BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

Another Face

1111214161736

Comments

  • ___

    Tap!
    Tap!

    Grep!

    " E-eh!!"

    Tiba-tiba saja aku di kagetkan dengan Ricky yang berlari cepat kearah ku lalu menarik ku ikut berlari denganya menghindari gerombolan siswi yang ikut mengejar kami.

    " Kak Ricky!!"

    " Ricky!"

    "LO HARUS TERIMA COKLAT GUE!"

    "KYAAA, KAK RICKY TUNGGU!"

    "RICKY JANGAN LARI."

    Aku memandang ngeri gerombolan siswi-siswi yang terlihat murka dan siap kami kapan saja.

    Sempat ku lihat ekspresi kaget sekaligus heran dari Dave dan Kak Dimas melihat kejadian langka bin aneh di hadapan mereka.

    " Rick! Ke--? "

    " Udah! jangan nanya dulu. Lari aja secepet yang lo bisa! "

    Kami berlari di koridor sekolah, yang tentu saja membuat semua orang yang ada di koridor meminyingkir, apa lagi melihat gerombolan siswi-siswi yang tengah murka bak gerombolan gajah yang siap menginjak siapa saja yang menghalangi mereka.

    " KAK RICKY TUNGGU! "

    " KYAAA! RICKY! "

    " RICKY! TUNGGU !! KAU TELAH MENCURI HATI KU, DAN KAU LARI BEGITU SAJA DENGAN LAKI-LAKI, LAGI! TEGANNYA DIRIMU! "

    Oke, teriakan terakhir itu sungguh absurt!

    " HEY! KALIAN JANGAN LARI DI KORIDOR! MAU MATI KALIAN SEMUA, HAH!? "

    Ku dengar juga teriakan Pak Agus yang mengejar di belakang siswi-siswi.

    Aku yakin sekarang wajahku sudah pucat.

    " RICK!! " teriak ku jengah.

    Ricky mempercepat larinya. Berbelok ke arah kiri, lalu masuk ke dalam ruangan yang tertulis 'WC Pria' di depan pintunya.

    Ricky mendorongku kesalah satu bilik lalu menguncinya dari dalam.

    " Haah, haahh.."

    " Hah.. Hah.. "

    Nafas kami bersahutan tak teratur.

    Tap!
    Tap!
    Tap!

    " Kemana Mereka!? "

    " Sial!! "

    "Ah, mungkin mereka masuk WC!"

    Ku kira mereka tak akan berani masuk WC Pria tapi..

    BRAKK!

    ' Mereka semua memang gila!!' rutukku dalam hati.

    " RICKY KELUAR LO! "

    Brak!

    Mereka membuka satu persatu bilik kamar mandi ini.

    " Ayo dong Kak udahan main petak umpetnya! "

    Brak!

    Brak!

    " Sial! " ku dengar Ricky mengumpat pelan lalu meraptkan tubuhku lebih rapat dengannya.

    " Nah~ berarti disini.
    Kakak mau keluar sendiri atau kami paksa keluar?! "

    ' Serius! Mereka memang gila!'

    " kami hitung sampai Tiga."

    " Satu.."

    " Dua.."

    Aku menahan nafas.

    "..Ti--"

    BRAK!!

    " KELUAR KALIAN SEMUA DARI SINI!! SISWI MACAM APA KALIAN, HAH !? BAPAK PASTIKAN KALIAN AKAN BAPAK BERI HUKUMAN SANGAT BERAT KALAU KALIAN TIDAK KELUAR SEKARANG, CEPAT KELUAR!! "

    Tap!
    Tap!
    Tap!
    Tap!

    " Ma-maaf pak!"

    " Jangan hukum saya pak, saya cuma ikut-ikutan."

    " Aku belum jadi pacar kak Ricky pak, jangan bunuh aku. "

    " DIAM KALIAN SEMUA!! IKUT BAPAK SEKARANG!! "

    Blam!!

    Dan hening..

    "Haaah~"

    Aku menghela nafas lega, saat mendengar pintu kamar mandi di tutup. Dan tak ada lagi suara-suara mengerikan yang terdengar diluar sana.

    Ricky membuka pintu bilik lalu mengeluarkan kepalanya memastikan keadaan.

    Ricky menghela nafas lega saat dia lihat keadaan sudah aman kembali.

    Ricky keluar dari bilik yang langsung ku ikuti.

    " Haah~ Gila, yang tadi itu berasa kaya di film-film horror gue." kataku sambil menyimpan tas dan kotak coklat -norak- yang terlihat agak lecek di sisi washtapel.

    Ricky berdiri di depan cermin memperhatikan penampilannya yang sungguh terlihat sangat kacau.

    Rambut acak-acakan, seragam kusut di mana-mana, kancing pakaian yang terlepas dari lubangnya, dasi yang sudah tak tentu bentuknya.
    Ricky seolah baru saja terkena angin tornado.-walau yang tadi itu lebih mengerikan dari angin tornado-

    Berantakan!

    Penampilanku tak jauh beda dengannya yah meski aku tak separah dia, setidaknya kancing dan dasiku seragamku masih terpasang sempurna.

    Ku dekati Ricky yang terlihat masih kewalahan.

    Lalu entah apa yang ku pikirkan saat itu.
    Aku mendekat padanya, berdiri diantara tubuh Ricky dan washtapel.
    Lalu mengancingkan lagi seragam Ricky dan Merapihkan seragamnya yang kusut sebisaku.

    " kenapa tadi lo narik gue lari sama lo?. " pertanyaan itu tiba-tiba saja meluncur dari bibirku.

    " Sorry. Gue refleks narik lo tadi. " jawabnya enteng.

    Aku mengernyitkan dahiku sebal.

    Ricky diam saja saat aku merapihkan pakaiannya.
    Aku menarik dasi Ricky mendekat dan itu membuatnya menundukan tubuhnya mendekat padaku.

    Aku membulatkan mataku kaget.
    Ricky menyandarkan tangannya di washtapel di belakangku mencegah kami bertubrukan.
    Aku merutuki hal bodoh yang tadi ku lakukan, hingga jarak kami sedekat ini.

    Hening..
    Aku dan Ricky tak bersuara ataupun mencoba memperbaiki posisi kami.
    Aku tenggelam oleh mata indah Ricky yang menatapku lembut.
    Dadaku berdesir aneh saat jarak kami sedekat ini.

    Ku eratkan peganganku di dasi yang ia gunakan saat jarak kami semakin menipis.

    Refleks ku pejamkan mataku.

    Sesaat kemudian kurasakan benda lunak dan lembut, mengecup lembut sudut bibirku, hanya kecupan pelan, dan di sudut bibirku.

    Ku buka mataku saat Ricky menjauhkan wajahnya dariku.

    Kami saling bertatapan kembali.

    Ricky tersenyum saat melihatku kebingungan menatapnya.
    Dia menyentuh bibirku pelan, lalu mendekatkan wajahnya lagi ke telingaku.

    "Aku gak akan nyentuh bibir ini.." ia mengusap bibirku.
    "..Sebelum kamu jadi miliku."


    -TBC-
  • Yang terakhir itu. (./////.) anjir. Gombaaaal xD
  • Awwww dikecup dikit... Jadian! Jadian! Jadian! Kyaa>\\<

    Ihh si Ara kenapa tuh? Nyebelin!

    Dave sama Dimas aja, biar Ergha meradang~ wkwkw... Ahhh tapi apa deh, pilihan hati gak bisa diatur orang lain huffft

    Lanjut^^)/
  • dapet kok feelnya. semuanya pas pis pus.
    masih penasaran yg ngasih coklat itu ke rio siapa.
    ara mungkin bgtu karena orang yg dia suka direbut rio (dave) tp ah sudahlah.
    udah dave sama dimas aja biar ergha panas. hahaha
  • Kata siapa romance nya gagal,adegan di depan washtafel tadi keren tau,,,ROMANTIS
  • @Unprince ahehehe, si Ricky emang gitu.. :p

    @Tsu_no_YanYan nah, betul banget itu 'pilihan hati tak bisa di atur orang lain' setuju banget sama kakak. :D

    @balaka aku kira romancenya gagal.. Haah~ untung deh pas.pis.pus. :D
    nanti juga ke tauan kok kak siapa yang ngasih coklat.. :) Dave sama dimas aja? Hmmm~

    @cute_inuyasha
    ah, benarkah?
    Untung deh.. :) #lega
  • oke ditunggu.
    iya dave sama dimas aja. kasian davenya klo gitu terus. lagian ergha juga gak suka kan? cuma memperalat dave doang
  • @balaka hmmm.. Liat nanti aja deh kak, Dave bakalan sama Ergha atau Dimas.. Hehehe ;)
  • okaay. ditunggu
  • Dikit banget ciumannya..
  • @balaka Siap! :D
    @4ndh0 sengaja.. Ehehe :p
  • Jadiaaaaan aja?


    Entar ada POV dari Dave gak?penasaran ttg hubungan dia ama Ergha? :-/
  • apa Ara menyukai seseorang sehingga bersikap seperti itu ... ternyata Ricky suka Rio ... Dave sama ka Dimas aja ...
Sign In or Register to comment.