It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
selalu penasarannn....
hmmmm...begicuh toh..#sambilmanggutmanggut
trs gmn nasib yg dlm mobil tu??????
hmmmm...begicuh toh..#sambilmanggutmanggut
trs gmn nasib yg dlm mobil tu??????
Itulah yg aku rasakan saat ini. Leherku sangat Sulit digerakkan, kaku, dingin, serta ngilu. Sampai-sampai aku tidak bisa menoleh sedikitpun. Entah berapa lama aku pingsan, yg pasti! Saat aku bangun. Matahari sudah menelusup dibalik jendela menghangatkan permukaan kulit wajahku.
Srega bilang ini sudah pagi. Tadi! Saat dia mengecek kondisiku ke kamar, dia sudah tampak segar. Tidak selesu kemarin, mungkin dia sudah sembuh. Tapi! Apakah secepat itu?
Awan! Ya, Awan baik-baik saja bersama Vipho dan Villon. Foni bilang bahwa Awan belum sadar, lukanya lebih parah daripadaku. Apakah itu bisa dibilang baik-baik saja? Entahlah! Aku sudah ijin ke Mas Doni kalau aku sedang tidak enak badan, tentunya tidak akan bilang kejadian yg sesungguhnya. Dan Mas Doni bisa maklum dan tidak bertanya macam-macam.
"ba-bagaimana ke-keadaan ka-kalian, akh!" tanyaku pada mereka saat ada di kamarku. Rasa-rasanya mulutku kaku.
"sudah Lov! Kamu tidak usah khawatirkan kami, kami baik-baik saja. Dan apakah kau mau luka ini sembuh dengan cepat? Tapi konsekuensinya, akan terasa amat sakit." tanya Foni padaku.
"i-iya! Lakukan saja Fon, aku sudah tidak tahan dengan rasa kaku dan ngilu ini... Akh!" leherku lagi-lagi terasa ngilu.
"baiklah! Kau siap kan?" aku hanya mengedipkan mataku, mau mengangguk saja rasanya susah.
Kemudian tubuh mereka berubah bentuk menjadi peri kecil, mereka mengepakkan sayap lalu terbang berputar-putar diatas wajahku dengan jarak tigapuluh centimeter. Segumpal air tercipta di ujung ekor mereka masing-masing, lalu mengalir di udara dan menyelimuti leherku.
"aaaaarrggghhh!" aku hanya bisa berteriak kencang, rasanya seperti dicekek dan ditusuk beribu jarum. Kuremas apa saja yg dapat kuraih, mataku terpejam. Aku meronta-ronta hebat seperti terkena epilepsi, mereka bertiga tadi masih tetap berputar-putar diatas wajahku. Air masih mengalir, kini kulitku seluruhnya sudah dilapisi air. Dan rasanya masih sama, seperti tertusuk ribuan jarum. Mengoyak-ngoyak kulitku.
Proses penyembuhan ini berlangsung dalam hitungan menit, menyebabkan kasurku berantakan tak beraturan.
"aaaaarrggggghhh!" itulah teriakan terakhirku sebelum tubuh mereka jatuh menimpa tubuhku masih dalam bentuk peri. "hah...hah...hah..." aku terengah, aku seperti baru saja lari maraton.
Aku mencoba duduk dan bersandar pada ranjangku. Leherku sudah bisa digerakkan lagi, rasa ngilu dan dingin sudah hilang. Digantikan rasa lelah yg teramat sangat menguras tenagaku. Ku elus pelan ketiga mahluk kecil menggemaskan yg berada dipangkuanku secara bergantian. Perlahan rasa kantuk menyerangku, membuatku terlelap dalam posisi terduduk.
***
Dengkuran halus kini menyeruak pada indera pendengaranku, aku kerjapkan pelan mataku. Mengumpulkan segala kesadaranku, mereka masih tidur dipangkuanku. Mungkin mereka kelelahan, buktinya mereka masih terlelap.
Ini sudah jam berapa! Kulihat angka yg ditunjuk jarum jam didinding, apaaa? Sudah jam tujuh! Pantas saja kamar ini terlihat gelap. Rupanya sudah malam, "kriukk!" uh! Aku baru ingat kalau aku belum makan dari tadi pagi, gara-gara tertidur akibat kelelahan.
Kurasakan tiga mahluk kecil yg kupangku mereka membuka mata pelan. Bulu mata lentik, mereka bergerak lucu ketika kelopaknya bergerak naik turun, akhirnya mereka bangun semua. Terduduk dipangkuan memandang lembut kearahku, kuberikan senyumku.
Perlahan mereka bertiga bergerak menuruni ranjangku, pas ketika menyentuh lantai. Mereka langsung berubah ke bentuk manusia. Ketiga peri itu meregangkan tubuh lelahnya, mereka tampak segar lagi.
"kamu lapar Lov?" tanya Foni ketika melihatku, apa dia mendengar bunyi perutku tadi ya?
"hehe... Iya, aku lapar Fon."
"oke! Aku buatkan makanan dulu Lov. Oh iya..." Foni berbalik ke arahku ketika sudah berada didepan pintu. "jangan lupa mandi ya." kelakarnya, lalu berlalu dari hadapanku.
Segera kucium badanku, setelah ketiga peri itu sudah keluar dari kamarku. Benar saja! Badanku memang bau asem, haha! Aku kan memang belum mandi dari kemaren.
Segera kuberanjak menuju kamar mandi. Aku ingin membasuh seluruh tubuhku, dari kemarin hingga tadi benar-benar menguras tenagaku. Membuat semuanya kelelahan, bagaimana kondisi Awan ya? Terakhir kudengar tadi, dia masih belum sadarkan diri. Kata Foni! Lukanya lebih parah dariku. Besok! Aku akan kerumahnya, memastikan keadaannya.
@kikyo @WYATB @DoniPerdana @dafaZartin @hyujin @Arie_Pratama @bagastarz @Otho_WNata92 @lulu_75 @animan @soratanz @Adhika_vevo @SteveAnggara @jacksmile @3ll0 @Tsu_no_YanYan @Adiie @Agova @Hon3y @RegieAllvano @Akucintakamu @4ndh0 @amir_tagung @JimaeVian_Fujo @ramadhani_rizky @jerk_am @Purnama_79 @ardavaa @chioazura @Wita @Bun @EllaWiffe10 @zeva_21