BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

Lose Memory ( END )

11719212223

Comments

  • @freeefujoushi yg real,, jd selama ini semuanya penuh kepalsuan.. Haha
  • wah sialan nih mas ckckck haha
    @Daser
  • kok nyesek ya ... :'(
    siapa yg cemburu bang? @freeefujoushi @LostFaro
  • kok nyesek ya ... :'(
    siapa yg cemburu bang? @freeefujoushi @LostFaro
  • adeeeek syg jgn cewmburu abang sm @LostFaro hanya sebats TTM....
    @Aurora_69
  • @Aurora_69 adek gak usah bohong, abang dah tau
  • Last part :smiley:

    Sebenernya sih gw ada ide buat story yg lain, cuma lagi males ngetik. Dan FYI aja ya, gw ketik cerita ini di HP loh !

    Tanks juga buat :
    1. Freee
    2. Daser
    3. Aurora
    4. Lulu
    Yg udah ngeramein lapak dagangan ane heheheheh

    Ok happy reading guys !








    Gw berjalan ke kamar gw, mengemasi barang - barang gw, hingga 1 jam berlalu gw selesai mengemasi barang - barang yg menurut gw penting untuk di bawa. Setelah itu gw menuju meja kerja. Setelah print selesai artinya gw udah gak lagi kerja di kantor kak Roni, karena yg gw print tadi adalah surat pengunduran diri.

    Taxi sudah ada di depan rumah, gw harap pas gw keluar kamar nanti gw gak ngelihat wajah kakak. Setelah gw sampai gerbang, pak bambang ngebukain pintu gerbang buat gw.

    "Mau kemana den ?"

    "Liburan pak, tolong jaga kak Rey ya pak !"

    "Baik den" dan gw pun masuk ke dalam taxi

    Gw masih di sini, udah 5 menit gw dan taxi ini berdiam di pinggir jalan ini. Menatap sebuah rumah besar yg di huni Defan. Seorang anak kecil sedang berjalan ke arah gw, dan langsung aja gw panggil.

    "Dek !"

    "Iya kak, ada apa ?"

    "Kakak boleh minta tolong ?"

    "Apa kak ?"

    "Tolong anterin bungkusan ini ke rumah itu, ini kakak kasih uang buat adek"

    "Cuma itu aja kak ?"

    "Iya, makasih ya" setelah gw lihat anak tadi memberikan bungkusan yg berisi jaket untuk Defan gw pun beranjak menuju stasiun kereta.


    *****************

    #author POV#

    Sudah 1 minggu, ya sudah 1 minggu sesuatu yg hilang pada pemuda yg sedang duduk termenung di sebuah taman. Sesuatu yg sangat berharga baginya menghilang, sesuatu itu yg melenyapkan senyuman dan keceriaan pada dirinya. HP yg ia genggam tak kunjung berhenti bergetar sejak hari kepergianya. Tak tau mengapa ia hanya mendiamkanya entah itu panggilan atau sebuah pesan yg masuk. Wajah yg putih kini kian putih membeku terkena terpaan angin sore. Bahkan hati nya yg dulu hangat kini menjadi dingin layaknya sebuah ruang kosong.

    Tak tau mengapa, sejak pagi hatinya tak tenang. Seperti ada yg pergi meninggalkanya. Bayang - bayang seorang pemuda muncul tak jauh dari tempat duduk yg ia duduki sekarang. Ia sedang berdiri di samping pohon tak jauh dari tempat sang pemuda duduk. Mungkin sekarang sang pemuda sudah menganggap ia sudah gila, karena seseorang yg ia lihat di samping pohon adalah seseorang yg ia cintai, sebuah senyuman tersimpul di wajah pria di samping pohon tersebut dan sang pemuda yg duduk langsung bangun dari duduk nya karena mencari si pria yg kini telah hilang dalam sekejap.

    Di tempat lain, seorang pemuda merasa penasaran mengapa orang yg di anggap seperti adik kandungnya sendiri pergi begitu saja tanpa sepatah kata pun. Karena di buru oleh rasa penasaran ia pun memasuki sebuah ruangan. Sebuah ruangan yg tepat berada di depan kamarnya. Ia menjelajahi setiap sudut ruangan, mencari apa ada sesuatu yg bisa menjelaskan mengapa seseorang itu pergi. Matanya berhenti pada sebuah meja kerja, sebuah laci yg tak tertutup rapat menariknya untuk mendekat. Saat ia membuka laci tersebut, tak ada yg aneh. Hanya sebuah buku berwarna abu - abu dengan ukiran huru R & R di halaman pertamanya.

    Lembar demi lembar dalam jurnal yg kini basah oleh buliran air yg jatuh di balik oleh tangan besarnya. Semua hal - hal yg dialami sang pemilik jurnal kini tak lagi menjadi rahasia, sang pemuda yg sedang membaca nya kini tau mengapa seseorang itu pergi meninggalkanya. Setiap kata yg tertulis pada lembaran jurnal membuka lagi ingatanya yg tertutup.


    Menampakan sebuah wajah sang pemilik jurnal, dimana sang pemilik jurnal adalah pencuri hatinya. Tak mau menunggu lama ia ambil HP yg ada di sakunya. Dengan wajah yg masih basah dan bendungan kerinduan yg tercipta ia mencoba menghubungi sang pemilik jurnal.

    Sudah berkali kali ia mencoba menghubungi sang pemilik jurnal, dan sudah berkali kali juga panggilanya tak di balas, akhirnya sang pemuda mengirimkan sebuah pesan.

    "Maaf, tunggu di sana. Aku akan menjemputmu" itulah isi pesan yg ia kirim

    Setelah mengirim pesan tersebut ia mengambil kunci mobil dan bergegas menuju suatu tempat, tempat dimana seseorang yg sedang ia rindukan. Seseorang yg ia lukai begitu dalam, kedua tanganya mengendalikan pergerakan arah mobil, dan matanya berfokus pada jalan yg ia lalui. Ia tak sendiri, sebuah buku abu - abu tetap setia menemaninya di pangkuan.

    Namun suatu hal yg tak terduga terjadi, saat ia mengendarai mobil. Seorang anak kecil berlari menyebrangi jalan, ia yg kaget sontak membating setir dan menyebabkan mobil yg ia kendarai kehilangan kendali. Mobil kini berputar dan terguling di jalanan yg menurun itu.

    Seperti adegan slow motion yg memutarkan kenangan - kenangan di benaknya. Ia tak memikirkan rasa sakit pada sekujur tubuhnya yg sedang mengeluarkan darah, bahkan ia tidah menghiraukan teriakan - teriakan orang di luar sana. Tetesan air mata mengalir di matanya yg masih terbuka, tanganya kini menggenggam erat sebuah buku.

    "Maafin aku Sit" itulah kata terakhir yg keluar dari mulut sang pria sebelum matanya tertutup untuk selamanya.

    *************

    Dua orang lelaki kini sedang berjongkok di samping gundukan tanah yg masih basah, seseorang yg sedang menangis atas kepergian orang yg ia cintai tak berhenti mengalirkan air dari dua buah matanya. Dan seseorang lagi berada di sampingnya, menggenganggam erat tangannya mencoba untuk menguatkan walau mulut tak berkata satu katapun.

    Langit yg cerah kini kian meredup, ia pun bangkit dari jongkoknya menggenggam sebuah buku abu - abu yg memerah terkena noda darah. Walau kakinya berat untuk melangkah pergi dari pusara tersebut tapi hatinya kini menguatkan. Ia sadar sekarang hatinya tak lagi kosong, walau ia tak bersama orang yg ia cintai. Tapi seseorang itu masih berada di suatu tempat, tempat dimana ia akan selalu ada. Tepat di hatinya.



    ~~~~~~~~~~~~~END~~~~~~~~~~~~


  • syg kamu jahat bgt jahaaat knp endingnya sadis gini...ini lbh sadis ending dr cerita 3600 detik...
    kalau km dendam sm q jgn gini caranya sm q#sinetron
    @LostFaro
  • Rey kah yang meninggal ... ahirnya Rosit sama Defan ... endingnya mengejutkan dan mengharukan ... keren walau agak kecepetan ceritanya @LosFaro ...
  • @freeefujoushi ini ending nya udah di tentuin sebelm aku baca cerita mu beb
    @lulu_75 gak om, Defan tetap masih jadi penguat Rosit.. kasihan juga dia T_T
  • hah? akhirnya mengejutkan ...
    @LostFaro
  • hah? akhirnya mengejutkan ...
    @LostFaro
  • @Aurora_69 gak tidur dek ? Hahahaha ini gara - gara si DIA gak bales2 inbox aku :( tapi tadi dia bales ! Yeeeeee !!!
  • Akhirnya kurang menyedihkan...!!
    @LostFaro
  • @Daser tapi kan seperti keinginan anda, Roni mati
Sign In or Register to comment.