It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Di tunggu trus update anya.
Di tunggu trus update anya.
tunggu terus ya updatenya hehe
"Kringgggg......" Suara alarm dari jam dimeja samping tempat tidurku berbunyi dan membuat aku terbangun.
Aku dalam posisi tengkurap ketika aku terbangun dan mencoba membuka mata ku.
Kulirik angka di jam itu yang menujukkan pukul 04.30 pagi.
Berniat ingin membalikan tubuh ku tapi malah sakit di pinggang dan sedikit naik ke punggung.
"Sial..." batin ku. Kalau begini ceritanya aku tidak akan bisa jogging pagi ini. Tanpa udara segar.
Dengan susah payah ku coba duduk dan meluruskan kaki ku diatas kasur, memijat pinggang ku sebentar.
Kurasa aku harus menggunakan Koyo super panas itu. seperti orang yang sudah lanjut usia saja aku ini, Tapi tidak mungkin aku tidak memakainya dengan kondisi ku kesekolah mungkin akan jadi mimpi buruk.
Setelah selesai memijat sebentar, Aku mencoba bangun dari duduk ku. Berdiri mencoba meregangkan otot-otot dan tulang ku, lalu kemudian berjalan selangkah, dua langkah, tidak terlalu buruk dibandingkan kemarin memang tapi tetap terasa ngilu dan menyiksa dengan berjalan seperti ini.
Aku mencoba menuruni tangga perlahan dan ternyata ini lebih menyiksa, akhirnya ditengah perjalanan menuruni anak tangga, Aku mencoba memanggil Mba Ika yang terdengar sudah datang.
"Mba...mba ika" panggil ku sedikit tertahan
"Iya mas,kenapa?" jawabnya sambil berjalan dari arah dapur.
"Mba kok pagi-pagi gini jam 5 kurang udah dateng? tumben" tanya ku yang memang sedikit heran.
"Iya mas abis suami mba lagi balik ke kampung, jadi mba iseng gak ada temennya yaudah jadi dateng lebih pagi mas" jawabnya sedikit terkekeh.
"Ah mba ada-ada aja hahaha...yaudah mba tolong bikinin aku susu jahe ya sama bubur bayi sekalian" kata ku tersenyum diikuti tawa kecil menanggapi curhat Mba Ika.
"Kan masih jam segini mas, Ntar keburu dingin dong?" katanya sedikit heran
"Gak kok mba, aku mau berangkat lebih pagi. kemaren telat banget nungguin Johny. yaudah aku mandi dulu ya mba" jelas ku kepada Mba Ika yang dibalas dengan ber-oh ria sambil segera kembali ke dapur.
Aku kembali ke kamar dengan langkah diseret supaya mengurangi rasa nyeri yang ternyata hanya berkurang sedikit.
Terimakasih loh cowok ganteng yang dengan bodohnya berjalan mundur kemarin. Thank you so much. Ucap ku dalam hatiku sendiri yang sedikit jengkel.
Aku segera mengambil handuk dan masuk ke kamar mandi.
Memakai pakaian putih abu dengan dilapisi Almamater ku. menyisirkan rambut ku dan menyemprotkan parfum Chocolate Mint ku.
I'm Ready. Pukul 05.30.
Aku mengambil tas ku, mencabut Handphone ku dari Chargernya dan berjalan terseret ke lantai bawah menuju ruang makan.
Sesegera mungkin aku duduk ketika tiba di meja makan karena merasakan paha dan pinggang ku yang rasanya ingin lepas saja. Aku memakan cepat bubur bayi yang telah disiapkan Mba Ika yang kali ini dengan rasa pisang. kucoba mengecek Handphone ku yang semenjak aku tidak berpacaran, Handphone ini bagaikan berlumut karena jarang ku sentuh. Aku lebih memilih menyibukkan diri dengan membaca novel dan majalah atau tidur sekalipun.
Tunggu...ada 4 missed call dari Unknown Number. Nomernya tak pernah kulihat sebelumnya. Tak ada sms konfirmasi dari nomer tersebut.
Siapa ya? Apa penting telfonnya? tanya ku dalam hati. Ah sudahlah, Kalaupun penting pasti nanti dia menghubungi ku kembali.
Setelah selesai makan dan meminum susu jahe buatan Mba Ika. Aku berjalan menuju kamar orangtua ku untuk pamitan berangkat sendiri.
"Mah...Aku mau berangkat sekarang ya" ucapku sambil membuka pintu kamar dan terlihat Mama yang sedang sibuk di meja riasnya.
"Loh,kenapa? Naik apa? udah telfon Taksi?" tanya mama beruntun
"Ntar telat lg nungguin Johny, Aku naik angkot aja pake masker. Udah ya ma" ucapku cepat sambil menutup pintu dan berbalik badan cepat, Namun menabrak Mba Ika dengan sedikit kaget aku melihat Mba Ika
"Aduh si mba. Ngagetin aja" kataku ringan.
"Iya maaf mas,tadi mau bilang sama mas eh malah balik badan jadi nabrak deh" jelasnya sambil nyengir dengan membawa sapu lidi
"Mau bilang apaan emang mba? mba mau nyapu pake itu disini?" tanya ku heran seraya memasang masker ku
"Itu mas ada yang nyariin tapi kok pake baju SMP mas. mba lagi nyapu halaman tadi. itu orangnya nunggu di depan mas" kata mba menjelaskannya
"Hah? Anak SMP? pagi-pagi begini? siapa sih mba?" tanya ku dengan suara terhalang masker.
"Gak tau mas belom pernah liat mba, buruan mas orangnya nunggu di bangku halaman" seru Mba Ika seolah menginginkan aku cepat bergerak.
Dengan langkah buru-buru dan terseok aku berjalan ke bangku halaman.
Aku menahan nafas dan menyipitkan mata ku melihat siapa yang berdiri di depan bangku taman itu. Sangat terkejut tentunya melihat siapa yang berdiri membelakangi ku saat ini.
"He'em..." Aku berdeham dan membuat orang itu membalikkan badannya.
Benar...
Dia...
Seseorang dengan tinggi sekitar 176 cm,berkulit putih, hidung mancung, mata teduh namun tajam dan bibirnya yang tersenyum misterius dengan balutan baju seragam SMP yang dihiasi dengan pernak-pernik khas MOPD, termasuk kalung yang terbuat dari permen yang tergabung dilehernya.
Masih sangat terkejut dan berusaha menahan tawa,Aku melirik penampilannya.
Untung saja aku memakai masker jadi tidak terlihat ekspresi mulutku yang sangat aneh saat ini.
"Oh...Hai Kak" Katanya dengan senyum yang manis sekarang. Oh tidak aku membencinya.
"Iya. Ngapain lo pagi-pagi kerumah gue? Tau dari mana?" tanya ku sinis karena kakiku yang ngilu sekali saat ini.
"Suka bunga ya?" sahutnya dengan pertanyaan konyol dan bukan jawaban atas pertanyaan yang aku berikan.
Bunga? apa itu penting dibahas disaat aku kebingungan dengan semua yang dia lakukan.
"Tadi gue nanya kayaknya ya" kata ku bergumam cepat.
"Apa kak? lu ngomong apa tadi? Gak jelas ada maskernya" Jelasnya dengan wajah bingung.
Aku tidak mencopot maskerku dan malah bertanya dengan nada yang lebih keras.
"Lo ngapain disini pagi-pagi? tau dari mana rumah gue? dan gue gk ngerti soal bunga"
"Oh.. udh nanti aja gue jelasin di mobil kak, kita berangkat bareng pagi ini" katanya melewati ku setelah berkata itu.
Aku yang masih bingung mencoba berjalan tapi sangat ngilu dikaki ku karna berdiri cukup lama.
"Oh iya.. Masih sakit ya yang kemaren kak?" Katanya saat membalik badan dan menghampiri ku,mengambil tas selempang ku,dan memapah tubuh ku menuju mobilnya.
Oh tidak. Speechless. semua perlakuannya terlalu mendadak.
Saat ini aku duduk didalam mobilnya masih sangat canggung dan jantung ku berdetak cepat. Sial, Aku benci suasana ini.
"Buka dong maskernya, Mobil gue kan gak jorok dan bukan kandang kambing yang bau kak" katanya santai.
aku tersadar dari lamunan ku dan melepaskan masker ku.
"Jadi....Lo kenapa pagi-pagi dirumah gue? dan tau dari mana lo?" tanya ku canggung namun sinis
"Sabar dong,ini gue mau jelasin kak" katanya lalu menarik nafas dan membuangnya
"Jadi kemaren gue tuh ngerasa bersalah karena udah nabrak lo dan-"
"Bagus deh kalo ngerasa bersalah" potong ku cepat.
"Mau gue lanjut gak kak?" katanya menyindir ku
"Jadi abis bel pulang itu gue nyari-nyari lo kak. Gue nanya sana sini tentang Kak Arman banyak yang bilang gak liat lo. trus gue nanya orang yang lagi main basket, pembina gugus 1. Yaudah gue nanya ke dia, trus dia nyuruh gue nanya ke Kak Sandra trus ya ternyata udh pulang lo kak padahal pasti sakit banget" katanya dan berhenti memperhatikan lampu lalulintas.
"Oh Ali. Nyuruh nanya ke Sandra. Dan bagus lo ngerasa bersalah. For your information saat ini pinggang gue masih nyeri" Jelasku ke orang yang menjengkelkan disebelah ku ini.
"Nah gue minta informasi tentang lo ke Kak Sandra. mangkanya gue tau rumah lu kak,dan gue pagi-pagi jemput lo kak. Takut lo kesusahab jalan dan ternyata gue bener" Jawabnya sambil tersenyum lega.
"Jangan kelewat seneng dulu lo. Gue tadi juga bisa berangkat sendiri. Lo pikir gue tenang dijemput naik mobil dengan seorang-anak-SMP-yang-mengendarai-mobilnya. So Scary boy" kata ku sinis dan sedikit meledeknya.
"Ya gue sih udah cukup pengalaman bawa mobil kok. klo kecelakaan tenang aja, lo masuk asuransi gue nanti kak sebagai bentuk tanggung jawab hahaha" katanya sambil terkekeh
"Oh ya? kemaren kayaknya gue kecelakaan tapi gak masuk itungan asuransi ya? Tanggung jawab? hahaha" kataku sedikit konyol mendengar kata-katanya barusan.
"Ini asuransi yang gue kasih kak. Gue bakal jagai lo selama masih sakit. dan Maaf banget kalo cuma ini yang bisa gue kasih" katanya santai dan terdengar tulus memang.
"Hahaha gak usah repot-repot. buat berangkat dan pulang sekolah gue masih bisa sendiri kok" kataku menolak dengan sedikit sinis.
Hening. Matanya tertuju ke depan memperhatikan jalanan yang cukup ramai.
sekitar 10 menit lagi kita akan sampai disekolah. Aku ingin buru-buru turun dan menjauh rasanya, karena aku bisa sakit jantung kalau detaknya secepat ini terus menerus.
"Uhuk uhuk..he'em.."
Dari mana asal suara berdeham itu? sedikit kulirik ke arah jok kemudi yang ternyata bukan darinya.
Refleks dengan gerakan cepat aku menengok ke barisan jok belakang dan ternyata ada seseorang yang memakai seragam SMP yang sama dengan seseorang disebelah ku.
Matanya tertuju ke luar jendela, memakai kacamata kotaknya dan intinya dia manis.
"Adek lo? Abang lo? atau siapa?" tanyaku ke seseorang disebelah ku.
"Tetangga gue. Numpang" jawabnya dingin.
"Ohhh..." kataku sambil manggut.
"By the way.. Gue Oktara kak" katanya kembali santai
"Oh.. jadi nama lo kebagusan kayaknya" kataku sambil mendengus.
"Kalo tetangga lo siapa namanya?" kataku mencoba memecah keheningan agar aku tak mati dengan jantung yang kelebihan kecepatan.
"Gak penting. Cukup tau gue aja" katanya dingin kembali.
Aku sedikit bingung dengan nada bicaranya yang santai berubah dingin.
Apakah dia kesal dengan kesinisan ku?
"Udag sampe kak" ujarnya santai lagi dan memecah pemikiran absurd ku serta memacu jantung ku lebih cepat saat aku sadar tetangganya sudah keluar mobil secepat kilat dan hanya kita berdua di mobil ini.
"Jalannya pelan-pelan aja ya kak" Ucapnya yang membuatku sangat kaget ditambah tangan kirinya kini berada di pinggang ku dan memijatnya lembut,lebih lembut dari pada kemarin.
"Eh iya.." kataku memegang lengannya dan mengembalikannya ke atas pahanya.
Secepat kilat dia turun dan membukakan aku pintu serta membantu ku berdiri.
"Armaaannn!!!" Terdengar suara Elena dan Sandra yang berteriak sambil berlari dan memeluk ku membuat Okta tergeser beberapa meter.
Terimakasih kalian... menyelamatkan jantungku yang hampir lompat.
"Yaudah kak, gue ke atas duluan ya. Save nomer gue yang tadi malem misscall 4x" Katanya santai lalu meninggalkan kami bertiga yang disambut dengan kebengongan Elena dan senyum manis Sandra.
"Brondong dari mana tuh?" kata Elena dengan tampang penasaran
"Mungut di tangga. yang kemaren nabrak gue itu" jelas ku sedikit sinis membahasnya
"Kalo mau tau ceritanya, Sandra tolong bantuin cerita ya" kataku cepat sebelum Elena mengeluarkan pertanyaan beruntun.
Kita berjalan ke koridor belakang menuju ruang panitia sambil aku dan Sandra menceritakan kronologi yang diminta Elena.
"Wah keren tuh tanggung jawabnya" kata Elena berkomentar
"Keren? norak tau" kataku sinis
"Tapi man, dia tuh baik loh. Jangan terlalu sinis lah, gak enak juga kan sama dia yang udah baik gitu" timpal Sandra
"Iya bener tuh kata Sandra,man"
"Tapi gue benci dia tau.."
"Lo percaya gak, benci lama-lama bisa jadi cinta loh" kata Elena menimpali yang langsung membuatku geli membayangkannya.
Pukul 14.15
"Sandra dicariin Ali tuh di depan. Sama Arman dicariin anak gugus 2 didepan juga" kata Ando membuat aku dan Sandra saling tatap. Akhirnya kita berdua berjalan ke arah depan dengan terseok seperti tadi pagi.
Elena tadi sudah pulang lebih dulu dan meninggalkan aku dan Sandra.
"Sorry kak gue gak tau dimana ruang panitianya. Gue telfon lo tapi gk diangkat" katanya sambil mengetik sesuatu di handphone nya.
"Iya sorry di tas hpnya" kataku sambil melihat ke arah lain agar detak jantung ku tidak terus menaik.
"Ayo pulang"
"Aaaahh Oktaaa" aku menjerit saat tadi dia berlutut dan kemudian menggendong ku di punggungnya.
Ini gila.
Tentu saja kita jadi pusat perhatian.
"Okta! turunin gue sekarang! malu tau gak?! " kata ku jengkel
"Kalo gak diginiin kapan kita sampe di parkiran mobil. udah deh kak panas nih diem aja mendingan" katanya santai sambil berjalan cukup cepat.
Kini aku duduk disebelahnya dengan perasaan yang sangat jengkel karna perlakuannya tadi yang sangat norak!
"Hey. Diem aja. Serasa supir lo nih gue kak jadinya" katanya sambil tersenyum lebar.
"Gue gak suka cara lo yang norak tadi ya" kataku sinis.
"Iya oke maaf" katanya.
Akhirnya kita terdiam diperjalanan dan sesampainya dirumah ku.
"Makasih buat segalanya dan cara lo yang norak" kata ku saat ingin membuka pintu mobil itu
"Iya gpp maaf ya" katanya menggenggam jemari ku.
Aku sesak nafas. Jantung ku berdegub kencang. Ini terlalu cepat tapi Jantung Hati ini sepertinya punya jawabannya sendiri.
"Aku cuma gak mau kamu terlalu sakit lagi" katanya pelan sambil memegang erat jemari ku,mengelus rambut ku sekilas. melepaskan kedua tangannya dan kembali memegang stir kemudi.
Pukul 21.00
Aku tak bisa berhenti memikirkan kata-kata Elena "....Terlalu benci bisa menjadi cinta..."
Benarkah ini?
Mengapa dia begitu baik hanya karna aku terjatuh. Mengapa dia begitu santai berbicara? sedangkan aku terus menerus kekurangan oksigen. Dadaku tercekat. Jantung ku berpacu 1000% lebih cepat, dan perasaan ku yang berusaha menolak pemikiran ini.
Apa ini? Kenapa begini? Kapan ini berakhir?
Benarkah ini cinta yang berasal dari hati tanpa ada yang tahu? Dan hanya mata yang dapat mengaguminya perlahan namun pasti.
Entahlah. Aku pusing.
maaf ya masih banyak kekurangannya. TS pun masih belajar saat menulis chapter ini.
jadi tetap ya Kritik dan Saran sangat diperlukan.
Makasih gays
@Abyan_AlAbqari
@callme_DIAZ
@kutu22
@Dltyadrew2
@Monic
@0003xing
@Beepe
@Bintang96
@Rikky_kun
@Dimz
@Snowii_
@Gabriel_Valiant
@indoG
@n0e_n0et
@Cheesydark
@Venussalacca
@jokerz
@bponkh
@laikha
@foursquare
@Ian_McLaughlin
@alexwhite
@Archiez
@dionville
@mahardhyka
@sandy.buruan
@DiFer
@obay
@egalite
@Jhoshan26
@adinu
@tyo_ary
@ananda1
@adilope
@dannyfilipe1
@exxe87
@cassieput
@bi_men
@lintang1381
@aldi_arif
@hikaru
@harya_kei
@YuuReichi
@Tsu_no_YanYan
@No_07021997
@yubdi
@wisas
@bladex
@tohartoharto
@cmedcmed
@CoffeePrince
@wandi_aja
@faradika
@adre_patiatama
@hwankyung69
@Adam08
@haikal24
@bebong
@DM_0607
@raka_okta
@arifinselalusial
@sky_borriello
@tamagokill
@Rizal_M2
@angelofgay
@pokemon
@FauziNIC
@lasiafti
@Éline
@MikeAurellio
@anjinganjing
@DanniBoy
@mamomento
@kimo_chie
@Sefares
@Rez1
@newsista
@Kim_Kei
@the_angel_of_hell
@rafky_is_aldo
@alexrico
@kimsyhenjuren
@rickyAza
@rizky_27
@Ervfan55
@marvinglory
@Flowerboy
@emoniac
@Taylorheaven
@Onew
@Anju_V
@VBear
@kangmas1986
@FISE
@mikaelkananta_cakep
@arwin_syamsul
@caetsith
@davey88
@vasto_cielo
@GeryYaoibot95
@voldemmort1
@galihsetya14
@abiDoANk
@trinity93
@farizpratama7
@OlliE
@nand4s1m4
@rarasipau
@NielSantoso
@Yongjin1106
@tsu_gieh
@esadewantara88
@Putra_17
@diditwahyudicom1
@ikmal_lapasila
@kikyo
@MErlankga
@ElninoS
@edwardlaura
@putra_ajah
@arieat
@Ariel_Akilina
@rey_drew9090
@ddonid
@joeb
@elul
@andra99
@TigerGirlz
@irfan295_
@pria_apa_adanya
@balaka
@kevinlord7
@Chachan
@_newbie
@raffi_harahap
@deph46
@ichafujo97
@Lonely_Guy
@abang_jati
@zephyros
@chandisch
@tialawliet
@blackshappire
@Adra_84
@Tamma
@icha_fujo
@Key_Zha
@boy_filippo
@hantuusil
@diyuna
@yuzz
@pyolipops
@AvoCadoBoy
@aldyliem
@Arjuna_Lubis
@yooner5
@ryanjombang
@Irfandi_rahman
@RezaYusuf
@i_am
@diandasaputra
@khaW
@Zazu_faghag
@pradithya69
@san1204
@bapriliano
@Ranmaru
@Anggoro007
@3ll0
@Remiel
@Fae91
@gege_panda17
@d_cetya
@zevanthaikal
@tarry
@unknowname
@adjie_
@keanu_
@bell
@lulu_75
@3ll0 @abiDoANk @jacksmile @tsunami
Update gays
Kalo lo ƍäª mau wat Ģώ je ye si okta
Kalo lo ƍäª mau wat Ģώ je ye si okta