It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
@haha_hihi12 siiip beres
@MarioBros @balaka @octavfelix @Widy_WNata92
@4ndh0 @Unprince @3ll0 @Wita @arGos @Tsunami
@cute_inuyasha @d_cetya @lulu_75 @Adiie
@Tsu_no_YanYan @Arie_Pratama @SteveAnggara
@renitasalsabil1 @arifinselalusial @nakashima @Daviano @haha_hihi12
@MarioBros @balaka @octavfelix @Widy_WNata92
@4ndh0 @Unprince @3ll0 @Wita @arGos @Tsunami
@cute_inuyasha @d_cetya @lulu_75 @Adiie
@Tsu_no_YanYan @Arie_Pratama @SteveAnggara
@renitasalsabil1 @arifinselalusial @nakashima @Daviano @haha_hihi12 @Ndraa
"Makhluk apa itu?" tanya Will
"Aku tidak tahu Pangeran" jawab Vandal
James menyerang terlebih dahulu tapi ditangkis oleh kuku tajam Eliana. Will ikut membantu menyerang tapi dikibaskan oleh tangan satunya. Will pun terpental membentur batu.
Duaghhh!!
"Uaaaagh" terlentang di dekat batu yang dibenturnya tadi
Vandal menyerang dengan bola petir tapi Vandal terkejut karena Eliana dengan mudah meniadakan sihir Vandal. James kembali menyerang tapi tersentak oleh serangan ekor Eliana.
Will hendak bangkit tiba tiba batu yang dibelakang Will roboh mau menimpa Will sesaat sebelum batu besar itu mau menimpa.Will sudah keburu dihancurkan oleh cakar Eliana menyelamatkan Will. Will bingung memandang Eliana. Mereka pun berpandangan beberapa saat disitu Will merasa heran kenapa perasaanya merasa nyaman di dekat Eliana yang berbentuk monster. Vandal mengambil kesempatan karena perhatian Eliana teralihkan oleh Will
"Stone grave tacker" mantra dari Vandal lalu batu keluar dari tanah menjepit kaki Eliana. Will bangkit dan berlari kearah James. Eliana mencoba bergerak tapi ditahan oleh Vandal denga sihirnya "Pangaran William dan Pangeran James pergilah duluan biar aku yang menghadapi makhluk ini" ujar Vandal. James dan Will mangangguk trus berlari meninggalkan Vandal yang bertarung dengan Eliana.
Eliana berontak lalu menyerang Vandal balik mereka berduapun beradu sihir saling dorong.
Disisi lain James dan Will bergegas menuju istana mereka melewati taman lalu kemudian keluar dari taman mereka melihat istana itu.
"Apakah itu istana penyihir nya, berbeda jauh dari imajinasiku yang angker, tapi istana ini begitu berkilau putih dan indah" ucap James menunjuk istana itu
"Itu tidak penting kak, yang penting cepat selamatkan putri itu dan segera pergi dari tempat ini" jawab Will. Mereka berduapun berjalan melalui jembatan batu diatas air, karena istana itu berada ditengah danau yang tidak begitu besar.
Didepan pintu istana mereka berdua membuka pintu secara bersamaan.
Jegreek ngeeeek!!! Suara pintu besar itu terbuka. Mereka berduapun terkagum melihat dalamnya, sungguh terawat dan rapih jauh dari kesan angker.
Mereka berdua masuk lebih kedalam "Will kita berpencar sebaiknya" ujar James. Will mengangguk. Dan merekapun berpencar membuka setiap ruangan. Tapi nihil yang ada hanya ruangan kosong. Mereka. Mereka akhirnya berkumpul kembali diruang tengah setelah semua ruangan tidak ada isinya.
Mendengar suara diruang tengah Lexie terbang menuju keruang tengah, disitu dia melihat dua orang pria sedang berbicara, Lexie pun mendekatinya tanpa curiga sama sekali.
James dan Will bersiaga karena kedatangan oleh Lexie
"Hai siapa kalian?" tanya Lexie sedangkan James dan Will bingung "apakah kalian datang untuk mematahkan kutukan itu?" tanyanya lagi
James melihat Will sambil menunjuk Lexie "hei Will kau mengerti apa yang di ucapkan makhluk kecil itu?" tanya James dan Will pun menggeleng
"Hai tidak sopan tau mengabaikan pertanyaan seseorang" ujar Lexie kesal
"Hus hus sana jangan ganggu, kami sibuk tau" usir James
"Hiiiiii kau kira aku lalat pake diusir" sahut Lexie kesal lalu mendekati James dan menoyor tepat didahi James.
"Sial nih makhluk kecil ini" James pun menyentil Lexie mental
Tuiiiiiiing!!!!!
Lexie makin kesal tebang kewajah James lalu menarik rambutnya kencang diusir kembali menggunakan tangannya seperti mengusir serangga, Lexie pun kembali, kali ini menarik bibir James dengan dua tangan dan kedua kakinya dipipi James. James makin kesal
Will jengah melihat James bertengkar dengan Lexi "bisakah kalian berdua hentikan tingkah kekanakan kalian, dan kakak bukankah kit kesini untuk menyelamatkan seseorang" ujar Will menghentikan pertengkaran mereka.
"Wooh wiya waku wlupa" timpal James karena bibirnya ditarik Lexie.
Lexie pun berhenti dengan aksinya "kenapa kalian tidak bilang dari tadi kalau ingin menyelamatkan orang" ucap Lexie "ayo ikut aku" sambung Lexie dengan gerakan tangannya mengajak mereka berdua.
James mendekatkan mukanya ke telinga Will sambil berbisik "dia ngomong apa sih, yuk kita cari lagi Will"
"Eh iya kak" jawab Will lalu mereka hendak pergi. Lexie menyadari mereka mau pergi lalu mendekati Will dan menarik tangannya.
Will pun berhenti melangkah melihat Lexie menarik tangannya.
"Hiii makhluk kecil ini" ujar James Kesal melihatnya menarik tangan Will
"Sepertinya dia mau kita mengikutinya kak" ucap Will ke James
James melongo "mau ngapain?"
Will berbicara sama Lexie "apakah kau mau kami mengikutimu?" tanya Will dan Lexiepun mengangguk mantap.
"Tuh kan kak" ujar Will menengok ke James. Lexie terbang kearah lorong Will mengikuti, James dengan oga ogahan terpaksa mengikuti Will dan Lexie
Mereka terus menuju ujung lorong hingga Lexie berhenti. James dan Will bingung tidak melihat apa apa hanya lorong kosong.
"Tuh kan Will, percuma ngikutin serangga itu, tidak ada apa apa disini, tadi kita kan juga sudah lewat sini" seru James. Lexie kesal karena dibilang serangga sama James, dia mendekati James lalu
Plak!!!
Pukulan tepat di tengah dahi James "aauw. Hiiiii ngeselin banget nih makhluk kecil" menatap tajam Lexie
Lexie pun terbang mendekat dinding lalu dengan bubuk Pixie dilemparkan kendinding hingga munculah sebuah pintu besar. James dan Will terbelalak kaget. Kembali Lexie menatap James dengan tatapan dengan arti 'lihat kan' James menjadi jengah.
Mereka berduapun membuka pintu itu lalu melihat ruangan yang tertata lebih bagus dari ruangan lainnya, ditengah ruangan mereka melihat seseorang tertidur. Mereka mendeketi seseorang tertidur diranjang. Mereka berdua kaget bingung juga heran, karena bukan putri yang tertidur melainkan seorang pria yang diam tanpa bergerak sama sekali.
Will menengok kearah James penuh tanda tanya. James mengerti apa yang dipikirkan oleh Will. James kembali memperhatikan pria yang tertidur tersebut. 'Dia tampan, wajahnya kelihatan damai sekali, bibirnya merekah sangat menggoda ingin sekali aku menyentuhnya, ah tidak tidak apa sih yang aku pikirkan!' batin James berkata diikuti dengan gelengan cepat kepala James
Will menatap kakaknya bingung "kenapa kak?" tanya Will
"Ah tidak tidak Will hehehe" jawab James cengengesan sambil garuk garuk kepala
Disisi lain tempat pertarungan Eliana dan Vandal. Vandal terdesak oleh kekuatan Eliana namun Vandal masih bisa menahan Eliana agar tidak pergi kemanapun. Sampai Para Pangeran berhasil mencium seorang putri.
'Sial Mage ini cukup merepotkan juga. Aku bisa membunuhnya tapi aku bukan pembunuh manusia' dalam batin Eliana mencoba pergi dari tempat ini, agar bisa cepat ke istana ketempat Erik tapi selalu ditahan oleh Vandal.
"Monster ini kuat sekali. Energyku sudah habis pastinya sekarang kalau tidak dibantu sama Kistsune" gumam Vandal.
Tiba tiba akar merambat dan muncul dari tanah melilit mengekang tubuh Vandal "apa ini!!!" teriak Vandal.
"Itu ulahmu Drin" ujar Eliana. Omongan Eliana tidak dipahami oleh Vandal karna bentuk monsternya.
Drin muncul dari balik pohon "pergilah, biar aku yang hadapi Mage itu. Elianapun bergegas kembali ke istana.
" ah sial, kau lagi, jangan buat aku marah Dryad" hardik Vandal
Drin tertawa kecil "maaf tapi aku tidak bisa membiarkan kau lewat" akar itu makin kencang melilit tubuh Vandal.
Disisi lain. Di dalam istana. Will dan James bingung harus apa, Jame melangkah memutar ranjang ke sisi kanan Erik. Will masih disebelah kiri ranjang membelakangi pintu.
"Lalu kita harus bagaimana kak?" tanya Will
James mengangkat kedua bahunya lalu melihat kearah Lexie.
Lexie menutup wajahnya sebentar lalu berkata "kau harus menciumnya untuk mematahkan kutukannya"
"Serangga kecil itu ngomong apa sih Will" tanya James
"Aku juga tidak tahu kak" jawab Will
"Roaaaaaaaarrr" suara datang mendekat. Sontak Will langsung berbalik menghadap pintu dalam posisi siaga memegang pedang sedangkan James menjaga Erik.
Dari pintu Eliana muncul masuk kedalam tapi beberapa meter jarak dari Will, Eliana berhenti tidak maju lagi 'kalau aku menyerang, bahaya nanti malah kak Erik bisa terluka' pikir Eliana "grrrrr grrrrr grrrr" itu suara yang di dengar James dan Will.
"Bagaimana ini kak? Monster ini sudah ada disini, apa yang harus kita lakukan?" tanya Will
"Cepat cium Erik" sahut Lexie terbang kesana kemari di depan muka James
"Mengganggu sekali serangga ini" James mengibas ngibaskan Lexie dengan tangannya
"Grrrrrr grrrr grrr" Eliana mencoba maju tapi mundur kembali begitu seterusnya
Lexie kesal lalu memukul kepala belakang James berulang ulang, PLAK PLAK PLAK PLAK PLAK PLAK!!!!!! "Maksudku cium cium cium cium, malah manghina aku serangga lagi" ujar Lexie makin kesal sama James.
"Hiiiis apaaan sih" James juga ikutan kesal.
Lexie memutar bola matanya lalu memeragakan kedua tangannya seperti orang sedang berciuman Will tidak melihat karena menghadap ke Eliana. James hanya melongo bengong melihat apa yang Lexie maksud.
Plok!!!!!!
Sebuah sepatu kecil mengenai tepat di dahi James karena dilempar oleh Lexie karena terlalu kesal "disuruh nyium malah bengong" serunya kesal tingkat tinggi.
"Aduuuh"James memegang dahinya. "Ma maksud mu untuk mencium pria ini?" ucap James pelan. Lexie memukul dahinya sendiri karena akhirnya James mengerti kemudian mengangguk mantap
"Apa kak?" tanya Will mendengar ucapan James tapi tidak jelas
"Serangga kecil ini" dan plak sebuah pukulan mendarat di kepala James kembali "aduh... Bisa tidak untuk tak kasar makhluk kecil" ujarnya melotot ke Lexie, lalu melanjutkan kata katanya "dia bilang harus mencium pria ini" sambung James
"APAAAA!!!" ucap Will kaget "aku tidak mau mencium seorang pria sama sekali" lanjutnya.
Eliana mendengar itu menjadi sedikit kesal 'rupanya bukan mereka yang mematahkan kutukan ini, kalau gitu lebih baik mereka segera ku lempar saja keluar dari hutan ini' pikir Eliana
Disisi lain di tempat Vandal bertarung. "Tengan Vandal tenang" gumam Vandal "warping rigen" seketika Vandal dan Drin bertukar posisi.
"Apaa" Drin baru sadar sekarang dia yang terlilit akar
"Maaf, kali ini aku tidak bisa melayanimu Dryad" ujarnya melihat kearah Drin yang bertukar posisi "aero skywalk" secepat angin Vandal bergerak, berlari menuju istana dalam sekejap mata.
Disisi lain di ruangan Erik. Eliana bersiap menyerang dengan hati hati supaya tidak melukai Erik, Will pun bersiap siap menerima serangan dari Eliana tiba tiba....
Duaaaaar!!! Ledakan dari sebuah sihir mengenai tubuh samping Eliana hingga membuat Eliana terpental ke perabotan disampingnya. Will menengok kearah darimana sihir itu datang, ternyata Vandal dari jendela menerobos masuk lewat Jendela kemudian hendak melancarkan sihirnya lagi untuk menyerang Eliana. Tapi Will menangkap sesuatu.
Will melihat mata Berlinang walau belum meneteskan airmatanya, bukan melihat kearah Vandal tapi malah melihat kearah pria yang tertidur itu. Vandal hampir mengeluarkan sihirnya tapi dengan cepat Will berlari menghadang di depan Vandal dengan kedua tangan terbuka merentang kesamping.
"Grrr" suara Eliana membuat Vandal dan Will membuat melihat kearah mata Eliana tertuju kearah ranjang.
Will shock terbelalak kaget dengan apa yang dia lihat. "Sudah ku duga" gumam Vandal.
Disana diranjang itu, ditempat Erik terbaring, James telah mencium lembut bibir Erik dengan hangat dan mesra 'bibirnya hangat, lembut, serta manis' batin James yang sedang mecium Erik penuh perasaan. Kemudian melepas ciumannya.
Sesaat kemudian "haaaaaaa...." suara serak khas orang baru bangun tidur disertai tarikan nafas panjang. Erik membuka mata "E Eliana.... Eliana.." kata pertama yang keluar dari mulut Erik. Diapun mencoba bangkit James mencoba menenangkan Erik yang terbangun langsung terlihat panik.
Air mata Eliana langsung jatuh, dia langsung bangkit hingga mendorong Will tersungkut jatuh untuk mendekati Erik. Vandal melihat itu mencoba menyerang Eliana. Will segera bangkit mendorong tangan Vandal supaya seranganya meleset dan mengenai sisi lain di dalam ruangan. Mereka terkaget karena sihir Vandal.
Erik menengok akhirnya kearah Eliana. Tubuh Erikpun bergetar menangis melihat Eliana seperti ini. Dia bangkit dari ranjang mencoba mendekati Eliana tapi ditahan oleh James dengan dipeluk dadanya "tenanglah kau sudah aman" ujar James
Erik berontak mencoba melepaskan diri dari pelukan James. "Lepaskan aku. Lepaskan" ujar Erik sambil menangis tapi James tak melepaskannya.
"Pangeran, kenapa menghalangiku menyerang Monster itu?" tanya Vandal ke Will
"Aku tidak tau Vandal, rasanya tidak tega aku menyakiti monster itu" jawab Will
Eliana hanya diam terpaku sambil menangis diam melihat Erik menangis berontak ingin mendekati Eliana.
"Lepaskan kumohon lepaskan aku, dia adikku Eliana" ucapan Erik membuat semua orang disitu terkaget hingga mereka semua melihat Erik dan Eliana bergantian. Pelukan erat Jamespun melonggar hingga Erik dengan mudah melepaskan diri dan lari mendekat Ke Eliana. Erik mendekati dengan makin terisak "maafkan aku Eliana, karna aku tidak bisa melindungimu dari kutukan ini" ujarnya
Eliana hanya diam menangis tak bergerak. Saat Erik ingin menyentuhnya Eliana mundur dan terus mengelak tidak ingin kakaknya menyentuhnya dalam keadaan seperti ini.
"Jadi ini maksudnya kutukanya bisa dipatahkan oleh cinta dari dua orang" ujar Vandal lalu melihat Will. Will tampak berfikir sejenak lalu mendekati Eliana
Tanpa Eliana sadari wajahnya ditarik oleh sepasang tangan memaksanya menengok kearah yang punya tangan tersebut. Saat Eliana menengok sebuah kecupan mendarat di bibir Eliana. Will mencium Eliana tanpa perasaan jijik sama sekali karna bentuk monsternya.
Erik dan James kaget melihat Will mencium Eliana. Tubuh Eliana bersinar lalu secara perlahan kembalik ke tubuh Eliana sebenarnya yaitu putri cantik.
Selesai berciuman Eliana melihat tangannya sendiri sudah menjadi manusia seutuhnya. Dengan senang lalu memeluk Will dan berbisik "terima kasih" lalu melepasnya dan melihat wajah Will yang tersenyum. Lalu berlari ke arah Erik "kakak" mereka berduapun berpelukan sambil menangis.
Dari pintu muncul Golas dan Drin yang telah dilepaskan oleh Golas. Mereka terlihat lega melihat kutukannya sudah hilang. Semua mata menuju ke Eliana dan Erik yang berpelukan. Lexie girang lalu menyium James di pipinya. Tapi seperti biasa diusir seperti lalat.
Erik dan Eliana masih berpelukan kemudian Eliana melihat kearah James "terima kasih telah membangunkan kakakku" ucap Eliana
"Hah!!!" ucap erik kaget lalu melepas pelukan mereka. "Siapa yang membangunkanku?" tanya Erik
Eliana tersenyum lalu menunjuk kearah James "dengan cara itu...?" tanya Erik. Diikut anggukan mantap dari Eliana, seketika wajah Erik merah sambil menunduk. James hanya cengengesan. Erik langsung menatap tajam James dengan tatapan amarah. James jadi bingung
Erik mendekati James lalu mengcengkram kerah baju James dengan marah. James bingung dengan sikap Erik tunjukan. Yang lain juga heran dengan sikap yang Erik berikan sampai...
Lucu pertengkaran James dan Lexie.bikin gemes :-j
itu Erick mau ngapain? Mau bogem? :O whoaa. Jangaan.
@Unprince wah kurang tau erik mau ngapain
@haha_hihi12 belom ko hehehe
typo dan redaksi kalimat diperhatikan yee kei.
@3ll0 si pixie lucu banget dah sama si james ehh lexie maksudnya. berantemnya lucu
@lulu_75 iya akhirnya sirna, penyihirnya mah udah mati, tapi ....... hehehee