It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Btw, apa penyebabnya dia bisa berubah sifatnya sama ts?
caranya lu kalo tibà2 kepikiran dia secepatnya berusaha lupaiñ dia... emang butuh proses sih dan gua pun masih susàh muph on hahay
Ga ada yg bisa tau orientasi seseorang, lo pikir aja, kadang diri sendiri aja ga yakin dengan orientasinya sendiri, apa yg bikin lo pikir kamuu bisa menebak orientasi seseorang? Setahu gw sih ga ada.
Kalo gw sih bakal move on dari keduanya, soalnya juga kita ga tahu itu dua org suka cowo apa kaga. Kalo kita udh tau, udah beda ceritanya.
Kalo masih kekeuh mau deket mereka berdua, ya siap terima galau jilid dua di masa yang akan datang.
ga ada yang bilang move on gampang, sering sering aja sugesti diri, kalo masih ngarep mereka (yg g jelas orientasinya) lo bakal terus2an sakit hati (mungkin sakitnya bs makin parah nanti), smg cpt berlalu
kalau dia memang suka kamu pasti balik, tapi jangan berharap lebih daripada sakit sendiri
Mungkin.
- - - - - -
Mungkin hampir setengah perjalanan hidup seorang gay dihabiskan dengan bertanya-tanya tentang orientasi seksual cowok yg mereka suka atau akrab dengan mereka (setengahnya lagi dihabiskan untuk bertanya-tanya, "dia suka sama gue gak ya?"). Kamu nggak akan benar-benar tau mereka gay atau bukan kalau nggak tanya langsung ke yang bersangkutan (itupun belum tentu akan dijawab dengan jujur).
Tapi kalau dari ceritanya, kegalauan kamu sedikit banyak buah dari sikap diri yang cukup manipulatif. Menggunakan orang lain (Mr. A yang mungkin punya perasaan istimewa ke kamu, tapi mungkin juga tidak) untuk memprovokasi perasaan orang yang kamu taksir (Mr. D). Semacam CCO alias cek-cek ombak. Boleh saja sih cek-cek ombak, mengetes reaksi orang yg kamu taksir, tapi sepertinya agak kurang etis dan pun tidak sensitif kalau harus menggunakan orang lain.
How to fix things up?
Pertama: tanya ke diri kamu sendiri, kamu itu maunya sama siapa? Apakah kalau yg kamu mau ternyata nggak mau sama kamu, apakah kamu akan beralih ke pihak yang satunya?
Kedua: Daripada menjadi korban kegalauan yang 90% diciptakan oleh diri sendiri, kenapa gak kamu yang inisiatif. Kamu bertanya-tanya kenapa gak pernah diajak ke kantin lagi oleh Mr. D? Kenapa nggak giliran kamu sekarang untuk ngajak dia?
Ketiga: Coba bayangin kalau ternyata Mr. A nggak naksir kamu, Mr. D itu cuma anggap kamu teman akrab saja, nggak lebih. Kamu sudah bergalau untuk sesuatu yang kemungkinan besar tidak terlalu relevan beberapa tahun setelah ini. (mungkin kamu akan masuk kuliah/mulai bekerja, ketemu orang baru, kenal, jatuh cinta lagi, masalah muncul, kegalauan yang lebih dahsyat menanti). Terlalu banyak ketidakpastian. Tapi apa yang sudah pasti dari cerita kamu di atas? Nilai kamu turun. Dan sebagai pelajar, kamu tahu lah prioritas kamu itu apa.
P.S.: Untuk penjelasan lebih rinci tentang istilah Cek-Cek Ombak bisa tanya @omin langsung via pm, he loves obese obsesses over it.