam pelajaran atau saat santai seperti ini, selalu saja ada bahan becandaan dia yg menyangkut pautkan namaku. Seperti sekarang ini. Ini bukan kali pertama dia bilang suka padaku dimuka umum. Dari gelagatnya yg kutangkap hanya bercanda saja, sebab itulah aku tak begitu mempedulikannya.
    "Ya ampun Ndah, gue tau elu ga laku. Tapi ya, mbok jangan di obral banget napa?" sahut Maria.
    "wakakak Di obral! Pakean bekas kali ah" celetuk Robi.
    Aku sendiri geleng-geleng kepala saja mendengar celotehan mereka.
    "eh lagian gue ngga rela kali Ndah..." timpal Anggi.
    Sontak seisi kelas langsung gemuruh dengan semua siulan dan godaan-godaan lainnya.
    "wohooooo"
    "oooohhhhhhh jleb banget tuh"
    "ah soweeeeettt wkwk"
    "cieeee cieeeee"
    Seperti yang kubilang, aku memang tak begitu mempedulikan omongan Indah. Tapi Anggi berbeda. Omongan Indah selalu dimasukannya ke dalam hati. Aku yakin saat tadi dia bilang 'tidak rela'. Sesungguhnya itu benar-benar dari hatinya. Dan bukannnya sekedar bercanda saja..
    "eheeemmm" terdengar suara parau yang berdehem dari bibir pintu.
    Seisi kelas yang tadi nya ramai langsung senyap seketika.
    Dialah guru kami. Pak Abidin, guru matematika dan killer guys.. Mata pelajaran hari ini memang mata pelajarannya. Tapi, kenapa dia sudah masuk kelas? Padahal bell masuk belum berbunyi...
  • Up lagi bin
  • Nextt bang bintangggggggg
  • Gmana tuhh yg di dieng ?
  • waduh mas Adam nakal ...
  • waduh mas Adam nakal ...
  • kayaknya mau ada anak bru nih!
  • dwippa wrote: »
    Gmana tuhh yg di dieng ?

    yg di dieng? Kalo mau tau, tetep baca ya @Dwippa :D
  • "Pagi-pagi udah kayak pasar ikan... Bagas, pimpin do'a" ujarnya tegas..
    "Iya pak." sahut Bagas.
    Bagas adalah ketua kelas di kelas kami. Anaknya kaku dan tidak terlalu suka bercanda. Itu juga sebabnya aku tidak terlalu dekat dengan dia.
    Kita kemudian memberi salam dan berdo'a. Dilanjutkan dengan kegiatan belajar mengajar seperti biasanya..
    Hhh Matematika! Aku memang paling anti dengan jenis Mata Pelajaran yang satu ini.. Jika Pak Abidin yg mengajar, yg ku perhatikan bukan lah Papan Tulis. Melainkan Jam, iya jam. Setiap 10 atau 15 menit, yg ku toleh adalah jam dinding.. Bukannya memikirkan bagaimana menyelesaikan soal-soal angka absurd itu, tapi yg kupikirkan hanya 'KAPAN JAM PELAJARAN INI USAI??? Arrghhhh'
    "rob, entar jam istirahat ke perpus ya! Ada yg pengen gua omongin." ujarku lirih pada robi.
    "ngomong apa emangnya? Ngomong aja"
    "entar aja lah.." jawabku
    "bikin penasaran aja lu.."
    "udah entar aja. Tapi harus di perpus. Oke?"
    "siap bos"
    Entahlah apa aku harus membahas ini dengan robi. Tapi kalau aku tidak memberitahunya?? Yang jelas aku tidak akan terima kalau sobat baiku dipermainkan dan dibodoh-bodohi..
    "Bintang, Robi. Kalau kalian mau ngobrol,, DI WARUNG AJA SANAA!!!!" bentak Pak Abidin..
    Sontak seisi kelas langsung hening seketika..
    Ingin sekali kujawab 'OKE!!! AYO ROB, KITA KE KANTIN!!!!' Tapi??? nyaliku tak sebesar itu.. Aku belum siap mati muda... :v
  • yeay!!!

    lanjut lagi
  • Hai kawan @Daser @Otsutsuki97s @Hendra_Bastian @Trio_shfly17 @Jimaevian_Fujo @Lulu_75 @Rezka15 @Abong @Gabriel_Valiant @BoyBrownis @Boyszki @Reve_AS @Dwippa @anananda1

    Maaf ya baru update. Susah banget ngebuka forum ini... Diblokir.. Yg lupa alur ceritanya, kalo punya waktu luang bisa baca dari page2 sebelumnya... Salam kenal jg buat temen2 yg baru gabung.. And... Mari kita sematkan hastag #SilentReaderItuNggakKeren
  • Kentang kaka .. kurangggggg
  • mau ngomong apa nih ... penasaran ...
  • Aduuuh....
Sign In or Register to comment.