It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
@Cyclone hihihi XD
@Ndraa uhuk! Ahai hahaha... sip deh
@Different
cepet y lanjutanya..
hehehew
@Tsunami @ryanadsyah @lulu_75 @3ll0 @arifinselalusial @d_cetya @4ndh0 @Adamx @kaka_el @Tsu_no_YanYan @dafaZartin @Cyclone @Rika1006 @Adi_Suseno10 @boygiga @JengDianFebrian @cute_inuyasha @Ndraa
Sudah seminggu berlalu sejak pembagian rapor semester dilakukan. Rapor kali ini sangat memuaskan menurutku, dengan peringkat satu di tangan, yang otomatis meluluskanku untuk melanjutkan ke kelas berikutnya.
Dalam liburan kali ini aku merencanakan untuk pergi ke Jogjakarta mengunjungi nenek dan kakek disana. Sudah sekitar 6 tahun aku tidak mengunjugi mereka. Bagaimana ya kabar mereka disana? Yang kudengar sudah banyak perubahan, pastinya. Sungguh aku ingin sekali bertemu dengan mereka.
Sekitar H-3 sebelum keberangkatanku, aku mendapatkan chat dari William.
"Ven.." ketiknya membuka pembicaraan.
"Hoi?"
"Besok ada acara ga?"
"Ga ada Wil kayaknya. Kenapa?"
"Gw mau ke komplek lu nih"
"Hah, mau ngapain?"
"Mau keliling-keliling nikmatin udara sejuk"
"Oh.... terus?"
"Ah lu ma ga peka" balasnya. Ku bayangkan dirinya saat ini sedang mengetik dengan mulut yang manyun-manyun seperti kebiasaannya itu. Hahaha.... pasti lucu.
"Hahaha... becanda kok. Jadi mau di temenin nih?"
"Ya ialah. Gw butuh guide, ntar kalo nyasar kek anak ilang gimana?"
"Jah gampang lah kalo ilang nanti gw bikin pengumuman 'Di cari anak monyet imut yang hilang dari saudara kembarnya di komplek perumahan ABC' Hahaha...."
"Asemmm......!! Hahaha...."
"Yauda besok jam berapa?" tanyaku.
"Kek biasa aja, sore jam 4 di tempat you know lah..."
"Oke deh"
"Sekalian gw punya misi penting" tambahnya. Misi penting?
"Misi penting apaan?" tanyaku penasaran.
"Ada deh.... Pokoknya ini misi penting banget"
"Misi penting yang harus lu selesaiin di komplek gw gitu?"
"Yup..." balasnya.
"Apaan sih? Kepo ni gw"
"Ih kepo ya... Liat aja besok" ketiknya mengakhiri pembicaraan kami.
Misi rahasia apaan sih yang dia rencanaiin? Berkali-kali aku menanyainya lagi tetap saja ia menolak untuk memberi tahuku. Yasudah lah penasaran deh sampe besok.
****
Keesokan harinya sesuai dengan janji kemarin, William datang ke taman kenangan. Sebenarnya taman ini tidak punya nama, tapi aku menyebutnya demikian. Kenapa? Kalian akan tahu nanti hahaha...
Pukul empat kurang aku sudah sampai di taman. Sekali-kali aku yang harus menunggunya, jangan dia terus dong... nanti disangka jam karet lagi gara-gara telat mulu ( udah kebiasaan )
Sekitar pukul 4 lewat 5 menit, William sampai dan berjalan menghampiriku. Hari ini ia mengenakan baju biru muda dengan celana selutut berwarna coklat tua dan sepatu putih yang semuanya terlihat sangat pas. Penampilannya yang santai sangat nikmat untuk dipandang.
"Hai..." sapanya sesaat kemudian setelah ia duduk di hadapanku.
"Hai" jawabku seadanya.
"Tumben nih udah sampe duluan? Biasa juga kayak tuan putri, musti ditungguin" ucapnya dengan senyum jail.
"Yoi dong... Sekali-kali gitu gw yang nunggu hahaha"
"Bagus-bagus" ucapnya sambil mengangguk.
"Jadi.... lu kesini mau ngapain?" tanyaku membuka percakapan.
"Pengen refreshing aja, ngerasaiin hawa sejuk sama suasana teduh disini" jawabnya tersenyum. Aduh... senyumnya aja udah menyejukan hatiku.
"Udah? Itu misi pentingnya?" tanyaku.
"Iya..."
Mendengar jawabannya itu membuatku menggelengkan kepala sendiri. Percuma semalaman kemarin aku menebak-nebak apa gerangan 'misi'nya itu, kalau ternyata... hanya ini? Ughhhh!!
"Jiah gw pikir ada yang lebih menarik" ucapku kecewa.
"Emang lu pikir gw mau ngapain?" tanyanya penasaran.
"Ya gw kira lu mau kek nyari apa gitu, ato ngelakuin apa, pokoknya sesuatu yang penting" jawabku.
"Hahahaha..." tawanya tiba-tiba. Lah kok dia malah ketawa toh?
"Kenapa lu ketawa? Kerasukan penunggu disini?" tanyaku dengan muka keheranan.
"Hahahahaha!!" tawanya semakin menjadi. Oke. What is funny? I dont know. Lebih baik ku diamkan saja dulu.
"Ha..ha...." tawanya mereda. Ni anak kerasukan apa gimana sih? Tiba-tiba ketawa, kan serem juga.
"Udah ketawanya?" tanyaku.
"Lu tuh lucu banget deh Steffy"
"Hah? Kenapa gw?"
"Lu sadar ga sih daritadi pas protes muka lu di tekuk terus?" tanyanya. Serius? Aku tak sadar telah melakukan hal itu. "Keknya lu ngarep banget gitu gw ngelakuin sesuatu dan pas gak kesampean lu malah kesel sendiri" tambahnya.
Nyessss.... mukaku terasa panas. Aduh bego! Bener juga sih apa yang dia bilang, kok jadi aku yang kesel ya.
"Nah! Sekarang muka lu merah. Hahahaha...." tawanya. Ahhhh!! Baru juga berenti ketawa udah lanjut lagi. Huhuhu...
"Udah ah! Tawa mulu" ucapku malu.
"Yauda deh biar ga cembetut, gw kasih tau 'misi rahasia'nya" ucapnya dengan alis naik turun.
"Lah? Katanya...."
"Gw bohong tadi hahaha..." tawanya lagi. Asem! Kena jebakan dia lagi. Ni anak bener-bener rese hampir se'Billy sekarang. Dan kok bisa-bisanya si aku kena bully sama dia yang notabene adik kelas? Hiks hiks...
"Gw tinggal juga nih lama-lama" ucapku sok ngambek.
"Eh jangan ngambek dong Steffy. Sini sini, mau di kasih tau ga?" rayunya sambil memanggilku dengan tangannya. Penasaran juga sih sama misi rahasia seorang William a.k.a Willy. Akhirnya kuputuskan untuk mendekatinya dan mencari tahu.
Begitu sampai di sampingnya, dapat kucium aroma wangi dari tubuhnya. Entah mengapa tubuhnya selalu saja wangi, dan wanginya sangat khas. Hmm mungkin seperti wangi bayi, and i like it. Ku lihat William segera mengambil hp, dan membuka aplikasi kamera yang otomatis memunculkan wajah kami berdua di sana. Loh, loh, loh, kok...?
"Ini nih misi rahasianya. Siap ya, satu.... dua.... ti...."
Cekrik!
****
"Mas saya pesen roti srikandi sama tornado ya" ucapku.
"Saya pesen roti gatot kaca sama choco mania" ucap Willy.
"Baik mas. Minumnya?" tanya sang pelayan.
"Es teh manis jumbo. Lu apa Wil?"
"Gw wo ai ni aja"
"Mohon ditunggu ya" ucap sang pelayan setelah mencatat pesanan kami.
Kalian mungkin bingung kok nama makanannya ga wajar semua ya? Hahaha... kalau begitu, kalian tidak sendiri.
Saat ini aku dan William sedang menikmati dinner (mungkin) di sebuah tempat makan yang cukup nyaman menurutku. Tempatnya memang di buat untuk bersantai seperti kafe dan makanan yang ditawarkan pun cukup banyak dan unik, seperti yang baru saja kami pesan. Oh ia ngomong-ngomong waktu William bilang 'wo ai ni' yang berarti 'I love u', itu bukan untukku loh ya. Itu nama salah satu minuman di kafe ini, aslinya sih semacam soda gembira (fanta yang dicampurkan susu kental manis).
Kuperhatikan sekelilingku, tidak seperti biasanya di malam minggu seperti ini kafe tidak terlalu ramai, masih banyak meja dan tempat duduk yang kosong. Di depanku, William sedang melihat hp'nya dan mengetikkan sesuatu sambil tersenyum. Huuh... kenapa aku jadi cemburu ya? Gak... ini ga boleh... masih temen aja udah posesif. Tenang... relax... huft... bret... ups.
"Kenapa si Wil senyum-senyum gitu?"tanyaku.
"Hmmm?"gumamnya masih tersenyum tanpa ada niatan untuk melihatku. Hish..
"Kacang mahal!!" ucapku sedikit kencang.
"Kenapa Ven?" tanyanya.
"Gak. Ga jadi" balasku singkat. Saat ini perasaan cemburu sedang menyelimutiku.
"Sorry deh. Lu marah ya?" tanyanya memelas.
"Ngak kok Wil. Santai aja" jawabku seadanya. Malas ngomong sama dia rasanya.
"Coba buka WA deh" suruhnya.
"Emang ada apa?"
"Buka aja coba"
Segera ku buka aplikasi WA dan melihat ada apa. Hmm... keknya ga ada yang beda deh. Eh! Tunggu tunggu.... Mataku terbelalak tak percaya pada apa yang baru saja kulihat.
"Lu masang PP (profile picture) pake foto selfie kita tadi?!" ucapku shok.
"Iya hahaha..." angguknya disusul dengan tawa. "Dari tadi gw senyum-senyum ngeliat foto selfie kita, jadi ga fokus sama omongan lu. Sorry ya" ucapnya dengan tatapan memohon. Aduh 'puppy eye'nya keluar. Ga tahan! (lambaikan tangan ke kamera)
Sekarang aku jadi merasa bersalah padanya. Kemarahanku tadi sungguh tidak beralasan. Ya namanya juga cemburu, hehehe... Kini, malahan tak henti-hentinya senyuman selalu terhias di bibirku.
"Yeee... sekarang sendirinya yang senyum-senyum" godanya.
"Hehehe... gpp dong, kan senyumin foto sendiri juga wek!"
"Loh yang di sebelahnya ga di senyumin juga?" ucapnya manyun.
"Idih buat apa? Males" aduh munafik banget aku hahaha....
"Oke lah fine" ucapnya sok ngambek.
"Yaaa jangan ngambek dong adek" ucapku sambil mengacak rambutnya. "Becanda kok, pastilah sebelahnya juga disenyumin"
"Padahal kalo ngak juga gpp sih, wek!" balasnya. Sial. "Tapi lebih bagus kalo disenyumin pastinya" lanjutnya dengan seutas senyuman yang indah.
"Permisi mas, ini pesanannya" ucap seorang pelayan yang baru kusadari sedang berdiri di sebelah kami. Sesaat kemudian, ia pun telah meletakkan semua pesanan kami di meja. "Ada lagi yang bisa saya bantu?"
"Ngak mas, makasih" ucap Willy. Namun begitu ia hendak berpaling untuk pergi...
"Mas, tunggu!" ucapku.
"Ya?" jawabnya sambil berbalik kembali.
"Bisa tolong foto kami berdua?" tanyaku sambil menyerahkan hpku padanya.
"Uhuk!" kulihat William yang sedang minum tiba-tiba saja tersedak. Mungkin dia kaget? Hahaha...
"Oh.. boleh, boleh" ucap sang pelayan menerima permintaanku. Segera saja aku berpindah tempat duduk di samping William dan bersiap.
"Pembalasan ya ni ceritanya?" tanyanya.
"Karma does exist, you know?" balasku.
"Asem!" ucapnya kalah, hahaha....
"Siap ya" ucap sang pelayan. "Satu... dua... ti..."
Kurapatkan tubuhku padanya dan begitupun dirinya. Muka kami sangat dekat, hingga bisa kurasakan pipinya menyentuh pipiku serta aroma tubuhnya yang seperti bayi dapat tercium di hidungku dan....
Cekrik!
Sebuah kenangan kembali tersimpan di dalam hidupku. Kenangan yang memperlihatkan dua anak remaja, yang tengah tersenyum bahagia, dikala mereka bersama.
@Ndraa boleh tuh di coba ajuin, siapa tau ada nanti
@Tsu_no_YanYan wah ada pendukungnya "oink" nih ya