It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
kyaaaaaaa akhirnya Phubet dapet adegan shirtless
ya walaupun badannya biasa aja, sih, kalo dibandingin sama Korn atau Knock, ato mungkin Bright. tapi tatonya mempunyai pesona tersendiri
Gila, simulasi didalam simulasi
Tapi happy ending sih :v
Syedih, tapi happy ending :v
Pas bagian ini sesuatu beud
Netflix Marvel's The Defenders S01
Matt Murdock : makin nyebelin. keeping everything for himself. tidak bisa mengatur prioritas.
akting butanya agak memburuk.
Danny Rand : masih membosankan. masih kayak bocah. senyumnya ke Luke Cage nampak kayak lagi naksir.
Luke Cage : biasa aja. tapi karakternya lumayan menarik. belum nonton solo seriesnya.
Jessica Jones : sangat menarik. kudu nonton solo seriesnya.
Elektra Natchios : nyebelin banget. a very bad influence. fighting skillnya biasa aja. kostumnya kayak karakter Mortal Kombat, kupikir kalau sudah pakai trisula bakal beda, ternyata tidak.
Frank Castle : oke. ditunggu solo seriesnya.
Stick : tidak semenyebalkan di Daredevil S01.
Wilson Fisk : masih cukup badass.
The Hand : seriously?? much less-intimidating than Fisk. untuk organisasi yg everywhere dan in everything, di The Defenders, The Hand terlampau lemah.
overall : bloody. dan agak mengkhawatirkan, kualitasnya nampak menurun.
ya ampun ternyata emang 'cuma' empat menit, yak? kirain empat menit itu trailer
so simple and to the point. but cute as fuck!
andai aja pas tiap ngeliat cowok lucu trus endingnya begitu haha
Arrival
jangan bilang kalo ada yang ngira kalo perempuan itu pacarnya.
di adegan awal mungkin, oke. tapi pas adegan ngecek hasil foto itu harusnya nggak dong ya.
berarti emang nggak ada twist or something, kan? overall cuma kisah tentang anak yang merantau, menemukan cinta yang tak biasa, trus ragu untuk pulang karenanya.
Dulu pernah nonton yang versi rilisan 1981 di Transtv, tayang dinihari. Cuma inget banyak adegan gaje, gila, ngga kepikiran, tapi anehnya fun.
Ini yg versi remake terlalu kelam sih ceritanya, plotnya predictable, ngga ada humornya sama sekali, sampe capek ngeliat ekspresi gloomy tokoh2nya. Mungkin memang sengaja dibuat beda krn versi jadulnya punya atmosfer kegilaan yg terlalu sakral untuk ditandingi. Makanya dibuat versi "serius" di remake nya ini.
Tapi gore nya perfecto. Lezat banget lihat scene potong tangan sendiri itu.. ugh! Kelojotan meeen... Eksplorasi adegan sadisnya maksimal, sinting, aarghh... suka!
shiittt.. tinggal 1 episode lagi yang belom kedownload, and i can't sleep well until i know whats gonna happen next.
Suka banget sama visual dan set piece-nya.