BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

Lose Memory ( END )

edited July 2015 in BoyzStories
Ketika mata ini terbuka, aku seperti sebuah kertas kosong. Tak ada bercak, garis, atau pola apapun yg terukir. Semua kosong sampai sebuah tatapan penuh arti menoleh padaku. Ia datang untuk memijaki tinta dan memberikan bermacam pola di hidupku yg kosong ini.

Minta comentar nya dong buat se onggok cerita yg bakal ane post.

@Rika1006
@AbdulFoo
@Asu123456
@MarioBros
@harya_kei
@ArDewa
«13456723

Comments

  • edited May 2015
    # Si imut yg kepo #
    Sore itu aku sangat lelah dan lapar, dengan hanya beralaskan sandal jepit usang ku telusuri jalan yang ramai ini. Akupun melewati sebuah taman yang sudah sepi, jelas saja karna hari sudah sangat sore. Setelah menemukan bangku taman yang berbentuk memanjang itu, akupun duduk termenung. Siapa aku ? mengapa aku seperti ini ? apa salahku? semua pertanyaan menumpuk dalam benakku. Ya,, jelas saja aku berfikir keras tentang siapa aku sebenarnya. Sudah seminggu sejak aku terbangun dari sebuah ranjang berukuran kecil yang hanya muat untuk 1 orang saja di sebuah panti asuhan. Aku terbangun di sebuah ruangan yg tidak terlalu besar, kira-kira 4m x 6m yang di dalamnya hanya ada 3 buah kasur kecil sama persis, hingga akhirnya hari ini kuputuskan untuk kabur.
    Akupun tersadar dari renunganku saat ada seorang anak laki-laki yang kukira beberapa tahun di bawahku mungkin usianya 8 tahun, dengan tatapan ingin tahu anak itu mengankat kantung plastik yang ku lihat berisi beberapa jajanan dan menyandarkan sepeda nya ke tanah.

    "Lagi ngapain kak ? " sapa anak itu, aku hanya mendiamkan anak itu

    "kenalkan kak, aku rosit" ucap anak itu sambil menyodorkan tangan kananya. Akupun mash tak memperdulikan anak itu,

    "kakak kenapa sih ? kok gak mau ngomong sama aku ?" ucap rosit,, akhirnya aku melihat wajahnya yang tersenyum manis padaku dengan penuh rasa ingin tau.

    "maaf tanganku kotor" ucapku, anak itu tetap tersenyum dan menarik tangan kananku untuk bersalaman.

    "Nama kakak ?" ucap rosit,

    "maaf aku tidak ingat apa-apa" ucapku.

    "hmmm,, yaudh gak apa-apa kak, kita ke rumahku yuk ?" ajak rosit, anak ini sangat baik atau iba padaku? kalimat dalam benakku.

    "Ayok kak, nanti keburu magrib" ucap rosit sambil menarik tanganku hingga akupun terbangun dari dudukku, tanpa basa-basi ia menyuruhku duduk di boncengan belakang sepedanya lalu ia mengkayuh sepedanya.

    Sekitar 5 menit rosit mengayuh, iapun berhenti di sebuah rumah besar nan mewah yang berpagar hitam yang tinggi,

    "eh aden, sama temanya ya?" sapa seorang satpam berumur tiga puluhan itu.

    "Ia pak, mamah sama papah belum pulang pak ?" ucap rosit.

    "Tadi sih kata bi sri mereka keluar kota den ada urusan penting dan pulang nya besok malam" ucap satpam tersebut.

    "Ohhh, yaudh pak.. yok masuk" ajak rosit padaku, aku hanya menuruti anak itu hingga masuk ke dalam rumah. Alangkah terkejutnya diriku saat melihat isi rumah ini yang sangat mewah di benakku, mataku tak henti-hentinya melihat seisi rumah. Hingga akhirnya mataku berhenti dan terfokus pada sebuah foto besar yang berisikan 3 orang lelaki dan 1 perempuan cantik di ruang tamu tersebut, menyadari aku yang terdiam melihat foto itu rosit menepuk pundaku

    "yang itu mamah dan papah aku, dan di sebelah kiri aku dan di sampingku almarhum kakakku" ucap rosit.

    "maaf, aku gak bermaksd un,," ucapku terhenti saat rosit menarik tanganku dan berkata

    "gak apa-apa kak, kita kekamarku" ucap rosit. Saat aku dan rosit menaiki anak tangga untuk menuju ke kamarnya aku kembali di buat tercengang saat setiba nya di lantai 2 ini,

    "ini mainanmu semua?" ucapku pada rosit sambil menunjuk ke arah lemari kaca besar yg tngginya hingga 2 meter yg penuh berisikan robot-robotan.

    "Ia kak tapi sebagian besar milik almarhum kakak,, sni kak masuk kamarku" ajak rosit.

    "Oh iya sandal kakak lepas di luar pintu aja kak, biar di dalam gak kotor" ucap rosit, aku hanya bisa menuruti anak ini.

    "Kakak mandi dulu sana" ucapnya sambil memberikan handuk putih bersih yg terlipat rapih,

    "kamar mandinya di sana" ia menunjuk ke arah kamar mandi yang berada di ujung kamarnya. akupun segera menuju kamar mandi yg rosit tunjukan untuk bergegas mandi. Kamar mandi ini cukup luas, setelah ku lepaskan semua pakaianku rosit berteriak dari balik pintu

    "pakaianya taruh di keranjang aja kak terus sikat giginya ada di kotak kecil di dinding, kakak buka aja yang baru jangan pakai punyaku". Sekitar 5 menit aku mandi, akupun keluar kamar mandi hanya mengenakan handuk yg kulilitkan di pinggangku. Saat kubuka pintu aku di kejutkan oleh rosit yg sudah ada di depan pintu memegang pakaian

    "nih kak ganti di dalam kamar mandi aja kalau malu" ucapnya sambil tersenyum. Akupun mengambil pakaian yang ia berikan dan masuk kembali ke kamar mandi, setelah berpakaian aku duduk di kasur empuk yang lumayan besar dengan seprai bergambarkan tokoh kartun.

    "Yuk kak makan dulu" saat ku toleh ke sumber duara ia sedang ada di depan pintu kamar dan membawa nampan berisi 2 gelas susu coklat dan 2 piring nasi beserta lauk pauknya.

    Selama aku makan aku tak memikirkan apapun, aku bergegas menghabiskan makanan di piringku dan meneguk habis segelas susu coklat hangat itu. Rosit hanya bsa menatapku dengan senyum yg mengembang di bibirnya. Setelah selesai aku habiskan makananku, baru kuperhatikan wajah dan tubuh rosit ternyata cukup tinggi untuk anak berumur 8 tahun, dan wajah nya yg sangat imut,, kulitnya yg putih mulus dan matanya yg sedikit sipit membuatnya semakin imut. Karena aku terlalu memerhatikanya sangat serius, rositpun balik menatapku

    "kenapa kak?" aku hanya menggelengkan kepala

    "gak kenapa-napa kok sit". Sehabis rosit selesai makan, ia mulai menjelaskan tentang keluarganya.

    "mamah dan papah selalu pulang malam kak,, bahkan kadang gak pulang sampai 1 minggu, makanya aku gak ada teman main" ucapnya dengan nada sedih.

    "Memang kamu gak punya teman?" tanyaku sopan.

    "gak kak, aku gak boleh keluar main sama ayah, walaupun boleh keluar itupun hanya untuk jajan seperti tadi" ucapnya murung.

    "yasudah jangan sedih, sekarangkan ada kakak di sini" rosit kembali tersenyum dan menatapku penuh bahagia, ya saat ini cuma menghiburnya saja yg bisa kulakukan atas semua kebaikanya.

    "Kakak tidur aja dulu malam ini, besok kan minggu,, jadi kita bisa bermain bersama seharian. Aku harus mengerjakan PR ku dulu" ucap rosit

    "ya sudah kakak tidur dulu ya, lagian kakak gak mungkin bisa bantu kamu. Kan kakak gak ingat apa-apa".
  • belum bisa komentar, masih belom nangkep ceritanya, lanjut
  • terlalu rapet.sebaiknya kasih jedah antar alinea
  • 3ll0 wrote: »
    terlalu rapet.sebaiknya kasih jedah antar alinea

    Hehehe kesanya ya donat ya ? Padet banget
  • menarik ceritanya ... hilang ingatan ya ...
  • menarik ceritanya ... hilang ingatan ya ...
  • @lulu_75 haha ? Anda siapa ? Saya di mana ? Loh ini siapa nih yg makan nasi goreng gw
    :v
  • waw... awalnya bikin gue kebayang ama intro di film2 FBI
  • @AbdulFoo itu pujian atau cacian senpai ?
  • keren ceritanya, lanjut lanjut :)
  • keren ceritanya, lanjut lanjut :) ;)
  • Ditunggu lanjutannya @LostFaro
  • Ditunggu lanjutannya @LostFaro
  • @LostFaro itu pujian senpai.. gue jadi kebayang scene dimana gitu, waktu si tokoh utama membuka mata, tiba tiba dia udah pakai baju pasien rs dan dia tertidur di atas kasur dalam ruangan kosong. ngga ada apapun selain cahaya kecil dari jendela mungil.

    bakal dibikin peranh perangan nggak ya... *curhat (btw gue suka ama cerita yang kayak begitu)
  • Ada yg ngalamin ga sih??
    Tulisan di uc browser gw jadi super gede
Sign In or Register to comment.