It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Disney... oh.. Disney... Film ini berpotensi jadi film dokumenter hewan yang sangat bagus andai saja tidak dijejali lagu-lagu percintaan remaja picisan yang sering diputar-putar di Disney Channel. Gak nyambung blas. Duh.
3/5
The Secret Life of Birds (BBC, 2012, UK)
Dokumenter khas BBC. Bagi yang ingin menyaksikan nasib (dan takdir akhir) kehidupan burung baik di area liar maupun kota urban, film ini sangat menarik untuk disaksikan.
3.5/5
The Prisoner of Zenda (John Cromwell/W. S. Van Dyke, 1937, USA)
Film semacam inilah yang membuat saya selalu merindukan era keemasan Holywood terulang. Film ini punya segalanya. Setiap frame-nya adalah sebuah mahakarya dan memberikan semua yang bisa ditawarkan sebuah media film dalam menghibur kita.
5/5
Komedi sarcas keren ttg politik
True Detective!!!
Drama ttg intrik di kepolisian
Entah kenapa HBO klo bikin film seri atau miniseri pasti ok...
Ga terlalu panjang dan malah bikin suka aja gitu
suka banget sama pola pola yg muncul.
Gw noton film ini dalam kondisi tidak begitu berkonsentrasi karena saat itu gw lagi berada dikantor dan gw nontonnya bareng teman, pake laptop kantor. Jadi gw kurang menghayati ceritanya
Poster:
Plot:
Disuatu tempat, disuatu massa (bukan dibumi), manusia dipimpin oleh seorang bernama Immortal Joe, yg mengendalikan serta menguasai air. Immortal Joe banyak memiliki istri dan anak. Anak2 Immortal Joe bekerja untuknya dan semua berambisi untuk menjadi ksatria yang bisa mengorbankan nyawanya demi Immortal Joe.
Suatu ketika, ada pemberontak yg di ketuai oleh Charlize Theron yang berusaha kabur dari Immortal Joe dan berusaha menuju sebuah tempat bernama "Green Place". Charlize tidak kabur sendiri, namun membawa serta istri2 Immortal Joe. Dibantu Max, Charlize harus melawan Immortal Joe dan anak buahnya yang mengejar mereka, serta menemukan Green Place yang belum diketahui keberadaannya
Komentar:
- Dari berbagai genre film, film model seperti ini adalah jenis film yang paling bikin gw bingung dan mengernyitkan dahi
- Saat pertarungan super sengit di awal2 di sepanjang padang pasir, kata2 yang paling banyak terlintas di kepala gw adalah "oooo..", "so what?", "terus???"
- Untunglah setelah pertarungan super sengit berakhir, Rosie Huntingtin-Whiteley muncul dan mulai dari sini gw mencoba fokus dengan ceritanya
- Selanjutnya, cerita cukup menarik diikuti. Ketika tokoh yang diperani Rosie meninggal, gw kembali menggumamkan kata2: "oooo..", "so what?", "terus???", hingga film berakhir.
Gw rate film ini: 7/10 (spesial buat Rosie)
Tertarik dengan performa film yang memenangkan kategori "Un Certain Regards" di Cannes film festifal 2014 sebagai film terbaik, perwakilan Hungaria di ajang Oscar 2015 untuk kategori film berbahasa asing terbaik, serta review yg sudah diberikan oleh brur @wing , bikin gw semangat 45 mendownload film ini. Gw awalnya mengira film ini tidak terlalu serius karena sepertinya pemeran utamanya masih anak2. Namun melihat rating "R" di IMDB, gw mulai menyiapkan mental
Poster:
Plot:
Di Hungaria, Lily adalah seorang gadis kecil berumur 13 tahun yang merupakan anggota orkestra dan memiliki anjing, sekaligus teman terdekat satu2nya, bernama Hagen. Orang tua Lily sudah bercerai dan Lily sepertinya tidak memiliki teman bermain, selain Hagen. Saat ibunya akan melakukan riset di Australia, Lily ditiitpkan pada ayahnya yang adalah seorang professor yang bekerja pada rumah pemotongan hewan dan bertugas memastikan bahwa hewan yang telah dipotong tersebut layak konsumsi
Ayah Lily tidak menyukai Hagen. Di Hungaria, ada pajak yang dikenakan terhadap anjing jenis campuran dan karena Hagen adalah anjing campuran, maka harus dikenakan pajak. Ayah lily menolak membayar pajak dan akhirnya Lily terpaksa membuang Hagen di tengah jalan atas desakan sang ayah
Sepeninggal Hagen, Lily berubah jadi pembangkang. Ia melawan sang ayah juga guru musiknya serta terus menerus mencari Hagen. Sementara sepeninggal Lily, Hagen mengalami banyak cerita. Mulai dari hendak dibunuh tukang daging, dikejar2 petugas penangkap anjing liar hingga menjadi anjing petarung untuk diadu. Hagen pun berubah dari anjing yang jinak menjadi anjing yang liar dan ganas.
Suatu hari, Hagen berhasil melarikan diri dari arena adu anjing namun berhasil tertangkap oleh petugas penangkap anjing liar. Hagen pun di karantina bersama ratusan anjing lainnya. Hagen yang sudah menjadi liar dan ganas suatu ketika berhasil menyerang petugas karantina anjing dan kabur bersama ratusan anjing liar lainnya menyerang penduduk di kota, menebar ancaman serta membunuh membabi buta orang2 yang selama ini telah mendzaliminya...
Komentar:
- Adegan pembukanya gw suka, cinematographynya bagus
- Akting para anjing (terutama Hagen) memang top markotop
- Diawal2, banyak adegan yg bikin emosi gw naik turun. Penyebabnya tentu saya Lily yang terlalu mementingkan anjingnya melebihi apapun didunia ini. Well, mungkin karena Hagen adalah teman satu2nya. Ok, gw coba mengerti
- Dan film berubah super duper konyol saat Hagen dan ratusan anjing liar lainnya kabur dari tepat penangkaran anjing. Meneror seisi kota dan membunuh mafia2 anjing. Really???
- Dan Endingnya, apa maksud? bersujud pada anjing? Menyembah anjing? Ewww..
Gw rate film ini: 7/10 (sinematografi dan cerita yg bikin emosi jadi point plus)
Meski bersetting di Timbuktu (Mali), namun film yang mengambil lokasi shooting di Maurtania, sekaligus perwakilan Mauritania di ajang Oscar 2015 untuk kategori film berbahasa asing terbaik ini bikin gw penasaran akan landscape di Mauritania, LOL
Poster:
Plot:
Dengan diberlakukannya hukum syariah di Timbuktu, dampak sosial yang dirasakan masyarakat disana sangat terasa. Semakin banyak pria yang membawa2 senjata mengatasnamakan jihad, bahkan di masjid. Musik dan rokok diharamkan. Wanita selain menggunakan jilbab, juga harus memakai sarung tangan dan kaos kaki, bahkan untuk berdagang. Seorang pria bisa saja menikahi seorang gadis, meskipun sang gadi s dan orangtuanya tidak setuju.
Sementara itu, Kidane hidup cukup jauh dari kota Timbuktu bersama dengan istrinya Satima dan anak perempuannya, Toya. Salah satu orang penting di Timbuktu bernama Abdelkerim sering mendatangi Satima saat Kidane tidak dirumah. Sepertinya Abdelkerim menyukai Satima. Kidane memiliki beberapa ekor sapi yang dikembalakan oleh Issan, seorang anak yatim piatu. Issan biasa menggembalakan sapi2 milik Kidane dekat sungai sekaligus memeberi minum sapi2 tsb. Namun suatu ketika, salah seekor sapi merusak jaring penangkap ikan milik salah seorang nelayan di sungai tersebut. Sang nelayan naik pitam dan membunuh sapi tersebut. Saat mengetahui sapinya dibunuh, Kidane langsung mendatangi sang nelayan dan berkelahi hingga menyebabkan sang nelayan tewas. Kidane pun dijebloskan ke penjara, kecuali bersedia mengganti rugi sebesar 40 ekor sapi kepada keluarga si nelayan yang telah ia bunuh.
Komentar:
- Dari sutradara yg sama yg menyutradarai "Bamako" (lihat review gw sebelumnya), film ini menggambarkan masalah2 sosial yang dihadapi oleh sejumlah orang disuatu kawasan akibat kemiskinan, kebodohan serta kekejaman penguasa.
- Tema yang diangkat sepertinya sudah sering gw dengar di berita2 mancanegara, jadi tidak ada sesuatu yg baru
Gw rate film ini: 7/10
Film bertema religi tidak pernah mendapat tempat dinegara2 maju, termasuk USA. Biasanya film bertema religi selalu dihujani kritikan tajam dan rating yang sangat rendah. Mencoba menjadi berbeda, gw coba mencoba menonton film ini
Poster:
Plot:
Di Amerika Serikat, ada 12 jiwa yang berperang dengan hatinya sendiri tentang keberadaan Tuhan. Ada yang tidak mempercayaiNya. Ada pula yang hanya percaya, namun tidak menunjukkan tindakan atas apa yang diyakininya tersebut. Tetapi ada pula yang sangat yakin dan Percaya akan keberadaan Tuhan dan bersedia melakukan apapun untuk mengabdikan dirinya demi Tuhan.
Ke 12 jiwa tersebut pada akhirnya mendapatkan jawaban dan hidayah akan kebesaran Tuhan
Komentar:
- Film ini sangat tidak dianjurkan bagi mereka yang tidak mempercayai adanya Tuhan
- Film ini sangat tidak dianjurkan bagi mereka yang tidak menyukai cerita yang silly, cheesy dan predictable
- Bagi gw, film ini dari awal sangat silly, cheesy dan predictable
- Adegan klimaks, saat terjadi kecelakaan beruntun cukup menjadi penyelamat film ini
Gw rate film ini: 6.5/10 (well, gw selalu menyukai film yg sopan)