It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
owh iya kalo menurut ane sndr.. kalo rasa suka sesama jenis gpp asal jgn ampe perilaku nya.. (di sini sndr ane msh ngelakuin nya)
kalo misal situ nikah cuman sebatas suka tanpa ngelakuin hal aneh" ya sah" aja brarti (menurut ane)
brarti : Pro Nikah sesama Jenis Gk aneh"
Satu hal yg gw pelajari sbg minoritas itu adalah harus byk2 legowo, berbesar hati, tahu diri, a good lesson in itself. tpi bukan berarti ndak terbuka utk suatu perubahan, bsa aja kita jadi semacam agent of change, bersakit2 demi "the greater good of others", cuma ya harus kuat mental. ibarat saying paku yg menonjol yg bakal pertama kena getok.
Harap d catat tapinya, org2 yg ndak mw kena getok itu bukan berarti selfish, mw nya yg gampang2 aja, mgkn bagi dy bukan masalah utk membuka diri ke lingkungan luas ttg "kespesialan" yg dy miliki. tpi dy pny tanggung jawab, pny org2 yg lebih spesial dari kebebasan dirinya. yg dy takut akan terimbas setiap konsekuensi tingkah laku/keputusan2 dy.
Gw percaya selalu ada pilihan solusi terhadap suatu permasalahan. klo d ambil contoh kasus org sakit yg hny boleh d tengok keluarga, itu kan sebener e sop rumah sakit standard nasional yg tujuannya jga baek. solusiny tentu bukan hanya ujug2 legalisasi same sex marriage, bsa d akali dgn semacam surat kuasa, atao memperlunak aturan rs dgn uu/perda tertentu, atao memperkenalkan emergency relatives, etc. lalu semisal kasus laen ttg tunjangan2 keluarga atao hak waris, bsa d perjuangkan secara terpisah, klo memang esensi pernikahanny utk mendapatkan itu.
tpi utk yg pure menikah karena semata2 ingin suatu hubungan legal yg setara d mata negara, bukan bermaksud utk pesimistis, tapi gw ingatkan klo bangsa ini utk menuju kesana masih sgt panjang perjalanannya, isu beda keyakinan saja masih menjual kok. jadi utk para calon aktivis lgbt, brace urself for the bumpy ride, mgkn hasilnya jga bukan anda yg akan menikmati, mgkn baru 2-3 generasi setelah anda, itupun klo berhasil. worth a shot? ur call.
Hukum warisnya juga beda dg hukum waris diindo, yg sebagian besar masih ngikutin hukum waris secara agama.
Klo cerai juga ga sesimple diindo, yg mostly pihak suami babar blass ga tanggung jawab secara ekonomi ke mantan istri n anaknya. Klo disono mah itu udah diputuskan sekalian pas cerai. Dan klo ada yg mangkir pengadilan yg turun tangan. Makae disono pada milih kumpul kebo, nikah itu ribet cin klo mao pisah.
Hukum dan budaya itu unique di tiap negara, termasuk diinonesia tercinta.
Tp buat homo, kita lbh baik sih dinata hukum dibandingin singapura (yg walopun dia menutup mata ke acara pink dot, ah itu kan masalah duit) ato malaysia
Kenapa sg n mly? Krn mereka yg kbh dekat secara geo n culture. Jd perbandingannya kita jeruk bali, mereka jeruk mandarin. Klo.amerika mah kejauhan, kyk bandingin jeruk ama apple.
Dan gw melantur
Whatever
Dah pengen mudik
contoh soal kunjungan rumah sakit atau waris kan ada pada level konkrit. gue memaparkan untuk kasih contoh, apa sih benefit nyata dengan adanya same-sex marriage di AS? jadi kalimatnya tidak berhenti pada, "seorang gay akhirnya bisa mengunjungi pasangannya yang dirawat di rumah sakit" melainkan ada lanjutannya, "seorang gay akhirnya bisa mengunjungi pasangannya yang dirawat di rumah sakit, sama seperti seorang istri/suami bisa mengunjungi pasangan hetero-nya." jadi emphasis ada pada kesetaraan antara pasangan heteroseksual dan homoseksual, dan bentuk konkrit itu macam-macam seperti di atas.
gue ga perlu mewujud perempuan untuk jadi feminist dan menolak sexism, ga perlu jadi orang kulit hitam atau ras minoritas lain utk menentang rasisme, segregasi rasial, dan gue ga perlu punya rencana menikah sesama jenis untuk mendukung same-sex marriage. gue mungkin ga dapat direct benefit dari yg gue dukung, tapi kalau orang lain atau orang-orang di generasi setelah gue bisa dapat manfaatnya, ya dilakuin lah, sesederhana itu.
Hih!!!
gini deh, lo punya pendapat, ya utarakan, lo nggak setuju sama pendapat orang, ya sanggah.