BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

Sebuah Rupa : Lelaki

1151618202128

Comments

  • sepertinya Villan itu suka sama Lovi ...
  • == dipikir sailor moon? Wkwkwk
  • Hal inilah yg aku takutkan dari dulu. KETINGGIAN! Huah, Bu'e. Anakmu piye iki? :-(

    Aku makin gemetar ketika Villon membawaku terbang dalam gendongannya ala-ala pengantin. Aku terus memeluk punggungnya dengan erat, punggung kokohnya mungkin sudah banyak bekas cakaran akibat kukuku.

    Tiap kali cicit hewan malam memekakkan telingaku yg entah seperti apa rupanya. Aku makin menelusup pada dada bidangnya, bau aroma kemenyan masuk ke rongga hidungku. Aku langsung terbatuk! Aku menengadah memperhatikan struktur wajahnya.

    Ah! Bagaimana caranya aku bisa lepas darinya?

    Aha! Kenapa tidak cara itu yg aku pergunakan. Cara yg bisa-mungkin-terlepas darinya, meski aku tak tau apakah sebangsa peri, jin, siluman ada yg homo juga. Aku pegang puting dada sebelah kirinya. Aku rasakan nafasnya makin menderu! Tanpa babibu langsung aku jilat dan sedikit menggit puting kanannya. Yah! Meskipun ini pengalaman pertamaku menjilat putingnya.

    "aaaaaarrgh!" Villon mengerang pelan tanda aksiku yg berhasil. Suaranya sedikit bergetar, Villon tiba-tiba mengkerut menjadi hewan kecil.

    Bentuknya mirip landak tapi agak kurus. Warnanya coklat keabu-abuan, sayap kupu-kupunya banyak durinya. Tiap duri pada tubuhnya berbeda warna, ah! Kenapa jadi banyak hewan dengan bentuk aneh.

    Aku dimana ya? Kok rasanya seperti jatuh melayang seperti ini? "aaaaaaaaa..." aku menjerit ketika tubuhku makin jatuh lebih kencang kebawah. Aku melirik kebawah! Mataku kemasukan angin yg menerpa wajahku. Ah tidak! Justru aku yg menghempas angin itu.

    Aku pejamkan mataku karna angin yg masuk membuat mataku perih.

    Semakin kencang suara-suara binatang malam yg-mungkin-sudah ada disekelilingku. Benar! Bajuku rasanya seperti ditarik-tarik oleh taring. Aku tak mau membuka kedua mataku! Karna mereka pasti menyeramkan.

    Perutku rasanya ada yg melilit ketika aku sudah tak merasakan apa-apa. Aku raba apa yg melilit pinggang dan perutku.

    Rambut! Aku buka mataku. Rambut warna pink! Pasti ini punya Rapunzel. Eh! Kan rambut Rapunzel blonde.

    Foni! Dia tersenyum hangat. Aku memeluknya ketika lilitan rambutnya terlepas.

    "Fon! Kita dimana?"

    Foni melepaskan pelukannya. Dia menatap mataku. "kita ada di kamarmu, lebih tepatnya diranjangmu!" matanya menatap jahil padaku. Ada Michu juga Srega memegang perutnya menahan tawa, tawanya meledak ketika kurasakan tatapannya tertuju pada celanaku.

    Jadi aku cuma mimpi? Lalu-lalu kenapa tadi aku merasa nyata sekali. Aku langsung menutup wajahku dengan bantal, memang! Tadi aku langsung tidur setelah Srega membukakan pintu. Aku langsung rebahan dikasur tanpa mengganti celana jins dan jaket tebal yg aku gunakan.

    Kudengar tawa ketiga peri itu sudah sedikit mereda. Aku buka bantal yg menutup wajahku! Mereka sudah tidak ada di kamarku. Tapi! Tawa mereka masih sedikit terdengar olehku.

    "buruan Lov! Sebentar lagi ritual buah Sailk akan segera dilaksanakan." aku menggerutu ketika menatap mereka masih kegelian, dasar peri sinting.

    Beberapa menit setelah aku mengganti semua pakaian yg aku gunakan. Aku langsung duduk ditengah lingkaran yg dikelilingi ketiga peri itu. Buah yg mereka sebutkan sudah dalam genggamanku.

    "ketika kami sudah memejamkan mata dan melafalkan mantra! Segera makan buah itu." aku mengangguk.

    Mereka sudah menempelkan telunjuk masing-masing kearah yg berlawanan. Aku makan buah yg ada di genggamanku, rasanya manis agak kecut. Seperti Strawberry tapi manis seperti pisang.

    Buah yg aku kunyah sudah habis semuanya. Tiba-tiba tubuhku bergetar dan mengeluarkan cahaya putih, kurasakan perih pada punggungku seperti ditato. Baju yg aku gunakan basah bau amis.

    "arrgghh..." aku berteriak setelah rasa perih itu langsung hilang seketika.

    Aku duduk dan memandang mereka satu-persatu.

    Foni merobek bajuku seperti dia merobek kertas. Dia meraba pelan punggungku. "sayap ini akan muncul ketika purnama kelima."

    Aku langsung berdiri dan melangkah menuju ke kamarku. Aku ingin tau apa maksud Foni tadi, aku menghadapkan punggungku pada cermin. Aku terkejut ketika pantulan punggungku tercetak sayap merpati seperti milik para peri itu, warnanya putih bercampur coklat lembut. Terlihat gagah juga indah! Mungkin tak terlihat jelas karna hanya berupa gambar seperti tato pada punggungku.

    "itu akan terlihat semakin gagah dibadan kurusmu setelah nanti ritual pembentukan kanuraganmu pada purnama kelima." Srega berujar sambil menyender pada pintu kamarku.

    "apakah nanti akan sesakit seperti tadi?"

    Srega mengangguk. "bahkan akan lebih sakit dari itu!"

    Astaga! Yg tadi sudah sangat menyakitkan, apalagi ketika sayap ini menyembul keluar dari kulitku. Tak bisa aku bayangkan bagaimana sakitnya.

    "tidurlah! Ini sudah lewat tengah malam." Srega menghampiriku dan mengecup keningku lembut, aku tertegun ketika Srega sudah berlalu dari kamarku.

    Aku memegang keningku sebentar. Hangat!

    "dan! Putingku lumayan perih nih." suara itu aku dengar setelah Srega menutup pintu kamarku.

    Jadi! Itu?

    Wajahku langsung memerah.
  • Hal inilah yg aku takutkan dari dulu. KETINGGIAN! Huah, Bu'e. Anakmu piye iki? :-(

    Aku makin gemetar ketika Villon membawaku terbang dalam gendongannya ala-ala pengantin. Aku terus memeluk punggungnya dengan erat, punggung kokohnya mungkin sudah banyak bekas cakaran akibat kukuku.

    Tiap kali cicit hewan malam memekakkan telingaku yg entah seperti apa rupanya. Aku makin menelusup pada dada bidangnya, bau aroma kemenyan masuk ke rongga hidungku. Aku langsung terbatuk! Aku menengadah memperhatikan struktur wajahnya.

    Ah! Bagaimana caranya aku bisa lepas darinya?

    Aha! Kenapa tidak cara itu yg aku pergunakan. Cara yg bisa-mungkin-terlepas darinya, meski aku tak tau apakah sebangsa peri, jin, siluman ada yg homo juga. Aku pegang puting dada sebelah kirinya. Aku rasakan nafasnya makin menderu! Tanpa babibu langsung aku jilat dan sedikit menggit puting kanannya. Yah! Meskipun ini pengalaman pertamaku menjilat putingnya.

    "aaaaaarrgh!" Villon mengerang pelan tanda aksiku yg berhasil. Suaranya sedikit bergetar, Villon tiba-tiba mengkerut menjadi hewan kecil.

    Bentuknya mirip landak tapi agak kurus. Warnanya coklat keabu-abuan, sayap kupu-kupunya banyak durinya. Tiap duri pada tubuhnya berbeda warna, ah! Kenapa jadi banyak hewan dengan bentuk aneh.

    Aku dimana ya? Kok rasanya seperti jatuh melayang seperti ini? "aaaaaaaaa..." aku menjerit ketika tubuhku makin jatuh lebih kencang kebawah. Aku melirik kebawah! Mataku kemasukan angin yg menerpa wajahku. Ah tidak! Justru aku yg menghempas angin itu.

    Aku pejamkan mataku karna angin yg masuk membuat mataku perih.

    Semakin kencang suara-suara binatang malam yg-mungkin-sudah ada disekelilingku. Benar! Bajuku rasanya seperti ditarik-tarik oleh taring. Aku tak mau membuka kedua mataku! Karna mereka pasti menyeramkan.

    Perutku rasanya ada yg melilit ketika aku sudah tak merasakan apa-apa. Aku raba apa yg melilit pinggang dan perutku.

    Rambut! Aku buka mataku. Rambut warna pink! Pasti ini punya Rapunzel. Eh! Kan rambut Rapunzel blonde.

    Foni! Dia tersenyum hangat. Aku memeluknya ketika lilitan rambutnya terlepas.

    "Fon! Kita dimana?"

    Foni melepaskan pelukannya. Dia menatap mataku. "kita ada di kamarmu, lebih tepatnya diranjangmu!" matanya menatap jahil padaku. Ada Michu juga Srega memegang perutnya menahan tawa, tawanya meledak ketika kurasakan tatapannya tertuju pada celanaku.

    Jadi aku cuma mimpi? Lalu-lalu kenapa tadi aku merasa nyata sekali. Aku langsung menutup wajahku dengan bantal, memang! Tadi aku langsung tidur setelah Srega membukakan pintu. Aku langsung rebahan dikasur tanpa mengganti celana jins dan jaket tebal yg aku gunakan.

    Kudengar tawa ketiga peri itu sudah sedikit mereda. Aku buka bantal yg menutup wajahku! Mereka sudah tidak ada di kamarku. Tapi! Tawa mereka masih sedikit terdengar olehku.

    "buruan Lov! Sebentar lagi ritual buah Sailk akan segera dilaksanakan." aku menggerutu ketika menatap mereka masih kegelian, dasar peri sinting.

    Beberapa menit setelah aku mengganti semua pakaian yg aku gunakan. Aku langsung duduk ditengah lingkaran yg dikelilingi ketiga peri itu. Buah yg mereka sebutkan sudah dalam genggamanku.

    "ketika kami sudah memejamkan mata dan melafalkan mantra! Segera makan buah itu." aku mengangguk.

    Mereka sudah menempelkan telunjuk masing-masing kearah yg berlawanan. Aku makan buah yg ada di genggamanku, rasanya manis agak kecut. Seperti Strawberry tapi manis seperti pisang.

    Buah yg aku kunyah sudah habis semuanya. Tiba-tiba tubuhku bergetar dan mengeluarkan cahaya putih, kurasakan perih pada punggungku seperti ditato. Baju yg aku gunakan basah bau amis.

    "arrgghh..." aku berteriak setelah rasa perih itu langsung hilang seketika.

    Aku duduk dan memandang mereka satu-persatu.

    Foni merobek bajuku seperti dia merobek kertas. Dia meraba pelan punggungku. "sayap ini akan muncul ketika purnama kelima."

    Aku langsung berdiri dan melangkah menuju ke kamarku. Aku ingin tau apa maksud Foni tadi, aku menghadapkan punggungku pada cermin. Aku terkejut ketika pantulan punggungku tercetak sayap merpati seperti milik para peri itu, warnanya putih bercampur coklat lembut. Terlihat gagah juga indah! Mungkin tak terlihat jelas karna hanya berupa gambar seperti tato pada punggungku.

    "itu akan terlihat semakin gagah dibadan kurusmu setelah nanti ritual pembentukan kanuraganmu pada purnama kelima." Srega berujar sambil menyender pada pintu kamarku.

    "apakah nanti akan sesakit seperti tadi?"

    Srega mengangguk. "bahkan akan lebih sakit dari itu!"

    Astaga! Yg tadi sudah sangat menyakitkan, apalagi ketika sayap ini menyembul keluar dari kulitku. Tak bisa aku bayangkan bagaimana sakitnya.

    "tidurlah! Ini sudah lewat tengah malam." Srega menghampiriku dan mengecup keningku lembut, aku tertegun ketika Srega sudah berlalu dari kamarku.

    Aku memegang keningku sebentar. Hangat!

    "dan! Putingku lumayan perih nih." suara itu aku dengar setelah Srega menutup pintu kamarku.

    Jadi! Itu?

    Wajahku langsung memerah.
  • Villon jelmaan Srega?
  • Itu mimpi or nyata ya!???
  • jd yg tadi itu mimpi ?
  • Mimpinya askdklqwertyoup == omes hih.
  • Cpt lanjut..
  • Berasa kurang terus nih ndra. Gejala ketagihan deh kayanya
  • Berasa kurang terus nih ndra. Gejala ketagihan deh kayanya
  • Berasa kurang terus nih ndra. Gejala ketagihan deh kayanya
  • kok karaktet lovi nya lemah banget gitu ya... kayak semacem nobita aja. hehe...
    semoga cepat sembuh TSnya
  • siLovinya mimpi ya?? jd yg digigit putingnya itu Srega..
    waaaahh Lovinya bakal jd peri dong klu ada sayapnya
Sign In or Register to comment.