BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

Untitled no.1

Hi Guys...
Setelah sekian lama jadi silent reader disini, gw gelitik buat nulis cerita berseri. Berhubung ini cerita berseri yang pertama gw tulis dalam sepanjang gw idup, jadi maafkeun ya kalau ada salah dan kurang disana sini... :D
Kenapa judulnya Untitled no.1? Karena jujur aja, nentuin judul ternyata lebih susah dari nulis isi ceritanya. -_-"
Oke, here goes the story. And last but not least, kripiknya sangat diharapkan baik itu rasa pedes, asin maupun manis. :P


PS: for someone here, my regards to you. u know me. ;)

«134

Comments

  • edited September 2014
    Chapter 1
    Stasiun Gambir: pintu gerbang dari kota megapolitan dimana aku akan menyambut lembaran karir yang baru. Tak kupedulikan sekelilingku, mataku terpaku pada secarik kertas yang kupegang, dimana tertulis alamat sebuah kantor redaksi warta berita kenamaan negeri. Ya, dengan modal pengalaman sebagai kolumnis salah satu koran lokal aku nekat mencoba melamar ke beberapa kantor warta berita di Jakarta. Dan tak disangka, salah satu dari mereka menjawab lamaranku. Dan disinilah akhirnya aku terdampar, di Ibukota yang konon kehidupannya lebih ganas dibandingkan kehidupan hutan belantara.

    Bermodal sebuah aplikasi peta yang ada ponsel milikku, aku mulai mencari letak persis alamat redaksi tersebut sambil terus melangkah melewati beberapa kerumuman yang kadang menggerombol disana. Belum jauh aku berjalan, kudengar keriuhan dibelakangku. Seorang copet tertangkap basah oleh seorang tentara. Lamat-lamat kuperhatikan, alangkah terperanjatnya aku melihat apa yang diserahkan copet itu ke petugas: itu dompetku! Bergegas kuhampiri mereka.

    “Maaf pak, itu dompet saya.”

    “Oke, siapa namanya mas?” kata petugas itu sambil melihat KTPku yang terselip didalamnya.

    “Bayu Wibowo pak. Lahir di Magelang, 29 Juli 1989” kataku sambil kemudian kusebut juga nomor KTPku.

    “Lain kali mohon lebih hati-hati mas. Banyak orang gak bener keliaran disini. Sebisa mungkin taruh semua barang pribadi di dalam jangkauan, semisal kantong depan” nasihat sang petugas.

    “Baik, terima kasih banyak pak…”

    Selanjutnya sang petugas menggelandang si pencopet menjauh dari kerumunan sekaligus mengamankannya dari kerumunan yang memperhatikan si pencopet dengan cukup murka, meninggalkanku dengan sang tentara yang terus menatapku ditengah kerumunan yang perlahan mulai membubarkan diri. Sekilas kuamati, perawakannya tegap dengan postur yang lumayan tinggi dan padat berotot, lengkap dengan raut wajah yang tegas dan sorot mata yang tajam. Benar-benar definisi sejati seorang prajurit. Terus terang, berdau saja dengannya sama sekali tidak masalah bagiku. Namun tatapannya yang tajam dan seakan menyelidiki sesuatu dariku membuatku sedikit salah tingkah dan kehilangan kemampuan untuk berkata-kata.

    “Lain kali hati-hati. Saya sudah melihat dia mengincar kamu dari sejak kamu tak lama turun dari gerbong.” Kata sang tentara. Tatapannya tidak lepas dariku.

    “Maaf mas, pikiran saya terfokus ke alamat yang diberikan oleh teman saya. Saya baru di Jakarta ini, untuk melamar kerja…”

    “Dimana alamatnya? Boleh saya lihat?” potongnya sambil meminta kertas alamat yang kupegang.

    “Oh ini mas…” dengan agak kikuk kuberikan kertas itu. Sebentar dia membaca, lalu apa yang terucap dari mulutnya cukup mengejutkanku.

    “Kebetulan saya searah dengan alamat ini. Mari saya antar, daripada kamu kenapa-kenapa lagi nantinya. Baru turun dari kereta aja sudah dapat masalah, apalagi nanti diluar sana?” katanya. Memang perawakanku yang hanya sekedar berisi kalah jauh dibanding dengannya, apalagi tinggiku yang hanya sebatas telinganya membuatku terlihat seperti “adik kecil” baginya. Tapi tetap saja, aku agak “jleb” dibilang seperti itu.

    “Kalau ga merepotkan…”

    “Tentu aja nggak. Nggak usah sungkan. Memang saya ada tampang mau menyesatkan kamu?” potongnya lagi. Kata-katanya singkat, lugas dan cukup menohok telinga.

    “Oke, makasih banyak sebelumnya mas…”

    “Anto.” Sergahnya lagi. Ternyata tak hanya perawakannya saja yang tegas, namun juga sikap dan gaya bicaranya.

    “Makasih mas Anto,” ulangku. Kamipun mulai berjalan kearah yang kuperhatikan sepertinya mengarah ke parkiran motor.
    Namun dibalik perawakannya yang dingin, dia ternyata cukup ramah. Setelah kuberanikan diriku untuk memulai percakapan, tak disangka diapun menanggapi dengan antusias. Sepanjang perjalanan, kamipun bertukar cerita cukup banyak. Ia yang baru ditugaskan untuk berdinas di Jakarta rupanya baru saja mengantarkan temannya yang mengambil cuti untuk kembali ke kampung halamannya ketika ia menyadari ada orang dengan gelagat mencurigakan sedang mengincarku. Menyadari itu pencopet, iapun menunggu sampai sang penjahat itu beraksi dan kemudian menangkapnya basah. Sesampainya di alamat yang kutuju, sebelum berpisah ia bertanya kepadaku hal yang tak kusangka-sangka akan terucap dari mulutnya.

    “Saya minta nomormu,” katanya sambil mengeluarkan ponselnya. “Kamu juga catat nomor saya, jadi sewaktu-waktu ada apa-apa, kamu bisa hubungi saya.” Tambahnya.

    Setelah bertukan kontak, iapun melajukan motornya pergi. Akupun melangkah masuk kedalam gedung perkantoran itudan pikirankupun kembali terfokus ke tujuanku semula: mencari kerja.
  • Hehehe ... sip2 nice story #nyimak dulu :D
  • edited September 2014
    asyik cerita yang beda lagi, bagus @k-leon ditunggu lanjutannya ...
  • Nyimak @k_leon titip mention ya
  • ambil bagian .. jangan lupa mention.. ^:)^
  • hihihi pak Tentaranya gerak cepet nih ;;) pak pak mo minta nomer saya juga ngga~ #dorrr :P

    asekkk suka suka...
    mention donk :)
  • mention me okay
  • @Tsunami thanks mabro :D

    @lulu_75 hehe, beda ya? Ya plotnya terinspirasi dr cerita2 yg gantung gw baca + lingkungan tpt merantau disini

    @Wita , @elul , @d_-cetya oke, tak mention pas ada update lagi
    ;)

    @Tsun_no_YanYan hahaha... Kalo lamban tar keburu dibunuh musuh duluan :)) mention? Pasti! :D
  • hehe kirain uda update masbro :D
  • @Tsunami thanks mabro :D

    @lulu_75 hehe, beda ya? Ya plotnya terinspirasi dr cerita2 yg gantung gw baca + lingkungan tpt merantau disini

    @Wita , @elul , @d_-cetya oke, tak mention pas ada update lagi
    ;)

    @Tsun_no_YanYan hahaha... Kalo lamban tar keburu dibunuh musuh duluan :)) mention? Pasti! :D
  • edited September 2014
    .
    Dopost
  • hmhmhm salah tuh, nama id gue gak gituh ;;)

    ntar klo update mention lagi yah.. jangan salah tapi! ntar gak masuk~ :) :)
  • asiikk... ada yang seger seger nih :D
    bahasanya enak dibaca, gurihnya pas apalagi kalo ditambah saos kecap, hhehe

    titip mention ya bang, yukk ah dilanjut lagi penasaran sm kelanjutan ceritanya ;)
  • haha . tentara nya modus ..
  • Suka suka,,mention ya..
Sign In or Register to comment.