It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
blh jujur gak? gw sih gak pengen cerita ini cepet2 tamat. masih bisa dimunculin konflik lg. hehehe
@Wita siap komandan, segera laksanakan
@balaka bentar lg uodate
@MarioBros @balaka @octavfelix @Otho_WNata92
@4ndh0 @Unprince @3ll0 @Wita @arGos @Tsunami
@cute_inuyasha @d_cetya @lulu_75 @Adiie
@Tsu_no_YanYan @Arie_Pratama @SteveAnggara
@renitasalsabil1 @arifinselalusial @nakashima @Daviano
@haha_hihi12 @Ndraa @AbdulFoo
Raja tetap diam , lalu Eliana menarik nafas panjang dan mulai berbicara mengenai tentang apa yang terjadi hingga masalah ini terjadi.
~FlashBack~
Disebuah kerajaan yang sangat megah di tengah hutan yang tertidur. Kerajaan itu sangat makmur. Di kerjaan tersebut di pimpin oleh Raja Carlos dan Ratu Vivian yang harmonis. kerajaan itu berdampingan damai dengan kerajaan disebelahnya beberapa kilometer diluar hutan yang tertidur. Kerajaan tetangganya itu dipimpin oleh seorang Ratu cantik seorang diri, karena Rajanya gugur dimedan perang, Ratu tersebut bernama Ratu Eliza.
Raja carlos sedang menanti kelahiran anaknya beberapa hari lagi dalam waktu dekat karena Ratu Vivian sedang hamil besar.
"Sayang bagaimana keadaanmu?" tanya Carlos
"Aku baik baik saja sayang!" jawab Vivian tersenyum, Vivian mempunyai sedikit kelebihan karena dia bisa sedikit sihir karena sewaktu kecik diajarkan oleh para Peri di hutan yang tertidur.
"Aku harap anak kita perempuan, biar menjadi putri yang cantik" ujar Carlos sambil mengelus perut Vivian.
"Kalau anaknya Laki laki bagaimana?" tanya Vivian
"Aku harap tidak!! Aku akan membuangnya." jawab Carlos
"Kau jahat sekali, bukankah laki laki dan perempuan sama saja" ucap Vivian.
"Tidak pokoknya tidak, aku mau anak perempuan titik!!" ujar Carlos kekeh
"Tolong jelaskan padaku apa masalahnya?" tanya Vivian heran
"Jika anak laki laki pasti kalau sudah besar akan selalu kemedan perang, aku tidak mau itu terjadi, aku tidak mau anaku mati dimedan perang. Kalau anak perempuan pasti akan selalu disisiku!!" ujar Carlos
"Bukan kah itu egois sekali, itu alasan yang tidak masuk akal!!" ucap Vivian kesal
"Terserah, tapi aku anak perempuan!" ucap Carlos
"Kita sudahi saja pembicaraan ini, aku harap anak ini perempuan" ucap Vivian kesal.
Keesokan harinya Raja Carlos harus menghadiri pertemuan dengan beberapa kerajaan lain hingga beberapa hari. Carlospun meninggalkan Vivian sendiri dalam keadaan Hamil.
Sehari setelah keberangkatan Raja Carlos, Ratu Vivian mengalami kontraksi dan harus segera melahirkan. Dibantu oleh pelayannya Ratu pun melahirkan dengan susah payah. Hingga lahir lah anaknya. 2 hari lagi Carlos pulang dari pertemuannya dan sangat gembira mendengar istrinya melahirkan.
"Ratu selamat anaknya sehat!" ucap pelayan sambil menggendong bayinya.
Vivian pun tersenyum "aku mau melihatnya!!" pinta Vivian
"Dia tampan dan lucu!!" ujar pelayan itu mendekatkan bayinya.
Deg!!!
"Maksudmu??" tanya Vivian masih belum percaya.
"Iya Pangeran sehat!!" terang pelayan itu.
Vivian pun mencoba bangkit "first aid Heals" sedikit sihir untuk membuatnya agak lebih segar.
Pelayan itu bingung kenapa Ratu mendadak panik. "Ratu mau kemana?" tanyanya
"Taruh saja dia di ranjang dan tunggu aku kembali!!!" perintahnya, lalu Vivian berlari pergi keluar istana kearah hutan yang tertidur lalu merapalkan mantra memanggil pemimpin Elf.
Elf itu muncul dengan anggun bersama beberapa pengawalnya termasuk Golas. "Ada apa kau memanggil ku?" tanya pemimpin Elf.
"Bantu aku!!" pinta Vivian
"Apa yang bisa aku bantu?" tanyanya kembali
"Bantu aku mengubah gender seseorang!!" pinta Vivian
"Bukan kah itu melanggar yang sudah ditentukan!!" ujar pemimpin Elf
"Aku tidak perduli!" seru Vivian
"Aku bisa membantumu tapi konsekwensinya berat" ujarnya
"Apa konsekwensinya?" tanya Vivian
"Jika dia telah berubah jenis kelamin, setelah dewasa tak akan pernah punya keturunan" terang pemimpin Elf itu
"Aku terima konsekwensinya" jawab Vivian.
Lalu Elf itu memberikan sebuah botol cairan ramuan sihir "itu ramuan pembalik kenyataan!!"
"Pembalik kenyataan?" tanya Vivian bingung
"Ramuan sihir itu bisa merubah apa yang sudah nyata menjadi kenyataan yang lain, tapi hanya bisa berguna pada makhluk hidup saja, dan ramuan itu memiliki efek samping kalau kau menggunakannya sebelum membacakan mantranya!! akan menjadi tua. Dan mantranya terdapat di botol itu, ingat ucapkan keinginanmu sebelum membaca mantranya!" terang Pemimpin Elf itu
"Baik aku menengerti!!" ucap Vivian lalu berbalik kembali ke istana. Sampai istana pelayan dan para prajurit bingung kenapa Ratu Vivian terburu buru menuju kamarnya tempat dimana Bayi itu ditinggal tadi.
Tanpa disadari Vivian ternyata Carlos mempercepat jadwal pulangnya, sehingga dia sampai istana lebih awal karena tidak sabar untuk melihat kelahiran anak pertamanya. Carlos tiba di istana lalu menanyakan dimana Ratu, para Prajurit memberitahukan kalau Ratu Vivian telah melahirkan dan berada di kamarnya, Carlos pun antusias dan segera bergegas menuju kamar.
Tanpa disadari Vivian, Carlos tanpa aba-aba langsung membuka pintu "sayaaang, aku pulang!!" ucap Carlos memberi sureprise
Vivian pun tampak terkejut dan langsung berbalik masih memegang botol itu dengan bayinya masih tertidur di ranjang di belakangnya.
Carlos tampak heran kenapa Vivian tampak begitu terkejut melihat kedatangannya. Carlos pun mulai mendekati Vivian. Tapi Vivian mendekati Carlos terlebih dahulu untuk menahannya.
"Aku ingin melihat anakku!! Dimana bayi kecil kita?" tanya Carlos, sedangkan Vivian menahan Carlos untuk melihatnya.
"Sabar sayang, nanti juga kamu lihat ko!" ucap Vivian dengan senyuman yang dibuat-buat.
Carlos menatap heran "kamu kenapa sih? Aneh sekali!!" ucap Carlos masih memaksa melihat bayinya.
"A-aku tidak apa-apa ko." ujar Vivian mulai gugup.
"Lalu itu botol apa?" tanya Carlos melihat botol aneh dipengang Vivian
"Eh ini-ini..." suara Vivian terpotong oleh suara tangisan bayi
Owek owek owek! Carlos mendengar suara bayi itu "ayah datang sayan!" Carlos dengan paksa melewati Vivian yang masih berusaha menahannya.
Carlos tampak terkejut dengan apa yang di dapatinya ternyata sesosok bayi laki-laki. Carlos berbalik menatap tajam kearah Vivian, Vivian mulai terlihat getir ketakutan.
"Apa ini!!!" hardik Carlos kepada Vivian.
"Itu..." ucap Vivian takut
"Kau kan tahu aku inginkan anak perempuan!!" ucap Carlos marah.
"Karna dari itu aku ingin mengubahnya jadi perempuan." ucap Vivian mulai kesal hingga membuat Carlos kaget tidak percaya dengan apa yang dikatakan dari bibir indah Vivian.
"Apa kau gila, sesuai janjiku akan ku buang anak itu!!!" ujar Carlos geram
Vivian mulai panik dan menangis "jangan sayang, aku mohon, dia anakmu." pintanya memohin sambil menangis.
"Aku tidak perduli!!!" Carlos mengambil bayi itu lalu berlari melewati Vivian. Vivian mengejar Carlos sambil menangis. Pelayan dan prajurit bingung dengan apa yang terjadi karena melihat Raja dan Ratu berkejaran, tapi mereka tidak berani ikut campur sama sekali.
Carlos terus berlari sampai pinggir jurang yang dibawahnya terdapat sungai deras. Sampai di pinggir jurang pun aksi rebut-rebutan bayi pun terjadi antara Carlos dan Vivian. Bayi itu menangis tak henti-henti. Botol yang dipegang oleh Vivian terlempar keatas dan tutupnya terbuka, isinya tumpah diatas tubuh Vivian. Tubuhnya berubah menjadi tua hingga membuat Carlos terbelalak mundur tanpa sengaja terperosok ke dalam sungai bersama bayi itu kemudian hanyut bersama. Vivian panik tapi tidak bisa berbuat apa-apa dengan kondisi tubuhnya saat ini yang sudah tua.
Carlos hanyut sampai akhirnya terdampar di pinggiran sungai masih memegang bayi itu. Tak jauh dari situ melintas lah sebuah Kereta kuda. Sang pemilik kereta kuda melihat seseorang terdampar disungai lalu menolongnya dan membawanya ke istananya bersama bayi itu.
Setelah Beberapa lama akhirnya Carlos membuka matanya. Melihat sekitarnya tapi tidak mengenal sama sekali dimana dia berada.
"Kau sudah bangun Raja Carlos!" suara seorang wanita membuat Carlos menoleh kearahnya. Ternyata pemilik suara itu Ratu Eliza.
'Jadi ini istana Ratu Eliza' pikir Carlos.
"Bayi ini tampan sekali! Siapa namanya?" tanya Eliza membuat Carlos kembali teringat akan anak itu yang sedang di gendong Eliza saat ini. "Dan kenapa kalian bisa sampai terhanyut di pinggir sungai?" tanyanya kembali
Carlos berfikir sejenak, lalu berbohong menceritakan apa yang terjadi. Kalau istananya diserang oleh seorang penyihir tua jahat sehingga istrinya Vivian tewas disana, yang selamat hanya mereka berdua. Eliza pun mendengarkan dengan seksama cerita Carlos. Carlos masih berniat untuk mengenyahkan bayi itu tapi melihat Eliza terlihat begitu sayang pada bayi itu. Jadi bingung harus berbuat apa tapi dia tetap merahasiakan tentang melenyapkan bayi itu karena tidak tega melihat Eliza begitu sayang. Sedangkan Eliza sendiri tidak punya anak.
"Jadi begitu ya ceritanya!!" ucap Eliza sedih melihat bayi itu lalu mengangkatnya di depan mukanya "mulai saat ini aku akan menjadi ibumu, dan aku akan menamaimu Erik" ucap Eliza dan Erik kecilpun tertawa imut sekali. Carlos membuang pandangannya kearah lain.
Setelah beberapa bulan tinggal di kerajaan Eliza, Carlos akhirnya menikah dengan Eliza dan menjadi Raja disana. Disisi lain Vivian yang sudah menjadi tua mendengar pernikahan Carlos dan Eliza membuat hatinya sangat sakit, karena sangat sakit hati, dendampun mulai muncul dibenaknya. Seluruh isi istana beserta rakyatnya diusir paksa dengan sihirnya. Mereka semua pindah ke kerajaan disekitarnya. Vivian mulai memperdalam sihirnya hingga lambat laun istananya menjadi kelam kusam dan beraura negatif. Diapun membangkitkan makhluk-makhluk yang tertidur di hutan yang tertidur dan kini hutan itu menjadi hutan yang terlarang.
"Semua ini gara-gara anak itu, akan ku lenyapkan kau Carlos juga anak itu!!!" gumam Vivian penuh amarah dan dendam.
7 tahunpun terlewati, selama itu pula Carlos masih terus mencoba melenyapkan Erik kecil tapi selalu gagal karena Eliza selalu berada di dekatnya. Hingga lahirlah Eliana dan serangan pertama Vivian di kerajaan Carlos dan Eliza pun dimulai. Setelah ancaman kutukan dari Vivian, akhirnya Carlos memutuskan untuk tidak mencoba menyingkirkan Erik lagi tapi memanfaatkannya untuk menjadi pengawal Eliana saja.
~End FlashBack~
Semua terkaget mendengar cerita dari Eliana terlebih lagi Erik sangat shock dan terpukul dengan apa yang diceritakan oleh Eliana.
Erik menunduk, bola matanya tak bisa focus pada satu titik selalu bergerak kesana kemari tak tentu arah, pandangannya mulai buram karena berair. Sedetik kemudian tubuhnya gemeteran "jadi aku tak pernah di inginkan di dunia ini, bahkan oleh kedua orang tua kandungku!!" gumam Erik mulai menangis.
"Bukan salah kak Erik, tapi itu salahmu ayah, karena ke egoisanmu!" ujar Eliana marah ke ayahnya.
Raja Carlos terkejut 'dari mana Eliana bisa tahu?' pikirnya. Tiba-tiba Raja Carlos mengambil sebuah belati yang tersampir di pinggangnya "semua ini gara-gara kamu Erik, lebih baik kamu mati!!!" ujarnya berlari kearah Erik yang sedang seperti orang linglung.
James dengan cekatan menarik Erik lalu berputar memeluknya dan melindungi Erik dari belati Raja dengan punggungnya. Sesaat belati hampir mengenai punggung James, Raja terlempar seketika ke dinding.
Raja dan Ratu kaget karena sihir itu berasal dari tangan Eliana. "E-Eliana kenapa kau...?" tanya Raja Carlos.
"Iya ayah aku seorang penyihir sekarang, itu kenapa aku bisa tau rahasia itu, dan akan kugunakan kekuatan ini untuk melindungi kakak, karena jika bukan karena kakak!! Ayah tidak akan pernah bersatu dengan ibu dan aku juga tidak akan pernah ada di dunia ini, maka dari itu aku akan melindungi kakakku! Dengan tangan ini." ucap tegas Eliana. Ratu manangis memandang kecewa kearah Raja Carlos.
"Aku tidak di inginkan di dunia ini!!" gumam Erik berulang-ulang sambil menangis.
"Sssstt!" James menaruh satu jarinya didepan bibir Erik "hei... Hei.. Tenang, tenanglah!!" ujar James lembut membuat Erik diam dan melihat kearahnya. James memegang wajah Erik dengan kedua tangannya lalu mengelap air matanya di pipi Erik dengan ibu jarinya. "Tenanglah dan lihat aku!! Aku menginginkanmu, aku membutuhkanmu!! Jadi jangan pernah berfikir seperti itu lagi ya!!" ujar James menenangkan Erik, lalu memberi Erik pelukan hangat agar lebih tenang.
Kemudian James menoleh kearah Raja Carlos yang belum Berdiri. "Aku sudah menepati dan menyelesaikan tugasku!! menyelamatkan anakmu, dan aku akan meminta janjimu memenuhi apapun yang kami mau jika telah menyelesaikan sayembara darimu!!" James menarik nafasnya sebentar lalu melanjutkan kata-katanya "kau tidak perlu repot lagi bersusah payah menyingkirkan Erik lagi karena aku akan membawa Erik pergi jauh darimu!!" ujar James tegas. Lalu menoleh kearah Ratu Eliza "aku meminta ijin padamu Paduka Ratu Eliza, untuk memboyong Erik ke kerajaanku!!" sambungnya kembali sambil melepas pelukannya pada Erik.
Ratu Eliza mendekati Erik dan memeluknya lalu mengecup keningnya kemudian menoleh kearah James "Pangeran James tolong jaga Pangeran kecilk." ujar Ratu Eliza lembut masih dengan menitikan air mata.
"Pasti Paduka Ratu." jawab James tegas.
"Ibu." ucap Erik sedangkan Ratu Eliza hanya tersenyum membelai wajah Erik lembut.
"Ibu!! Aku juga akan pergi dari sini dan akan membangun kembali kerajaanku yang baru dengan istana yang terbuang, tapi aku akan membuatkan jalan setapak yang luas untuk melewati hutan terlarang agar siapapun tidak diganggu makhluk mistis dan monster jika melewati jalan itu, jadi ibu bisa berkunjung ke istana indahku, termasuk ayah walau aku kecewa pada ayah" ujar Eliana. Ratu Eliza tersenyum mengerti.
"Bagaimana denganmu Will?" tanya James
Will menoleh kearah Eliana lalu kembali menatap James "sepertinya aku tetap disini dan membantu Eliana membangun kerajaannya kak." ucap Will yakin
"Baiklah kalau begitu sudah ditentukan. Ratu Eliza dan Raja Carlos kami akan berangkat hari ini juga dan Erik ikut bersamaku." ujar James.
"Ibu...." ucap Erik
"Pergilah dan buat dirimu Bahagia sayang." ucap Ratu Eliza.
"Aku juga akan mengantar Kak Erik dan Pangeran James serta Vandal, dan skalian aku pamit karena setelah itu aku kembali ke istanaku." ucap Eliana
"Baiklah sayang, jaga dirimu Eliana." ucap lembut Ratu Eliza.
"Eliana jangan pergi..." pinta Raja Carlos.
"Maaf ayah, sampai jumpa!!" ucap Eliana
"Eliana... Eliana...." teriak Raja Carlos tidak digubris sama sekali.
Ratu Eliza mengantarkan mereka keluar istana. James, Erik dan Vandal berserta para prajurit Kerajaan James pergi meninggalkan istana menuju pelabuhan diantar oleh Will dan Eliana juga Elf yang menemani Will dan Eliana.
Di pelabuhan saat ingin menaiki kapal megah itu.
"Jaga baik-baik kakakku ya Pangeran James." ucap Eliana
"Aku akan menjaga Erik dengan sepenuh hati." jawab James mantap hingga membuat Erik bersemu merah.
"Vandal pastikan perjalanan mereka aman ya!" ujar Will. lalu menoleh kearah kakaknya "salamkan salamku pada ayah dan ibu ya kak." sambung Will, James hanya mengangguk
"Pasti Pangeran Will." jawab Vandal.
Merekapun menaiki kapal berserta awak dan crew juga para prajurit. Lalu mulai berangkat menuju kerajaan tempat lahir James berasal, kapal itu makin lama makin menjauh hingga hilang tak terlihat di katulistiwa. Setelah kapal itu tak terlihat lagi Eliana dan Will kembali ke Istana yang terbuang milik Eliana. Mereka berduapun hidup bahagia, karena kerajaan yang Eliana dirikan berkembang pesat
*FIN*
°°°°°°
EPILOG
Ditengah laut diatas kapal. Vandal sedang berdiri di dek kapal melihat laut sekitar memastikan kalau tidak akan terjadi apa-apa, dan waktu itu sudah malam. Vandal berjaga dibantu beberapa prajurit dan awak kapal serta para crew sampai suara langkah kaki cepat datang berasal dari dalam kabin kapal.
Tap tap tap!!! Dan orang itu datang dari dalam terburu-buru mendekati Vandal dengan wajah kesalnya. Vandal menoleh kepadanya.
"Vandal.. Vandal bisakah kau menggunakan sihirmu untuk membuat makhluk buas itu lemah, karena aku selalu diganggu olehnya saat sedang ingin istirahat." ujarnya kesal.
Vandal hanya tersenyum mendengar keluhannya. Suara langkah lainnya muncul dari dalam datang mendekati mereka. Merekapun menoleh kearahnya.
"Tuh kan makhluk itu datang." ujarnya kesal "ayolah Vandal buat dia lemah!" sambungnya
"Hei hei Erik apa maksudnya membuat aku lemah?" tanya James heran menatap Erik dan Vandal bergantian.
Vandal hanya tertawa kecil melihat pertengkaran mereka berdua.
"Agar makhluk buas satu ini tidak terus menggangguku setiap malam, karena tak pernah memberiku istirahat yang cukup." ujar Erik masih kesal
"Itu bukan salah ku, tapi kamu yang minta tambah terus setiap aku hanya melakukan satu kali!!" ujar James santai
"Tidak!!" bantah Erik
"Iya!!"
"Tidak!!"
"Iya!!"
"Tidak!!" ucap Erik tetep kekeh.
"Memangnya kamu mau aku menjadi lemah?" tanya James.
Erik tampak sedikit berfikir lama "i-itu tidak masalah asal aku bisa beristirahat dengan tenang tanpa diganggu!!" ucapnya gugup
"Bohong!!"
"Tidak!!"
"Bohong!!"
"Au ah, udah sono-sono tidur." usir Erik
"Ya sudah kalau gitu!!" James mendekati Erik lalu menarik lengan Erik dengan paksa.
"Eh eh mau ngapain?" tanya Erik ditarik paksa sama James.
"Lah katanya nyuruh aku tidur, ya kamu harus menemaniku tidur." ujar James santai menggeret Erik.
"Eh eh" tatapan Erik memelas meminta pertolongan Vandal "waaaaa Vandal, Vandal, Vandal tolong aku!!!" teriak Erik dengan satu tangan mencoba menggapai apapun yang bisa dipegang, tak tentu arah untuk menghentikan geretan James kedalam. Dan mereka berduapun masuk kedalam tak terlihat lagi.
Setelah mereka masuk Vandal mendapat telepati dari Eliana.
'Vandal bagaimana kabarmu?' telepati dari Eliana
'Aku baik Putri Eliana.' jawab Vandal
'Bagaimana perjalanannya?' tanya Will ikut masuk ketelepatinya dibantu Eliana
'Lancar Pangeran.' ujar Vandal
'Kak Erik dan Kak James bagaimana? Apakah hubungan mereka baik?' tanya Will
Vandal tertawa kecil hingga membuat Will dan Eliana bingung
'Kenapa tertawa Vandal?' tanya Eliana.
'Pangeran Erik selalu marah-marah dan kesal pada Pangeran James hingga tidak pernah tenang suasana dikapal ini.' terang Vandal.
'Apa kak James menyakiti Kak Erik?' tanya Will
'Tidak Pangeran William.' ucap Vandal
'Lalu apa?' tanya Eliana
Vandal tertawa sejenak 'itu karena Pangeran James selalu menggagahi Pangeran Erik setiap malam, karena itu Pangeran Erik selalu marah dan kesal pada Pangeran James Putri Eliana.' terang Vandal
'APAAA!!!!' tiba-tiba Lexie ikut nimbrung bertelepati 'mana James jelek itu, berani-beraninya menggagahi Erik... Aku aja belom nyicipin Erik!! Gak rela pokoknya' ucap Lexie kesal
Yang lain hanya tertawa mendengar ocehan Lexie
'Ya sudah pastikan perjalanan mereka aman ya!!' akhir telepati Eliana. Dan Vandalpun tersenyum.
Satu jam sudah berlalu. James tiba tiba keluar dari dalam merenggangkan tubuhnya seperti habis mengeluarkan tenaga banyak. Lalu berdiri disebelah Vandal.
"Pangeran James tidak tidur?" tanya Vandal
"Nanti dahulu aku cape, mau menghirup udara segar dulu." jawab James santai.
Dari dalam terdengar suara langkah berat terkesan kesal lalu
Braaaak!!! Pintu didorong paksa hingga membuat James, Vandal dan para awak crew dan prajurit melihat kearahnya suara itu.
Ternyata adalah Erik yang sedang terlihat bertelanjang dada menutupi bagian bawahnya dengan selimut putih tebal panjang ditahan dengan satu tangan agar tidak lepas, karena Erik tidak memakai apa-apa
Erik berdiri di depan pintu "kamu curang, dasar mau enaknya sendiri!!!" semprot Erik kearah James.
"Lah curang gimana Erik sayang?" tanya James bingung.
"Ya curang lah, pokoknya curang, setelah selesai melampiaskan hasrat maen tinggal gitu aja, dasar tidak tanggung jawab!!!" ujar Erik makin kesal
James langsung mengerti apa maksud Erik "lah tadi kamu bilang butuh istirahat lebih, makanya aku cuma ngasih Satu rode saja!!" ujar James
"Tau ah, aku kesaaaal." teriak Erik bete lalu cemberut
James tersenyum nakal "bilang saja kamu minta nambah kan Erik sayang." goda James.
"Eh eng-enggak ko" tiba-tiba wajah Erik merah seperti kepiting rebus.
James mendekati Erik dengan nakalnya, sejurus kemudian tanpa aba-aba James langsung menggendong Erik di depan dadanya.
"Eh eh mau ngapaiin?" tanya Erik panik sambil terus memegang selimutnya.
"Lah tadi katanya minta tambah!!" goda James dengan senyum nakalnya.
"Vandal Vandal tolooong." teriak Erik kalu menghilang di dalam kapal berganti dengan kegaduhan dari kamar James dan Erik
Sontak seluruh awak crew dan prajurit tertawa melihat tingkah Kedua Pangeran itu
"Sepertinya suana kapal tidak akan pernah tenang sama sekali, bagaimana ya reaksi Raja dan Ratu melihat anak pertamanya Pangeran pewaris tahta menyukai seorang Pangeran juga. Pasti shock sekali." gumam Vandal sambil tertawa kecil.
Buat lanjutannya dong tentang Erik dan James hehe