BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

Terakhir. . .

24

Comments

  • maaf gue sibuk hari ini jadi ketunda updatenya. Janji besok pulang kantor di update lebih panjang deh, idenya udah ada tapi mata tak kuasa untuk terbuka lagi. :))

    @yohan_pratama makasih komen nya, semoga masih betah mau baca lanjutan nya. Emang sengaja lurus dulu ceritanya. hehe.
  • @vian_oei iya lurus2 aja..jgn berbelok2 ..pusingg..ckckck^^
  • eh, update to ko' gak dikasih tau?
  • Kriinngggg....

    suara telepon memecah keheninganku.

    "Sayang bisa tolong angkatin telepon gak, aku lagi nyuci piring nih di dapur" Suara Angel setengah berteriak dari arah dapur, Oiya Angel berhenti dari pekerjaan nya dan merawat aku setelah kecelakaan itu, jadi semua pekerjaan rumah tangga dia kerjakan sendiri, dia tidak ingin memakai jasa pembantu, katanya sih biar gak bosen di rumah jadi ada kegiatan.

    "Halo" aku mengangkat telepon.

    "Oh iya bu, ini Anthony sendiri. Angelnya lagi di dapur bu. oh iya iya, baik bu nanti saya sampaikan"

    Walaupun tinggal dikota yang sama, Ibu selalu rajin menelepon ku, sudah kebiasaan ibu menelepon aku hampir setiap hari, bahkan saat aku sudah berkeluarga.

    "Telepon dari siapa??" Angel menghampiriku yang baru saja menerima telepon.

    "oh itu Ibu, nanti malam jam 7 kita di suruh ke rumah, Pakde Sukro datang dari Bandung"

    "Oh gitu, yaudah aku mau setrika baju dulu ya sayang, kalau butuh aku kamu panggil aja" Angel mengelus bahuku seraya berjalan ke arah ruang belakang.

    Ku putar kursi rodaku kembali ke balkon tempat favorit ku.

    Oya, Pakde Sukro adalah kakak almarhum ayahku, peringainya mirip sekali dengan ayahku, namun sifatnya agak berbeda. Pakde Sukro sering mengajak aku jalan-jalan dengan mengendarai motor GL-Pro nya, jaman dahulu di kampungku hanya 2 orang yang memiliki motor jenis itu, rasanya bangga bisa dibonceng berkeliling kampung menaikinya. Kadang sesekali aku diajak menengok kebun Semangka dan Melon peninggalan milik kakekku, semangka dan melon yang baru saja dipetik dari batangnya itu menurutku rasanya lebih segar dan manis dibandingkan dengan yang dijual supermarket. Aku bisa sepuasnya makan semangka di kebun.

    Pakde Sukro juga pernah memberiku mainan mobil dengan remote kontrol, wah senang sekali aku waktu itu, karena mobil dengan remot kontrol pada saat itu termasuk barang mewah dan tidak bisa dikatakan barang yang murah sehingga hanya aku yang memilikinya di antara anak-anak di kampungku. Sampai-sampai suatu hari aku membawa mobil pemberian Pakde Sukro tersebut ke sekolah, walaupun pada akhirnya mobilku di sita oleh guruku.

    "Sayang kamu mau pake baju yang merah atau biru buat nanti malem? biar sekalian aku setrika" Suara Angel bertanya dari ruang belakang.

    "Yang biru aja deh"

    "Eh, aku mandi deh ya, udah jam lima kan, nanti siapa tau macet, kan malem minggu"

    "Bentar-bentar, nanti aku bantu kamu mandi, aku selesain setrika satu lagi kok"

    "oke, aku tunggu di kamar ya" aku mengarahkan kursi rodaku ke kamar untuk mandi.

    Angel masuk kamar dan membantuku mandi, setelah aku berpakaian rapi giliran Angel yang bersiap-siap. Angel beda dengan perempuan kebanyakan, dia tidak suka berdandan lama, sehingga 45 menit kemudian dia sudah siap.

    "Yuk, berangkat Ton"
    Ajak Angel sambil mendorong kursi rodaku menuju mobil.

    Sesampainya di rumah Ibu, ternyata acara sudah dimulai. Ada Pakde Sukro dan istrinya Bude Menuk, Ibuku, dan kakak ku tertua Mbak Mentari, kedua anak perempuan nya, Cecil dan Naomi, serta suaminya Bang Bagas. Ketiga kakak ku yang lain tidak datang karena memeang mereka tidak tinggal di kota ini, kakak keduaku Mbak Henny sudah hampir 20th tinggal di California, USA karena mengikuti suaminya, sedangkan kakakku ketiga dan keempat, mbak Ninik dan Farah sudah menikah dan tinggal di Jakarta. Aku langsung mengambil tempat di samping Pakde Sukro.

    "Anthony, apa kabar? maaf om gak bisa jenguk pas kamu di rumah sakit ya" Pakde Sukro menyalamiku seraya menepuk-nepuk pundak ku.

    "Ah nggak apa-apa Pakde, cuma kecelakaan aja kok, ini udah agak mendingan" jawabku sambil tersenyum.

    "Udah nanti aja ngobrolnya, makan dulu yuk, nanti keburu dingin. Ton, itu ibu bikinin kamu Ayam goreng kesukaan kamu sama tempe goreng dan sayur lodeh" Seru Ibuku memotong omonganku.

    Kami pun makan bersama-sama.

    Setelah selesai makan, kami berkumpul di ruang keluarga. Aku sudah lama tidak mengunjungi rumah Ibu, walaupun kami tinggal di kota yang sama karena aku terlalu sibuk bekerja.

    "Ton, malam ini nginep sini aja ya. Udah malam juga, kasian Angel nyetir malam-malam. Itu kamar kamu udah ibu suruh Mbok Sri bersihin kok." kata Ibuku padaku.

    Ah, aku memang kangen juga dengan kamarku, tapi bagaimana dengan Angel, apakah dia setuju. Aku langsung melirik pada Angel, untuk meminta konfirmasi.

    "Iya gak apa-apa, kamu juga udah lama gak ketemu ibu kan" Angel langsung tahu maksud pandanganku.

    "Ya udah kalo gitu aku ke kamar dulu ya bu, abis minum obat tadi kok agak ngantuk" Kata ku seraya melirik pada Angel.

    Angel mendorong kursi rodaku ke kamar.

    "
  • @d_cetya‌ nih udah ada update lagi :)
  • vian_oei wrote: »
    @d_cetya‌ nih udah ada update lagi :)

    lho? katanya terakhir? kok masih di lanjut? wkwk =))
  • @hiruma terakhir itu judulnya :))
  • nah gitu dong kn tau, biar gak jadi pembaca yg terakhir,,wkwkwk
  • Angel istri impian ya. th_76.gif

    Itu menikah selama 10thn gak puya anak apa istrinya gak diapa2in?


    Klo update aku dimention ya.Makasih.
  • @3ll0 tunggu aja kelanjutan ceritanya ya. haha.

    bang @IMT17 ada update baru nih. hihi.
  • wrote: »
    @3ll0 tunggu aja kelanjutan ceritanya ya. haha

    Okeh,ditunggu.
  • User ini dan semua pesannya telah dihapus oleh Moderator.
  • @vian_oei oh baru tau aku #mukapolos

    =))

    jgn lupa mention ya :D
  • Angel hanya mengantarku ke dalam kamar kemudian keluar lagi dan bercengkerama dengan keluargaku.

    hmm... kamarku masih sama persis seperti saat terakhir kali aku tinggalkan 20 tahunan yang lalu.
    Kamar ini memiliki banyak sejarah, dulu rumahku hanya berupa satu lantai dengan 2 kamar tidur, sehingga aku dan kakak ku yang ke empat harus berbagi kamar. Saat itu kira-kira aku masih kelas 3 SD dan kakak ku kelas 2 SMP. Kemudian bapak merenovasi rumah sehingga berlantai dua dan memiliki 5 kamar, aku seharusnya sudah dibuatkan kamar di lantai dua, namun aku tidak mau pindah dari kamar lantai satu karena takut sendirian di lantai dua, akhirnya kakak ku lah yang mengalah tentunya dengan sedikit suruhan dari Ibuku yang kasihan aku harus sendirian di lantai dua. Namun 1 tahu kemudian kakak ku lulus SMP dan melanjutkan SMA ke luar kota, sehingga di rumah hanya ada aku dan bapak ibu. Aku sangat senang memiliki kamar sendiri pada waktu itu, bahkan aku memiliki line telepon sendiri di kamar, sehingga saat malam aku bisa mengobrol dengan kawan sekolahku di telepon, sebagai informasi saat aku SD, anak kecil belum ada yang memiliki HP, beda dengan anak jaman sekarang. haha.

    Kulihat sekeliling kamar, ku sentuh sprei kasurku, kemudian kudekati meja belajarku yang dulu sering menjadi tempat aku tidur saat kecapekan mengerjakan PR.

    Ada sebuah novel horor di meja itu,

    "Ah, novel ini kan dulu pernah aku berikan untuk seseorang, kenapa ada disini"
    gumamku heran.

    Ya, seseorang itu adalah bang Herman. Dia adalah teman ku dan Angel saat kami sama-sama bekerja di perusahaan advertising itu. Herman adalah bawahan Angel, pekerjaan nya hanya mengetik proposal acara dan mengirim pesan untuk sponsor maupun klien, ya dia adalah seorang kurir di kantor, lulusannya hanya SMA namun dia gigih bekerja. Aku sering berhubungan dengan Herman karena dia sering memberikan beberapa dokumen promosi yang harus aku kerjakan.

    Ku buka lembar pertama novel tersebut, tertulis 23 November 2000 "untuk bang Herman, Happy Birthday ya bang. Ya aku ingat betul aku memeberikan novel ini tepat saat hari ulang tahun Bang Herman. Ku buka satu persatu lembaran novel tersebut. Ternyata terselip selembar foto. Foto aku, bang Herman dan Angel saat kami sedang pergi bertiga.

    Bang Herman adalah sosok inspiratif bagiku, walaupun dia hanya sebagai seorang kurir di kantorku, namun dia sangat giat bekerja. Aku sering mengajak bang Herman untuk sekedar makan siang atau malam bersama Angel. Kami bertiga bahkan sering berlibur bersama pada saat weekend.

    Setahun kemudian, aku dikirim oleh perusahaan untuk mengikuti program belajar di Australia untuk sekitar 1 tahun, praktis aku tidak bertemu dengan bang Herman lagi, kami hanya bertukar informasi melalui pesan singkat, itu pun tidak bisa terlalu sering, karena tarif sms ke luar negeri mahal. Kira-kira tiga bulan sebelumkepulanganku ke Indonesia, aku mendapat kabar dari Bang Tedjo teman sekantorku bahwa bang Herman dikeluarkan dari kantor karena dia ketahuan memiliki pacar, terdengar aneh bukan perusahaan memecat karyawannya hanya karena memiliki pacar, tidak lagi aneh karena ternyata pacar bang Herman adalah sesama jenis, sesama lelaki, bang herman adalah seorang Gay. Kantorku memang menjaga ketat citra perusahaan. Aku kaget setengah mati, namun tetap tidak mau percaya begitu saja sebelum aku membuktikan nya.
Sign In or Register to comment.