BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

CINTA TAPI MALU

245

Comments

  • Lagi Lagi Lagi .... sekejab mata membaca nih story ... :D
  • edited December 2014
    Kenapa jantung aku jadi tidak tenang begini yah, dari tadi terbayang wajah dia, huftttt. Jadi teringat kembali saat pertama kali aku pindah ke rumah ini, sebuah perumahan kecil, hanya ada 9 unit rumah, minimalis, sesuai dengan isi tabunganku waktu itu yang minim abis, untuk membayar uang muka pembelian rumah ini aku dapat subsidi dari orang tuaku.

    Aku tau perumahan ini gara-gara mengantarkan rekan sekantorku yang waktu itu kepingin banget punya rumah sendiri buat keluarga kecilnya, maklum pengantin baru. Dengan sedikit memelas dan mengiba-iba dia memohon padaku untuk mengantarkan nya ke perumahan ini.

    Sampai disini, apa yang terjadi, ternyata oh ternyata dia bertemu dengan mantan istrinya yang kebetulan dulu mereka bertiga satu kampus, juga sudah membeli salah satu unit di perumahan ini dan rekan kerja.... duh drama sekali pikir ku waktu itu, seperti sinetron-sinetron di televisi. Rekanku akhirnya membatalkan niat untuk membeli rumah disini.

    Gantinya, aku yang jatuh cinta pada pandangan pertama saat melihat rumah ini, bentuknya sederhana, tapi entah kenapa aku jadi suka.

    Dan yang luar biasa dari komplek ini... disini ada kamu.

    Sulit rasanya untuk menggambarkan tentang kamu, karena kita belum pernah bicara bahkan semenitpun. Oh Tuhan, mengapa ini semua bisa terjadi. Mengapa aku suka dia, mengapa harus dia.
    Secara fisik aku sudah suka sekali, dia type “gue” banget, Tinggi kita sepertinya hampir sama, dia tidak kurus juga tidak gemuk, tapi pipi nya itu aku suka, terlihat montok hehehe, dan kalau tersenyum bisa bikin aku becek ahahaha... duh kok aku jadi gila sendiri seperti ini.

    Bergegas aku selesaikan kegiatan di kamar mandi, berpakaian. Pakai apa yah?. Duh jadi binggung mau pakai baju apa, soal nya mau ketemu orang yang spesial. Semoga dia benar-benar ada dirumah. Oh Tuhan bantu aku bertemu dia malam ini. Apapun yang aku pakai, semoga dia suka yah, kata ku dalam hati, semoga dia suka aku, semoga dia.. apa sih... huft jadi galau begini, padahal aku selalu bilang ke teman-temanku yang jomblo, “kalau jodoh pasti bertemu”, “kalau jodoh nga kemana”. Argggghhhhh kemakan omongan sendiri deh aku.
  • “Ih Om abis mandi tambah ganteng aja” Meta melihat aku dari atas sampai bawah, aku Cuma tersenyum simpul membayangkan bisa ketemu dengan dia.

    “Cie-cie Meta ada mau nya tuh Om” Danish dan Fitrah kompakan mentertawai saudara nya itu.

    “Ya ampun” kataku sambil menepuk kening “Om lupa sesuatu”

    “Yah jangan bilang Om sudah ada janji sama orang lain”, Danis memasang wajah lesu.

    “Nga-nga, santai aja Om belum ada janji sama siapa-siapa, bentar yah”, aku kembali ke dalam kamar, tak berapa lama kemudian aku keluar dengan membawa berapa barang.

    “Yuk jalan”

    “Om bawa apaan tuh?” tanya Meta penasaran.

    “Oleh-oleh yah Om?” Danish ikutan penasaran

    “Bukan oleh-oleh kok, Cuma iseng-iseng aja beli disana”

    “Apaan sih Om?” tanya mereka bertiga
    “Sudah nanti saja dibuka dirumah kalian”

    “Oke deh, sini kami bawain”

    “Inget jangan diintip dulu yah”, aku kemudian memberikan berapa kantong kepada mereka

    “Siap Bosss” kata Danish sambil memberi hormat.
    “Yuk jalan”

    Setelah mengunci pintu dan pagar, kami berjalan meninggalkan rumah. Tidak sampai sepuluh menit kami berjalan kaki, sudah sampai didepan rumah mereka, rumahnya terlihat lebih kecil, dan agak kusam, cat pagar nya sudah terlihat mengelupas.

    Jantungku tambah berdebar-debar.

    “Ayo masuk Om” Meta menari tanganku masuk kedalam halaman rumahnya.

    “Beginilah Om rumha kami sekarang” Fitrah terlihat murung, tidak seperti Fitra yang aku kenal, yang selalu ceria.

    “Iya, yuk masuk”, selangkah demi selangkah aku memasuki pekarangan rumah mereka, dikiri ada pohon jambu batu yang sedang berbuah, disebelahnya ada pohon mangga sepertinya tak lama lagi akan berbuah.

    Teras rumah cumah diterangi bohlam kuning, samar-samar cahaya nya. Dari kaca terlihat seorang sedang tiduran di sofa sambil menonton televisi.

    “Asalamualaikum” Mereka mengucapkan salam

    “Waalaikum saslam” samar-samar terdengar suara perempuan dari dalam rumah
    “Masuk yuk Om” lagi-lagi Meta menarik tanganku.

    “Kalian lama sekali” Kali ini suara perempuan itu terdengar jelas, tapi orangnya belum kelihatan. Aku sudah dapat melihat isi rumah saat Meta membuka pintu, di sofa ada seorang pemuda tertidur.
  • jambu batu? jambu biji mungkin ya

    kumpulin ah biar banyak dulu, semangat bang ada_cerita lanjut lg :D
  • Sukaaaa sama ceritanya..

    Bang Ali mentionya gak masuk.huhuhu
  • hahaha. baru liat @apa_aja_boleh komen disini, eeh udah kamu mention aja el @3ll0
    danke yaa
  • hmmm ... lagi2 motongnya ga bgt bang ... -__-
  • td abang mau mention rif @balaka tp keduluan @3ll0
  • Terimakasih @3ll0 :3

    simpen dulu yee *masih lembur T_T
  • Deg... Deg... aw aw mau ketemu pujaan hati ><
  • ciyee yg mau ketemu pujaan hatiii.
    mention ya baang, gw suka
  • ciye yg mau ktemu, deg degan tu pasti hakhakhak
Sign In or Register to comment.