Ini cerita pertamaku. Jadi, mohon maaf jika ada kesalahan pada penulisan kata-kata.
Mohon. Bimbingannya ya
***happy reading***
Satu
*Befan POV*
Ketika aku memasuki rumah itu, beberapa orang kelihatan sedang mengeluarkan kursi dari ruang tamu.
"Yang sabar ya nak" kata seseorang dari mereka.
Lalu, meneruskan pekerjaannya.
Di tengah-tengah ruangan terbujur kaku, sosok tubuh yang ku kenal. Ya, dia ayahku. Air mataku langsung berderai saat melihat sosok yg sangat kusayangi itu kini telah pergi meningitis ku.
Sementara di sisi kanan ada ibu ku yang tertunduk menangis sambil membaca yasin.
Ibu mengangkat wajahnya. Mtanya kelihatan merah dan berair. Lalu dia bangkit berdiri dan menghampiri ku yang masih berdiri mematung.
Saat ibu sudah berdiri di depan ku, aku langsung memeluknya.
"Kenapa ayah pergi bu ? Kenapa ayah meninggalkan kita " kataku.
"Sudahlah nak. Relakanlah ayahmu pergi. Ini sudah kehendak Gusti Allah." Lalu ibu mengiringiku ke sisi jasat ayah.
Kemudian ibu masuk ke dalam kamar, dan keluar membawa sebuah kotak dan memberikannya padaku.
"Bukalah ! Ini adalah hadiah dari ayahmu"kata ibu.
Aku menarik napas dalam-dalam dan langsung membuka kotak itu, ternyata berisi satu kotak smartphone. Itu adalah hadiah jika aku berhasil memperoleh juara satu tahun ini. Dan teringat pula kata-kata Ayah waktu itu.
"Fan..,kalau kamu berhasil memperoleh juara satu pada saat UN nanti, Ayah akan belikan apapun yg kamu mau...,"
"Beneran yah.? Asyik...., aku mau hp BB yah..!"Kataku penuh dengan semangat.
"Iya akan ayah belikan"
"Janji..."
"Janji..."
Dan air mataku jatuh semakin deras membasahi pipiku.
************
Setelah jenazah ayah selesai di makamkan, aku dan ibu beserta keluargaku, pulang kerumah. Untuk beristirahaat.
Setelah sampai di rumah aku langsung masuk ke kamarku dan tidak lama kemudian akupun terlelap.
Sayup-sayup aku mendengar ada yang mengetok pintu kamarku dan memenggil namaku. Ternyata itu ibu yang sedang berusaha membangunkanku.
"Fan...sudah malam...,cepat mandi habis itu turun ke bawah....,sebentar lagi tahlilan akan di mulai"kata ibu.
"Iya bu"kataku singkat
Setelah mandi dan berganti pakaian, aku langsung turun kebawah. Ku lihat sudah lumayan banyak orang yang datang....
*******
Setelah selesai tahlilan orang-orang berpamitan pulang. Rumah yang tadinya ramai sekarang sudah sepi. Tinggal sanak saudara saja yang masih ada.
"Sebaiknya kalian pindah saja ke rumah ibu di kalimantan saja yan." kata nenekku, saat kami berkumpul di ruang tamu.
"Baiklah..,kami akan pindah ke kalimantan bu" kata ibu tanpa ada penolakan.
Malam ini aku dan ibuku membereskan barang-barang yg akan kami bawa nanti. Jam setengah satu barulah kami selesai.
"Fan sebaiknya kamu tidur"
"Baik bu" kataku.
Dan aku langsung masuk ke kamar. Ku perhatikan lagi kamar yang ku tempati selama 14 tahun ini. Begitu banyak kenangan yang ada di kamar ini, dan esok harus sudah aku tinggalkan.
Ku lihat photo yang ada di atas meja. Photo ku bersama orang tuaku saat berlibur ke bali.
Aku tidak dapat membendung air mataku lagi, aku menangis sambil memeluk photo itu, dan tanpa sadar aku sudah terlelap sambil masih memeluk photo itu.
*********
Pagi harinya, aku terbangun dari tidurku karena mendengar ibu memanggil ku dari luar.
"Fan..., Befan..... Bangun nak sudah pagi, kita harus siap-siap nak! Kita akan berangkat jam delapan"teriak ibu dari luar kamar
"Iya Bu..., befan sudah bangun"teriak ku tak kalah nyaringnya.
Ku lihat jam weker yang ada diatas meja. Ternyata sudah jam 7. Lumayan kesiangan, mungkin karena malam tadi tidurnya sudah larut malam. Ku ambil handuk dan langsung berjalan menuju WC yang ada di dalam kamar.
Setelah berpakaian, aku turun ke bawah dengan membawa barang-barang yang sudah aku kemas malam tadi.
Saat aku sudah tiba di dapur ku lihat ibu dan sanak saudaraku berada di meja makan. Akupun langsung duduk di salah satu kursi di samping ibu. Hanya bunyi sendok yang beradu dengan piring yang terdengar saat kami makan.
Setelah selesai makan kami berkumpul di ruang tamu dan bersiap-siap untuk berangkat.
"Apakah semua barang-barang kalian sudah di bawa..?"Tanya nenek.
"Sudah bu" jawab ibu.
"Baiklah..., mari kita berangkat !"Kata nenek.
Setelah turun dari taxi yg kami tumpangi tadi kami langsung masuk ke bandara soekarno hatta dan menunggu di ruang tunggu, tentunya setelah membeli ticket. Dan setengah jam kemudiaan ada pengumuman pesawat dengan tujuan kalimantan barat akan segera berangkat., kami langsung masuk ke pesawat dan duduk manis setelah menemukan kursi kami masing-masing. Ku kencangkan sabuk pengaman ku karena sebentar lagi pesawat akan berangkat.
Setelah beberapa jam menaiki pesawat, akhirnya kami sampai di bandara yang ada di KalBar yang aku tidak tau apa namanya.
Kamipun turun dari pesawat dan mengambil barang-barang yang kami bawa. Lalu, kami menuju pintu keluar. Dan di sana sudah ada yg akan menjemput kami.
Setelah sampai di rumah nenek. Kesan pertama, rumah ini lumayan besar dan halamnya cukup luas.
Setelah turun dari mobil kami masuk ke dalam rumah, yang di dalamnya sudah ada beberapa orang yang sedang duduk di kursi ruang tamu. Terdapat satu orang wanita cantik yang ku kenal, dia adalah bibi ku namanya bi era maharani dan suaminya om anton dan satu orang remaja,
2 tahun lebih tua dariku, dia kak andre.
Setelah berbasa basi beberapa saat, aku di antar menuju ke kamarku di lantai atas. Setelah sampai di depan pintu, aku langsung membuka pintu kamar itu.
WOW......!!!
Kamar ini jauh lebih besar dari kamarku sebelumnya dan juga lengkap dengan alat-alat elektronik.
Ku rebahkan tubuhku di kasur yang ukurannya king bad ini. Karena sangat lelah stelah menempuh perjalanan yang lumayan jauh itu aku pun tertidur.
#To be continue
*mohon keritik dan sarannya
Comments
@reyhanZa
@ABI_Manyu
@reyhanZa
@ABI_Manyu
Thank youuu.....
Ditunggu kelanjutannya.
Ooo....itu salah ketik! Maksudnya "meninggalkan" hehe^^
Di awal aku nemuin kalimat...
Air mataku langsung
berderai saat melihat sosok yg
sangat kusayangi itu kini telah pergi
MENINGITIS ku.
Meningitis di sini maksudnya apa ya? Hehehe
Untuk pembukaan lumayan Ok. Ditunggu kelanjutanya!!! :-)
Jadi deh kehapus semua