BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

Terakhir. . .

edited May 2014 in BoyzStories


Sudah sebulan lebih sejak kecelakaan yang hampir menghilangkan nyawaku itu. Kini aku hanya bisa duduk di kursi roda, sambil sesekali berputar-putar menyusuri sudut-sudut rumah masih dengan kursi roda tentunya. Sudut rumah ini paling aku suka, balkon di lantai 2 dengan view pantai laut Jawa, kalu sore angin nya nyaman kadang malah aku bisa sampai tertidur. Kata dokter aku membutuhkan waktu setidaknya 6 bulan sampai dengan 8 bulan untuk membuat tubuhku kembali stabil sehingga aku bisa beraktivitas normal seperti dulu lagi. Pekerjaanku terbengkalai karena kondisi badanku tidak memungkinkan untuk berangkat ke kantor dan bekerja, namun untungnya aku memiliki atasan yang bijaksana, aku diberi cuti sampai kondisi badan aku kembali normal, mana ada perusahaan lain yang mau memberi cuti selama itu kepada karyawan nya yang "cacat" sementara seperti aku.

"Ton, kamu mau sarapan sekarang atau minum susu aja?" suara Angel tiba-tiba memecah lamunanku.

Angel adalah wanita terhebat dalam hidupku, tentunya setelah Ibuku. Ya, Angel adalah istriku yang sudah hampir 10 tahun aku nikahi, namun sampai sekarang kami belum dikaruniai seorang anak pun. Aku gay, rasa sayangku pada Ibu ku lah yang membuat aku menikah.

"Minum susu aja deh, aku belum terlalu lapar, thank you ya sayang" Aku menjawab pertanyan Angel sembari tersenyum padanya.

"Oke, 5 menit ya sayang susunya aku bikin dulu"

aku memberi isyarat dengan mengacungkan jempol dan mengedipkan sebelah mataku.

Walaupun kami sudah menikah sepuluh tahun, namun kami selalu merasa baru kemarin kami mengucap janji pernikahan di Gereja. Setiap hari kami selalu melakukan hal-hal kecil yang romantis. Seperti misalnya saat aku belum kecelakaan, aku selalu memeluknya dari belakang saat Angel sedang memasak sambil mengucapkan I love You di telinganya. Kemudian setiap sebelum tidur malam kami selalu mengucapkan "I love you, and I never leave you". Well, terasa sedikit cheesy mungkin. Namun kami menyukai itu.

to be continue

*) Update tiap hari jumat, sabtu, minggu ya :)
«134

Comments

  • cerita baru, tongkrongan juga baru,, :D
    lanjutkan, masih part awal juga kn :)
    typo dikata thank

    *noleh kanan kiri eh, gak ada yg komen ya cuma aku doang hahaaa
  • @d_cetya‌ wah makasih banget nih, mungkin ceritanya kurang bagus. first story nih :)
  • teknik penulisan udh lumayan bagus sih, enak dibaca..
    lanjutkann,,
  • 10 tahun belum punya anak?

    sepuluh tahun sudah kita berumah tangg-ghmppp*dibekep*

    hehe kayaknya seru... lanjuttt^^/
  • lumayanlah, lagi pula ini kn masih part awal jadi wajar belum rame :)
  • "Nih susunya Ton" Angel menyodorkan segelas susu coklat hangat kesukaanku.

    Sejak kecil aku suka meminum susu coklat hangat, dulu kata ibuku kalo mau tumbuh besar harus minum susu, tapi karena aku tidak suka susu putih polos ibuku mengakalinya dengan memberi sesendok coklat bubuk pada susuku. Susu coklat pada jamanku harganya lebih mahal daripada susu putih biasa, Ibuku yang hanya penjual kacang pada waktu itu rela merogoh uang belanja lebih dalam hanya untuk membeli coklat bubuk untuk anak kesayangan nya.

    Oya, aku adalah anak bungsu dari 5 bersaudara, semua kakak ku adalah perempuan sehingga otomatis akulah anak kesayangan ibuku. Ayahku? dia tidak pernah menganggap aku benar, kami selalu berselisih paham satu sama lain. Aku ingat saat kecil di rumah hanya ada aku, ibuku, ayah, dan kakak perempuan paling muda yang umurnya hanya berbeda 5 tahun dari aku., ketiga kakaku saat itu sedang menuntut ilmu di luar kota karena umur kami memang terpaut lumayan jauh. Walau aku tidak salah saat kakak ku dan aku bertengkar, ayah selalu mengambil "senjata" kesayangan nya berupa pecut kusir yang besar dan dengan marahnya "menghajarku", aku ingat sekali pasti setelah itu ibu dengan menangis memelukku seraya menenangkan tangisku, luka bilur karena keganasan ayah biasanya ibu oles dengan minyak kayu putih perlahan-lahan sambil tetap menangis melihat aku meringis kesakitan.

    Ya, aku memang bukan anak kesayangan Ayah. Pernah suatu ketika Ayah sedang melampiaskan amarahnya padaku dengan pecut itu, dan Ibu tak kuasa ingin menghentikan nya dengan memelukku tiba-tiba, alhasil Ibu pun terkena sabetan pecut tersebut, Ah kenapa aku jadi teringat masa kelam itu.

    Air mata selalu tak terbendung dikala aku mengingat masa-masa itu, dendam? oh itu pasti, aku sampai pernah membuang semua rokok Ayah saat dia sedang berkebun, hasilnya? tentu saja Ayah sangat marah dan menghajarku.

    Ah, cukup sudah mengenang keburukan Ayahku.
    Selain pemarah Ayah juga senang mengajariku cara berkebun, dia pernah bercerita, dulu selepas lulus SMA dia ingin sekali berkuliah di IPB namun karena nenek memiliki banyak anak, sehingga keinginan itu harus pupus.

    Ayah gemar berkebun katanya sih dari kecil, karena kakek ku adalah seorang petani, ya tidak heran rasanya bakat itu menurun pada Ayah, tapi entah tidak padaku. haha.

    "Ton, kamu masih belum mau makan sayang?"
    lagi-lagi suara Angel memecah lamunanku.

    "Ah, sudah jam berapa ini sayang?" sahutku sambil tetap memandangi Laut Jawa dari atas balkon rumahku.

    "Udah jam 10 loh ini"

    "yaudah sekalian makan siang aja ya sayang" jawabku seraya memutar kursi rodaku menghadap ke dalam rumah.

    Angel menghampiriku dan memandangi wajahku.

    "kamu nih perlu tenaga biar tubuhmu segera pulih, malah nggak mau sarapan" Angel mengelus dahiku.

    "Aku memang belum laper sayang, udah sekalian makan siang aja ya, aku janji deh aku bakalan makan siang" Aku mengedipkan sebelah mata sambil mengacungkan jari tengah dan telunjuk mengisyaratkan kalau aku sedang berjanji"

    "oke deh, mau dimasakin apa? sayur asem? lodeh? atau sop aja?" Wajah Angel terlihat lebih ceria dari sebelumnya.

    "Sayur asem aja, pake ayam goreng sama sambel terasi ya sayang, eh pete goreng juga deh." sahutku dengan semangat.

    "sipp" Angel mengacungkan jempolnya seraya beranjak ke dapur.

    Oiya, sebelum menikah denganku Angel adalah seorang cewek manja yang tidak bisa memasak. Ibuku pernah berkata, cewek kalau gak bisa masak, berarti bukan ibu yang baik. Well, itu sempat membuat aku takut saat ingin mengenalkan Angel ke Ibuku. Karena asal kalian tahu, Ibuku setiap hari tidak pernah absen pergi ke dapur untuk memasak, apalagi setelah dia memulai usaha rstoran dan kateringnya itu, pukul 4 pagi dia sudah siap memasak sampai dengan pukul 9 pagi, dan akan memasak lagi apabila ada pesanan tiba-tiba. Ibuku memang hebat.

    Kembali ke Angel, saat pertama kali ku perkenalkan dengan Ibu, persis seperti yang aku duga Ibu langsung bertanya bisa masak ndak? hahaha. Wajah Angel saat itu sangat lucu, dia melirik ke aku dan memasang mimik wajah bingung. Aku pada akhirnya yang menjawabkan pertanyaan Ibu, Aku bilang Angel sedang kursus masak biar nanti kalo udah nikah bisa masakin aku. Tanpa kusangka Ibuku langsung menyuruh Angel belajar masakan kesukaan ku, yaitu Ayam goreng. Ayam goreng Ibuku memang beda, entah rasanya kalau memakannya gak bisa berhenti, haha. Angel sudah mempelajari resep Ayam goreng Ibuku, sehingga saat aku kangen Ibu, aku tinggal menyuruh Angel memasak ayam goreng itu, cara yang simpel kan. :))

    *forum dari tada log out mulu, jadi kesendat update nya sorry :)
  • makasih @boybrownis‌ atas pujian nya, mohon kritiknya.

    @Tsu_no_YanYan‌ makasih ya udah mau baca :)

    @d_cetya‌ maaf kalo ceritanya boring, jujur ini ngalir aja ngetiknya, no edit :p
  • User ini dan semua pesannya telah dihapus oleh Moderator.
  • fokus ceritanya apik,
    konflik diperkenalkan dipart2 awal,
    bagus,themanya juga jauh dari teenlit,aku suka. . .
    meski kurang berat sich dalam segi pemaparan bahasanya,
    tapi keseluruhan cerita aku suka,apalagi tokoh utamanya, semakin penasaran.
  • @reenoreno nih gue mention. wkwk. thanks udah baca yaw. :)

    wah ada bang @IMT17, makasih mas. agak labil nih tatanan bahasanya, awalnya pengen formal ala novel2 dewasa. tapi kok jiwa muda gue bergejolak. wkwkwk. anyway thank you ya udah sempetin mampir di lapak story gue bang. :D
  • hehe sama-sama,gw bakal sering mampir kesini kok,buat tambahan referensi :p
  • edited May 2014
    ihh ayahnya kok jahat sih! >:P

    lanjuutt! *komengakmutubanget*
  • eh, ngalamin juga ya? aku kira aku aja yg kayak gitu, ini aja aku baru bisa login stelah berkali2 nyoba :D

    ya baguslah kalau no edit aja udah bagus apalagi kalau diedit :) *padahal bingung mau komen apa =D>
  • hmmm...belum keliatan ya kyknya crt ini mau kemana..^^, keep writing deh^_^
  • "Ton, yuk makan siang. Sayur asem sama ayam goreng nya udah mateng nih" Panggil Angel dari pintu dapur yang memang langsung mengarah ke balkon.

    "oke sayang aku datang" sahutku sambil bercanda.

    Aku bukan lah orang yang bisa diajak serius, beecanda sudah menjadi bagian hidupku. Mungkin karena itu pula Angel terpikat olehku, selain tampangku yang lumayan menarik ini ya. haha

    Tiba di meja makan Angel langsung menyodorkan piring lengkap dengan nasi putih, lalu menuangkan air putih ke dalam gelas di depanku.

    "Makasih ya sayang" ucapku seraya mengelus tangan nya yang sedang menuang air. Angel hanya tersenyum.

    Angel dan aku berkenalan saat kami sama2 bekerja di perusahaan yang sama. Saat itu aku baru masuk di perusahaan tersebut sebagai Junior Graphic Designer, sedangkan Angel adalah Relationship Manager, sehingga kami sering bertemu dalam satu project saat perusahaan akan mengadakan sebuah event promosi atau acara. Karena sering bertemu kami mulai akrab dan kami sering menjadi bahan candaan teman se-team, mereka menjodohkan kami berdua. Walaupun aku tidak menyukainya sedikitpun karena aku seorang gay.

    Satu-satunya hal yang membuat aku menyukai Angel adalah cinta tulusnya dan tentu dorongan dari orangtuaku. Ibu mulai menyuruhku untuk menikah saat umurku sudah menginjak 27th. Ibuku berkata impian dia yang terakhir adalah melihat aku menikah. Well, itu sangat berat namun harus aku lakukan, karena aku hanya ingin membuat Ibu bahagia. Aku pun mulai mendekati Angel dan kami berpacaran kurang lebih setahun sebelum akhirnya memutuskan untuk menikah.
Sign In or Register to comment.