It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
@3ll0 kelupaan kak
Ah kemakan ggs deh gue -_-
Jangan sama tamma deh, kayanya php, tapi richard punya masalalu yg kelam kayanya
@tsunami iya kak rajin. soalnya tugas belum pada numpuk
nga lama nungguin updatenya..
semangat trs ya TS..
penasaran sama lanjutannya. cepet yee, hehehe
danke bang @tsunami udah diseret buat baca ini cerita.
@tsunami makasih ya..
Rahasia adalah rahasia, bila tak ada yg tau itu rahasia. Misteri adalah misteri, selama orang masih berakal tanya tentang misteri itu sendiri.
kini akupun ingin tau sgalanya. Tentang apa yg tlah diperbuat richard, yg sudah bukan rahasia lg. orang2 tlah tau dan kurasa akupun berhak tau. bukan karna aku ingin mengorek masa lalu Richard, namun lebih karna itu bukan rahasia lg.
"apa yg dia lakukan Yo?" tanyaku ulang pada Mario.
"sudahlah Tam. untuk apa kau tau? lagipula masa lalu biarlah menjadi masa lalu."
"aku berhak tau!"
"lalu kau mau apa stelah tau?menjauhinya?" tanya mario "aku memang tak suka kau dekat dngannya namun bukan brarti aku harus menelanjanginya agar kau membencinya. aku hanya ingin kau menjauhinya karna itulah pilihanmu, bukan karna smata mata kau melihat boroknya"
"Aku takkan menjauhinya Yo! meski kau memaksaku, meski aku tau boroknya! aku akan tetap didekatnya slama aku merasa nyaman! jadi brhentilah menganggap aku akan brubah hnya karna sebuah keburukan"
"lalu apa bedanya stelah dan sbelum kau tau? tak ada! jd berhentilah menginterogasiku!"
"aku perlu tau Yo!"
"kalo begitu kau tanya sendiri padanya" lalu mario melangkah pergi.
Aku tetap tak berpindah, masih mrasa kesal dngan Mario.
***
Aku melihat kevin memasuki kelas dengan begitu lesu. Matanya sembab dan wajahnya memucat.
"sakit Vin?" tanyaku stelah dia duduk disisiku.
Dia mengangguk lalu menunjuk dadanya.
"Wah ternyata patah hati. Sama siapa?"
"kau tak perlu tau Tam"
"yee kalo gitu prawakannya gimana?"
Dia tetap diam tak memberitau.
"ayolah Kev"
"ga Tam. Sebanyak apapun kau menanyakannya, aku tetap takkan menjawab!"
"oke oke. btw aaku kenal dia gak?"
Kevin menatapku tajam, pertanda kesal. Fan akupun diam, tak bertanya lagi.
***
Hari ini Kevin sangat aneh. Bukan hanya karna penampilannya yg lusuh tp pula karna dia terus saja melamun hari ini. Tak jg bnyak bicara dan menolak ketika Richad mengajak pulang. Padahal biasanya Kevin slalu smangat tiap kali Richard menjemputnya. So ada apa dengannya hari ini? Mengapa dia beg...
"Tam"
lamunanku buyar saat mendengar suara itu. Aku menoleh, "ya Chad?"
"nantu malam jalan yuk"
"boleh. kemana?"
"Ingat sama Danau gak?"
"kita bakal kesana lg malam ini? boleh boleh. jemput aku ya"
"sipp"
Dan akhirnya danau lagi.
***
Langit sedang mendung malam itu. namun Danau itu tetaplah tampak indah. Gelap dan Damai.
Aku dan Richarf duduk ditepi danau dengan Kaki terendam didalam danau. Kulit ariku merasakan segarnya airnya, menciptakan sensasi tersendiri bagiku.
"Tam"panggil Richard.
Aku menoleh kearahnya," ya?"
"Apakah kau ingin tau siapa orang pertama yg kuajak ketempat ini?"
Orang pertama? "Siapa Chad?"
Dia menarik nafas sejenak lalu menghembuskannya.
"Namanya Kalvin. Kembaran Kevin. Lelaki yg penuh dengan harapan dan mimpi meski penyakit trus mengorogotinya. Lelaki yg Senang akan kesendirian karna takut terlanjur sayang pada sekeliling. Lelaki yg Senang melamun, membayangkan dunia miliknya sendiri. Lelaki yg..." Suaranya tercekat.
Aku tau dia akan menangis. Aku tau dia merasa sedih. namun dia menahannya, berpura pura kuat meski kakinya menggoyah.
"Lelaki yg Penuh akan kasih sayang. Lelaki yg tulus akan rasa. Lelaki malang yg telah kubunuh" Dan dia mulai terisak.
Ya aku terkejut. Terkejut mengetahui apa yg tlah ia perbuat. trkejut mengetahui alasan Mario menyebutnya monster. Namun aku tak membencinya. Rasaku tak berubah padanya. Karna aku menyadari satu hal ketika dia menceritakan Kalvin ini. Aku sadar Ada Cinta diantara mereka. Entah cinta sperti apa, namun aku yakin itu adalah cinta yg sangat dalam. Dan dari situ pula aku tau, pasti ada alasan mengapa dia membunuh Kalvin. Dan alasan itu bukan alasan picisan.
Tanpa ragu akupun memeluknya, menenangkannya dalam dekapanku. Hingga akupun menanyakan satu hal yg aku butuh jawabannya, "mengapa kau menceritakannya"
"Karna aku ingin kau tau bagaimana aku. Aku tak ingin kau hanya mengenalku sebatas apa yg kau lihat"
Aku tersenyum,"Thanks"
*tbc