It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
pict nya entah knp kok gk bisa di post y,ntr cobain lg dah
Pesta jesica ternyata berlangsung sampai tengah malam.peter dan glen sebenarnya sudah berniat pulang pukul sebelas kalau saja mereka tidak bertemu treo,yang langsung saja memberikan penjelasan panjang lebar tanpa jeda tentang pertandingan mereka yang akan datang,yang hanya didengarkan setengah hati oeh glen.dia masih kesal karena dua kali usahanya untuk mencium peter digagalkan.sepanjang acara pesta moodnya benar-benar buruk,walaupun peter sudah berusaha berkali-kali,dengan hasil yang sia-sia,untuk membuat glen melupakan kenangan tadi.lagu selamat ulang tahun yang dibawakan dengan sangat bagus oleh band lucas menjadi tanda kalau pesta sudah akan sampai di acara utama.namun glen langsung membawa peter pergi dari sana setelah melihat tanda-tanda bahwa treo berniat melanjutkan kuliah basketnya pada seluruh anggota tim.
"kalian sudah mau pulang?"tanya jesica yang sedang dirangkul seorang pria yang pastilah pacarnya."ohh jangan pulang dulu deh,acaranya mulai seru dari sini lho"
"sorry banget baget jes,gua harus segera nganterin peter pulang dia...err tak enak badan"
peter langsung menatap heran glen,namun langsung berpaling lagi saat jesica memberikan pandangan khawatirnya.
"oh benarkah?"kata jesica prihatin
"oh ya...aku benar-benar pusing"kata peter memulai aktingnya.
"ya udah yah,kami balik dulu,selamat sekali lagi jes"kata glen seraya membawa peter menjauh dari sana.
"hati-hati dijalan yah..."
Setelah mereka mengeluarkan motor glen dari parkiran yang dijaga satpam berbadan tegap tadi,peter kembali memukul helm glen pelan
"lain kali"katanya kesal"kalau kau mau melibatkan aku dalam kebohonganmu,ngomong dulu jadi aku bisa siap-siap!"
"sorry sayang,tadi improvisasi mendadak"jawab glen sambil nyengir"tapi aktingmu bagus lho,cocok jadi bintang film,kau juga ganteng lagi"
Peter yang mukanya mererah dibawah helmnya memutuskan untuk diam saat menaiki motor glen.
Mereka melewati jalan kota yang sudah lengang,hanya beberapa orang yang memarkir motor mereka dibawah lampu jalan,peter yakin mereka sedang pacaran.motor glen berderum pelan saat memasuki gang menuju rumah peter dan berhenti tepat didepan pagar yang terkunci.suasananya sepi menunjukan bahwa hampir semua orang disana sudah pergi tidur,pilihan yang bijak.
"kau mau mampir dulu?"sebenarnya ini pertanyaan basa-basi karena peter tidak benar-benar berharap glen akan mampir selarut ini.
"baiklah!"jawab glen sambil tersenyum.ini diluar dugaanya.
"hah,tapi orang rumahnu?"
"aku bisa kabari mereka kalau aku menginap dirumahmu."
"menginap?"ulang peter heran"tapi kan..."namun kata-katanya langsung terputus oleh rengekan glen.
"ayolah pete....sudah tiga tahun kita pacaran tapi aku belum pernah sekalipun menginap di sini,malam ini saja deh..."
"oh baiklah"kata peter akhirnya setelah meliat ekspresi memelas terbaik glen.
"yes!"
Peter membuka gerbang depan rumahnya membiarkan motor glen masuk dan langsung diparkir dibagasi bersama motor matic peter dan mobil ayahnya.setelah mengunci pintu gerbang dan bagasi mereka menuju pintu depan,tak perlu membangunkan orang tuanya,karena peter membawa semua kunci cadangan saat dia keluar tadi.suasana dalam rumah sudah teramat sepi,lampu ruang tamu telah dimatikan menunjukan bahwa orang tua ataupun kakak peter sudah pergi tidur.mereka menaiki tangga di sebelah ruang keluarga dan langsung menuju kamar peter.
Glen langsung menghempaskan diri di kasur dengan geraman nyaman sesaat setelah mereka memasuki kamar peter.dia melepas sepatunya dan bergelung seperti kucing.peter pun ikut melepas sepatunya dan berjalan menuju almarinya,menyambar kaos dan celana pendek dari gantungan baju terdekat.mata glen nyaris tidak berkedip saat dia mengawasi peter melepas baju dan celanya lalu mengenakan kaos dan celana pendek yang tadi diambilnya.
"kau mau tidur dengan pakaian seperti itu?"tanya peter setelah dia ganti baju dan berjalan menuju tempat tidur.
"hmm benar juga"kata glen perpikir sejenak sebelum berdiri secara tiba-tiba dan langsung melepas setiap kancing bajunya,melemparnya ke sudut ruangan dan sekarang mulai melepas celanaya
"kau mau tidur telanjang?"kata peter tak percaya
"iya"jawab glen santai sembari melepas celananya dan melemparnya ke sudut tempat bajunya tadi"kan tak ada satupun pakaianmu yang muat buatku."
"tapi nggak harus telanjang juga kan?"
"aku nggak telanjang kok,aku masih pake boxer"kata glen membela diri
Peter menggeleng pelan,namun glen langsung menariknya hingga terjatuh diatas dada bidang nya.nafas peter semakin berat dia bisa merasakan setiap inci kulit glen diwajahnya yang menjadi semerah kepiting rebus saat ini.ya,badan glen memang tidak sebagus treo,tapi tidak bisa dibilang jelek juga.bahkan bagi peter saat ini badan glen jauh lebih menarik daripada badan treo.
"glen,hentikan!"kata peter mencoba berdiri,namun percuma karena glen memeluknya sangat erat dan sebelum peter siap,mendaratkan ciuman yang basah dibibirnya dan langsung melumatnya.peter terkejut sesaat namun langsung bisa mengendalikan diri.glen pastilah menahanya sejak tadi,pikirnya.peter membuka mulutnya dan membiarkan glen masuk.ciuman mereka semakin memanas diiringi derak per tempat tidur peter saat glen mulai berguling,sekarang menindih peter di bawah badan besarnya sambil terus melumat bibirnya.peter membalas ciuman glen dengan sama ganasnya sementara tanganya mengelus pundak glen yang lebar.
Peter mengerang keras saat bibirnya bebas dari bibir glen yang sekarang sedang menyerang lehernya dengan rakus,meninggalkan tanda merah di beberapa tempat.tangan glen yang besar mulai mengelus kulit mulus dibawah kaos peter.peter menarik nafas yang berat dan dalam sebelum tanganya mencegah glen melakukan hal lebih.dia menatap peter dengan heran mata-buah-zaitun nya menyipit memandang peter yang ekspresinya tak bisa ditebak,seperti campuran takut dan kesal.
"glen"desah peter gugup"aku....belum siap"setelah mengatakan itu dia langsung menundukan wajahnya,tak berani memandang mata glen.untuk sesaat peter mengira bahwa glen akan marah.tak lama terdengar suara glen yang berat berbicara dengan tenang
"aku sudah tau"katanya lembut"aku tak akan memaksa,akan kutunggu sampai siap"
Baiklah,ini bukan jawaban yang diperkirakan peter tapi dia sangat senang.dia memberanikan diri melihat wajah glen,yang saat ini sedang tersenyum kearahnya.glen mendekatkan wajahnya dan mengecup pelan bibir peter sebelum berguling dan berbaring telentang disamping peter,menatap langit-langit kamar.
Peter ikut tersenyum dan membarngkan kepalanya di dada glen yang bidang.glen mengusap rambut kekasihnya itu dengan sayang sampai dia mendengar nafas peter jadi tenang dan teratur.
Seberkas cahaya matahari lolos dan menembus celah gorden di kamar peter,menyerang matanya yang belum siap.peter mengerjap,dia mendengar sebuah dentuman konstan dibawah telinganya dan merasakan kepalanya bersandar pada sesuatu yang empuk dan sedikit lengket.baru saat seluruh kesadaranya terkumpul dia menyadari bahwa dia tertidur di dada glen dan ditindih oleh tangannya yang berat.peter menguap sekali lagi sebelum memindahkan tangan glen yang menindihnya dan berjalan setengah hati ke kamar mandi.
glen masih mendengkur dengan suara keras saat peter kembali dari kamar mandi lima belas menit kemudian membawa handuk kecil yang digunakanya untuk mengeringkan rambutnya.dia tersenyum prihatin saat mendekati tempat tidurnya dimana glen berbaring telentang nyaris telanjang.
"glen"bisik peter lembut seraya menggoyangkan badan glen yang berkeringat dengsn tanganya yang bebas handuk."bangun!udah pagi nih"
Namun glen justru menarik tangan peter,membuatnya terjatuh lagi disampingnya yang langsung memeluknya dan mengigau parau.
"sekali aja deh sayang ...ya...plisss"
"hey bangun!"kata peter keras sambil mencubit hidung glen yang membuatnya bangun dan langsung mengerutu.
"sudah mandi sono cepat,mama udah bikin sarapan tuh"kata peter jengah saat dia sedang memakai baju di depan cermin-almarinya.
"mandidin"rengek glen manja
"udah jangan manja,akun turun dulu deh ntar kamu nyusul ya"
akhirnya glen mandi dengan kesal disaksikan oleh peter yang setengah geli.
Glen bergabung dengan peter dan mamanya tujuhbelas menit kemudian memakai pakaianya kemarin namun tampak segar dan mengeluarkan aroma shampo yang peter sukai.
"sini nak glen,sarapan dulu"ajak mama peter ramah .
"terimakasih tante"kata glen sambil tersenyum saat dia duduk di depan peter dan merarik piring penuh roti panggang kearahnya,mengolesinya dengan selai coklat"om sudah berangkat kerja tante?"
"udah jam enam tadi.kalau tante hari ini libur"jawab mama peter tenang
"pagi semua!"seru suara keras dari arah pintu.mila memasuki ruang makan dengan ceria.dia memakai baju resmi berwarna coklat gelap dan rok hitam selutut."doain aku ya"katanya sambil menyambar roti peter yang langsung dimakaya saat meninggalkan ruangan.
"kak mila mau kemana sih?"tanya glen sambil mengunyah roti panggangnya
"wawancara kerja."kata peter yang telah selesai meneguk habis teh hangatnya.
Setelah selesai sarapan mereka berpamitan pada mama peter.kerumah glen dulu untuk ganti baju sebelum berangkat ke kampus.sementara di kampus terjadi sebuah keajaiban,treo menyatakan bahwa mereka libur latihan hari ini yang langsung disambut oleh sorakan sepenuh hati dari seluruh anggota tim.sebenarnya billy mengajak mereka semua untuk makan-makan merayakan hari jadianya dengan cewek barunya tapi glen dan peter terpaksa tidak ikut karena harus melaksanakan hukumanya,sementara tommy menggumamkan sesuatu tentang menyelasaikan tugas kampus jadi dia juga tak ikut.
Walaupun peter tau bahwa meraka tak mungkin seberuntung kemarin,tapi sedikit banyak dia berharap bahwa mereka akan lolos lagi kali ini.tapi harapan itu tidak terlalu tinggi,dan harapan itu malah jatuh saat mereka bertemu pak maman yang minta tolong untuk membersihkan jendela di ruang praktikum.
Jadi disinilah mereka,dengan seember penuh cairan pembersih yang berbusa dan berbau harum.menggosok permukaan kaca berminyak dengam lap basah yang sudah mulai kotor.karena banyak jendela di ruang praktikum,mereka memutuskan utuk berbagi tugas.peter membersihkan jendela depan sementara glen jendela samping.
Peter sedang menggosok noda bandel di kaca jendelanya saat glen mengerutu keras.mau tak mau dia jadi tersenyum geli,melihat tingkah glen yang kadang bisa lebih kekanakan dari murid-murid tk.
"wah wah wah,ternyata lo emang pantes ya jadi babu!"seru suara dingin yang keras di belakang peter.dia langsung menoleh dan melihat segerombolan orang menyeringai menyebalkan kearahnya.
Peter tau siapa mereka.daniel dan gengnya.sekelompok mahasiswa yang sok kuasa menurut peter.hobi mereka adalah mengganggu anak-anak yang lebih lemah dari mereka.dulu peter adalah korban favorit mereka tapi itu sebelum glen yang murka
barantem hebat dengan daniel yang berbuah skors pada mereka berdua dan beberapa luka jahitan.
"mana cowo lo yang homo itu?"tanya daniel menyebalkan
"bukan urusanmu!"jawab peter dingin seraya berbalik dan kembali menekuni jendela berminyaknya.
"kalau ditanya tuh jawab yang bener!"seru ian,teman satu geng daniel yang berbadan kurus dan rambut yang berantakan.
Terdengar suara tawa yang menyebalkan sebelum daniel berseru keras.
"hay!gua buka lowongan jadi babu di rumah gua,pantes tuh buat lo!karena menurut gua homo kaya lo tu..."tapi entah apa pendapat daniel tentang peter tak ada yang tau karena saat itu sebuah pukulan sangat keras sudah menghantam rahang nya,membuatnya terjirembab ke tanah berumput.glen langsung menindihnya dan memukul setiap senti tubuhnya dengan membabi buta.salah satu teman daniel menghantamkan balok kayu panjang ke punggung glen yang langsung membuatnya tersungkur ke tanah.
"glen!!"seru peter keras,dia mencoba berlari kearah tubuh glen yang saat ini dipukuli dengan sadis oleh tiga orang.tapi tangan yang sangat keras menarik rambutnya dan membantingnya ke lantai.dia merasakan darah hangat di pelipisnya,matanya kabur.sesuatu yang berat menindih tubuhnya dan dia merasakan pukulan luar biasa menyakitkan di pipi kirinya.pandangan peter semakin kabur dia tak bisa berpikir apa-apa lagi.yang diingatnya hanyalah derap kaki,suara hantaman,beban yang terangkat dari tubuhnya,dan sebuah tangan halus yang menyangga kepalanya.
"peter..."seru seseorang dengan suara lembut yang sepertinya dikenalnya sebelum semuanya menjadi gelap.
Peter membuka matanya yang terasa sangat berat.hal pertama yang dilihatnya adalah lingkaran cahaya keemasan yang menggantung beberapa meter dihadapanya.dia mengerjap mencoba membiasakan matanya sebelum dia menyadari dia berada di sebuah ruangan putih yang tertutup gorden.dia sedang berbaring di sebuah ranjang tinggi yang ditutupi dengan seprai yang sewarna dengan gorden disampingnya.
"peter"seru seseorang yang duduk di sebelahnya"kau sudah sadar"
Peter menoleh,glen sedang menatap senang kearahnya.sebuah kapas tebal tertempel di pipi kanannya,dahinya memar,dan bibir bawahnya sobek,tapi dia tersenyum lebar kearahnya.
"glen?"kata peter parau,seakan itu bukan suaranya,dia berdeham sesaat sebelum melanjutkan"kita di mana?"
"syukurlah kau masih ingat aku,tadinya aku takut kau akan amnesia"seru glen sembari terkekeh pelan"kita diruang kesehatan kampus,kau pingsan selama dua jam"
Dua jam?!pikir peter ngeri,benarkah dia pingsan selama itu?peter sudah akan mengajukan pertanyaan lain,namun saat itu pintu ruangan terbuka.tommy dan lucas menggeser gorden di ruangan peter dan langsung tersenyum senang.
"baguslah kau sudah sadar"seru tommy ceria sambil duduk di kursi tinggi di samping tempat tidur.glen tampak tidak setuju dengan keakraban ini,wajahnya merengut sebal.
"terimakasih,sebenarnya apa yang terjadi?kenapa kalian bisa disini?"tanya peter kemudian.
"sebenernya gua sama tommy lagi ngomongin sekolah jalanan itu,ingat?"jawab lucas dengan suara yang dalam"pas kami denger keributan di depan ruang praktikum,kami langsung kesana.ternyata lo sama glen lagi dipukulin sama banci-banci itu!makanya kita langsung nolongin"
"makasih"kata peter sambil tersenyum manis kearah lucas(glen semakin cemberut)
"tapi apa yang terjadi sama daniel dan teman-temanya?"lanjut peter.
"ya ampun pete!"seru glen tak percaya"kau masih ngurusin baj*ngan-baj*ngan itu?mereka sekarat yang jelas!"
"yang benar-benar sekarat saat ini adalah ian"kata tommy"glen menghajarnya habis-habisan,kami bahkan nggak bisa menghentikan dia kalau nggak dibantu sama pak maman."
Peter memberikan glen pandangan mencela.sementara glen melirik cuek kearah jendela"salah sendiri dia berani memukulmu"
Dan pandangan peter langsung berubah menjadi penuh terimakasih,saat ini peter pasti akan langsung mencium glen kalau tidak mempertimbangkan keberadaan tommy dan lucas disana.
Pintu kembali terbuka dan saat ini pak maman yang melangkah masuk.dia memeluk sesuatu yang tampak seperti seikat besar bunga mawar putih.
"apaan itu pak?"tanya lukas melirik bunga bawar itu.
"ini buat mas peter"kata pak maman seraya mengangsurkan seikat mawar putih itu di samping kasur peter.glen menatapnya dengan pandangan membatu.
"cie cie pak maman ngasih peter bunga"goda tommy
"eee ini bukan dar bapak mas,tadi bapak nemu di atas meja bapak,ada tulisanya buat mas peter makanya bapak kasih sekalian.ya udah bapak pergi dulu ya mas"pak maman langsung nyelonor pergi.
Peter mengamati bunga mawar itu,sebuah kartu berbentuk hati tersemat di samping ikatan talinya dan bertuliskan'to:peter rahardian'tak ada tulisan lain disana.peter berpikir keras,siapa yang memberinya bunga ini?seingat peter tidak ada siapapun yang kelihatanya suka padanya,kecuali glen.peter menyukai mawar putih,tapi ini bukan bunga favoritnya.bunga favoritnya adalah lily,karena glen sering memberikan bunga itu padanya.
"dari siapa?"tanya glen kaku yang jelas menunjukan kalau dia sangat kesal.
Peter mengangkat bahu,"entahlah tak ada nama pengirimnya"katanya sambil meletakan bunga itu di meja samping tempat tidurnya.
Glen memberikan pandangan mengerikan pada bunga itu.seakan setiap tangkai bunga itu membuat kesalahan pribadi padanya.
"wah ternyata lo banyak yang suka ya pete"kata lucas sambil tersenyum"gua jadi ngiri deh"
"oh iya luk,"kata glen akhirnya melupakan niat jahatnya untuk mencabik-cabik hunga mawar itu dengan brutal."kenapa lo masih dikampus sore-sore tadi?"
"kalian nggak tau ya?gua kan emang kuliah malam,berangkatnya tiap sore"jelas lucas
"ohh "jawab glen singkat.
Pesta jesica ternyata berlangsung sampai tengah malam.peter dan glen sebenarnya sudah berniat pulang pukul sebelas kalau saja mereka tidak bertemu treo,yang langsung saja memberikan penjelasan panjang lebar tanpa jeda tentang pertandingan mereka yang akan datang,yang hanya didengarkan setengah hati oeh glen.dia masih kesal karena dua kali usahanya untuk mencium peter digagalkan.sepanjang acara pesta moodnya benar-benar buruk,walaupun peter sudah berusaha berkali-kali,dengan hasil yang sia-sia,untuk membuat glen melupakan kenangan tadi.lagu selamat ulang tahun yang dibawakan dengan sangat bagus oleh band lucas menjadi tanda kalau pesta sudah akan sampai di acara utama.namun glen langsung membawa peter pergi dari sana setelah melihat tanda-tanda bahwa treo berniat melanjutkan kuliah basketnya pada seluruh anggota tim.
"kalian sudah mau pulang?"tanya jesica yang sedang dirangkul seorang pria yang pastilah pacarnya."ohh jangan pulang dulu deh,acaranya mulai seru dari sini lho"
"sorry banget baget jes,gua harus segera nganterin peter pulang dia...err tak enak badan"
peter langsung menatap heran glen,namun langsung berpaling lagi saat jesica memberikan pandangan khawatirnya.
"oh benarkah?"kata jesica prihatin
"oh ya...aku benar-benar pusing"kata peter memulai aktingnya.
"ya udah yah,kami balik dulu,selamat sekali lagi jes"kata glen seraya membawa peter menjauh dari sana.
"hati-hati dijalan yah..."
Setelah mereka mengeluarkan motor glen dari parkiran yang dijaga satpam berbadan tegap tadi,peter kembali memukul helm glen pelan
"lain kali"katanya kesal"kalau kau mau melibatkan aku dalam kebohonganmu,ngomong dulu jadi aku bisa siap-siap!"
"sorry sayang,tadi improvisasi mendadak"jawab glen sambil nyengir"tapi aktingmu bagus lho,cocok jadi bintang film,kau juga ganteng lagi"
Peter yang mukanya mererah dibawah helmnya memutuskan untuk diam saat menaiki motor glen.
Mereka melewati jalan kota yang sudah lengang,hanya beberapa orang yang memarkir motor mereka dibawah lampu jalan,peter yakin mereka sedang pacaran.motor glen berderum pelan saat memasuki gang menuju rumah peter dan berhenti tepat didepan pagar yang terkunci.suasananya sepi menunjukan bahwa hampir semua orang disana sudah pergi tidur,pilihan yang bijak.
"kau mau mampir dulu?"sebenarnya ini pertanyaan basa-basi karena peter tidak benar-benar berharap glen akan mampir selarut ini.
"baiklah!"jawab glen sambil tersenyum.ini diluar dugaanya.
"hah,tapi orang rumahnu?"
"aku bisa kabari mereka kalau aku menginap dirumahmu."
"menginap?"ulang peter heran"tapi kan..."namun kata-katanya langsung terputus oleh rengekan glen.
"ayolah pete....sudah tiga tahun kita pacaran tapi aku belum pernah sekalipun menginap di sini,malam ini saja deh..."
"oh baiklah"kata peter akhirnya setelah meliat ekspresi memelas terbaik glen.
"yes!"
Peter membuka gerbang depan rumahnya membiarkan motor glen masuk dan langsung diparkir dibagasi bersama motor matic peter dan mobil ayahnya.setelah mengunci pintu gerbang dan bagasi mereka menuju pintu depan,tak perlu membangunkan orang tuanya,karena peter membawa semua kunci cadangan saat dia keluar tadi.suasana dalam rumah sudah teramat sepi,lampu ruang tamu telah dimatikan menunjukan bahwa orang tua ataupun kakak peter sudah pergi tidur.mereka menaiki tangga di sebelah ruang keluarga dan langsung menuju kamar peter.
Glen langsung menghempaskan diri di kasur dengan geraman nyaman sesaat setelah mereka memasuki kamar peter.dia melepas sepatunya dan bergelung seperti kucing.peter pun ikut melepas sepatunya dan berjalan menuju almarinya,menyambar kaos dan celana pendek dari gantungan baju terdekat.mata glen nyaris tidak berkedip saat dia mengawasi peter melepas baju dan celanya lalu mengenakan kaos dan celana pendek yang tadi diambilnya.
"kau mau tidur dengan pakaian seperti itu?"tanya peter setelah dia ganti baju dan berjalan menuju tempat tidur.
"hmm benar juga"kata glen perpikir sejenak sebelum berdiri secara tiba-tiba dan langsung melepas setiap kancing bajunya,melemparnya ke sudut ruangan dan sekarang mulai melepas celanaya
"kau mau tidur telanjang?"kata peter tak percaya
"iya"jawab glen santai sembari melepas celananya dan melemparnya ke sudut tempat bajunya tadi"kan tak ada satupun pakaianmu yang muat buatku."
"tapi nggak harus telanjang juga kan?"
"aku nggak telanjang kok,aku masih pake boxer"kata glen membela diri
Peter menggeleng pelan,namun glen langsung menariknya hingga terjatuh diatas dada bidang nya.nafas peter semakin berat dia bisa merasakan setiap inci kulit glen diwajahnya yang menjadi semerah kepiting rebus saat ini.ya,badan glen memang tidak sebagus treo,tapi tidak bisa dibilang jelek juga.bahkan bagi peter saat ini badan glen jauh lebih menarik daripada badan treo.
"glen,hentikan!"kata peter mencoba berdiri,namun percuma karena glen memeluknya sangat erat dan sebelum peter siap,mendaratkan ciuman yang basah dibibirnya dan langsung melumatnya.peter terkejut sesaat namun langsung bisa mengendalikan diri.glen pastilah menahanya sejak tadi,pikirnya.peter membuka mulutnya dan membiarkan glen masuk.ciuman mereka semakin memanas diiringi derak per tempat tidur peter saat glen mulai berguling,sekarang menindih peter di bawah badan besarnya sambil terus melumat bibirnya.peter membalas ciuman glen dengan sama ganasnya sementara tanganya mengelus pundak glen yang lebar.
Peter mengerang keras saat bibirnya bebas dari bibir glen yang sekarang sedang menyerang lehernya dengan rakus,meninggalkan tanda merah di beberapa tempat.tangan glen yang besar mulai mengelus kulit mulus dibawah kaos peter.peter menarik nafas yang berat dan dalam sebelum tanganya mencegah glen melakukan hal lebih.dia menatap peter dengan heran mata-buah-zaitun nya menyipit memandang peter yang ekspresinya tak bisa ditebak,seperti campuran takut dan kesal.
"glen"desah peter gugup"aku....belum siap"setelah mengatakan itu dia langsung menundukan wajahnya,tak berani memandang mata glen.untuk sesaat peter mengira bahwa glen akan marah.tak lama terdengar suara glen yang berat berbicara dengan tenang
"aku sudah tau"katanya lembut"aku tak akan memaksa,akan kutunggu sampai siap"
Baiklah,ini bukan jawaban yang diperkirakan peter tapi dia sangat senang.dia memberanikan diri melihat wajah glen,yang saat ini sedang tersenyum kearahnya.glen mendekatkan wajahnya dan mengecup pelan bibir peter sebelum berguling dan berbaring telentang disamping peter,menatap langit-langit kamar.
Peter ikut tersenyum dan membarngkan kepalanya di dada glen yang bidang.glen mengusap rambut kekasihnya itu dengan sayang sampai dia mendengar nafas peter jadi tenang dan teratur.
Seberkas cahaya matahari lolos dan menembus celah gorden di kamar peter,menyerang matanya yang belum siap.peter mengerjap,dia mendengar sebuah dentuman konstan dibawah telinganya dan merasakan kepalanya bersandar pada sesuatu yang empuk dan sedikit lengket.baru saat seluruh kesadaranya terkumpul dia menyadari bahwa dia tertidur di dada glen dan ditindih oleh tangannya yang berat.peter menguap sekali lagi sebelum memindahkan tangan glen yang menindihnya dan berjalan setengah hati ke kamar mandi.
glen masih mendengkur dengan suara keras saat peter kembali dari kamar mandi lima belas menit kemudian membawa handuk kecil yang digunakanya untuk mengeringkan rambutnya.dia tersenyum prihatin saat mendekati tempat tidurnya dimana glen berbaring telentang nyaris telanjang.
"glen"bisik peter lembut seraya menggoyangkan badan glen yang berkeringat dengsn tanganya yang bebas handuk."bangun!udah pagi nih"
Namun glen justru menarik tangan peter,membuatnya terjatuh lagi disampingnya yang langsung memeluknya dan mengigau parau.
"sekali aja deh sayang ...ya...plisss"
"hey bangun!"kata peter keras sambil mencubit hidung glen yang membuatnya bangun dan langsung mengerutu.
"sudah mandi sono cepat,mama udah bikin sarapan tuh"kata peter jengah saat dia sedang memakai baju di depan cermin-almarinya.
"mandidin"rengek glen manja
"udah jangan manja,akun turun dulu deh ntar kamu nyusul ya"
akhirnya glen mandi dengan kesal disaksikan oleh peter yang setengah geli.
Glen bergabung dengan peter dan mamanya tujuhbelas menit kemudian memakai pakaianya kemarin namun tampak segar dan mengeluarkan aroma shampo yang peter sukai.
"sini nak glen,sarapan dulu"ajak mama peter ramah .
"terimakasih tante"kata glen sambil tersenyum saat dia duduk di depan peter dan merarik piring penuh roti panggang kearahnya,mengolesinya dengan selai coklat"om sudah berangkat kerja tante?"
"udah jam enam tadi.kalau tante hari ini libur"jawab mama peter tenang
"pagi semua!"seru suara keras dari arah pintu.mila memasuki ruang makan dengan ceria.dia memakai baju resmi berwarna coklat gelap dan rok hitam selutut."doain aku ya"katanya sambil menyambar roti peter yang langsung dimakaya saat meninggalkan ruangan.
"kak mila mau kemana sih?"tanya glen sambil mengunyah roti panggangnya
"wawancara kerja."kata peter yang telah selesai meneguk habis teh hangatnya.
Setelah selesai sarapan mereka berpamitan pada mama peter.kerumah glen dulu untuk ganti baju sebelum berangkat ke kampus.sementara di kampus terjadi sebuah keajaiban,treo menyatakan bahwa mereka libur latihan hari ini yang langsung disambut oleh sorakan sepenuh hati dari seluruh anggota tim.sebenarnya billy mengajak mereka semua untuk makan-makan merayakan hari jadianya dengan cewek barunya tapi glen dan peter terpaksa tidak ikut karena harus melaksanakan hukumanya,sementara tommy menggumamkan sesuatu tentang menyelasaikan tugas kampus jadi dia juga tak ikut.
Walaupun peter tau bahwa meraka tak mungkin seberuntung kemarin,tapi sedikit banyak dia berharap bahwa mereka akan lolos lagi kali ini.tapi harapan itu tidak terlalu tinggi,dan harapan itu malah jatuh saat mereka bertemu pak maman yang minta tolong untuk membersihkan jendela di ruang praktikum.
Jadi disinilah mereka,dengan seember penuh cairan pembersih yang berbusa dan berbau harum.menggosok permukaan kaca berminyak dengam lap basah yang sudah mulai kotor.karena banyak jendela di ruang praktikum,mereka memutuskan utuk berbagi tugas.peter membersihkan jendela depan sementara glen jendela samping.
Peter sedang menggosok noda bandel di kaca jendelanya saat glen mengerutu keras.mau tak mau dia jadi tersenyum geli,melihat tingkah glen yang kadang bisa lebih kekanakan dari murid-murid tk.
"wah wah wah,ternyata lo emang pantes ya jadi babu!"seru suara dingin yang keras di belakang peter.dia langsung menoleh dan melihat segerombolan orang menyeringai menyebalkan kearahnya.
Peter tau siapa mereka.daniel dan gengnya.sekelompok mahasiswa yang sok kuasa menurut peter.hobi mereka adalah mengganggu anak-anak yang lebih lemah dari mereka.dulu peter adalah korban favorit mereka tapi itu sebelum glen yang murka
barantem hebat dengan daniel yang berbuah skors pada mereka berdua dan beberapa luka jahitan.
"mana cowo lo yang homo itu?"tanya daniel menyebalkan
"bukan urusanmu!"jawab peter dingin seraya berbalik dan kembali menekuni jendela berminyaknya.
"kalau ditanya tuh jawab yang bener!"seru ian,teman satu geng daniel yang berbadan kurus dan rambut yang berantakan.
Terdengar suara tawa yang menyebalkan sebelum daniel berseru keras.
"hay!gua buka lowongan jadi babu di rumah gua,pantes tuh buat lo!karena menurut gua homo kaya lo tu..."tapi entah apa pendapat daniel tentang peter tak ada yang tau karena saat itu sebuah pukulan sangat keras sudah menghantam rahang nya,membuatnya terjirembab ke tanah berumput.glen langsung menindihnya dan memukul setiap senti tubuhnya dengan membabi buta.salah satu teman daniel menghantamkan balok kayu panjang ke punggung glen yang langsung membuatnya tersungkur ke tanah.
"glen!!"seru peter keras,dia mencoba berlari kearah tubuh glen yang saat ini dipukuli dengan sadis oleh tiga orang.tapi tangan yang sangat keras menarik rambutnya dan membantingnya ke lantai.dia merasakan darah hangat di pelipisnya,matanya kabur.sesuatu yang berat menindih tubuhnya dan dia merasakan pukulan luar biasa menyakitkan di pipi kirinya.pandangan peter semakin kabur dia tak bisa berpikir apa-apa lagi.yang diingatnya hanyalah derap kaki,suara hantaman,beban yang terangkat dari tubuhnya,dan sebuah tangan halus yang menyangga kepalanya.
"peter..."seru seseorang dengan suara lembut yang sepertinya dikenalnya sebelum semuanya menjadi gelap.
Peter membuka matanya yang terasa sangat berat.hal pertama yang dilihatnya adalah lingkaran cahaya keemasan yang menggantung beberapa meter dihadapanya.dia mengerjap mencoba membiasakan matanya sebelum dia menyadari dia berada di sebuah ruangan putih yang tertutup gorden.dia sedang berbaring di sebuah ranjang tinggi yang ditutupi dengan seprai yang sewarna dengan gorden disampingnya.
"peter"seru seseorang yang duduk di sebelahnya"kau sudah sadar"
Peter menoleh,glen sedang menatap senang kearahnya.sebuah kapas tebal tertempel di pipi kanannya,dahinya memar,dan bibir bawahnya sobek,tapi dia tersenyum lebar kearahnya.
"glen?"kata peter parau,seakan itu bukan suaranya,dia berdeham sesaat sebelum melanjutkan"kita di mana?"
"syukurlah kau masih ingat aku,tadinya aku takut kau akan amnesia"seru glen sembari terkekeh pelan"kita diruang kesehatan kampus,kau pingsan selama dua jam"
Dua jam?!pikir peter ngeri,benarkah dia pingsan selama itu?peter sudah akan mengajukan pertanyaan lain,namun saat itu pintu ruangan terbuka.tommy dan lucas menggeser gorden di ruangan peter dan langsung tersenyum senang.
"baguslah kau sudah sadar"seru tommy ceria sambil duduk di kursi tinggi di samping tempat tidur.glen tampak tidak setuju dengan keakraban ini,wajahnya merengut sebal.
"terimakasih,sebenarnya apa yang terjadi?kenapa kalian bisa disini?"tanya peter kemudian.
"sebenernya gua sama tommy lagi ngomongin sekolah jalanan itu,ingat?"jawab lucas dengan suara yang dalam"pas kami denger keributan di depan ruang praktikum,kami langsung kesana.ternyata lo sama glen lagi dipukulin sama banci-banci itu!makanya kita langsung nolongin"
"makasih"kata peter sambil tersenyum manis kearah lucas(glen semakin cemberut)
"tapi apa yang terjadi sama daniel dan teman-temanya?"lanjut peter.
"ya ampun pete!"seru glen tak percaya"kau masih ngurusin baj*ngan-baj*ngan itu?mereka sekarat yang jelas!"
"yang benar-benar sekarat saat ini adalah ian"kata tommy"glen menghajarnya habis-habisan,kami bahkan nggak bisa menghentikan dia kalau nggak dibantu sama pak maman."
Peter memberikan glen pandangan mencela.sementara glen melirik cuek kearah jendela"salah sendiri dia berani memukulmu"
Dan pandangan peter langsung berubah menjadi penuh terimakasih,saat ini peter pasti akan langsung mencium glen kalau tidak mempertimbangkan keberadaan tommy dan lucas disana.
Pintu kembali terbuka dan saat ini pak maman yang melangkah masuk.dia memeluk sesuatu yang tampak seperti seikat besar bunga mawar putih.
"apaan itu pak?"tanya lukas melirik bunga bawar itu.
"ini buat mas peter"kata pak maman seraya mengangsurkan seikat mawar putih itu di samping kasur peter.glen menatapnya dengan pandangan membatu.
"cie cie pak maman ngasih peter bunga"goda tommy
"eee ini bukan dar bapak mas,tadi bapak nemu di atas meja bapak,ada tulisanya buat mas peter makanya bapak kasih sekalian.ya udah bapak pergi dulu ya mas"pak maman langsung nyelonor pergi.
Peter mengamati bunga mawar itu,sebuah kartu berbentuk hati tersemat di samping ikatan talinya dan bertuliskan'to:peter rahardian'tak ada tulisan lain disana.peter berpikir keras,siapa yang memberinya bunga ini?seingat peter tidak ada siapapun yang kelihatanya suka padanya,kecuali glen.peter menyukai mawar putih,tapi ini bukan bunga favoritnya.bunga favoritnya adalah lily,karena glen sering memberikan bunga itu padanya.
"dari siapa?"tanya glen kaku yang jelas menunjukan kalau dia sangat kesal.
Peter mengangkat bahu,"entahlah tak ada nama pengirimnya"katanya sambil meletakan bunga itu di meja samping tempat tidurnya.
Glen memberikan pandangan mengerikan pada bunga itu.seakan setiap tangkai bunga itu membuat kesalahan pribadi padanya.
"wah ternyata lo banyak yang suka ya pete"kata lucas sambil tersenyum"gua jadi ngiri deh"
"oh iya luk,"kata glen akhirnya melupakan niat jahatnya untuk mencabik-cabik hunga mawar itu dengan brutal."kenapa lo masih dikampus sore-sore tadi?"
"kalian nggak tau ya?gua kan emang kuliah malam,berangkatnya tiap sore"jelas lucas
"ohh "jawab glen singkat.
tunggu chapter selanjutnya y:)