BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

TEBING TERJAL

1383941434487

Comments

  • ah Rusli dan Jasri semoga saja ... nenek sudah tau rupanya tentang papa Ridwan ...
  • akhir nya putus jg...
    lanjut terus bro @turney
  • jajok wk cliak si wiji tu bg..
  • syukur keluarga ridwan dh pd th, putus dg ridwan apakah wiji menuntut balass
    mmm..perlu diwaspadai nie..mat tahun br rusli..tetap semangatt
  • Jadi pengen tau pov nya Wiji
  • sama2 om abaaang. gw suka perjalanan rusli jadinya baca terus daah.

    masih gak nyangka sama ulzam. motifnya apaan coba?
    ketemu sama jasri juga ternyata. yeeeay. ayo cpt ungkapkan perasaanmu jas.
    putus tuh sama wiji? brarti nenek dan uwo udah tau dong papa ridwan gimana?


  • Jelang subuh kami masuki halaman kosku di daerah Pauh itu. Pak Hamid sengaja nyetir santai tidak ngebut untuk mempaskan waktu sampai di Kota Padang. Biasanya kalau berangkat pagi dari muaro Tembesi sampai di Padang larut malam begitu. Takut mengganggu ibu kos dan penghuni kos yang lain jadi kami berstrategi seperti ini.

    Terdengar azan Allahuakbar secara serentak di kota Padang

    Nenek muaro Tembesi tercengang hahaha aku juga dulu pas pertama sampai di Padang juga takjub, rameeeeee sekali suara azan kalah kota Jambi, jangankan muaro Tembesi yang lebih kecil, hheheh

    "Yo azan seramee ini nek, asik untuk beribadah di kota Padang ini" komentarku

    Ada bang Oyong membukakan pintu sambil ngucek mata untuk berwuduk sholat shobuh

    "Assalaamualaikum" kata dua orang nenekku

    "waalaikumsalam, silahkan masuk" kata bang Oyong

    "hahah masih ngantuk ? asik nian tahun barunyo bang. Sepi kosan bang !" sapaku

    "Iyo Rusli, masih mencar-mencar merayokan tahun baru" jawab bang Oyong

    Pak Hamid dan pak etek merebahkan diri sofa ruang tamu, sedangkan dua nenekku bergolek di atas kasurku yang selalu rapi dan bersih

    "Bersih kamar kau Rus dan luas !" puji nenek muaro Tembesi

    "Aku tuh yang memastikan kamar ini untuk Rusli" kata nenek kota Jambi

    "Hahah... aku kasihkan oleh-oleh untuk ibu kos dulu yo nek, silahkan berwudhuk nek" ajakku

    Aku melangkah menuju dapur dan buka pintu belakang ke arah kediaman ibu kos. Di depannya aku disambut oleh ibu kos itu

    "Oh lah datang ! kiro ibu, tangah malam sampainyo" kata beliau

    "Sangajo bu biar nenek santai, ini oleh-oleh dari Jambi bu" kataku

    "Iyo mokasih banyak Rusli, habis sholat subuh ntar Ibu ke kamarmu" kata ibu itu lagi

    Nah giliran aku yang sholat Subuh sekarang. Suami etek dan Pak Hamid sedang sholat jamaah di ruang tamu. Aku beresegera ambil wudhuk dan sholat di kamar.
    Saat mengucap salam dan mencium tangan kedua nenekku aku dapati mereka sedang menyusun barang ke dalam lemariku, hahahha tanpa kusadar, nenek membawakan begitu banyak baju baru dan celana katun khusus yang dijait oleh penjahit keluarga nenek kota Jambi ini. Aku hanya senyum-senyum sebagai pelampias nenek yang kecewa melihat aku tidak membawa apapun dari dalam lemari di kamar rumah nenek kota Jambi.

    Kemudian pintu di ketuk

    Ngiuukkk

    "Ohoho ini nenek Rusli ? masih cantik-cantik dan langsing-langsing" kata ibu kos tahu diri dengan penampilan hahahahah

    "Oh mokasih ! ini Ibu kos Rusli yo ? mokasih yo bu telah memperhatikan Rusli, di Jambi Rusli hidup mewah, maaf kalau Rusli agak rewel disini" kata nenek muaro Tembesi

    "E...... indak doh ! Rusli yang paling tahu diri disini, paling rajin, paling pintar. Rusli bagus agamanyo, indak suko bapacaran. Ambo baruntuang dapek anak kos saroman Rusli" kata ibu kos itu dengan pujian membuatku berlinang air mata hahahahahah (translate : eeee tidak ah ! Rusli yang paling tahu diri, plaing rajin, paling pintar. Bagus agamanya ga suka pacaran. Aku beruntung dapat anak kos seperti Rusli)

    Nenek kota Jambi emang terkenal anggun, tidak sembarangan, hahahahah mana mau nenek ngomong dengan sembarang orang.

    "sukurlah kalau Rusli dak merepotkan" kata nenek muaro Tembesi lagi

    "Oh ini yang nenek kota Jambi nyo ? cantik bana !!!" puji ibu kos

    "Mokasih, ibu jugo cantik" balas nenek Jambi ala kadarnya hihihi

    "Ayo kesini........... ini oleh-oleh khas Jambi doldol duren ! musim rambutan biasonyo duren jarang ! makonyo dibuat dodol" kata suami etek

    mendengar itu bang Oyong dan kawannya keluar, hahahah asik aku mainin bang Oyong ah

    "Haaa ambo mintak ciek !" sorakku, bang Oyong termenung dengar bahasa Padangku hahah

    "ang ko, yang benar agiah den ciek yo" kata bang Oyong (Translate = kasih ku satu ya)

    "ambo tuh halus malah ! ibu kurang suka dengar yang aden aden gitu, kasaaarrr" sergah ibu kos

    "Tapi iko Padang bu, harus aden !!!! keren, ambo tu kosa kata orang dusun" balas bang Oyong hihihi seru nih sambil makan lempok = dodol duren

    Aku keluarkan satu termos air panas dan 7 gelas serta satu bungkus teh sari wangi dan gula pasir, pas sekali untuk santapan pagi.

    Habis juga lempok itu dengan minuman penghangat perut. Mesjid masih saja berseru banyak suara anak-anak mengaji dan ketawa-ketiwi

    "Acara apo tuh bu dimesjid ramee nian, hampir semua mesjid" ingin tahu pak Hamid

    "Itu acara didikan subuh Pak, emang di Jambi tidak ada?" tanya Ibu kos

    "Di Padang ini ketat pak, jangan main-amain dengan agama" sergah teman bang Oyong

    "Heemm anak kecik pergi subuh di kota Jambi, melayang nyawo" jawan nenek kota Jambi

    "hahah iyo, anak kecil di Jambi subuh tuh tidur" komenku

    "heehehehehhh tapi kau kok pintar bana ngaji ? kalah anak Padang" kata bang Oyong

    "Aku dak pergi, tapi akukan diajar nenek tiap hari !" kataku

    "Hahahha nenek Rusli ini keturunan Padang Panjang, sudah lamaaaa sekali di kota Jambi" kata nenek muaro Tembesi

    "ooo... Pantesan" kata ibu kos

    Pak Hamid dan suami etek manggut-manggut

    Tiba-tiba teman bang Oyong berkata,

    "Om ke kamar teman saja om istirahat, dia lagi tidak disini" tawaran ramah-tamah

    "aduh mokasih, sebentar lagi om mau ke hotel daerah muara" kata suami etek

    "oooo Bapak ini yang pernah sama istri dulu menjenguk Rusli ?" tanya ibu kos yang serta merta ingat

    "Iyo ibu" jawab suami etek

    Kemudian dua nenekku masuk kamar untuk meluruskan punggung dan sedikit istirahat

    "iyo om, ntar siang nenek sampai di hotel aku yang antar ! Om jalan-jalanlah keliling Padang" kataku

    Aku masuk kamar dan melihat dua nenekku sudaj kecapekan namun bahagia bisa melihat keseharianku. Dan aku harus melakukan hal yang utama meletakkan HP di laci meja, seolah-oleh HP ini tinggal di kosan seperti alasanku hahaah
    Kemudian aku segera melanjutkan memperdalam ilmu aqidahku yang akan diuji di perguruan Padang Panjang.
    Tidak sadar aku, demikian ingin tahunya, entah beberapa puluh menit waktu berlalu, dan ....

    "Rus, jangan paksakan diri nak" suara nenek muaro Tembesi serak tapi mata beliau masih tertutup kecapekan

    Aku diam, bukan dipaksakan sih dari pada teringat yang tidak-tidak, palingan bang Ulzam lagi ngapa-ngapain sama si Juita. Ishhhh terus ngapain dia baca Boyzstories ? apa itu hanya untuk memperalatku agar aku yakin dia bisa dicintai ? grrrrrrrrr
    Jika iya demikian, atas nama Jiwa Jala dia akan dapat karmanya memainkan hati orang.
    Tapi kok kesan nya tidak ya ? Dia dan mas Wiji menghabiskan banyak waktu untuk menamatkan cerita itu, kalau tidak gay ya ga mungkin kan ?
    Eh tapi ada juga kok yang tidak gay tersentuh membaca Boyzstories ! kok bisa ? hanya rasa ingin tahu dan mempermainkan teman-temanku ! Ada kalanya kaum straigh nanti juga akan dipermainkan, selamat menikmati.

    Aku tutup fikiranku dan ku tuju kamar mandi untuk kesegaran,
    ganti baju !
    pakai baju baru dari nenek
    dan siap-siap untuk menyetir si Hitam kesayanganku yang sudah kutinggal tiga hari heheh

    Dah cakep.....

    Aku bangunkan nenek, siap-siap ke acara selanjutnya

    Aku keluar ke halaman mau memanaskan mesin mobil tatkala berpapasan dengan bang Oyong. Dia berkata seperti ini

    "Teman uda Gani marah, pesta musik teknik tidak ada Rusli" kata dia

    "teman uda Gani atau teman uda Oyong ?" jawabku

    "Hahah ya teman dua-duanya lah" kata dia

    "Terus abang bilang aku ke Jambi kan ?" kataku

    "Iya, ini yang berat kalau gitu mana oleh-olehnya!" kata dia lagi

    "hahahah... segitunya ? ya dah masih banyak tuh dalam kamar, sebelum habis oleh anak Akuntansi, abang ambil sekarang yo

    Dia menghampiri nenek muaro Tembesi dan berbinvang lama juga, aku lebih asik pada si hitam ini. Bersih-bersih juga, biar tuan nenek ratu ga protes dan bawel

    Tak lama kemudian mereka menujuku diikuti oleh bang Oyong dan temannya. Pintu mobil dibuka nenek Jambi dan beliau terhenti, kening beliau berkerut hahahahah
    Ya biarlah kecil nek namanya juga Brio tapi aku kan sendiri belon ada anak dan pacar, wajar mobil kecil.
    Tapi nenek diam tidak berani berucap segan juga beliau sama nene muaro Tembesi, ini lah lebih dari cukup kasih sayang nenek muaro Tembesi, meski Bapak sudah meninggal, bagian Bapak tetap dipegang dengan baik oleh nenek muaro Tembesi.

    Aku mengantar dua nenek ini diikuti lambaian tangan bang Oyong dan temannya. Datar... dan masih di awang-awang rasanya.
    Berbagai pusat belanja kami kunjungi dan bebagai pusat Resto yang enak kami jajaki, tak membuat hatiku hangat.
    Menyusri jalan kota Padang ini serasa menyusuri kenanganku dengan bang Ulzam, apa lagi masuk malam begini.
    Hatiku dingin !
    Sekarang bang Ulzam sedang berduaan dengan rival terberatku di kelas. Apa yang harus ku katakan esok pada si Juita sok akrab karena telah ku beri hadiah ulang tahun ? semua ini gara-gara bang Ulzam.
    Jika nenek sudah pulang, apa aku akan kuat sendirian di Padang Panjang daerah kekuasaan bang Ulzam ?
    Dingin hati ini ya Allah

    Dingin dingin hariiiiiiiiiiiii
    Makin dingin Uda oyyyyyy hatiiiiiiiii
    Laruik malam hariiiiiiiii
    Indak salaruik Uda oyyyyyy hatiiiii


    Yang sabar ya Rusli. Hari berganti, kamu makin besar, dan makin mengerti sifat manusia. Jangan terlalu terpuruk dan hati-hati untuk kedepannya. Untuk yang merasa ganteng dan merasa punya nyali untuk menundukkan anak yang halus perasaanya, fikir juga kali yeee sendainya itu orang lakuin sama adikmu. Sakit ga ? pasti sakit ! Tapi hidup ini maha adil, lihat saja.

    Berikut, kalau kawanku ga senang sama tokoh arogan ini, diskip saja ya ! ini dia Wiji



    p.o.v dari WIJI

    Apa boleh dikata, semua telah terjadi.
    Dari awal aku sudah katakan pada Rusli, bahwa aku tidak sempurna ! pengen coba ini, coba itu, segala macam. Di mata om Ridwan kutemukan apa yang kucari. Aku tidak mengingkari bahwa Rusli memiliki mata yang lebih teduh. Tapi tidak hanya mata yang kucari, aku kadang juga tertarik dengan yang bertubuh gempal seperti kebanyakan teman di kampus Semarang atas ini.

    Dari awalnya, niatku sudah salah. Aku perkirakan dekat dengan om Ridwan akan mudah untukku menggapai Rusli. Ternyata Rusli tidak selemah yang aku kira. Mungkin di Padang Rusli sudah bertemu orang lain yang lebih ganteng dari diriku.
    Lihat sekarang tindakannya, Keras !
    Terlihat dia memang tidak ada hati lagi untukku.
    Semua sudah ditutup-nya.
    Kemaren siang, aku perkirakan Rusli tidak akan berani berbuat itu, karena dia masih ada perasaan untukku.
    Dia berani membongkar tingkah-laku ku di depan papanya !
    Masa lalu yang sekedar iseng, bersama motor klub dengan cukong karet dan kelapa sawit ! membuat om Ridwan tidak terima.
    Mengapa ?
    Padahal tidak hanya aku, banyak juga anak-nak dari orang kaya di Jambi mencoba menggenjot om-om cukong kaya raya dari Jakarta. Apa dia bukan cukong ?
    Apa hanya takut ketahuan perbuatannya yang lebih bejat ? kok aku yang sisalahkan ?
    Seperti kataku, cukong itu salah satunya papa Rusli ! tapi benaran tidak sekedar menggenjot,
    Aku berlindung dengan keteduhan mata om Ridwan. Terus terang bahwa om Ridwan tidak Hyper dibandingin om-om lain.
    Om Ridwan main pedang-pedangan saja sudah puas, begitu kira-kira istilahnya.

    Maaf ya kawan, aku tidak menutupi apapun. Ini lah diriku.
    Saatnya aku berbenah. Mengejar ketinggalan dan kembali menjadi anak baik.
    Syukurnya mama dan papaku selalu memberi kepercayaan padaku.
    Saat ini aku tidak berjanji akan berhasil,
    tapi aku coba dulu semampunya........................
    Sekali lagi maaaaaaaf sekali ! tidak ada maksud hati untuk menyakiti Rusli.
    Silahkan dilanjut bang moderator yang jelas Pro Rusli,
    aku mungkin tidak akan pernah muncul lagi di hadapan kalian.



  • Dingin---Dingin Hatiiii :

    bro @balaka , bro @Wita , bro @lulu_75 , bro @Hato , bro @Monster_Swifties , bro @hyujin , bro @dafaZartin , bro @sasadara , bro @centraltio , bro @fallyandra_07 , bro @fian_gundah , bro @haha_hihi12 , bro @Gabriel_Valiant, bro @cute_inuyasha , bro @Urang_Tap1n , bro @yadi212, bro @kim_juliant27 , bro @ken89 , bro @sky_borriello , bro @NanNan , bro @PeterWilll , bro @chioazura , bro @Ndraa , bro @ularuskasurius , Bro @RereLiem28 , Bro @SteveAnggara , Bro @Asu12345
  • Ayo Rusli semangat ya, dan Wiji apa pun itu lu udah jahat sekali. Oohh jadi teman"y Wiji tu semua sama dng klakuannya ama si Wiji. Om Ts semangat ya updatenya :*
  • Haha cukong wkwkw apa cucokk cinnn wkkwkwkw
    Peace
  • Haha cukong wkwkw apa cucokk cinnn wkkwkwkw
    Peace
  • apapun it wiji..km dh menyakiti rusli
    semoga jd lebih baik lg buat semua n' rusli bairkan tuhan yg mengatur semua termasuk asmar..semangat rusli jg ts keep writing y..
  • yampun wiji ternyata gitu ya... rusli yg pasti harus tetep semangat..
  • tunggu sebentar Wiji mengatakan kalo om Ridwan tidak seperti om-om lain, apa Wiji pernah melakukannya ... ? Rusli yang sabar ya ...
  • tunggu sebentar Wiji mengatakan kalo om Ridwan tidak seperti om-om lain, apa Wiji pernah melakukannya ... ? Rusli yang sabar ya ...
Sign In or Register to comment.