It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
- Setiap hati boleh saja punya rahasia, seperti setiap hati juga berhak untuk bahagia -
"Yak! Sampai juga... huh.." suara Chris terdengar setengah berteriak. Aku seketika terjaga karenanya. Dan masih tidak ingat dengan apa yang aku lakukan sepanjang perjalanan tadi... 'Aku tertidurkah? Bisa-bisanya ya?'
Dari arah belakang terdengar suara pintu dibuka, sepertinya Mike melangkah keluar, lalu kembali menutup pintu. Sementara aku masih berusaha mengumpulkan ingatan, dan mencoba sadar dengan apa yang sedang terjadi.
"Thanks, Chris." Mike tersenyum manis dari luar jendela, tepat saat mataku melirik ke arahnya.
"Oke... Tapi kamu harus ingat janjimu yah?" Chris yang tampak menghadap ke arah Mike menjawab dengan jawaban yang terdengar sangat serius.
'Janji?' Mendengar kata itu saja aku langsung merasa sepenuhnya tersadar. 'Ada janji apa nih di antara mereka berdua?' Berbagai kalimat tanya dan tebakan-tebakan langsung memenuhi kepalaku.
"Ya... tapi... apa kamu sudah yakin?" Mike menimpali dengan suara beratnya yang khas.
Nah, jawaban Mike ini juga yang makin membuat dadaku semakin berdebar. Aku segera menegakkan dudukku, dalam upaya untuk mencoba menguasai diriku yang tersengat rasa penasaran.
Chris terdengar tidak langsung menjawab. Dia sesaat kemudian malah menoleh ke arahku, dan tampak menatapku sejenak dengan keindahan matanya. Mata kantukku beradu dengan matanya, sejenak... membiusku dan menenangkan sejenak rasa penasaranku.
"Eh, pangeran tidur kita sudah bangun..." dia tersenyum lebar seperti biasanya, merusak keheningan yang mulai kunikmati.
"Apaan si..." aku menggerutu pelan sambil mengarahkan pandanganku ke arah Mike. 'Sial... kan jadi mulai penasaran lagi nih...' Dalam hati, aku kembali mulai menebak-nebak sebenarnya apa sih yang baru saja mereka bicarakan. 'Tapi... malu bin gengsi bangetlah, masa sih harus tanya... nanti nih anak pasti bakal puas banget bully-in aku karena aku kepo...' Akhirnya aku hanya bisa mengatur nafas untuk meredam semua tanya yang bermunculan... hanya karena beberapa kalimat pendek yang baru saja mereka ucapkan.
"Jagain baik-baik ya..." Chris kembali berkata kepada Mike, kali ini benar-benar pelan. Aku saja hampir tidak bisa mendengarnya, tapi sih kira-kira dia mengucapkan kalimat semacam itu.
Mike tampak mengangguk dan menutup mulutnya rapat-rapat, saat aku mencoba menyelidik ke arahnya.
"Oke, aku antar pangeran tidur ini dulu ya?" Chris tampak mengangkat tangannya.
Mike kembali tersenyum dan mengangkat tangannya, seperti memberi isyarat padaku. sedikit terlambat, aku membalas senyumannya dengan mengangguk ke arahnya.
'Janji... Jaga baik-baik...' aku kembali sibuk mengulang kata-kata Chris itu dalam hatiku. Sementara itu mobil Chris mulai bergerak, meninggalkan apartemen Mike... yang juga adalah apartemen tempat tinggalnya.
Nah, menyadari itu aku mulai bertanya-tanya, 'Lho, ini kenapa juga Chris tidak mengantarkanku saja dulu? Bukankah Chris tinggal satu apartemen dengan Mike? Kenapa mesti Mike dulu yang dia antar?'