It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
@Irfandi_rahman aq ttep nungguin kaka lnjutin cerbung itu loh, pkokx harus lnjut ka..
@Irfandi_rahman aq ttep nungguin kaka lnjutin cerbung itu loh, pkokx harus lnjut ka..
Aku berdiri didepan cerminku, menatap diriku dengan tatapn jijik. Aku tahu aku memang menjijikan tapi kenapa tatapan ku seolah ikut mengejekku. Aku juga tidak pernah menginginkan situasi seperti ini tapi aku seakan tidak pernah mempunyai pilihan.
`Apa yang akan kau lakukan sekarang? bukankah tidak bertemu dua minggu dengannya membuat rindu itu semakin mendekapmu. Tidakkah kau merindukan panggilannya, rindukah kau pada tatapannya? pada suaranya? bahkan pada candaannya. Kau tersiksa bukan? Sadarkah kau menyiksa dirimu sendiri? kau akan terbunuh secara perlahan dengan caramu ini. Kau akan membuat ia menjauh darimu dan kau sendiri yang menangis sedangkan dia hanya akan tersenyum dengan tidak tahu apa-apa tentang cinta bodoh mu. Tunggu saja sampai dia pergi selamanya darimu.`
Pprraaanggg
Kaca itu sukses berserakan dilantai, membuat kamarku terlihat berantakan. Kusadari darah telah merembes ditanganku tapi aku tidak merasakan perihnya.
Suara sialan itu terus mengema dikepalaku, membuat aku menendang seluruh isi kamarku hingga barang-barang itu luluh lantah karena amukanku. Aku berjongkok menutup telingaku. Aku mungkin sudah mulai gila sekarang. Aku gila karena mencintainya, aku gila karena tak bisa memilikinya. Aku sungguh sudah tak tahan dengan situasi ini, ingin berlari kearahnya dan berteriak kalau aku mencintainya, tapi semua tak semudah pikiranku. Aku masih waras untuk tidak menyuarakan isi hatiku.
Aku bangun dan mengambil ponsel yang ada diatas ranjangku, kucari daftar kontak dan mendial nomor yang ingin kuhubungi.
“Hallo Tan?” Suara diseberang menjawab.
“Gue mau lu pura-pura sakit, dan jangan banyak tanya.” Hanya itu dan kumatikan sambungan. Aku menghela nafas dan pergi kekamar mandi, membersihkan luka-luka ku.
Kubuka pintu mobilku dan berjalan dengan santai kearah lapangan, yang kudengar semua anak sudah berkumpul disana dan benar saja aku melihat semua sudah siap disana. Aku menghampiri pak Gustav, guru olahraga.
“Ari sakit, dia tidak bisa ikut.” Suara ku tegas. Kulihat semua temanku menatap heran kearah ku.
“Jadi kita butuh satu orang lagi sekarang, bisa-bisanya Ari sakit disaat seperti ini. Bapak harus cari satu pembimbing lagi buat bantuin kali,,”
“Saya ingin Rival yang ikut,” Suaraku menyela ucapan guru botak ini.
“Rival ya? Bapak rasa kalau dia kura,,”
“Kalian semua setuju kan kalau Rival yang gantiin Ari?” Suara ku agak sedikit teriak membuat semuanya mengangguk. Tidak ada yang akan membantah, akulah rajanya disini.
“Baiklah kalau kalian ingin Rival, Bapak akan memanggil dia.” Aku menyeringai.
***
“Kenapa kamu ingin Ical gantiin Ari? Kamu tidak pernah suka sama dia kan?” Nadia bertanya padaku, Pertanyaan yang sangat tidak penting menurutku. Kenapa semua orang suka sekali bertanya pada hal yang tidak menyangkut dirinya.
“Haruskah ku jawab itu?” Aku balik bertanya membuat Nadia hanya menunduk. Aku tidak pernah suka dengan gadis ini, dia terlalu mudah menangis. Mungkin memang aku tidak pernah menyukai cewek.
Kulihat dia berjalan dengan memainkan tangannya pada rambutnya, membuat rambutnya terkesan berantakan. Aku suka rambut berantakan itu, membuat aku ingin merapikannya,lagi-lagi aku berpikir bodoh.
Aku tidak mendengar percakapannya dengan pak Gustav karena tempat ku berdiri agak jauh tapi aku yakin dia tidak bisa menolak. Melihat wajahnya yang enggan tentu saja ia dengan terpaksa menerimanya.
***
Hari ini cukup terik juga, aku melihat banyak adik kelasku yang sudah kecapekan. Aku ingin menyudahi untuk hari ini tapi aku belum ingin dia pergi. Aku masih ingin ia berada disini bersamaku. Aku egois kan? Aku suka menjadi egois
Dia meninggalkan kelompoknya dan kulihat ia pergi ke pinggir lapangan, apa dia kelelahan? Setahu ku dia biasa berpanas-panasan, bukankah main basket juga dibawah matahari?
“Kamu capek? kita kekantin aja yuk?” Ajakan Nadia membuat aku menoleh kearah gadis berambut gelombang itu. Aku mulai risih dengan kehadiranya, sangat mengganggu berada didekatnya.
“Pergilah sendiri.” Suaraku dingin
“kamu selalu begitu,” Nadia menghentakkan sepatunya dan pergi meninggalkanku tapi bukan kekantin. Dia malah duduk di dekat Rival, membuat aku menahan marahku.
Berpacaran dengan Nadia hanyalah cara licikku untuk membuat Rival sakit hati tapi sakit hatinya dia tak seberapa dibanding dengan ku karena saat tahu Nadia sudah menjadi milikku dia baik-baik saja. Tidak pernah kulihat rasa sakit padanya.
Dia menatapku, Aku tidak ingin mengalihkan pandangan ku sekarang. Aku ingin dia tahu kalau aku membenci dia dekat dengan gadis itu, Aku benci dia mencintainya. Dia menunduk tak bisa menantang tatapanku.
Kulihat dia beranjak dari tempatnya duduk meninggalkan Nadia membuat nadia melakukan hal yang sama. Nadia berdiri didekatku tapi aku seolah tidak melihatnya.
“Sudah cukup hukuman untuk dia, lihatlah dia sudah sangat kelelahan!” Suara Rival membuat aku menoleh kearahnya. Kulihat dia mendekati gadis berjilbab itu dan memegang wajahnya penuh perhatian, aku benci itu.
“Cal, lu bawa deh dia ke Uks. Kayaknya sakit tuh!” Suara Dara membuat Rival mengangguk. Dia pergi membawa gadis berjilbab itu, aku hanya bisa menggenggam tanganku.
***
Suara motornya melaju meninggalkan aku yang masih berdiri mematung didekat mobilku. Dia pergi tanpa menoleh kearahku, dia tak pernah peduli padaku dengan rasa sakitku. Aku memukul kaca mobilku dengan geram.
Aku melajukan mobil seperti orang gila, aku tidak peduli walau itu membahayakanku karena hatiku kacau sekarang. Suara dering ponselku membuat aku memelankan laju mobil ku dan ternyata nama Juna tertera disana.
“hmm”
“Lagi dimana?”
“Jalan.”
“Cepat pulang gih aku kangen.” Suaranya makin membuat moodku tidak jelas. Tunggu dulu? dia menyuruh ku cepat pulang? Berarti dia dirumah sekarang.
“Lu dirumah gue?” Tanyaku agak sewot.
“ya, makanya cepat pulang. Aku capek nungguin kamu daritadi.”
“Gue ga nyuruh lu nunggu.” Aku mematikan sambungan, dan kembali melajukan mobil dengan beringasnya, cowok itu tidak pernah puas ganggu hidup ku.
***
Untuk kesekian kalinya aku memperhatikannya, aku sangat suka lihat keringatnya mengalir dari tubuhnya. Aku menyukai dia saat memainkan bola dengan lincahnya. Aku suka segala hal tentangnya, bukankah itu biasa pada orang yang jatuh cinta.
Aku memang menyandang gelar pecinta diam-diam. Aku tidak akan pernah bisa mengeluarkan kata-kata cinta untuknya. Aku lebih suka membencinya daripada harus dibenci olehnya karena cinta sesatku.
Tapi tidak salahkan mencoba untuk mengatakan cinta padanya, mungkin saja dia memiliki rasa itu padaku. Aku benci suara pendukung diotakku yang lain.
Dia menatapku sekarang, menatap dengan tatapan heran. Aku tidak mampu mengalihkan tatapan ku. matanya terlalu mengunciku. Aku tidak mau melewatkan momen ini, Biarlah dia bingung atau apapun namanya, yang pasti aku ingin menikmati tatapan ku dengannya.
Sekarang dia duduk di pinggir lapangan, tapi tatapannya tetap tertuju kearahku walau temannya mengajaknya bicara. Kulihat ada nada kaget diwajahnya, apa yang mereka bicarakan? Aku terus menatapnya tanpa peduli pada keadaan, kumasukkan tangan ku kekantung celanaku.
Kulihat dia berdiri dan berjalan kearah, bukankah gadis berjilbab itu yang sakit saat Mos kemaren, kenapa Rival menghampirinya? Perasaanku tidak baik saat ini.
***
@octavfelix
@3ll0 @Tsu_no_YanYan
@lulu_75 @harya_kei @Bun @irvan_17 @kaka_el
@Sho_Lee @Sicilienne
@Ndraa
@arifinselalusial
@chioazura @AsthaPerda @yuzz @andilim
@YANS
FILAN @Rakapriska @ularuskasurius @fahmy37
@_tampan_ @FendyAdjie_ @yunjaedaughter
@armand @CoffeeBean @hikaru @Rez1
@be_biant @adacerita @amy73 @kutu22
@suck1d @arcclay @rysan_80 @4ndh0
@rey_drew9090 @ron02 @assassin @luketan
@zalanonymouz @idans_true @Rempong69
@DItyadrew2 @arieat @armand @ZioDyn
@Egar_cute @kurokuro @aldo_graci0 @derik
@Adam08 @petertomasoa @pokemon @rivengold
@sikasepmauth @nukakarakter @iamyogi96
@iamalone89 @halaah @jjk_mod_on @dirpra
@gdragonpalm @firdausi @Chocolate010185
@rajatega @05nov1991 @Just_PJ @andychrist
@nur_hadinata @The_jack19 @kiki_h_n
@alabatan @Dharma66 @LEO_saputra_18
@touch @AL 's @jakaputraperdana @rully123
@bobo @pocari_sweat @mu @Rez1 @Raff
@touch @Dharma66 @fery_danarto
@abadi37 @ijiQyut @bi_ngung @hantuusil
@abadi_abdy @aDvanTage
@bayuaja01 @savanablue @justboy @Jf_adjah
@bocahnakal96 @rarasipau @Alir @oxygen_full
@yeltz @Different @FransLeonardy_FL @louter @Wita
@arieat
@susucoklat @Bun @Rifal_RMR @sonyarenz
@balaka @3ll0
@Wita @Otho_WNata92 @klintu_darnyep
@cute_inuyasha @d_cetya @arifinselalusial
@Adamx @centaury @ramadhani_rizky
@Different @hyujin @RegiellAlvano @shuda2001
@rone @DM_0607 @bumbellbee @Unprince
@lulu_75 @Tsu_no_YanYan @SyahBana
@dhika_smg @Roynu @RenoF @addaa @Jerin
@ffirly69 @haha_hihi12 @sonyarenz
@nakashima @meandmyself @uci @hearttt
@Rika1006 @Tsunami @coclrnd @centaury
@Anne @happyday @Ricky89 @littlemark04
@Hon3y @Rifal_RMR @charliemrs @d_cetya
@Abyyriza @ramadhani_rizky @DafaZartin
@DM_0607 @Sho_Lee @nick_kevin
@CurhatDetected @alvin21 @dimasalf69
@Vanilla_IceCream @Ananda1 @G_JacK
@momon_ombinx @shuuda2001 @RenoF
@addaa @Akhira @Amira_fujoshi @yuuki
@megane @Hon3y @hyujin @nankatsusuichi
@kimo_chie @uci @cevans @Polonium_210
@Indrayani @05nov1991
@PeterWilll
@dikajhie @Arie_Pratama
jadi suka nyeret" deh skrg, sorry ya yg keseret..