It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
pic nya, Raka, Bayu, Denis, Rama, Roni cuma pic nya Dina sama pendatang baru ( @eizanki ) yg blum dapet
kok aku ga lihat ya? page berapa? @yogadwianggara
ini aku lagi ngetik cerita kak, ntar lagi bakalan aku post
Nih kak Denis kenapa sih? Tiba-tiba narik tanganku? Gak jelas banget. Gak tau apa aku baru keluar kelas, belum lagi otak ku capek ngerjain soal-soal yang di ujikan.
"mau kemana sih kak? Gak jelas banget"
"yang gak jelas itu kamu Bay, kamu gak sadar udah nyakitin aku? Sekarang jelasin ke aku, malam minggu kemarin kamu ngapain aja sama Raka?" tanya kak Denis meminta penjelasan.
Kulihat kesekeliling ternyata sepi, mungkin siswa lain udah pada pulang.
"udah deh yah kak, aku capek. Aku mau pulang" ucap ku ketus lalu meninggalkan kak Denis. Saat aku baru mau melangkah untuk meninggalkannya, kurasakan tangan kak Denis menggenggam erat pergelangan tanganku sampai membuatku meringis kesakitan.
"sshh.. Apaan sih kak?" tanyaku marah, yupp aku bete sekarang. Aku tuh udah capek karena ujian tadi, ini lagi di tambah masalah.
"kamu kenapa sih Bay? Kok kamu gini'in aku?"
"aku tuh capek kak, aku malas ngomongin soal ini?"
"tapi kenapa kamu gak cerita ke aku? Ohh.. Atau kamu udah jadian yah sama Raka" ucap kak Denis tersenyum sinis.
Nih anak kenapa sih? Ngomongnya sembarangan banget, kalau bukan karena Raka aku gak mau coba nerima kak Denis buat cintai aku.
"kamu ini kenapa sih kak? Kamu kalau ngomong jangan sembarangan deh, emang kakak mau aku jadian sama Raka?" ancam ku yang juga tersenyum sinis.
Tiba-tiba kak Denis menatapku dengan tajam mendekatiku sambil mencondongkan wajahnya sehingga wajah nya dekat denganku.
Aku yang ketakutan di tatap begitu akhirnya menjauhi tubuh ku kebelakang sampai tubuhku menatap ke tembok.
"kk..kamu kk..kenapa kak?" tanyaku terbata
tapi kak Denis tidak menjawab pertanyaanku, malah tubuh nya semakin mendekatiku sampai membuat jantung ku deg deg'an gak jelas.
Kenapa dia? Tatapannya sangat menusuk sehingga membuatku gugup dan ketakutan, lebih baik aku pergi saja dari sini.
Ku arah kan tubuh ku ke arah kanan, untuk berlari dari sini. Tapi nihil kak Denis menghadang jalanku dengan menempelkan tangan kirinya ke tembok. Lalu ku arahkan tubuhku ke arah kiri, belum saja aku melangkah tapi kak Denis udah menghalangiku dengan tangan kanannya.
"kk..kak Denis kk..kamu ke..kenapa?" tanyaku sekali lagi berharap kak Denis mau menjawab pertanyaan ku. Tapi kak Denis masih mempertahankan pandangan tajamnya. Kini kepalanya kak Denis sedikit menunduk sangat dekat sekali dengan wajahku hanya beberapa centi saja jarak di antara kami.
"kk..kamu jj..jangan macam-macam kak" ucap ku bergetar
"kenapa? Kenapa Bay? Kamu takut? Kenapa kamu tidak pernah hangat seperti saat kamu dengan Raka? Jawab aku Bay" segudang pertanyaan di lontarkan kak Denis, tapi apa daya? Aku tidak bisa menjawab pertanyaannya. Aku takut kalau aku bilang yang sebenarnya kak Denis akan marah.
"JAWAB BAY, JANGAN DIAM AJA" teriak kak Denis tepat di depan wajahku
aku yang mendengarnya hanya bisa memejamkan mata, jelas saja aku kaget karena kak Denis berteriak tepat di depan wajahku.
"akk..ku, aku gak bisa jauh sama Raka kak, aku masih cinta sama Raka kak" ucap ku tergagap
'Cup' kurasakan sebuah benda kenyal menyentuh bibirku, aku yang kaget akhirnya membuka mata.
Apa? Kak Denis nyium aku?
'Cup' kali ini kak Denis menyium bibirku sangat cepat dan menghisapnya.
Aku yang di perlakukan begitu hanya dapat membelokan karena terkejut atas apa yang di lakukan kak Denis.
"ehhm.." hanya kata-kata itu saja yang dapat ku keluarkan, jujur sebagai seorang Gay aku sangat suka dengan perlakuannya, tapi apa boleh buat, aku tidak mau lebih dari ini. Aku tidak mau melakukannya dengan orang yang tidak ku cintai, walaupun aku senang atas perlakuannya.
"ehhmm..kak.. Udah aku.." belum selesai aku mengucapkan kalimat agar semua ini di hentikan, tapi kak Denis keburu melumat bibirku dan memegang tengkuk belakang kepalaku, sehingga membuat ku tidak nyaman, sampai membuatku sesak. Sangat sulit untuk bernafas, karena kak Denis bukan hanya melumat bibirku tapi kali ini dia memasukkan lidahnya menjelajahi setiap centi rongga mulutku.
"eengggh" aku hanya bisa mengerang tertahan saat kak Denis menghisap kuat lidahku dan itu membuatku semakin bernafsu, ntah setan apa yang sedang merasuki ku sehingga aku dapat menerima perlakuannya kak Denis.
Kini lidah kami berdua saling berpagutan dan bergerak saling melumat satu sama lain, sehingga membuat birahi ku naik.
"mmpphh" hanya desahan lah yang dapat ku keluarkan saat kak Denis mempelimtir puting kanan ku dengan tangan kirinya, sedangkan tangan kanannya masih berada di tengkuk belakang kepalaku.
Permainan kami semakin liar, lidah kami yang masih saling berpagutan dengan lincahnya memberi kenikmatan yang dapat menambah birahi seseorang.
Kini kak Denis sangat liar, tangannya sudah meraba dadaku dan membuka dua kancing bajuku. Sehingga memudahkan kak Denis mempelintir putingku yang berwarna merah.
Setelah kak Denis melepas pagutannya dibibirku, kak Denis beralih keputingku. Di gigitnya kecil-kecil putingku sehingga membuatku semakin terangsang.
Tiba-tiba aja aku teringat sosok Raka, setiap kenangan indah bersama Raka tiba-tiba terngiang di benakku. Kenangan indah saat di pantai Khasan, saat di pasar malam, sampai moment saat Raka membiarkan aku untuk belajar mencintai kak Denis. Semua moment itu seakan membuat aku tersadar atas apa yang sedang ku lakukan, ku pejamkan mataku untuk mengingat wajah Raka saat sedang tersenyum, dan perlahan wajahnya menghilang seakan menyadarkan ku.
Tanpa terasa air mataku keluar dengan sendirinya, membasahi pipiku, turun ke dagu dan menetes tepat mengenai pipinya kak Denis yang sedang asik menggigit kecil putingku. Tak ada lagi rasa nikmat yang kurasakan seperti tadi, sosok Raka bagaikan menghipnotisku untuk menghentikan aksiku.
"hikss...hikss.." hanya isakan tangis yang bisa ku keluarkan, aku tidak mampu berkata lagi. Seakan lidah ku sangat keluh untuk di goyangkan.
Kak Denis yang menyadari aku menangis akhirnya menyudahi aksinya, dan mengancing kembali kancing bajuku yang telah terbuka beberapa saja.
"kamu kenapa Bay?" tanya kak Denis lembut sambil menghapus air mataku
aku hanya dapat menangisi nasibku yang tidak tau akhirnya, aku Cinta Raka tapi di lain sisi ada orang yang juga mencintaiku. Dan Raka membiarkan ku untuk mencintainya.
"kenapa kamu diam? Kamu menyesal yah?" tanya kak Denis sekali lagi, tapi tak juga ku jawab, karena semua ini bukan kesalahan kak Denis sepenuhnya. Aku nya aja yang bodoh tidak bisa mengendalikan diri.
"maafkan aku yah Bay, maafkan atas keegoisanku, maafkan atas apa yang telah ku lakukan barusan kepadamu. Aku melakukan ini karena aku iri dengan Raka, dia yang hanya diam saja dapat menakhlukan hatimu, sedangkan aku yang berusaha keras untuk mendapatkan hatimu sangat sulit sekali, ku pikir yang ku lakukan tadi dapat membuatmu untuk menerimaku, sekali lagi maafkan aku yah Bay, aku telah khilaf melakukan ini semua" sesal kak Denis lalu mencium pucuk keningku dan memelukku.
"kamu mau kan maafin aku?" ucap kak Denis tersenyum sambil memegang kedua bahuku.
Aku hanya diam dan menganggukkan kepala, menandakan aku mau memaafkannya.
"sekarang kita pulang yah, kamu jangan nangis lagi, aku yang ngelijat kamu menangis rasanya sesak Bay, rasa sesak itu di sini, jadi aku gak mau liat kamu menangis lagi" di elusnya rambutku sambil tersenyum. Senyumnya sangat beda, ntah lah sepertinya dia tersenyum getir, ntah apa yang sedang di pikirkannya.
"yuk pulang, jangan nangis lagi yah, sekarang kamu senyum kaya aku nih" di tunjuk senyumnya yang sedang mengembang di bibir seksinya yang beberapa menit lalu telah mencium dan melumat bibirku. Aku yang melihat kak Denis tersenyum akhirnya ikut tersenyum.
"nahh.. Gini kan kelihatan imutnya" goda kak Denis yang berhasil membuat wajahku memerah
lalu kak Denis menggenggam erat tanganku, seakan tidak mau kehilangan diriku. Aku yang mengikuti kak Denis ke parkiran selalu melihat ke arah tanganku yang sedang di genggam kak Denis.
'maafin aku kak udah menggantung perasaanmu, maafkan aku yang tidak berani mengungkapkan perasaanku, bukannya aku mau memberi mu harapan palsu, tetapi apa salah jika aku belajar mencintaimu? Lagian kamu pernah bilang kan? Kalau kamu juga ingin seperti Raka. Sepesial apakah aku di matamu sehingga tak ada orang lain yang dapat menarik perhatianmu? Kak... Kalau di akhir aku menolakmu, aku akan berdo'a semoga orang yang mencintai mu adalah orang yang selalu membuatmu tersenyum' batin ku lirih
@tarry
@TigerGirlz
@Fuumareicchi
@nakashima
@yuzz
@3ll0
@reenoreno
@RegieAllvano
@bintang96
@christianemo95
@Tsu_no_YanYan
@hehe_adadeh
@raharja
@ramadhan_rizky
@idans_true
@003xing
@Agova
@diyuna
@arifinselalusial
@fansnya_dionwiyoko
@eizanki
@dafaZartin
@Jhoshan26
@m1er
@mustaja84465148
@alvaredza
@Taylorheaven
@san1204
@AvoCadoBoy
@Brownviolet
@FransLeonardy_FL
@Luvi_lovely
@Wooyoung
@andre_patiatama
@kimo_chie
@alfa_centaury
@Dityadrew2
@bumbellbee
@GaySexyBottom
@caetsith
@AkbarSyailendra
@aicasukakonde
@DharmmaAndi
@dan99ization
@diditwahyudicom1
@PahlawanBertopeng
maaf kalau ceritaku GAJE
sumpah ujian tadi siang ancurr banget pas di matematika, bayangkan aja dari 12 soal yang di ujikan cuma terisi 4 doang
itu pun yg ku tau cuma nomer 1 ama 2, yang dua lagi di kasih tau temen
habis lah, karna aku gak belajar di rumah )
aku kangen roni dek #plak @yogadwianggara