Aku memang benar2 susah jika diminta teman2ku buat jalani hubungan jarak dekat dibanding jarak jauh.
Yah, memang lebih banyak resikonya sih kalo LDR. Tapi aku semacam paranoid dg gay2 di daerah ku.
No offense, smua hanya karena banyaknya kasus serem di sekitar kota aku tinggal.
Selama ini, sudah lebih dr 3th aku jalani LDR dengan cowo di daerah jabodetabek.
Dan selama itu pula, teman2 plu yg kukenal selalu warn and advice buat ga terlalu dependent sama hubungan ini.
Sampai akhirnya sekitar awal juli lalu aku putus.
Bukan karena putus aku semacam hopeless, tp aku cuma ga bisa percaya, stelah aku korbanin kontrak kerja (yg karena nantinya aku harus pindah ke tempat dia stlah kuliahku selesai), setelah selama ini 3kali setahun aku selalu menemuinya (dg perjalanan 12 jam atau 24jam pp), setelah banyak hal yang sudah kami jalani dan kami bagi bersama. Dia cukup bilang "karena memang aku ternyata belum siap buat berkomitmen/pacaran, dan aku udah ga ada cinta lagi."
Seolah ga percaya, serasa "kalah dan pasrah" terhadap warning2 temenku sebelumnya.
Ya, memang aku untuk saat ini belum bisa terima kenyataan. Kenyataan kalau dia sudah jauh melangkah.
Tapi aku masih percaya dengan prinsipku, entah LDR ataupun hubungan jarak dekat, smua bergantung pada ketulusan hati saja.
Tak peduli berapa banyak yg mencemooh, berapa kali ditipu, berapa sakit dihianati. Apapun yg kita lalukan, akan kembali pada kita juga. Bukankah karma baik selalu datang pada org2 yg tulus?
What comes around, goes around.
Mungkin skarang memang waktunya bersedih, kalau tidak mengenal dia, mungkin aku gabisa merasakan bagaimana rasanya patah hati.
Mungkim dengan ini, aku bisa lebih tulus menghargai dan mencintai seseorang.
Mungkin saja karma baik akan segera datang. Amin
Dan mungkin, ada sahabat2 boyzforum yg memang tidak percaya dengan LDR. tapi tidak menutup kemungkinan, teman2 lain punya pandangan yang sama.
Hari ini aku bergabung di boyzforum, agar aku bisa setidaknya meluapkan rasa yg menggantung ini.
Dengan ditemani secangkir kopi hitam dan rokok mild. Dan diiringi 2 album favorit, sam smith - lonely hour dan kodaline - in a perfect world.
Selamat malam.
Big hug buat kalian yg sedang menjalani LDR.
Comments
Pendapatnya Bro Adam gimana mengenai LDR?
ldr yg gagal itu menyita pikiran, bikin stress, ngabisin waktu. pacaran yg paling bener itu: apabila orang yg kmu cintai tersedia tepat disampingmu saat dibutuhkan. saat susah, seneng, sedih, gondok, horni. saling mengisi kekosongan, support/sokong.
hubungan ldr ga' sehat & penuh angan2 kosong. kita juga ga' bisa melihat ekspresi muka langsung saat berinteraksi. rutinitas ngobrol lewat chat cepat membuat kita jadi bosen, emosian, buruk sangka, salah paham.
yg terburuk adalah kamu bikin malu diri sendiri dgn mengijinkannya melihat dirimu telanjang via video chat / gambar porno selfiemu. cyber predator predator biasanya gitu, pembual.. suka ngejanjiin hal2 bullshit.. kata2nya mendayu2 penuh hipnotis.. saat kamu diblokir, foto / video panasmu sudah tersebar di internet. sisanya silakan menunggu terjerat uu ite.
banyak dari kita belum pernah ngalamin pacaran langsung, sekedar coba2 penasaran, awam, punya tujuan terselubung. kamu ga' bisa bilang "itu udah resiko sih". kewajibanmu adalah memberi edukasi / mencontohkan pd mrk mengenai visi-misi mu. bahwa pacaran itu butuh modal, kudu siap berkorban utk orang yg kamu sayang, berpikiran terbuka dari segala sisi, toleransi, kuat/setia/kebal.
gampangnya coba liat dari paling dekat: mamah & papahmu. mengapa mereka bisa saling mencintai? apa yg membuat mrk bisa bertahan?
Bukan berarti LDR itu tidak bisa berjalan lancar, tp kita pikir scr logis aja, kita mencari pasangan utk berbagi & saling mengisi kekosongan kita, jd kalo jauh-jauhan rasanya kok terlalu berat ya, mending yg dekat aja.
Kcuali LDR dg frekuensi ketemu yg tetap, misalkan sminggu skali gtu, klo yg kyk gtu sih msi masuk akal
Sebelumnya, gw turut prihatin sama yg baru lo alamin ya. Bisa bayangin krena gw juga pernah alamin kondisi yg sama. Gw pindah kota ke tempat dia dan yg gw dapat akhirnya diputusin. Positifnya, setidaknya lo belum pindah kan? LDR masih jadi sabuk pengaman lo saat akhirnya lo jatuh saat putus.
Dan ini gw sekarang, selang beberapa waktu diputusin gw jadian sama orang dan juga lagi2 LDR. Apa gw ga kapok? Mau gimana kalo perasaan lo klik sama orang yg jauh?
Banyak orang dikecewakan LDR. Gw paham itu. Dan gw berkali2 di kubu yang bilang bahwa LDR bukan sebab mutlak percintaan orang gagal. Dan ga heran kalo gw dapat respon 'Itu karena lo masih jadian, liat aja tar pas dah putus baru deh ngerti'
Analoginya begini, ada orang mau ke tempat yang jauh ada urusan penting, susah kalo harus jalan kaki. Nah makanya dia berkendara. Tapi dalam perjalanan itu dia terjatuh, nabrak, atau kecelakaan. Dia luka-luka dan sakit sekujur badan. Yang dia salahkan adalah kenapa jarak tempat penting itu harus jauh. Coba kalau dekat, dia ga sampe celaka gini.
Ya orang selalu cari apa yg harus disalahkan, kecuali diri sendiri. Kalo dari analogi, bisa dong dia salahkan diri sendiri karena ga mahir berkendara, atau kurang hati-hati. Atau bahkan tak perlu salahkan apa-apa karena dia hanya kurang beruntung.
Buat TS, semoga yg sudah lo alamin bisa kasih lo pelajaran hidup. Waktu yg dah dijalananin kalo dihitung2 memang jatuhnya jadi untung rugi. Tapi jangan merasa merugi kalau memang ada hal positif yg bisa lo ambil. Semangat di hubungan percintaan selanjutnya.
Aih mba ainun )
Gue happy gue enjoy #ituaja
Seandainya jarak tiada berarti
Akan ku arungi ruang dan waktu dalam sekejap saja
Seandainya sang waktu dapat mengerti
Takkan ada rindu yang terus mengganggu
Kau akan kembali bersamaku ~~ ">