It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
- Awal mula gue mengenal dunia aneh ini-
Persentase : 95%
Sebelumnya gue mau meralat kata "Presentasi" yang ada dalam cerita gue di chapter 1 menjadi "Persentase" mohon maaf atas kesalahan kata2 yang gue buat. maklumlah keinget presentasi kuliah terus hehe. apalagi kan gue baru kali ini nulis jadi masih blepotan, mohon dimaklumi ya...
dan juga mumpung banyak yang ngasih masukan kalau cerita berikutnya jangan buat di thread yang baru yaudah, gue sambung di sini aja. makasih ya buay masukkan kalian.
**************************************************
Dulu gue tinggal di pinggiran kota medan sebelum akhirnya pada saat gue kelas 2 sd orang tua gue pindah rumah kedaerah yang bisa dibilang sudah masuk kedalam perkotaannyalah walaupun jarak rumah gue ke kota medan sekitar 45menit.
Awal mula pindah gue masih ingat ada anak perempuan yang selalu diajak oleh ibunya main2 kerumah gue. dia anaknya cantik, putih, agak sedikit gendut dan manja banget.. dan anehnya pada saat usia 7tahun gue udah mulai merasa tertarik dengan lawan jenis gue. ya gue tertarik sama putri! hehe gue nulis ini serius tanpa rekayasa seditpun. gue selalu malu ketika nyokap selalu meledeki gue saat dia datang bermain bersama mamanya kerumah.
Disini gue sebut aja namanya "Putri" ya sekali lagi gue minta maaf kalau namanya gue samar. setelah seminggu gue tinggal di rumah baru gue, gue makin dekat aja dengan putri. bahkan sakin dekatnya setiap pulang sekolah gue selalu pulang dijemput oleh mamanya putri. Yaa semenjak gue pindah rumah nyokap sudah sibuk mencari sekolah yang pas buat gue, dan ternyata mama sudah nentuin kalau gue satu sekolah dengan putri. Gue sekolah di SD Swasta DR.xxxxx salah satu sekolah swasta yang bisa dibilang populer di kota medan. sebelumnya sih gue sekolah di SDN 0608xx Medan.
Sampai akhirnya gue pun beranjak besar menjadi anak yang bisa dibilang makin naik ke kelas yang tinggi makin turun pula prestasi gue hehe. alhamdulillahnya nyokap dan bokap memakluminya karena gue terlalu fokus ke ekskul basket gue. bahkan walau nilai gue terus turun guru-guru cuma nasehati gue seadanya tanpa harus mengeluarkan SP (surat pemanggilan) orang tua. mungkin ini karena guru-guru sudah tau dengan kegiatan ekskul gue yang kalau lagi mau bertanding gue harus bolos mata pelajaran. dan alhamdulillah prestasi akademik gue yang turun berbanding terbalik dengan prestasi gue dilapangan basket. gue masih inget sekolah gue juara 2 Honda DBL tingkat provinsi pada waktu itu dan menjadi piala pertama yg gue dan tim gue persembahi buat sekolah gue.
Sampai akhirnya gue sudah kelas 5 sd dan mau naik kekelas 6 sd. Makin hari gue makin dekat aja sama Putri dia tumbuh jadi sesosok anak yang cantik, tinggi dan udah gak gendut lagi, gue makin tertarik ketika melihat dia bahyangkan sejak kelas 2 sd aja gue udah suka sama dia yg waktu itu gendut manja lagi apalgi sekarang yang dilihat dari fisik begitu sempurna buat anak seusia gue kala itu. tapi karna gue gak berani bilang kedia kalau gue suka gue simpan aja perasaan ini didalam hati gue sampai saatnya gue berani bilang kedia.
**************************************************
Lupain masalah putri, selain putri gue banyak teman di komplek perumahan gue tinggal ada pandu, dayat, adit, alwi, dan andre. sebenarnya masih banyak lagi tapi gue cuma paling deket dengan mereka berlima (seperti biasa nama merek gue samari, tapi ciri fisik dan sikap mereka gue tulis sejujurnya)
gue perkenalkan mereka satu persatu ( ini sesuai keadaan pada saat kami masih kelas 5 sd yang mau naik kekelas 6sd)
Pandu, anaknya nakal, resek, suka ganggu temen2 cewek iseng lah pokoknya. Tapi jiwa pertemanannya itu gak diragukan lagi lah. gue pernah hampir berantem dengan teman dari komplek lain, dia rela belain gue sampai tonjok2an sama anak2 berandal itu. dan dia melakukkan itu dengan ikhlas sampai gue aja sedih lihat dia segitunya sama gue.. (eitsss disini belum ada perasaan apa ya..)
Dayat, diantara teman2 gue ni anah ni yang paling hitam, gak tau deh padahal nyokap sama bokapnya gak hitam2 amat sampai2 dia selalu jadi bahan ejekan kami kalau lagi ngumpul hehe
Adit, dia kalau bisa dibilang my best friend forever sampai kalau dibilang dia ini udah gue anggap saudara gue sendiri. orangnya baik, gak pinter2 amat sama seperti gue, manis, putih tp pemalu.
Alwi, nih anak paling jangkung diantara kami berenam.. wih masih sd aja badannya udah seperti anak SMA ditambah mukanya yang terlihat dewasa, tapi dia yang paling cengeng diantara kami haha.
Andre, orangnya ganteng, pintar, gak putih2 amat, tapi pemalas. gue pun heran sama dia kenapa selalu jadi juara dikelas. SIAL!! ya gue satu sekolah sama andre dari teman gue yang lima tadi cuma dia yang satu sekolah sama gue dan sekelas pula dari kelas 3 sampai kelas 5.
**************************************************
OK gue sudah memperkenalkan temen2 masa sd gue sekarang gue mau cerita soal kejadian yang gak akan pernah gue lupain seumur hidup gue! Kejadian yang membuat pola pikir gue gak bisa membedakan mana yang normal mana yang tidak!!
"Dan... Daniii!!!!" teriak andre di depan rumah gue. ya rumah gue sama andre cuma kelang 4 rumah aja.
"ya?? siapa??" sahut nyokap
"dani ada buk??"
"oh andre.. ada nak, bentar ibuk panggilin"
"dan.. itu ada andre didepan" teriak nyokap dari luar
"apa?" gue teriak dari dari depan pintu.
"main PS yuk.. gue gak ada temen. yang lain lagi ntah kmana" jawab andre. pada saat itu PS1 merupakan permainan yang dibilang cukup canggih. ya walaupun PS2 sudah keluar tp harganya masih terlalu mahal.
"oh ok bntar gue ambil sandal dulu ya"
3menit gue jalan kaki sampai juga dirumah andre. begitu sampai kami langsung kekamar andre dan main PS sampai lupa waktu hingga akhirnya sosok seseorang yang paling gue benci sampai saat ini bahkan seumur hidup gue (pada waktu itu gue belum benci sama dia. bahkan gue hormat sama dia) pulang kerumah andre dan duduk di atas tempat tidur.
"eh bang edy udah pulang" sahut gue.
"lagi main apa kalian?" tanyanya
"power rangers bang" jawan andre. pada saat itu yang populer di PS1 ya power rangers sama harvest moon.
"oh.. yaudah mainnya jangan kelamaan ya!" perintah bang edy
ok gue perkenalkan manusia menjijikan yang satu ini. Seinget gue waktu itu dia kelas 2 SMA orangnya lumayanlah buat gue. TInggi, kulitnya coklat, ada kumis tipis sedikit dan jambang tipis di sepanjang garis pipinya.
"Dan!!!" teriak bang edy manggil nama gue
"apaan bang???" sahut gue sambil teriak juga.
"tolong bawakan tas abang yg diatas tempat tidur" tegasnya
"kok gue? lu ajalah yang bawain ndre" suruh gue keandre. gue nyuruh dia karna dia memang adeknya bang edy.
"kan elu yg disuruh dan! anterlah." gumam andre
"Sial" dalam hati gue
begitu sampai di kamar bang edy gue ketok pintunya dan dia nyuruh gue masuk. dia lagi ganti baju dan hanya mengenakan boxer (celana dalam) saja. gue lihat badannya lumayan bagus. (tapi pada saat itu merupakan pemandangan biasa buat gue karna gue belum mengenal dunia aneh ini).
"taruh aja dsitu dan" perintah dia
"ok bang" gue langsung keluar dan hendak melanjutkan main PS dengan andre.
tiba2 bang edy menarik tanganku.
"dan lu pernah lihat ini?" tanyanya sambil mengeluarkan hp nokia brapa juga gue gak inget yg bentuknya melengkung kebawah dan sudah ada kameranya. pada saat itu tu hp canggih bener dah..
"apa tuh bang" jawab gue
"ini namanya ngentot dan" jelas dia sambil nunjukin foto orang bule lagi ngentot.
"apa itu bang"
"ini kalau dilakukan enak banget dan"
"ah serius bang? enak gimana?"
"enak dah pokoknya, yaudah kamu mau tau gak rasa enaknya?"
"gak lah bang" kata gue sambil merasa risih
"enak loh dan ayoklah" paksanya
"gak ah abng, aneh gitu. itu apa yg besar bang?" tanya gue heran lihat kontol bule segede itu
"ini ya seperti punya kamulah" jawab bang edy
"ini bang??" sambil gue nunjuk ke arah celana gue
"ia"
"gede amat bang, punya aku gak seperti itu" tanyaku aneh
"itu nanti kalau dah besar pasti punya kamu bakalan gede juga" rayunya.
tiba2 bang edy megang pundak gue dan berusaha membuka celana gue.
"abang ngapain?" tanya gue
"lu mau yang enak kagak??" katanya
belum sempat gue jawab tiba2 andre teriak
"DANIIIII lama amat lu, main dulu yokkk.."
"ia bentar dulu lah dek. dani lagi sama abang bentar" jawab bang edy teriak.
"oh yaudah cepat ya" teriak andre membalas
"dan kamu diam aja ya jangan teriak atau lasak nanti abang pukul kamu mau?" bisik bang edy
"ia bang" gue jawab sambil ketakutan.
tiba2 dia sudah membuka celana gue beserta celana dalam gue dan karna takut gue memejamkan mata gue tanpa sadar tiba2 dia sudah telanjang dan kontolnya sudah tegang dan menurut gue pada saat itu ukurannya luar biasa.
"dan, coba kamu pegang" perintah dia
"gak mau bang" jawab gue sambil nangis
"ssstttt jangan nangis lah dan,, kok nangis?? sini-sini" perintah dia sambil memeluk gue.
to be continued.....
mungkin thread ke-3 akan gue buat ke thread yg baru tapi ntar gue copas juga kok disini. maksud gue supaya rapi aja cerita gue ntar hehe
**Ketika Kehidupan Gue Mulai Berubah**
Persentase : 98%
Mungkin karena bang edy takut kalau tangisan gue semakin kencang maka dia mendekap gue dalam pelukannya agar gue tenang dan gak ketakutan lagi.
"yaudah, masa dah gede nangis lu!" bisiknya pelan
tapi gue tetap aja diam dalam tangis ketakutan gue.
"yaudah pakai lagi celana lu gih!" perintahnya lembut
gue masih saja belum bergerak karena pada saat itu badan gue lemes banget karena ketakutan.
"yaudah sini gue pakaikan" bang edy berusaha menenangkan suasana
gue masih saja belum bergerak dalam pelukan dia, tapi lama kelamaan gue mulai merasa aroma bau badan yang begitu menyengat, ya! itu bau ketiaknya! pada saat itu rasanya bau sekali, anehnya gue baru ngerasai bau itu ketika gue mulai merasa tenang dan merasa nggak terancam lagi.
"jadi dari tadi gue dipeluk dia??" tanya gue dalam hati
"anj*ng bau banget badannya!" maki gue dalam hati
gue pengen banget melepaskan badan gue dari jeratan badan dia tapi gue gak bisa, gue terlalu lemas.
"berdiri lu!" perintah bang edy
gue berdiri sambil dituntunya, perasaan gue saat itu masih takut kalau dia akan melakukan sesuatu lagi.
dalam sekejap dia memakai celana dan bajunya.
setelah selesai memakai celana dan bajunya, dia juga memakaikan celana gue seperti semula.
"Dan! jangan bilang siapa2 ya!" perintahnya tegas, tapi lembut
gue hanya bisa terdiam karena memang gue gak tau mau jawab apa.
"Dan, janji ya! jangan bilang siapa2" dengan suara gemetar bang edy merayu lagi.
"ia" gue menganggukan kepala.
"janji ya!" rayunya lagi sambil mengeluarkan senyum.
gue hanya mengangguk pertanda ia.
"Makasih ya." jawabnya lembut
"muachh" kening gue diciumnya
rasanya pengen banget gue mengusap hasil ciuman dia dari kening gue.
dibuka pintu kamarnya lalu gue langsung bergegas keluar secepat kilat.
"dan!!" panggilnya lembut dari balik pintu kamarnya
gue lalu menoleh kearahnya lemah.
"jangan bilang siapa2 ya!" mohonnya lembut
tanpa jawaban gue langsung lari menuju ruang tamu, ingin sekali gue cepat2 keluar dari rumah yang sekarang gue anggap neraka itu.
"Dan!! mau kemana lu!!!" teriak andre dari balik kamarnya
letak kamar andre memang di depan ruang tamu.
tanpa jawaban gue langsung berlari pulang.
**********************************************************************
"kenapa lu semalem langsung pulang" tanya andre didepan meja gue
gue diam seribu bahasa tanpa menjawab satu kata pun tanpa menatap dia
"Dan! Ndre! mau ikut ke kantin?" ajak putri dari luar kelas
"luan aja put, nanti kami nyusul" jawab andre lembut
"yaudah, aku luan ya.." jawab putri manis
"Dan, makan yuk! gak laper lo!" tanya andre
gue masih diam. lalu gue mulai menatap andre. gak tau kenapa gue jadi benci bahkan jijik sekali melihat andre kala itu.
"yaudah kalau mau makan, makan aja!" jawab gue dengan nada emosi
"napa lu! sesak boker ya! tiba2 marah aja lu sama gue!" jawab andre canda sambil tertawa
mendengar jawaban seperti itu gue semakin benci sama andre.
gue langsung keluar kelas tanpa mengajak andre
"wooiiii napa lu!" teriak andre dari belakang
**********************************************************************
"Assalamualaikum" sahut gue sambil melangkahkan kaki masuk kerumah
"Ma???" teriakku.
"kak? mama mana?" tanyaku pada kak rindy
"Mama tapi arisan bang" jawabnya lembut
"oh ia,, hehe" jawabku
kak rindy itu pembantu (asisten rumah tangga) gue. dia udah bekerja dirumah ini sekitar 7 bulan pada saat itu. gue sayang banget sama dia, dia udah gue anggap kakak kandung gue sendiri. umurnya saat itu sekitar 19 tahun. dia orang pekalongan yang mengadu nasib di kota medan ini, nyokap nemuin dia ketika saudara gue nelpon nyokap, pada saat itu nyokap lagi butuh ART buat ngebantu dia merawat rumah. dia memang selalu memanggil aku abang karena gue anak tertua di keluarga ini. (sekedar catatan. dikehidupan gue sekarang, kak rindy sudah pulang kepekalongan ketika gue kelas 2 SMP, dan sudah menikah. gue jadi keinget dia lagi kan gara2 nulis cerita ini ahhhhhh)
"kak kekedai (warung) yuk. aku mau beli jajan.. laperr" ajakku. (waktu itu indomaret, alfamart dan sejenisnya belum ekspansi sampai kemedan hehe)
"ntar lah bang, kakak belum siap nyapu lagi" jawabnya tegas tapi lembut (sial! gue jadi inget kak rindy di saat gue nulis ini gue kangen suara lembut jawanya)
"yaudah deh" gue kesal
"kan mama tadi masak bang!"
“ah males ah, bosen makan begituan terus”
“gak boleh gitu bang, masih syukur bisa makan lohh” nasihatnya
“ia deh kak” Gak tau kenapa nasihat dari kak rindy selalu aku turuti.
“gitu dong! Adeknya kakak” rayunya sambil tersenyum lembut
(I Miss U kak!!!)
**********************************************************************
“Assalamualikum” sahut seseorang dari luar rumah
“Waalaikum salam” jawab ku sedikit teriak
“Dan ini dari mama” teriak putrid sambil membawa sesuatu ditangannya
“Masuk put” perintah gue
“Nih mama masak bakwan” putrid meletakkan piring itu di meja makan
“Makasih ya put.” Ucap gue malu
“Kok merah mukanya bang??” Tanya kak rindy tiba2
“Apaan sih kak!” jawab gue ketus
“hehe yaudah gue pulang dulu ya dan” ucap putrid
“hussshhh masih kecil gak boleh suka2an” nasehat kak rindy sambil tertawa
“suka apaan? Dani gak suka sama dia kak” jawab gue malu
“jangan bohong sama kakak! Mama bilang abang suka sama dia hayooo!!” rayu kak rindy
“Mama itu kan sok tau kak!!” jawab gue kesal
“HAHAHA gak boleh gitu bang! Durhaka lo ntar” nasihat kak rindy sambil menunjukkanwajah polosnya
Jujur gue emang suka sama putrid sejak kelas 2SD!! (pasti pembaca ada yang gak percaya anak kelas 2 SD udah mulai menyukai seseoarang! Gue aja aneh)
**********************************************************************
Gue rebahan sambil membaca komik crayon shinchan di kamar gue, tiba2 gue inget kejadian yang udah gue alami seminggu yang lalu. Gue kembali dihinggapi rasa ketakutan yang besar, tiba2 air mata gue mengalir. Gue benar takut malem ini.
Udah seminggu pula gue gak bicara sama andre, kalau diajak ngomong gue selalu menghindar dari dia. Setiap melewati rumahnya gue langsung lari cepat2 takut ketemu si bejat edy!
Dikamar gue merenungkan diri gue, gak tau kenapa ada perasaan aneh yang muncul di diri gue kala itu! Gue gak tau lagi bagaimana mengungkapkan perasaan gue kala itu. Gue merasa ada pikiran beda di otak gue. Rasa apa ini tuhan????
To be continued
Tapi uda bagus kok. .___.v kan true story juga, jadi penasaran ama kisahnya. XD
**Libur Panjang**
Persentase : 100%
***************************************************************
Gak kerasa 1 tahun setelah kejadian menjijikan itu telah berlalu! Gue sudah menyelesaikan UN (Ujian Nasional) tingkat SD dengan lancar. Hubungan gue dengan andre semakin renggang. Sudah setahun pula gue gak pernah sekalipun menginjakkan kaki lagi dirumahnya. Sudah setahun pula gue menghindar dari dia, sampai teman2 yang lain heran dan selalu berusaha mempersatukkan kami kembali, walau usaha mereka sampai sekarang belum berhasil.
Kalau lagi main bareng, gue biasanya selalu berusahan gak kontak mata apalagi fisik sama andre. Dia terkadang selalu menanyakan kenapa gue berbeda sekarang. Gue selalu berusaha ingin menjawab tapi gak tau kenapa gue selalu pergi dari dia ketika gue ingin menjawab pertanyaan2 dia.
Sejak gue renggang dari andre, Pandu lah yang selalu ada disisi gue sekarang. Kalau nyokap lagi pergi nemani bokap kerja diluar kota, pandu lah yang selalu nemani gue main dirumah. Walaupun adek gue banyak tapi gue dan adek2 gue gak begitu dekat. Biasanya kami selalu bermain dengan teman masing2. Waktu itu anak bonyok (bokap nyokap) belum 5 seperti sekarang masih 3. Dan kalau bonyok lagi diluar kota kami dititipkan sama Paklek yang terpaksa nginap dirumah dan tentunya kak Rindy
Dan biasanya si bungsu selalu diajak bonyok kalau lagi ada tugas diluar kota. Bokap kerja di PT Perkebunan milik pemerintah. Sehingga dia sering keluar kota, gak ngerti deh gue kerjanya ngapain hehe. Dan terkadang kalau tugasnya hanya beberapa hari nyokap selalu ikut! Hehe nyokap manja banget ya..
***************************************************************
“bang, papa nelpon tu!” kata ray dari luar pintu kamar gue
Gue langsung bergegas menuju ruang tamu (saat itu gue belum punya HP, telepon rumah masih menjadi alat komunikasi satu2nya di rumah)
“Halo pa?”
“Lagi apa bang? Udah makan?” Tanya papa disana
“udah pa.. papa sama mama udah?” Tanya gue kangen
“udah sayang, papa 2 hari lagi pulang. Nanti kita liburan ke yogya ya! Suruh kak rindy siapin baju kamu sama ray!” perintah papa
“ke yogya pa???” Tanya gue keriangan
“ia.. papa mau ngajak kalian liburan kesana”
“ok paaa” jawab gue senang
“mama mana pa??”
“mama lagi mandiin dek dina”
“yaudah deh pa,, bilang mama dani kangen ya paaa”
“ia nanti papa sampekin, yaudah papa mau pergi kerja ni. Kalian jangan nakal ya!”
“ok pa!” jawabku
***************************************************************
Gue lagi main sama bola sama temen2 gue dan teman2nya ray. Gue dan ray beda 2 tahun kami bisa dibilang bukan seperti abang adek, karna kerjaannya selalu berantem (tapi masih wajar).
Ketika sedang asik menggiring bola gue ditekel (bahasa indonesianya apa ya?) sama temennya ray. Sontak gue terjatuh dah pergelangan kaki gue rasanya sakit sekali. Gue terkilir! Kemudian ray berlari menghampiri gue dengan khawatir.
“lu gak knapa2 bang?” jawabnya panik
“gapapa nyantai aja” jawab gue bohong
Kemudian tiba2
“kalau main jangan kasar lah lu!” teriak pandu sama fuad temannya ray
“gak sengaja aku bang” jawab fuad melas
“yaudah nyantai aja” gue mencoba memecah ketegangan
Gue baru nyadar kalau adek dan teman gue begitu peduli sama gue. Gue baru merasakan bagaimana orang2 disekeliling gue perhatian dengan gue. Karena semenjak kejadian setahun yang lalu gue merasa gue terancam dan gak ada orang yang bisa nolong gue.
Kami pun mneyudahi permainan bola tadi…
“aduhhhhhhhh sakitttt mbaahhh” teriak gue sama nenek2 tukang urut yang dipanggil paklek adi
“jangan lasak toh cu.. biar cepat sembuh” kata nenek itu
(Walau gue tinggal dimedan, tapi lingkungan di kecamatan tempat gue tinggal mayoritasnya orang yang bersuku Jawa dengan Melayu. Makanya kalau gue bilang paklek, siembah atau yang lain jangan heran ya hehe)
Akhirnya selesai jug ague diurut, emang sih udah agak mendingan. Tapi rasa sakitnya masih ada.
“lu bilang kagak napa2 bang!” Tanya ray padaku
“kalau gue bilang gue terkilir, habislah udah temen lu dihajar sama pandu!” jawab gue jelas
“maafin fuad ya bang” pinta adekku
“ia! Biasa aja napa” jawabku
**************************************************************
Keesokan harinya keadaan gue sudah mendingan, gue buru2 menghidupkan TV. Pada waktu itu kalau liburan sekolah seluruh stasiun TV di Indonesia ini menayangi film2 kartun jagoannya seperti: RCTI yang menayangi kartun doraemon the movie beserta film2 kartun dinosourus nya. Indosiar yang nanyangi film Tamiya, bayblaide, digimon, Pikachu, detective conan dll. (jujur gue kangen masa2 ini huhu)
Gak kerasa jam sudah menunjukkan pukul 13.00 siang. Gue dan ray sedang duduk2 diayunan rumah bersana 2 temannya si ray denu dan anggara. Denu ini asli orang aceh, memang ortunya asli aceh sana anaknya hitam, kecil, tapi baik. Anggara ini tetangga di gang sebelah sama seperti ray dia anaknya baik, sopan, walaupun jail sikit sih. Mereka hanya beda 1 tahun dari aku.
Tiba2 danu membuka percakapan
“ray kalian udah pernah coli belum?”
Kami bertiga tertegun aneh
“apaan tuh?” jawab gue
“gini bang namanya coli” jelas denu sambil membuka celananya
Tiba2 seerrrrr gue merinding ketakutan teringat kejadian yang gue alami setahun yang lalu.
“nih. Gini bang” diurutnya kontolnya naik turun
Kami bertiga hanya bisa keheranan
“lu ngapain den!” teriak ray
“tapi lu mau tau coli itu apa!” kata denu
Kami bertiga pun hanya dia saja melihat denu mengurut kontolnya naik turun. Gue merasa takut ketika melihat denu mngurutkan kontolnya, yang lama kelamaan membesar! (percaya gak percaya kontol denu ini besar banget untuk anak seumuran dia! Gue sampai teringat kontol bule yang ditunjukin bang edy dari ponselnya. Gue nulis ini jujur tanpa rekayasa! Kontol denu besarrr banget! Padahal waktu itu belum disunat!!!)
Lama kelamaan setalah sekitar 3 menit dia menggelinjang, ada cairan bening lengket dan ditariknya keatas, cairan itu mengikuti jari denu ketika dipermainkan.
“enak lo rasanya” ucap denu sambil memainkan cairan itu
“itu apa den?” Tanya anggara dan ray penasaran
“ini namanya mani!!” jelas denu
“mani?? Apa itu? Tanya ray
“ya ini!” jawab denu jelas
(sebenarnya yg dikeluarin denu itu bukan mani tapi precum, karna diseumuran dia mani (sperma)nya belum terproduksi. Ya gue bisa jelasi ini kan karna gue udah tau sekarang hehe)
Setelah itu kami kembali kerumah masing2.
***************************************************************
Malam itu gue masih saja membayangi perbuatan denu tadi di ayunan belakang rumah. Gue merasa aneh karena kontol denu begitu besar dibandingkan dengan puny ague dikala itu. Gue pengen sekali mencoba apa yang dilakukkan denu tadi. Tapi gue takut dan gak berani.
***************************************************************
Keesokan pagi gue bangun dan….
“apa ini???” tanyaku dalam hati
basah dan lengket
gue Cuma inget semalem gue mimpi kontol gue dikocokin sama denu seperti yang dilakukannya kmaren!
Kemudian tiba2
“kreeekkkk” pintu terbuka
“udah bangun bang?” suaranya seperti seseornag yang sudah lama pergi dari rumah ini.
“mamaaaa???” tanyaku kaget
Mama duduk si samping aku
“kamu knapa kok kaget gitu”
“gapapa ma” gue sambil menutupi bekas ngompol gue
“yaudah mandi sana gih” perintah mama
“hmmm i… i… ia maaa” jawabku ragu
Tiba2
“kamu ngompol bang??” Tanya mama kaget
“ia ma hehe”
“iss jorok udah gede ini” ucap mama tersenyum
Dan gue langsung bergegas ke kamar mandi..
Setelah selesai mandi mama menghampiri gue
“Nak.. “
“ya ma?” jawab gue
“kamu udah besar sekarang.”
“ialah ma, ntar lagi udah smp! Jawab gue aneh
“kamu tadi itu bukan ngompol” jelas mama
“jadi??” jawabku penasaran
“gini,, kamu mimpi apa semalem??” Tanya mama
Tiba2 tubuh gue gemetar bingung mau jawab apa
“gada ma” jawab gue bohong
“yakin???” rayu mama sambil senyum dan nyium pipi gue
“ia ma” jawab gue malu
“kamu ini mimpi basah sayang…” jelas mama
“ha??? Mimpi apa tuh ma?
“mimpi itu semua orang biasanya anak laki2 pada umumnya mengalami mimpi seperti itu nak” jelas mama
“hayoo mimpi sama siapa??” Tanya mama penasaran
“apaan sih ma” jawab gue makin malu
“pasti sama cewek cantik kan??” Tanya mama genit
“udah deh ma.. apaan sih” jawabku
“hehe yaudah sebentar mama mau keluar dulu”
Begitu mama keluar gue langsung bergegas mengganti baju gue
“nih kamu baca ini” mama membawa sebuah buku
“apa ni ma?” tanyaku
“nanti kamu baca yang ini, habis itu lakuin sesuai petunjuk ya..” mamapun menjelaskan panjang lebar
Setelah mama menjelaskan dengan pajang lebar gue mula melakukan apa yang diperintah mama. Ya! Gue mandi wajib!!
***************************************************************
Malam ini gue gelisah bukan karena bsok siang gue harus ke yogya untuk liburan. Tapi karena gue inget kata2 mama yang menjelaskan “gue mimpi sama siapa? Cewek cantik pastikan??” gak tau kenapa pertanyaan mama itu begitu aneh buat gue. “cewek cantik??” cewek cantik apaan! Orang gue mimpinya sama denu kok! Jawab gue dalam hati kesal! Dan anehnya karena mimpi itu gue jadi aneh kalau jumpa denu, gue jadi benci sama dia!!!!
***************************************************************
Siang itu pun tiba.. kami sekeluarga sudah siap2 menuju bandar udara internasional Polonia medan (saat ini bandara sudah berpindah ke Bandara Internasional Kuala Namu Deli serdang).
“pak nanti begitu sampai dijogja, saya mau singgah ke pekalongan sebentar ya pak. Saya naik bus saja kesana” kata kak rindy memohon
“yaudah kamu saya izinin” jawab papa
“makasih ya pak” ucap kak rindy senang
Teman2 gue dan ray beserta tetangga pun sudah berdatangan kerumah untuk mengucapkan hati2 dijalan dan gak lupa nitip oleh2 hehe.
“jaga rumah yang baik ya ron!” perintah papa ke paklek
“ia bang, hati2 ya” jawabnya khawatir
Kami pun sudah sampai di bandara, penerbangan kami menuju jogja pukul 11.45 karena waktu itu belum ada penerbangan langsung menuju jogja maka pesawat harus transit dulu di Jakarta.
Sepanjang perjalan tadi gue selalu teringat akan pertanyaan ama tentang mimpi bersana cewek. Gue merasa ada yang aneh dalam diri gue!
“ehh tunggu!” teringat gue dalam hati
“putri tadi kenapa gak dateng kerumah ya???”
To be continued
Ka @cute_inuyasha
Ko @Tsunami
Ka @d_cetya
Bang @balaka
@Hiruma
@Rika1006
Mas @4ndh0
@Wita
@Unprince
@kristal_air
Ka @lulu_75
Lucu ya, cwek mah gak ngalamin kyk gitu.. Haha
nyimak aja lg. bingung mau komenin buat yg kisah nyata. hhehe.. lanjut aja lah..huhu
seperti biasa save dulu