BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

(GAME) membuat cerita

140414345461022

Comments

  • * maaf beberapa jawaban deng
  • "diva oplosan om"
  • Sang diva tak mempedulikan ramainya suasana diluar rumah sakit. Yang dipandangnya hanyalah nomor sang dokter berbulu dada halus tadi..
  • Baru beberapa langkah saja berjalan. para pencari berita itu segera berlomba lomba mendekati sang diva. Mereka memberondong diva dengan berbagai pertanyaan
    ''mas diva, bagaimana dengan kramnya, tidak apa apa?''
    ''apa konser mas minggu depan dibatalkan?''
    ''promosi album terbaru mas diva nanti..''
    ''Bagaimana dengan...''
    ''Sampai kapan mas div...''
    suara suara wartawan itu saling memburu satu sama lain, seolah pertanyaan yang dilontarkan lebih penting daripada pertanyaan yang lain..
  • edited December 2014
    *
  • *next, giliranmu om*
  • *next, giliranmu*
  • cercaan pertanyaan dari para pencari berita menyadarkan diva dari lamunannya akan sang dokter..mendadak keram di kakinya terasa seperti mencabik2 daging pahanya.
    Ah! diva tidak sanggup lagi untuk berjalan. Kakinya terasa sangat lemas karena menahan sakit. Tapi sebelum diva jatuh. Sesosok tangan yang kokoh menggendong badan diva yang lunglai..menerobos kepungan wartawan dan siraman lampu blitz kamera, masuk ke dalam sebuah mobil sedan yg segera berlari kencang. meninggalkan kerumunan wartawan dalam kebingungan.

    diva yang masih setengah sadar berusaha mengenali pria yang menyelamatkannya barusan.

    "Dokter??"
  • sang diva tidak mengacuhkan semua pertanyaan itu. ia tidak peduli tentang apa yang akan ditulis oleh para wartawan tersebut. sekrang yg ada di otaknya adalah senyum sang dokter. senyum yang mampu menenangkannya. senyum yang sangat mendamaikannya. semua itu menjadi hal yang lebih bermakna saat ini dibandingkan sebuah reputasi keartisannya.
  • *yah kalah ama greensun"
  • *maaf yaa..hehehe..*
  • "d..d..dokter?" Tanya sang diva dalam sebuah keheranan.

    "Aaakh.. Pahaku...." Belum sempat sang dokter menjawab, sang diva kesakitan dalam sandaran tubuh kokoh sang dokter.
  • sang dokter tidak membalas ucapan sang diva, tangan kanannya segera membaringkan kepala diva di atas pundaknya.. lalu ia pasang wajah keras.
    ia mengendarai sedan dengan serius. khawatir, para wartawan infotainment mengejar mereka. Mobil dilarikan dengan kecepatan tinggi. Belokan demi belokan dilalui tuk mengelabui para wartawan yang mengejar mereka..
    Barulah saat belokan ketujuh, setelah dirasakan situasi aman, ia bernapas lega. Sang dokter menoleh selintas ke bahunya, tempat dimana kepala sang diva terbaring, lsang dokterpun tersenyum..
  • next greensun, andi, then lightsaber
  • *om marco kan udah kerja dan ngetik d kantor.. aku kan masih kuliah om#sambil kerja sih#"
Sign In or Register to comment.