It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
"Halo, selamat siang"
"Siang mas..."
"Panggil aja bang, ga usah mas. Ada apa nelpon dek?"
"Um......sabtu besok bang Anto ada acara?"
"Abang piket dek. Nanti kalo abang lowong, adek bakal abang kabarin."
"Oke bang..."
klik.
Dan selesailah percakapan yang singkat, padat dan penuh kecanggungan. Percakapan pertama sejak empat bulan dari pertemuan pertamaku dengan bang Anto. Kuakui, aku sedikit bersyukur dia tidak lowong esok sabtu. Berkaca dari obrolan via telepon tadi, aku tak berani membayangkan seperti apa suasana kopi darat pertama aku dengannya. Tak mau berlarut-larut dalam kegalauan, kusibukkan kembali diriku dengan pekerjaan yang (hampir) menumpuk.
"Mas Bayu! Lama ga keliatan kemana aja?"
"Sibuk gue Ndra..."
"Clichè amat alesannya. As usual ya?"
"Yap, Caf..."
"Extra hot Caffe Latte grande, plain, pake Non-Fat Dairy Milk?" Potongnya dengan tepat.
"Lo apal banget ya? Ga heran semua customer disini nyarinya ke lo terus" sergahku
"Ga semua aku apalin kok, beberapa aja yang kulihat pantas kuapalin."
"Maksudnya?"
Dia tak menjawab, hanya dibalasnya dengan senyum yang menyimpan berjuta alasan: the devilish smile. Tak lama kemudian, pesananku datang. Dan disinilah aku terdampar: gerai kopi terkenal di salah satu mall kenamaan ibukota yang dulunya adalah sebuah hotel kebanggaan negara, menghabiskan waktu di hari sabtu sendirian. Namun tak sampai tiga seruput kopiku, nasib berkata lain lewat getaran di hapeku.
Sendirian jeung di sbux?
PING!!!
Iye, knape? Mau join?
Cuss sini gpl
Oke, gw turun
Gw lg disini juga soale
Membaca kalimat terakhirnya, segera saja dengan perasaan terkejut kubuka app di hapeku untuk melihat keberadaannya. Benar saja, posisiku dengannya tumpang tindih. Dan kurang dari 10 menit, datanglah sang tersangka dengan hebohnya bak selebriti di atas red carpet. Tak heran, karena seisi cafe ini sudah mengenalnya. Tak lama kemudian, dia sudah duduk manis didepanku dengan Caramel Macchiato kebanggaannya.
"Sendirian aja neh? Lagi hunting yak nyari pengganti tu tentara buat weekend lo?"
"Kampret. Ga juga sih, cuma pengen nikmatin me time gue aja."
"Bullshit"
"Emang"
"Trus kenapa masih bohong? Sok cantik deh ih."
Aku tak membalas gurauan setengah seriusnya.
"Tentar emang gitu keleus, susah waktunya. Ga sebebas kita. Semisal lo berdua jadian, siap-siap aja jatah cuti lo abis buat cocokin waktu luang dia."
"Sampe segitunya?"
"Nih anak dibilangin ngeyel yah? Gue dulu juga pernah keleus jalan sama tentara"
"Kok lo ga cerita-cerita ke gue?"
"Cerita apose?"
"Seberapa longgar lo udah dibikinnya. Ya tips n triknya lah! Emang apalagi?"
"Jahara. Andai gue Anna, langsung gue pecat saat ini juga"
"Nyatanya kan bukan. Cuss kasitau tips-tipsnya cepetan"
"Ogah. Kalo lo gue kasitau, lo ga pernah belajar. Lo harus ngalamin sendiri, tar kalo dah mentok, baru gue turun tangan. Itulah mentor sejati"
Aku terdiam tak bisa membalasnya. Harus kuakui, ada benarnya juga omongannya.
"Oya, gimana kerjaan lo? Enak? Apa lagi yang lo rasa sulit? Ceritanya sekarang kan lelaki homo yang tak seberapa ini sudah gue tinggal" tanyanya cengar-cengir.
"Iye gue ga seberapa, puas? Lo tuh ya, persis kayak sambel terasi. Pedes, tapi ujung-unungnya ngangenin"
"Sok cantik.... Cepetan, ada ga? Waktu gue berharga nih." Sergahnya
"Hah? Ga salah denger gue? Waktu lo mah banyak kali, ga usah sok sibuk gitu. Iya, ada beberapa yang masih ngambang. Inget yang pas bagiannya Tex Saverio di Jakarta Fashion Week itu? Gue......................"
Dan jadilah sebagian besar waktu nongkrong itu dihabiskan untuk membahas pekerjaan dengan selingan kehidupan dunia terlarang yang kelam ini. Yah, setidaknya nongkrong kali ini lebih banyak manfaatnya ketimbang mudaratnya.
Rabu, 13 November 2013. Tepat 4 hari berselang dari momen nongkrong kemarin, kabar yang mengejutkan tiba di inbox hapeku. SMS dari mas Anto.
"Dek, abg Sbtu lowong. Jumat mlm mw ktmu?"
Tak membuang waktu, segera kubalas SMS yang membawa berjuta rasa itu.
"Boleh bang. Mau dimana?"
"Terserah adek. Abang jemput di kantormu jam setengah 6."
Aku terkejut bukan kepalang. Apa kata seisi gedung kalau tiba-tiba ada sosok berambut cepak bermuka garang datang ke kantor? Bisa-bisa heboh.
"Ga usah bang, ktm jm 6 lngsng @CP aja. Biar skalian lngsng maem mlm jg."
"Ok, jam 6 abg tggu di dpn pntu msk CP"
"Siap bang"
Hhh... Hampir saja, syukurlah dia mau lengsung bertemu di mall tu. Meski tetal saja bakal heboh, setidaknya aku tidak jadi bahan gunjingan seisi kantor. Tinggal satu kekuatiranku, dan pembuktiannya harus menunggu sampai saat aku bertemu muka dengannya. Semoga saja Jumat malam nanti tidak terjadi sesuatu apapun yang diluar dugaan.
cepat sembuh ya galaunya.... ;;)
thanks a lot @d_cetya
Semoga terjadi hal yg iya iya,,,wkwkwk