It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
karena rasa sayangnya dave sama alto jd dia rela membunuh orang itu demi keselamatan alto.
dapet bgt emosinya daah. keren keeei.
ayo david jangan jd jahat.
yg ditelpon jacob pasti keith. mudah2an dia bawa temen2 hunternya.
jacob jack cpt temuin david. mang gak ada yg tipe sensor/pelacak atau peramal apa? hehehe
@freeefujoushi iya tapi tenang jacob punya cara ko
@SteveAnggara iya dia emang licik juga kasar
@Rajeendra ini lanjut ko hehehw
@kvnandrs6 maaf kalau kaya sinetron
@lulu_75 yg dibunuh orang biasa mungkin #tsjugagaktau )
@boy_lovers iya dia licik, kasian david diperlakukan kasar
@Cowok_Polos2 iya nyesek david dipaksa jahat
@freeefujoushi @4ndh0 @balaka @evanfarrel
@Tsu_no_YanYan @3ll0 @Sho_Lee
@SteveAnggara @lulu_75 @doniperdana93
@Gaebara @Wita @Bun @jim_69
@Watiwidya40Davi @zeamays @mio redblack
@Aurora_69 @Agova @rama_andikaa @line
@Cowok_Polos2 @boy_lovers @Greent
@Rajeendra @Rajeendra @bapriliano
"Hah hah hah....." nafas David terengah-engah, dia membungkuk menopang tubuhnya dengan dua tangannya dilutut, lalu menoleh kearah Lingga dengan bulir-bulir keringat menetes di dahinya. Kepalanya nyut-nyutan.
"LAGI...!!" bentak Lingga menatap tajam David
Masih terengah "hah hah bisakah aku istirahat sebentar saja hah hah hah." pinta David
"Tidak, aku bilang lagi, kau tau kan apa akibatnya kalau membantahku." ujar Lingga mengancam
"Sudah lakukan saja Dave, kau tak maukan anakmu kenapa-napa." sahut Arbie, David menarih nafas panjang dan mulai berkonsentrasi kembali
"Perkecil kekuatanmu, fokus pada sekitar tubuhmu saja." ujar Lingga dingin
"Aaaargh...." pekik David dengan mata menyala memfokuskan angin mengitari tubuhnya disertai listrik tanpa mempengaruhi cuaca disekitarnya namun gagal kembali karna cuaca hampir berubah mendung.
Hampir 3 jam David dipaksa latihan tanpa henti oleh Lingga sampai akhirnya tubuhnya tak kuat lagi karna tenaganya terkuras habis dan David ambruk akhirnya.
"Dia belom bisa mengendalikannya, aku harus lebih keras lagi." gumam Lingga mendekati David dan membopongnya pergi.
"Wah pasti dia menderita sekali, senang rasanya melihat orang menderita hingga tak sadarkan diri." ujar Volta tersenyum senang
"Hahaha kau ini memang selalu suka menyiksa Orang." timpal Arbie
Dirumah Jacob, dia bersiap untuk pergi, Jack yang sekarang rutin berada selalu mengunjungi rumah Jacob memandangnya heran. "Kau mau kemana Jacob, bukankah kau sedang libur, alangkah lebih aman kau disini bersama Alto." ujar Jack
"Bukan urusanmu, Lina bisa kau jaga Alto, aku kan pergi sebentar ada urusan." ujar Jacob lalu mendekat ke Alto "Alto dirumah aja ya jangan main keluar." sambung Jacob
"Iya Dady." ujar Alto sambil salim ke Jacob "momy ko belum pulang?" tanya Alto
"Momy sibuk sebentar sayang, nanti dady ajak pulang." jawab Jacob.
Clairie yang sedari tadi berada di rumah itu hanya menatap mereka datar 'semoga saja David tak pernah kembali.' pikir Clairie duduk cuek disofa.
Jacob lalu masuk kemobilnya dan melaju pergi dari rumahnya, Jack juga keluar dan kembali mencari David, sedangkan Lina berjaga diluar disekitar rumah bersama beberapa orang, Clairie hanya duduk santai di dalam rumah Jacob sambil nonton tv.
Jacob telah sampai di bandara menjemput seseorang, dia langsung melihat sosok yang dikenalnya membawa tas besar dan dua koper khususnya yang dapat menyamarkan barang bawaannya saat masuk bandara. Jacob mendekatinya "hei." sapa Jacob dan merekapun berpelukan. "Maaf membuatmu menunggu." ujar Jacob
"Ah tak apa." ujarnya
Lalu Jacob menyerahkan alamat rumahnya " kau kerumah saja dahulu, aku masih ada urusan penting, kau kerumah sendiri tak apa kan." ujar Jacob
"Tak apa, tenang saja kau tak perlu khawatir." ujarnya
"Ok aku pergi dulu." pamit Jacob berlalu dan pria itu segera menuju rumah Jacob dengan taksi dan memintanya segera menuju rumah Jacob
Dirumah, Clairie bosan dan melihat Alto sedang asik menggambar, wanita itupun berdiri dan mendekatinya Alto melihat apa yang dia gambar, dan langsung saja direbut oleh Clairie, Alto melihat Clairie takut "kembalikan tante." pinta Alto
"Menggambar apa kau bocah, wah gambar yang jelek." ejek Clairie
"Kembalikan tante." rengek Alto
"Ini pasti Jacob, David lalu kau ya bocah, hahaha apa kau tak tau kalau David tak akan pernah kembali." ujar Clairie
" momy pasti pulang, dady bilang begitu." balas Alto
"Dasar bocah, mau saja dibohongi, momymu itu diculik, mungkin lagi disiksa sekarang atau lebih parahnya lagi dia sudah mati sekarang." ujar Clairie sinis
"Tante bohong." ujar Alto menangis
"Payah sekali kau bocah, begitu saja nangis." ledek Clairie
"Tante jahat." ujar Alto sambil menangis
"Yang jahat itu momymu kenapa dia harus kembali kesini." bentak Clairie membuat Alto makin kejer
"Momy gak jahat." sahut Alto
Clairie merobek-robek gambar milik Alto dan membuangnya kelantai, Alto makin terisak sesegukan. "Rasakan bocah." ujar Clairie
"Sekali lagi kau bicara kasar pada Alto, panah ini akan menancap dikepalamu nona." ujar Keith dingin sudah mengarahkan panah peraknya tepat dikepala Clairie
Clairie berkeringat ketakutan bahkan bergerakpun dia tak berani "si... Siapa ka..kau?" tanya Clairie tanpa berani menoleh kearah Keith
"Paman Keith." ujar Alto langsung memeluk Keith masih menangis.
"Paman disini." ujar Keith "siapa kau nona?" tanya Keith ketus
"A... Aku yang ditugaskan Jacob berjaga disini." ujar Clairie berbohong
"Aku tak percaya padamu, lebih baik kau pergi dari sini sebelum aku membunuhmu, SEKARANG." bentak Keith dan Clairie langsung berlari keluar rumah dengan ketakutan
Lina melihat Clairie lari ketakutan dari rumah dan langsung berlari masuk kedalam rumah "Alto kau tak apa-apa?" tanya Lina bingung Alto menangis memeluk seorang pria tak dikenal "siapa kau?" tanya Lina bersiaga karna Keith masih memegang busur
"Tante Lina." ujar Alto disela tangisannya.
Keith melihat Lina datar "seharusnya aku yang bertanya siapa kau nona?" tanya Keith
"Paman Keith, tante Lina baik ko." sahut Alto
"Oh maaf, aku Keith paman Alto." ujar Keith melembut dan menurunkan busurnya
Lina juga menurunkan kesiagaannya "aku Lina teman Dave." ujar Lina mengenalkan diri
Lina mendekat ke Alto dan berjongkok "Alto kenapa nangis?" tanya Lina
"Tante tadi jahat, gambar Alto dirobek." adu Alto
"Kau mengenal wanita tadi?" tanya Keith menunduk melihat Lina yang berjongkok
Lina kembali berdiri "dia Clairie, dia memang menyebalkan." ujar Lina
"Aku tak suka padanya, kasar sama anak kecil." ujar Keith
"Ya aku juga." balas Lina dan mereka tertawa bersama
"Alto jangan nangis lagi ya, kan sudah ada paman dan tante disini." ujar Keith menenangkan
"Kata tante tadi momy gak akan pulang." ujar Alto sedih
"Itu bohong, Dave pasti pulang ko, nanti tante, dady, om dan paman bawa momy Alto pulang." ujar Lina
"Bener ya tante." ujar Alto berhenti menangis, dan Lina mengusap kepala Alto lembut
"Kau membawa busur?" tanya Lina
Keith tersenyum "ya.. Apa kau tak waspada terhadapku?" tanya Keith
"Kenapa?" ujar Lina
"Ummm... Kau werewolf kan." tebak Keith
"Ya." jawab Lina tegas "lalu?" sambung Lina
"Aku musuh alami kalian." ujar Keith tersenyum
Lina mengerutkan dahi "maksudnya?"
"Aku Hunters." ujar Keith membuat Lina terkaget "tapi tenanglah, aku berteman baik dengan Jacob, aku hanya memburu werewolf yang memangsa dan menyelakai manusia seperti Rogue, kau tak seperti itu kan?" tanya Keith memastikan
Lina bernafaa lega "tenang saja kawanan kami tidak begitu, kami melindungi dan menjaga orang dikota ini dari serangan rogue." ujar Lina
"Baguslah kalau begitu, aku tenang." ujar Keith "lalu bagaimana dengan wanita tadi?" tanya Keith
"Clairie, dia mate Alpha kami, dia memang menyebalkan tapi tak pernah memangsa manusia." ujar Lina
"Ok." ujar Keith manggut-manggut "sepertinya aku lapar." sambung Keith
Lina terkekeh "ya sudah aku siapkan makanan dulu, Alto kita mam sama-sama ya." ujar Lina dan Alto mengangguk.
Disisi lain wanita berambut coklat sebahu sedang duduk melakukan posisi yoga diatas balai dipinggir danau merasakan kedatangan seseorang dibelakangnya "ada angin apa kau datang kesini." ujar wanita itu tanpa menoleh masih dengan mata terpejam
"Lama tak jumpa Alice." ujar Jacob
"Ada masalah?" tanya Alice
"Ya aku butuh bantuanmu." pinta Jacob
Alice berbalik menghadap Jacob "ada masalah apa sampai kau meminta bantuan pemburu vampir sepertiku." ujar Alice
"Kau tau, kalian berdua adalah pelacak terhebat yang pernah aku kenal, juga lawan yang tangguh." ujar Jacob
"Apa kau juga mengundangnya?" tanya Alice
"Ya Keith sudah berada ditempatku." jawab Jacob
"Ok aku bantu." ujar Alice
"Thanks." ujar Jacob
Alice masuk kedalam pondoknya dan mengambil semua senjata pentingnya, dari pasak perak, belati, pedang, dan pistol dengan peluru perak, serta semua senjata pembunuh vampir lainya, walau Alice pemburu vampir dia juga berburu Werewolf. Setelah semua sudah dibawa mereka menuju kerumah Jacob.
David terbangun disebuah kasur dia mengenjrap melihat sekeliling ruangan terdapat 4 orang yang sedang berbincang-bincang, yang David tau mereka itu adalah mate dari Lingga, pria berambut panjang terkuncir menoleh melihat David telah bangun "kau sudah bangun." ucapnya, dan ketiga orang lainnya menoleh kearah David.
"Cepat beritahu Lingga." perintah perempuan berambut bondol memerintahkan lainnya, sepertinya mate pertama Lingga, karena semuanya patuh.
Wanita dikuncir dua berjalan keluar, sedangkan pria cepak mendekatiku, lalu memaksaku bangun "ayo bangun, sebenarnya aku benci Lingga menambah Mate, dan mengincarmu untuk menjadi selanjutnya, kau terlalu diistimewakan hanya karna mempunyai kekuatan Elder." omelnya ke David "cepat bangun jangan malas." perintahnya.
"Hei jangan kasar, dia baru sadar." ujar pria dengan rambut dikuncir itu
Kepala David masih sedikit pusing dipaksa untuk jalan keluar ruangan itu untuk menemui Lingga, diluar dia melihat Lingga duduk disinggasananya dikelilingi oleh kawanannya "kau sudah bangun rupanya, dasar lemah, kau harus lebih kuat lagi, dan akan kubuat kau kuat Dave." ujar Lingga terkekeh.
David didorong kasar oleh pria cepak itu mendekat ke Lingga., dan para mate Lingga kembali kekamarnya, David berdiri dihadapan Lingga dengan wajah datar, Lingga menariknya paksa kedalam dekapan Lingga "ini kunci kesuksesan kita." ujar mengusap kepala David, dan semuanya bersorak sorak. "kita latihan 1 jam lagi." ujar Lingga ke David "Arbie, beri makan Dave." perintahnya.
"Ayo Dave." ajak Arbie, David di dorong tanpa perasaan oleh Lingga, dia hanya pasrah tak dapat melawan, dan menerima semua perlakuan kasar mereka.
Rumah Jacob Jack sedang menatap tajam Keith, begitu juga dengan Keith menantang Jack tanpa takut sedikitpun. Alto menempel terus pada Keith "ayo Jack habisi dia." ujar Clairie mengompori "dia berani menodongkan busurnya kearahku." adu Clairie
"Kalau iya kenapa?" tanya Keith santai.
"Beraninya kau masuk kerumah ini dan berbuat onar disini." ujar Jack dingin.
Alto keluar habis mandi dengan Lina masih dihanduki langsung berlari memeluk Keith senang."Alto pake baju dulu." ujar Lina lalu kembali menghanduki Alto, "oh Jack kau disini." sambung Lina masih menghanduki Alto
Jack heran kenapa Alto dekat dengan Keith pria tak dikenalnya. "Alto ayo pake baju dulu, malu kan Alto udah gede." ujar Keith, Alto mengangguk dan diajak Lina kedalam kamar.
"Siapa kau?" tanya Jack
"Seharusnya aku yang bertanya siapa kau?" tanya Keith
"Dia Keith, Bisa dibilang ipar dari Jacob dengan mate sebelumnya." sahut Lina muncul dengan Alto sudah berpakaian. "Dan Keith, kenalkan dia Jack, Alpha kami." sambung Lina.
"Oh begitu, lalu kenapa dia ingin menyerang Clairie." hardik Jack
"Dia kasar sama ponakanku, aku tak suka itu." jawab Keith santai
"Itu bohong." sahut Clairie "kau percaya padaku kan Jack. " sambung Clairie
'Dasar muka dua.' pikir Lina menatap Clairie jijik
"Tak munkin Clairie seperti itu, dia memang kasar tapi tak mungkin seperti itu." bela Jack
"Om, tante itu jahat, masa dia merobek gambarku, terus terus dia doain momy gak pulang-pulang." celoteh Alto menunjuk Clairie, Keith tersenyum sinis dengan ucapan Alto, Lina menahan tawa bahagianya dengan ucapan Alto
Clairie mendadak menjadi keringat dingin tak dapat mengelak kemudian menunduk takut, Jack malu sekali karna membelanya dan menatap tajam Clairie. Saat Jack hendak mengomel ke Clairie, Jacob baru kembali dan membuka pintu rumahnya, membuat semuanya menoleh.
"Ada apa ini?" tanya Jacob masuk diikuti oleh seorang wanita membawa tas besar
"Alice." sapa Keith senang
"Hai Keith." sapa Alice kembali
"Siapa mereka Jacob? Kenapa kau ajak kesini?" tanya Jack heran
"Sudah kubilang kan, aku tak perlu bantuanmu Jack, mereka adalah pelacak terhebat." ujar Jacob cuek
"Pelacak katamu?" tanya Jack
"Keith adalah Hunter kau akan kerepotan jika berhadapan dengannya, dan Alice pemburu vampir." jelas Jacob santai
"Apa... Kenapa kau meminta bantuan Hunter." ujar Jack mempertanyakan
"Aku akan lakukan apapun untuk menyelamatkan Dave." ujar Jacob, Jack hanya pasrah dengan keputusan Jacob
Alice mendekati Alto yang berlari ke Jacob memegang celananya dan berjongkok "hai Jacob kita sudah lama ya tak bertemu, kau ternyata sudah mempunyai anak, adik siapa namanya?" tanya Alice
"Alto tante." jawab Alto.
Alice kembali berdiri "jadi misi kita mencari tau dimana ibu anak ini?" tanya Alice dan Keith mengangguk
"Ya menyelamatkannya." jawab Jacob "tapi dia Laki-laki." sambung Jacob
Alice sedikit terkaget "dunia werewolf memang aneh ya, bahkan laki-laki bisa hamil." ujar Alice, kemudian dia menaruh tasnya, Jacob mempersilahkan Keith dan Alice untuk istirahat sejenak.
Clairie langsung pulang karena malu, Alto bermain bersama Lina, Jack mendekati Jacob "kau yakin mereka bisa dipercaya?" tanya Jack
"Aku percaya mereka berdua, karna setelah kalah denganmu aku pernah bertarung bersama dengan mereka berdua, mereka berdua jauh lebih bisa diandalkan." jawab Jacob sedikit menyindir Jack
Jack menghela nafas "baiklah, aku akan mengikuti caramu." ujar Jack tak mau beradu argumen
Ditempat Lingga, David terjatuh dalam posisi tengkurap, 4 jam sudah dia dipaksa latihan tanpa henti, David terengah-engah, untuk berdiripun hampir tak sanggup "Bangun dasar payah." bentak Lingga, "aku bilang bangun." bentaknya lagi
David mencoba bangkit tapi terjatuh kembali, makian terus keluar dari mulut Lingga, dan ancaman akan menyakiti anaknya pun terus keluar, David pun kesal dan berusaha sekuat tenaga berdiri walau kelelahan dan menyerang Lingga dengan bola Listrik, tapi Lingga dengan mudah menghidarinya, karena serangan yang David berikan sudah sangat lemah.
Lingga bergerak secepat kilat menghidar semua serangan David mendekatinya lalu dengan kuat Lingga mengangkat tubuh David tinggi keudara sangat mudah, tubuh David jauh lebih kecil darinya dan Lingga mencekik lehernya kuat dengan satu tangan hingga David sulit bernafas.
David hanya dapat memukul lemah tangan Lingga saat dia dicekik lehernya, pandangannya mulai kabur berkunang-kunang, dia sudah sangat lemas tak bisa melawan ataupun memukul, bahkan mengerakan satu jaripun sulit baginya. Nafasnya mulai melemah
"Lingga apa kau ingin membunuhnya." ujar Salah seorang pria dengan rambut dikuncir dan tak lain matenya Lingga.
Lingga sedikit kesal lalu melempar David ketanah, David sudah pingsan sebelum jatuh ketanah, Volta sedikit kecewa adegan menyiksa orang dihentikan oleh Lingga, Arbie hanya cuek melihat hal itu "kau rawat dia." perintah Lingga menyuruh Matenya.
Pria itupun mengangkat tubuh David masuk kedalam, ketiga mate lainya hanya memandang sinis kearah David yang tak sadarkan diri. Tapi pria yang membawa David kedalam dengan telaten merawatnya, memastikan David baik-baik saja. Diapun bernafas lega setelah David kembali bisa bernafas dengan teratur.
Diluar "sayang sekali kenapa kau tak habisi dia?" tanya Volt
"Inginnya seperti itu, tapi sayangnya dia berharga, aku sedang kesal karna dia membantahku, tanganku masih gatal, aku ingin memangsa manusia saat ini, sebagian ikut aku, kita berburu." perintah Lingga diikuti sebagian anak buahnya termasuk Volta dengan semangat, Arbie pun ikut serta.....