It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
haduuuh si rogue ini kan masalahnya sama jack jangan bawa2 dave dan alto dong. *jitak satu2
Kalo gue jadi david. Gua patahin tuh sii jack
@balaka iya jadi kebawa karna musuh bebuyutan
@Agova iya jacob family dalam bahaya
@Bun iya bencana karna jack
@boy_lovers mengejar david dan alto, jacob mah gak dikejar, haha gimana cara david matahin jack, dari skill jack lebih kuat dari david, walau david punya kemampuan ajaib
@freeefujoushi @4ndh0 @balaka @evanfarrel
@Tsu_no_YanYan @3ll0 @Sho_Lee
@SteveAnggara @lulu_75 @doniperdana93
@Gaebara @Wita @Bun @jim_69
@Watiwidya40Davi @zeamays @mio redblack
@Aurora_69 @Agova @rama_andikaa @line
@Cowok_Polos2 @boy_lovers @Greent
@Rajeendra
David sudah standby sejam lebih awal di depan sekolah Alto untuk menjemputnya, banyak ibu-ibu yang mencuri pandang dan bahkan sksd ke David, bahkan ada yang terang-terangan mengoda dan merayu David tapi tak ditanggapinya, hanya dibalas dengan senyuman.
"Wah aku mau lho punya suami kaya gitu."
"Ayah yang baik, mau bantu istrinya untuk menjemput anaknya."
"Aduh gantengnya, sexy, hot banget kayanya diranjang."
"Aku mau jadi istri keduanya."
"Semoga aja dia duda, biar bisa ku jadikan suamiku kedua."
Begitulah ucapan para ibu-ibu yang melihat David, dia hanya tersenyum sambil membaca buku menunggu Alto pulang, tiba-tiba sebuah tepukan di bahu David membuatnya menoleh, tepukan dari seorang wanita cantik berambut pirang bergelombang.
"Maaf, boleh tanya sesuatu?" ujar Arbie
"Iya." jawab David ramah
"Aku tak tau alamat ini, bisa kau beritahu?" tanya Arbie pura-pura menanyakan alamat kepada David
"Eh iya, bisa kulihat alamatnya." pinta David
Arbie menyerahkan secarik kertas bertuliskan alamatnya, dan David menjelaskannya "oh terima kasih, kau sangat membantu, ngomong-ngomong aku Arbie, lalu kau?" tanyanya mengulurkan tangan
"Eh iya maaf, aku Dave." jawab David menjabat tangannya sambil tersenyum, ibu-ibu yang lain hanya memandangnya iri ke Arbie
"Oh Dave, lalu sedang apa kau disini?" tanya Arbie
"Aki sedang menunggu anakku." jawab David
"Lalu kemana ibunya?" tanya Arbie
Wajah David memerah malu bingung harus menjawab apa, melihat Hal itu Arbie mengerti "eh maaf aku tak bermaksud menyinggungmu." ujar Arbie 'rupanya dia seorang Mate, apakah Mate dari Jack? Tapi dia kan sudah mempunyai Mate wanita, lalu siapa sebenarnya pria ini?' pikir Arbie bertanya-tanya
"Tak apa." jawab David
'Aku butuh informasi lebih darinya.' pikir Arbie pura-pura tersenyum ramah di hadapan David
Seseorang merangkul Arbie dari belakang "sayang ternyata kau disini." ujar Volta, sedangkan Arbie meliriknya kesal
"Kau sayang." timpal Arbie mengikuti akting Volta 'dasar pengacau.' pikir Arbie
"Kau berbicara dengan siapa?." tanya Volta melirik David yang masih tersenyum ramah
"Iya sayang, aku tadi menanyakan alamat dengan Dave." ujar Arbie menatap tajam Volta 'bisa kau jauhkan tangan kotormu dariku.' telepati Arbie ke Volta.
'Hei kau ini tak bisakah romantis.' jawab Volta dengan telepatinya "ah benarkan, kau membantu sekali Dave, terima kasih." ujar Volta kepada David 'pria ini tampak menggiurkan, sepertinya enak kalau kumangsa. Disini juga banyak mangsa lezat.' pikir Volta
'Hentikan berfikir untuk memangsa Dave, dan orang-orang disini, kita butuh informasi lebih darinya, jadi jangan berbuat onar.' balas Arbie menatap tajam Volta
'Hei aku cuma bercanda kau tau.' jawab Volta datar, mereka berdua mencium bau seseorang 'ini bau salah seorang kawanan Jack, ayo pergi dari sini.' telepai Volta ke Arbie
"Umm.. Terima kasih atas bantuannya Dave, sampai jumpa." ujar Arbie
"Sama-sama." jawab David
"Thanks Dave." ujar Volta dan mereka segera pergi dari tempat itu cepat
Sebuah mobil berhenti tak begitu jauh dari tempat David duduk "Dave..." panggil seseorang dari dalam mobil, David menoleh kearah mobil itu dan jendelanya terbuka.
"Lina." ujar David
'Bau Rogue menghilang, sepertinya dari sekitar sini, tapi kenapa ada David disini, ah ini kan sekolahan, pasti sedang menunggu Alto, lalu kenapa Rogue ada berkeliaran disekitar sini, lebih baik aku berada Disamping David dan Alto.' pikir Lina membuka pintu mobilnya dan mendekat kearah David. "Sedang menunggu Alto?" tanya Lina memastikan
"Ya." jawab David "kau sendiri sedang apa Lina?" tanya David
"Hanya kebetulan lewat, mau kutemani." tawar Lina
"Nanti merepotkanmu." tolak David
"Tidak ko." jawab Lina 'ini hanya memastikan tempat ini, juga dirimu dan Alto aman.' pikir Lina sambil duduk di sebelah David
Disisi lain lumayan jaud dari sana Volta dan Arbie bersembunyi "sial kenapa ada anggota kelompok Jack." ujar Arbie kesal
"Dia cuma satu orang, kenapa tak kalian habisi saja." sahut Derek muncul
"Itu bisa mengacaukan rencana kau tau." balas Volta
"Itu benar, lebih baik kita mundur dahulu." timpal Arbie
"Wah wah, bisa kompak juga kalian rupanya." sindir Derek
Mereka berdua tak menanggapi ucapan Derek "lalu informasi apa yang kau dapat?" tanya Volta
"Pria bernama Dave itu seorang Mate, tapi aku tak tau dia mate siapa, yang jelas bukan mate dari Jack, kalian tau kan mate dia seorang wanita, yang membuatku bingung, Jack begitu memperhatikan pria ini dan anaknya, kita harus dapat lebih informasi darinya." terang Arbie
"Begitu ya." jawab Volta berfikir
"Sudah cukup dengan cara lembutnya, kenapa tak kalian culik saja pria itu dan anaknya." usul Derek
"Itu ide bagus." ujar Volta
"Kalian mau membuat Jack marah dan menyerang kita." tolak Arbie
"Bukankah sama saja, nanti kita juga akan berperang dengan kawananya, jadi buat apa menunda-nunda." ujar Derek
"Itu benar juga, ayo kita lakukan Derek." ujar Volta
"Bagaimana dengan Lingga, apa dia tak akan marah, lagi pula ada anggota kelompok Jack di dekat pria itu." ujar Arbie
"Aku rasa Lingga bakal setuju, mengenai anggota kelompok Jack, kita habisi saja dia yang cuma sendirian." ujar Derek
"Terserah kalian lah, aku hanya akan mengawasi kalian, ingat jangn bunuh pria itu dan anaknya." ujar Arbie tak mau ikut
"Ok, mari kita lakukan Derek." ujar Volta semangat
"Ayo." jawab Derek menyeringai tajam.
Disisi tempat David dan Lina yang tengah menunggu Alto pulang sekolah, yang ditunggu pun akhirnya keluar dengan riang dan langsung berlari menuju David saat melihatnya, mencium tangan David dan Lina.
"Mari kuantar kalian pulang." tawar Lina
"Tak usah Lina, aku tak enak padamu." ujar David
"Tak apa Dave, aku memaksa." ujar Lina tersenyum "Alto mau kan." sambung Lina
"Mau tante." jawab Alto riang
"Tuh lihat, Alto saja tak keberatan." ujar Lina
"Baiklah, terima kasih Lina." ujar David malu
Mereka bertiga menuju mobil, Selama perjalanan mereka tak menyadari kalau ada yang mengikuti mereka dengan cepat sampai sesuatu jatuh menghantam keras kap mesin depan Lina hingga mobil berhenti mendadak dengan sendirinya, bagian belakang agak terangkat tinggi lalu jatuh kembali ketanah dengan keras.
"Aduh... Apa itu tadi." ujar Lina sedikit shock sambil menggenggam stir kuat lalu mengecek keadaan David dan Alto, beruntung mereka semua tak apa-apa karna sabuk pengaman, Davidpun memeluk Alto erat sehingga Alto tak apa-apa, tapi dahi David terluka mengeluarkan darah, sepertinya terbentur saat melindungi Alto tadi.
"Kau tak apa-apa Dave?" tanya Lina cemas
"Aku tak apa." jawab David sedikit meringis, "itu orang?" tanya David kaget menunjuk kedepan
Linapun melihat kedepan, ternyata benar ada seseorang berdiri diatas bagian depan mobil Lina yang hancur menatap tajam mereka bertiga.
"Momy aku takut." ujar Alto dalam pelukan David
"Tenang Alto ada tante disini, Dave keluar sekarang dan bawa Alto pergi." pinta Lina
David membuka seatbelt nya dan segera keluar dari mobil, begitupula dengan Lina dia langsung mendekat ke David saat berada diluar.
"Hei wanita lebih baik kau pergi dari sini sebelum kau kuhabisi." ujar Derek dingin
'Bagaimana ini, mereka pasti Rogue, aku tak mungkin mengeluarkan kekuatanku, nanti Lina bisa ketakutan, apa yang harus aku lakukan?' pikir David bertanya pada dirinya sendiri berdiri membelakangi Lina sambil memeluk Alto. "Apa maumu?" tanya David bergetar
Derek menyeringai "aku hanya ingin kau dan anakmu saja." ujarnya datar
"Dave sudah kubilang kau segera pergilah, aku bisa mengatasi ini." ujar Lina
"Apa kau gila, aku tak mungkin meninggalkanmu sendirian." bantah David
"Benarkah kau bisa mengatasi kami nona." ujar Volta muncul dibelakang mereka beberapa meter
Merek berdua menoleh kebelakang dan David terkejut, ternyata pria yang bertanya tadi di sekolahan, David makin erat memeluk Alto.
'Ini gawat, aku tak mungkin melawan mereka berdua sambil melindungi David dan Alto, jika aku melawan mereka berdua tanpa melindungi apapun itu lebih mudah, berharap ada keajaiban disini.' pikir Lina semakin siaga.
David melepas pelukannya pada Alto dan menyerahkannya ke Lina "Lina pergilah bersama Alto, aku bisa menghadapi ini, mereka mengincarku kan, akan jauh lebih mudah kalau kau pergi dari sini membawa Alto." pinta David
"Momy." ujar Alto tak mau meninggalkan David
"Tidak, aku tidak akan melakukannya." tolak Lina
"Tenang saja, aku bisa mengatasi mereka." ujar David tak berfikir panjang karna dia bisa jelaskan nanti kalau Lina ketakutan, David menarik nafas dalam, lalu matanya berubah menyala, cuacapun berubah gelap bergemuruh disertai petir menyambar kesana kemari disertai angin mulai berhembus kencang
Derek, Volta dan Lina yang baru mengetahuinyapun terkejut dengan kekuatan David "momy hebat kan tante." ujar Alto
Dari jauh Arbie mengawasi, 'jadi ini yang diinginkan oleh Jack, pantas dia mendekati pria ini, rupanya dia menginginkannya menjadi Elder, aku ingat kalau kawanan Jack tak mempunyai Elder, ini menarik karna pria ini tak menyukai Jack, kesempatan buat kami untuk medapatkannya dan anaknya, dan kami akan semakin kuat.' pikir Arbie
"Ini gawat Derek, pria itu bisa mengundang kawanan Jack mendekat, cepat lumpuhkan dan bawa pergi dari sini." teriak Volta
"Kau benar." ujar Derek menyerang David tapi dia kesulitan mendekati David karna petir selalu menyambar mereka berdua saat hendak mendekatinya, mereka hanya dapat menghindar dari serangan petir David, ditambah lagi angin berhembus seperti mata pisau, bisa menyayat kulit jika terkena. "Bagaimana ini, sulit sekali untuk mendekatinya." gumam Derek
Lina takjub dengan kekuatan David sambil memeluk Alto, tapi dia melihat David mulai terengah-engah agak oleng, 'sepertinya David belum bisa mengendalikan kekukatanya sepenuhnya, itu terlalu banyak mengeluarkan tenaga, bahaya untuknya, sepertinya kekuatan David yang luas jangkauannya cukup untuk memanggil yang lainnya jika mereka menyadari perubahan cuaca ekstreme ini, atau bahkan Jacob dan Jack bisa cepat kesini, aku bisa mengulur waktu dan mengalahkan salah satunya.' pikir Lina lalu melepas pelukannya dan berjongkok menghadap Alto "Alto dengar tante ya, tante akan menghadapi mereka, Alto jaga momy ya, jangan jauh-jauh dari momy, Alto paham?" tanya Lina
"Paham tante." jawab Alto
Lina berdiri dan mendekati David lalu dengan keras memukul tengkuk David, sedikit terkejut lalu pandangan David menjadi gelap, dan cuacapun kembali reda, Lina menahan tubuh David agar tak jatuh, dan membaringkannya perlahan di rerumputan dipinggir jalan "Alto jaga momy ya." ujar Lina dan Alto duduk disebelah David
"Wah ternyata kau sangat membantu kami nona." ujar Volta terkejut dengan perbuatan Lina
Lina menatap tajam Derek dan Volta "kubuat kalian berdua menyesal." ujar Lina datar sambil membuat bunyi tulang beradu dengan jari-jarinya.
"Coba saja." tantang Derek sinis
Lina melompat kearah Derek dan memukulnya dengan kerasa namun berhasil dihindari oleh Derek mundur kebelakang, Volta dengan cepat berada di belakang Lina menedang Lina tapi ditahan oleh Lina dengan sebelah tangannya, Lina berputar dan balik menedang Volta keras hingga dia terpental beberapa meter.
"Tangguh juga." ujar Volta saat berhasil mendarat dengan kedua kaki dan satu tangannya
Derek melesat menyerang Lina dengan tendangan dari bawah hingga Lina terpental ke atas berputar 360° diudara lalu berhasil mendarat dengan kedua kakinya walau bibirnya sedikit mengeluarkan darah
'Sial sepertinya ini akan lama.' pikir Lina mengelap darah di sudut bibirnya.
"Kenapa apa kau kewalahan melawan kami berdua." ujar Volta meremehkan.
"Ini kesempatan." ujar Arbie bergerak cepat mendekati Alto dan David, Alto terkejut Arbie sudah berdiri dibelakangnya menatapnya tajam
"Momy... Momy." ujar Alto ketakutan
Arbie menyeringai "hai bocah lebih baik kau nurut saja dan ikut aku." ujarnya dan hendak menyentuh David
"Jangan sentuh momyku." teriak Alto memukul kaki Arbie
Teriakan Alto membuat Lina menoleh kearah Alto, saat dia hendak mendekati Alto, Derek dan Volta kembali menghadangnya "lawanmu adalah kami nona." ujar Volta
"Sial, menyingkir kalian." ujar Lina kembali menyerang mereka berdua
"Kau ini berisik sekali bocah." ujar Arbie mendorong Alto kasar hingga tersungkur, dan kembali hendak membawa David yang tak sadarkan diri.
"Kubilang jangan menyentuh momyku." bentak Alto membuat Arbie terbelalak merasakan kekuatan besar sekilas dan saat menoleh kearah Alto sebuah mobil milik Lina sudah menghantam tubuh Arbie hingga terpental jauh bersama mobilnya.
"Aaaaaah...." teriak Arbie kencang saat terpental dengan sebuah mobil, mobil itu mendarat jauh dan meledak dikejauhan.
Volta, Derek dan Lina terkejut melihat itu, mereka terkejut karna Alto yang melempar mobil itu kearah Arbie, Volta langsung berlari kearah Arbie untuk memastikan apakah dia masih hidup
Alto dengan nafas memburu kembali mendekati David dan menangis "momy... Momy..." tangis Alto
Ditempat mobil itu meledak Arbie berhasil lolos dari ledakan ini, dengan luka lecet disana sini "sial bocah itu, tak kusangka sangat kuat sekali." gumam Arbie geram
"Kau tak apa-apa?" tanya Volta datang mendekat
"Rupanya tak bisa cara halus, pantas Jack menginginkan mereka berdua, rupanya dua calon Elder, pria itu pengendali cuaca, dan anaknya super strong, kita harus mendapatkannya, dan mendoktrin mereka agar menjadi jahat." ujar Arbie
"Ayo kita bawa mereka." ujar Volta
Arbie dan Volta mulai serius dan berubah menjadi serigala besar "rrrrough..." gonggong mereka berdua dan berlari kembali menuju tempat Alto dan David.
Ditempat Lina masih bertarung dengan Derek sengit, Lina melihat dua serigala besar berlari mendekati Alto dan David, dari baunya dia tau kalau itu Volta dan wanita yang dilempar oleh Alto tadi. Dia hendak membantu tapi Derek selalu menghalanginya.
Alto makin ketakutan melihat kedua Serigala besar mendekatinya, dia makin kejer sambil memegang David "Dady.... Dady... Dady...." ujar Alto terisak, Dua serigala itu berhenti dan menggeram melihat seseorang berdiri dibelakang Alto menatap tajam mereka dengan tatapan mematikan, Alto menoleh kebelakang dan langsung memeluk kaki orang itu "dady...." ujar Alto masih menangis
"Tenang Alto, Dady disini, jaga momy ya." ujar Jacob mengusap kepala Alto lembut sambil terus menatap tajam Arbie dan Volta.
Arbie dan Volta mudur sedikit kebelakang, mereka sedikit gemetar dengan tatapan intimidasi dari Jacob, Lina menatap lega dengan kehadiran Jacob, Derek menjadi mundur kebelakang melihat seseorang berada di belakang Lina
"Kerja bagus Lina, melindungi David dan Alto sambil mengulur waktu menunggu aku datang." ujar Jack memegang bahu Lina
Lina menoleh "Jack." ujarnya
'Ayo pergi, orang ini bukan lawan yang bisa kita hadapi dengan mudah, dia terlalu kuat untuk kita, ditambah lagi dengan kehadiran Jack, kita tak mungkin bisa menang.' telepati Arbie ke Volta
"Berani-beraninya kalian mengganggu keluargaku." hardik Jacob penuh amarah.
'Ayo kabur Derek.' telepati Volta
Arbie dan Volta segera lari dari tempat itu, begitu pula dengan Derek "tak akan kubiarkan kalian kabur." ujar Jack mengejar mereka
Lina mendekati Jacob "syukurlah kau datang." ujar Lina lega
"Terima kasih Lina kau menjaga mereka, aku menyadari perubahan cuaca, pasti perbuatan Dave, makanya aku langsung bergegas menuju sekolah, karna aku pikir pasti Dave bersama Alto, dan kulihat sebuah ledakan jadi aku mendekatinya." terang Jacob
"Aku yang seharusnya berterima kasih, aku tertolong dengan kehadiranmu dan Jack, tiba-tiba saja para Rogue itu menyerang dan mengincar Dave juga Alto." ujar Lina.
"Jadi mereka mengincar David dan Alto, ini gawat." ujar Jack muncul membawa tubuh Derek sudah tak bernyawa. "Sial yang dua itu berhasil lolos." sambung Jack
"Semua ini gara-gara kau, kalau saja kau tak mengganggu keluargaku, semua pasti aman-aman saja." tunjuk Jacob ke Jack
"Ayolah Jacob, aku hanya ingin melindungi mereka berdua." ujar Jack meletakan tubuh Derek
"Alto kau hebat sekali tadi." ujar Lina berjongkok memuji Alto
"Apa maksudnya Lina?" tanya Jacob tak mengerti.
"Dia sangat kuat, Alto melempar mobilku hingga meledak untuk melindungi Dave." ujar Lina
Jacob terkejut dan Jack takjub dengan kemampuan Alto
Jacob menatap Jack yang tengah takjub dengan jengah "jangan kau coba-coba berfikir untuk merekrut Dave atau anakku untuk menjadi kawananmu, jawabanku tidak." tolak Jacob tegas
"Hei Jacob kau ini kenapa sih, aku tak berfikir seperti itu, aku hanya ingin melindungi mereka saja." jawab Jack
"Hei sudahlah, apa kalian harus bertengkar terus dan membiarkan Dave tergeletak disini." ujar Lina menengahi
Jack hendak menyentuh David tapi di tepis oleh Jacob "aku lebih berhak, karna aku suaminya." ujar Jacob mengendong tubuh David, dan Alto digendong oleh Lina. Jacob membawa tubuh Derek untuk dibuang di tebing laut.
Beberapa jam kemudian ditempat Rogue, Lingga sedang duduk disinggahsana santai melihat kedatangan Volta dan Arbie yang sedikit lecet-lecet.
"Maaf Lingga, kami kehilangan Derek, karna kehadiran Jack dan pria tak dikenal itu." ujar Arbie
"Lalu informasi apa yang kau dapat?" tanya Lingga datar
"Pria dan anaknya yang didekati oleh Jack, mereka memiliki kekuatan Elder, pria itu pengendali cuaca, dan anaknya sangat kuat." ujar Arbie
"Itu benar Lingga." timpal Volta
"Oh jadi Jack ingin menjadikan mereka Elder, serakah sekali ingin memiliki dua Elder, tapi ini langka, ayah dan anak memiliki kemampuan Elder, aku harus mendapatkan mereka berdua." ujar Lingga
"Tapi Lingga, sepertinya mereka berdua belum bisa mengendalikan kekuatan mereka sendiri sepenuhnya." sahut Arbie
"Hmmm... Justru karna itu kita bisa menculik mereka berdua dengan mudah, perlawanan mereka tak akan maksimal saat kita culik bukan." ujar Lingga
"Kau benar Lingga." ujar Arbie
Disisi lain dikamar, David mengenjrap memegang kepalanya yang diperban "aku dikamar?" gumam David bingung
Diluar Lina, Jacob dan Jack sedang berdiskusi, walau enggan Jack berkunjung dirumahnya tapi ini demi keamanan keluarganya. Alto sedang bermain dengan Peter
"Kulihat Dave belum bisa mengendalikan kekuatanya, apa kau tak mengajarinya Jacob?" tanya Lina
"Pantas dia langsung kehabisan tenaga saat menggunakannya, saat marah denganku dulu." sahut Jack
"Aku memang tak mengajarinya, itu membuatnya aman kalau tak menggunakannya." jawab Jacob
"Seharusnya kau mengajarinya maksimal biar dia bisa menjaga diri." ujar Jack
Jacob hanya melirik Jack malas "aku masih bisa menjaga keluargaku." ujar Jacob
"Hei jangan egois, kau lihatkan, kalau saat kau tak bersamanya dia bisa dalam bahaya, biar aku yang mengajari David dan Alto." ujar Jack
"Lalu menjadikan mereka Eldermu, enak saja, cuma dalam mimpimu." tolak Jacob
"Aku tak bermaksud seperti itu." ujar Jack
"Lalu apa maumu?" tanya Jacob
Saat Jack hendak menjawab, David keluar kamar menatap semuanya bingung "kenapa banyak orang disini Jacob?" tanya David, Jacob mendekati David dan membantunya menuju sofa dan duduk disebelahnya sambil menggenggam tangan David
Jack kesal melihat Jacob menggenggam tangan David dan memalingkan wajahnya.
"Ini ada apa?" tanya David kembali "Alto dimana?" sambungnya
"Mereka tak mau pergi karna ingin memastikan kamu aman, kata pimpinannya." ujar Jacob melirik Jack
"Pimpinan?" tanya David bingung
"Iya Jack pimpinan kami Dave." jelas Lina
"Apa? Pria ini pimpinanmu!!" ujar David terkejut
"Ya aku pimpinan mereka Dave, kita akan menjaga kalian aman." ujar Jack akhirnya menatap David
"Aku tak suka padamu." ujar David langsung
"Aku tau." ujar Jack tersenyum 'akan kubuat kau suka kembali padaku David.' pikir Jack
"Hentikan senyumanmu licikmu itu." ujar Jacob sinis sambil merangkul David
"Hei bisakah kau tak berbuat mesra disini." pinta Jack kesal
"Kenapa, ini rumahku, terserah aku." jawab Jacob.
"Kau ini membuatku kesal Jacob." ujar Jack dengan nada tertahan
"Apa masalahmu." timpal David lalu mencium pipi Jacob
Jack mendelik tajam, Lina tertawa kecil 'tampaknya kau cemburu ya Jack, salahmu sendiri menyia-nyiakan David dahulu, sekarang terlihat sekali kau menyesal melihat David menjadi milik orang lain.' pikir Lina "hei sudahlah, hentikan pertengkaran kalian." ujar Lina menengahi.
Tap tap tap tap..!! Suara langkah kaki tergesa memasuki rumah "ini sebenarnya ada apa Pet, kenapa semua orang berada dirumah ini, kenapa Jack selalu menghilang, ini juga ada bocah ini, ini memang rumah siapa......." ucapan Clairie terpotong melihat siapa yang berada diruangan itu.
"Maaf Jack, Clairie datang dengan marah-marah." ujar Peter menggendong Alto dipunggungnya
"Tak apa Pet." jawab Jack
Jacob memutar bola matanya jengah "kau ini Jack mau bawa seluruh kawananmu kerumahku apa? Kau buat saja rumahku menjadi basecamp kalian." sindir Jacob
"Maaf Jacob bukan maksudku seperti itu." ujar Jack
"Itu itu itu David kan Jack." sela Clairie melihat David terkejut
Jack bangkit lalu mendekati Clairie "maaf Jack telah membuat keributan, lebih baik kalian istirahat, tapi tenang, kami akan tetap berjaga diluar, ayo Lina Peter." ajak Jack menarik Clairie keluar.
"Aku permisi Dave, Jacob" ujar Lina menyusul Jack
"Hati-hati Lina." ujar David
Peter menurunkan Alto "daa daa Alto, aku permisi Jacob Dave." pamit Peter
"Ya Pet, terimakasih." jawab Jacob
"Daa daa om." ujar Alto melambai ke Peter
"Itu siapa? Wanita itu?" tanya David
"Dia mate Jack, dua-duanya menyebalkan." jawab Jacob "bagaimana kepalamu?" tanya Jacob kemudian
"Cuma luka kecil, oh iya kenapa aku bisa sampai rumah, orang yang menyerang kami bagaimana?" tanya David
"Mereka kabur setelah aku dan Jack datang, kau pingsan dan Lina yang menghadang mereka semua." jawab Jacob merangkul David
"Terakhir aku mengingat leherku sakit lalu tak tau apa yang terjadi lagi." ujar David menerangkan
Jacob tau karna Lina yang menceritakannya "itu perasaanmu saja Dave." ujar Jacob, Alto berlari dan duduk dipangkuan Jacob "kalian hartaku paling berharga." sambung Jacob merangkul mereka berdua.
Ditempat kawanan Jack, Clairie masih mempertanyakan kenapa David masih hidup "bukan kah itu bagus, kenapa dipertanyakan lagi." sela Lina kesal
"Iya sih, tapi bagaimana bisa dia masih hidup." ujar Clairie tak mengerti
"Sudahlah Clairie." sahut Jack
"Tapi..." ujar Clairie 'jika pria itu masih hidup, dia pasti mengejar-ngejar Jack kembali, aku tak rela, pantas saja Jack selalu menghilang.' pikir Clairie terancam
"Sudah jangan dipermasalahkan lagi, tapi sekarang masalahnya, David tak mengingat kita semua, dia hilang ingatan, dan banyak yang mengincarnya." ujar Jack lemah
"Baguslah." gumam Clairie lega mendengar David hilang ingatan
"Apa katamu?" tanya Jack curiga
"Ah tidak sayang, aku cuma ingin bilang, itu sangat disayangkan." ujar Clairie berbohong
'Dasar pembual.' pikir Lina melihat Clairie
"Yang membuatku cemas, kenapa Rogue mengincar David dan anaknya." ujar Jack berfikir
"Jadi bocah itu anaknya?" tanya Clairie 'pantas saja bocah itu seperti seseorang yang kukenal, rupanya anak David, mereka mirip dan sama-sama menyebalkan.' pikir Clairie
"Iya Alto anak David dan Jacob." sahut Peter
Clairie tersontak kaget "anak David dan dokter menyebalkan itu? Bagaimana bisa?" tanya Clairie tak percaya
"Itu bisa terjadi kalau mereka jodoh, dalam kehidupan Werewolf seperti kita, walau mereka sesama pria, itu berkah dari Dewi Uvrea." terang Peter
"Iya kalau mereka berjodoh bisa mempunyai anak, dan kalau tak berjodoh tak akan mempunyai anak." sindir Lina melirik Clairie sambil mencemooh
Clairie menatap tajam Lina, tau maksudnya kalau dirinya dan Jack tak berjodoh 'sial wanita ini.' pikir Lina
"Sudah sudah, lebih baik kita istirahat." sela Jack menghentikan pembicaraan mereka 'apakah benar aku dan Clairie tak berjodoh.' pikir Jack mengingat ucapan Lina.
Disisi lain tempat kawanan Rogue, "aku sudah mendapatkan informasi kalau pria itu dan anaknya tinggal bersama seorang dokter, tapi sayangnya rumah mereka selalu dijaga ketat oleh kawanan Jack." ujar anak buah Lingga
"Jack segitu posesifnya kau melindungi pria itu agar tak direbut orang lain ya, aku harus cari cara mendekati pria itu terlebih dahulu baru anaknya." ujar Lingga berfikir sebuah cara untuk mendekati David. Sebuah seringai licik terlukis diwajah Lingga....
jd inget eclipse dimana jacob dan edward yg musuhan bekerja sama lindungin bella.
waaw ternyata alto yg imut dan menggemaskan kuar. kereeeen.
part ini kereeen.