It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
ditunggu epilognya.
@hendra_bastian
makasih bro
@RezzaSty
Thanks Bro
@lucifer5245
@_abdulrojak
@Rifal_RMR
@JimaeVian_Fujo
@lulu_75
@Aurora_69
@harya_kei
@3ll0
@Otho_WNata92
@hyujin
@j4nji
@rizal_91leonardus
@Rikadza
@lucifer5245
@abyyriza
@terry22
@rama_andikaa
@Gabriel_Valiant
@ramadhani_rizky
@Akang_Cunihin
@Sho_Lee
@raw_stone
@Rars_Di
@haha5
@haikallekall
@ffirly69
@gilang22
@viji3_be5t
@LostFaro
@nakashima
@kie_kow
@littlemark04
@akina_kenji
@Daser
@sn_nickname
@Vanilla_IceCream
@Dhi96
@Greent
@Toraa
@jimmy_tosca
@cansetya_s
@tianswift26
@zenfonepro
@bapriliano
@cela
@dadannnnnnn
@bagastarz
@Agova
@syafiq
@sonyarenz
@delvaro80
@Badguydrunkby6
@boybrownis
@hearttt
@Phantex
@malmol
@roy_rahma
@RezzaSty
@aries18
@Fruitacinno
@hendra_bastian
Dua Bulan Kemudian
Dimas terus saja menatap penampilannya dengan wajah tersenyum manis. Ia sangat suka penampilannya saat ini. Pakaian dimas simple, hem biru muda, dengan dasi hitam, dilengkapi dengan jas dan celana panjang krem.
Di tengah hiruk pikuk pesta perayaan yang diadakan David. Karena perusahaannya mendapatkan kembali proyek tender iklan dari perusahaan raksasa yang sebelumnya memakai jasanya.
Tentu saja hal itu tidak lepas dari Alfa sebagai Fotografernya.
“Mau sampai kapan kamu tersenyum, nanti kamu dianggap orang gila ” kata Alfa saat ia kembali dengan dua gelas jus buah di tangannya.
“Sampai kita keluar dari pesta ini,” balas Dimas dengan nada cemberut karena Alfa menganggapnya orang gila sambil mengambil minuman yang disodorkan Alfa dan menghabiskannya dalam sekali teguk.
“Hei, di sini aja? Gak ikutan gabung nih?” tiba-tiba sang pemilik pesta menghampiri mereka.
“Ini,” Alfa menunjuk ke arah Dimas, “Aku masih menemani dia karena dia agak malu jika dekat sama orang asing,”
“Hah, aku tidak malu Alfa aku hanya...” kata Dimas dengan muka memerah.
“Kok cemberut, kamu tampan kok Dim,” puji David,
“Ntar kalian nyusul ke sana ya? aku mau nyapa tamu yang lain,” ucap David berpamitan dan dibalas dengan anggukan oleh Alfa.
“Kamu hanya apa ??” tanya Alfa
“Aku hanya gugup, bodoh,” Kata Dimas dengan muka memerah menunduk.
Musik mengalun di seluruh ruangan. Terlihat beberapa pasangan telah turun ke lantai dansa.
Dan Alfa pun ingin ikut serta. Ia mengulurkan tangannya dan mengajak Dimas untuk berdansa.
“Will you dance with me?” pinta Alfa.
“Aku gak bisa dansa Al” balas Dimas menolak ajakan Alfa.
“It’s Ok,” Alfa bersikeras dan menarik pergelangan tangan Dimas, membawanya ke arena dansa bergabung dengan pasangan lain.
Banyak orang memperhatina mereka, tetapi Dimas dan Alfa tidak perduli dengan mereka.
Dan seperti yang Dimas katakan, Alfa benar-benar menjadi korban kekerasan sepatu yang dikenakan Dimas.
Dimas ingin tertawa, tapi di sisi lain ia juga prihatin melihat wajah Alfa yang berusaha keras menahan sakitnya.
“Apa aku bilang,”
“It’s Ok,” balas Alfa, nada suaranya terdengar meringis, namun ia tetap melanjutkan dansanya.
“Cukup,” Dimas menghentikan dansanya. Mereka berdua diam di tempat, sementara pasangan lain masih terus berdansa.
“Tapi aku masih mau dansa sama kamu,”
“Biar bisa sekalian peluk-peluk aku gitu?” ledek Dimas, dan Alfa tertawa.
Berarti tebakannya benar. Alfa memasang wajah memelas agar Dimas tetap mau berdansa. Dimas pun luluh, dengan tatapan Dimas.
***
Setelah sedikit beramah tamah, akhirnya Alfa dan Dimas dapat melarikan diri dari pesta itu.
Mereka memilih untuk keluar menghirup udara malam di taman belakang hotel yang menyatu dengan pelataran kolam.
Tanpa ada seorang pun yang tahu, mereka berhasil menyelinap keluar. Mungkin saat ini David kebingungan mencari keberadaan dua makhluk itu.
“Hm.. nyaman banget di sini, gak seperti di dalam tadi,” ucap Dimas sambil menghirup udara malam.
“Dimas?” panggil Alfa.
“Hm?” gumam Dimas sambil tetap terus berjalan, Alfa mengikuti di belakangnya.
“Kamu gak penasaran darimana aku bisa tahu kamu murid SMA BAKTI NUSA?” tanya Alfa, seketika Dimas menoleh.
“Sampai tadi, aku gak kepikiran sama sekali. Saat kamu tanya itu, aku baru ingat lagi,” balas Dimas, “Sangat. Dari dulu hal itu yang mengganjal di kepalaku. Tapi mengingat kapasitas
otakku yang segede kacang ijo, aku benar-benar gak bisa memikirkan kemungkinan apapun,”
Alfa berjalan mendekati Dimas. Ia memasukkan tangan kanannya ke saku celana.
Memegang pergelangan tangan cowok manis itu, lalu membuka telapak tangan Dimas dan menyerahkan sesuatu.
“Hah!?!” Dimas mendesah tak percaya saat melihat benda yang ada di tangannya, “Ini?”
“Benda yang tertinggal dari kenangan kaleng soda kita.”
Dimas menatap benda yang ada di tangannya itu. Gantungan kunci berbentuk nametag miliknya. Ia bahkan sudah tidak mengingat benda itu adalah miliknya. Sampai Alfa
mengembalikannya pada Dimas.
“Karena benda inilah aku bisa menemukan kamu. Kalau seandainya nametag ini tidak jatuh, mungkin kita gak akan pernah ketemu. Mungkin aku cuma anggap kamu anak SMA yang iseng, dan kita gak akan pernah mengalami semua kekonyolan ini,” ucap Alfa, perlahan semakin mendekatkan dirinya pada Dimas yang masih terlalu takjub karena menemukan kembali nametag yang menghubungkannya dengan Alfa.
“Dan aku juga bersyukur karena benda itu, bisa membuat kita...”
Dimas menoleh dan mendapati Alfa yang mendekatkan wajahnya untuk mencium Dimas. Dimas tetap saja belum terbiasa dengan hal itu, saat Alfa semakin mendekat, Dimas pun mendorongnya dengan sekuat tenaga.
Dan sialnya, tempat mereka berdiri saat itu tepat berada di pinggir kolam. Dan
Byuuurr....
“Dimas...” pekik Alfa yang tercebur ke kolam.
“Hah?” Dimas menutup mulutnya dengan kedua tangannya, terlalu terkejut dengan apa yang menimpa Alfa.
“Kamu kenapa sih? Apa salah kalau aku mau cium kamu?” jerit Alfa kesal.
“Kamu sih, kan aku udah bilang aku belum terbiasa dengan hal-hal seperti itu,” balas Dimas tak kalah kesal.
“Bantu aku keluar,” pinta Alfa kesal sambil mengulurkan tangannya.
Namun Dimas masih diam. Ia masih berpikir, jangan-jangan ini jebakan Alfa. Jika ia mengulurkan tangannya, Alfa
pasti akan menariknya ke kolam.
Seolah dapat membaca jalan pikiran Dimas, kembali Alfa bersuara,
“Saya gak akan tarik kamu, jadi cepat tolong saya. Airnya dingin banget Dimas.”
Terlihat Alfa mulai menggigil. Setelah membaca raut wajah Alfa, Dimas pun akhirnya bersedia mengulurkan tangannya.
Namun kembali Dimas terkecoh, Alfa justru menarik
tubuhnya hingga Dimas pun ikut tercebur ke kolam. Dengan panik, Dimas berusaha menggapai tubuh Alfa untuk berpegangan.
"Argh..... Alfa........” teriak Dimas sekerasnya, membuat Alfa tertawa.
“Kamu ya,” Jerit Dimas lagi sambil melingkarkan lengannya ke leher Alfa. Dimas benar-benar ketakutan berada di dalam air.
Tapi Alfa tersenyum bahagia karena cowok manis itu merangkul erat tubuhnya walau karena terpaksa.
“Aku suka di sini. Ini satu-satunya tempat dimana kamu gak bisa melakukan perlawanan,” ucap Alfa girang membuat Dimas mendelik kesal padanya.
“Dasar cowok brengsek, bisa-bisanya kamu ngerjain aku begini,” maki Dimas, namun ia tetap tidak bisa berbuat apa-apa. Karena jika ia melepaskan rangkulannya dari Alfa, ia pasti
tenggelam.
“Dan sepertinya cuma di tempat ini, aku bisa meluk ataupun cium kamu sepuasnya,” goda Alfa membuat amarah Dimas meledak.
“Sialan...” maki Dimas lagi sambil mendorong tubuh Alfa menjauh. Akibatnya tentu saja tubuh Dimas timbul tenggelam.
Dengan panik, ia kembali berusaha menggapai Alfa. Dan
kembali merangkul erat pria itu.
Dimas terlihat ketakutan, kembali traumanya muncul, Nafasnya pun tersengal. Alfa yang tidak tega melihat Dimas seperti itu, berusaha menenangkannya.
“Dimas, tenang. Kamu akan baik-baik saja. Aku gak akan biarin apapun terjadi sama kamu,” ucap Alfa lembut sambil memeluk erat Dimas.
Berusaha menyalurkan kekuatan kepada cowok manis itu.
“Tapi aku takut. Kamu tahu kan aku gak bisa berenang,” ucap Dimas dengan suara parau.
“Kamu percaya aku kan?” Alfa menatap tajam Dimas. Berusaha membuat cowok manis itu mempercayainya.
Dimas mengangguk.
“Aku gak akan biarin kamu tenggelam, ok. Jadi jangan panik,” kembali Alfa berujar dengan penuh keyakinan. Perlahan Dimas mulai tenang.
Lama mereka berpandangan. Dimas dapat melihat jelas kesungguhan di mata Alfa. Jadi saat pria itu perlahan mendekatkan wajahnya ke wajah Dimas, cowok manis itu tidak lagi memberontak.
Ia hanya menutup matanya dan mulai menerima ciuman lembut Alfa di bibirnya.
Langit malam yang dingin, air kolam yang membekukan, tidak mengganggu mereka sama sekali.
Alfa pun melepaskan ciumannya dan menatap Dimas melihat muka kekasihnya memerah seperti tomat.
Alfa pun menciumnya lagi, Perlahan Dimas membalas ciuman Alfa dan merangkul tangannya ke leher Alfa agar ciuman mereka tidak terlepas.
Keduanya larut dalam kehangatan cinta.
***
Di kamar hotel Dimas dan Alfa tidur di kasur king size, mereka berdua berpandangan . Alfa mendekatkan wajahnya kepada Dimas, Alfa mencium lembut bibir Dimas.
“Ummmmh,” desah Dimas
Alfa menggigit, mengulum dan memainkan lidah Dimas dengan ber-irama. Sangat lama mereka berciuman sampai sampai mereka kehabisan nafas.
Setelah mereka puas berciuman, bibir Alfa kini mengarah ke telinga Dimas, bibir Alfa turun lagi menciumi leher Dimas yang putih. Sementara tangan Alfa masuk ke dalam piyama tidur Dimas hingga dia bebas menyentuh kulit dada, perut dan punggung Dimas.
“Alfa...udah....ahhh”desah Dimas
Dimas mulai mengeluarkan suara desahan-desahan yang membuat Alfa semakin liar.
Perlahan Alfa membuka satu persatu kancing piyama Dimas, tetapi Secara refleks Dimas masih mencoba berontak
"Alfa aku takut!" ucap Dimas.
"Tenang Dim aku akan melakukannya dengan lembut!" ucap Alfa menenangkan Dimas dengan mengelus Rambutnya
“Aku takut Alfa” lanjut Dimas masih dengan wajah ketakutan.
Alfa pun tertawa dalam hati karena melihat wajah Dimas yang sangat takut.
“Udahan ah Dimas sayang” kata Alfa sambil tersenyum manis.
“Eh?”
Alfa pun memakai piyama dan memasang piyama tidur ke tubuh Dimas.
“Aku tidak akan melakukan itu dulu karena kamu masih sekolah, Dimas” kata Alfa sambil memeluk Dimas.
“Tapi selesai lulus SMA dan kuliah, aku ingin melakukan itu kepadamu” lanjut Alfa dengan tersenyum mesum kepada Dimas
Dimas menatapnya, Alfa pun heran karena Dimas tidak memberikan perlawanan seperti biasanya.
“Dimas?”
“Alfa , Aku mencintaimu” kata Dimas sambil membalas pelukan Alfa.
Alfa mendengar perkataan Dimas, tersenyum lebar.
“Aku juga mencintaimu Dimas Kurniawan”
TAMAT
SORRY GUYZ LAMA EPILOG CKSnya karena begitu banyak halangan,
mudah-mudahan kalian suka epilognya aku tidak pandai bikin adegan ehem2 hahaha
spesial for my ukelele, mudah2an kamu cepat sembuh ya
Semoga kamu suka hadiah ini
TERIMA KASIH PEMBACA CKS, DENGAN INI CKS SUDAH BETUL-BETUL TAMAT
BERIKAN LIKE DAN KOMENTAR YANG BANYAK YA
I Bencong U
#Korban_RF
hahaha mirip sm Zavan
@Akang_Cunihin
Enak ajh.
@Akang_Cunihin
#megap2
#Korban_RF ( wahh,,, kita korbannya sama sob @Akang_Cunihin . Itu tuh ceritanya Horrible Life.)
@Rifal_RMR
Kamu jga sama Neng >< @Freeefujoushi
@Akang_Cunihin
Aku mah polos.