It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Oya, terkait Lawu, ada yang pernah mendaki gunung ini sebelumnya? Mata air adakah? (suka kecele, udah bawa botol akua banyak ternyata di atas ada mata air, haha). Terus area perkemahan di puncaknya, apakah jauh/dekat dg lokasi warung mbok Yem yang ada di puncak Lawu. Kalau baca-baca di internet, banyak yg gak bawa tenda dan tidur berdempetan di warung tsb.
And this is a major problem for me. I have sensitive hearing. I can hear almost every low frequency sound coming from insects, clock, etc. Kadang suka kebangun di tengah malam karena ada kecoa jalan di atas plastik. Kalau lagi di gunung, suka ngedadak terbangun di tengah malam karena ada suara langkah kaki di pinggir tenda shg ngecek peralatan takut diambil, pdhl org tsb berada cukup jauh di tenda. Haha.
Jadi, gerombolan orang yang tidur bersama di warung di puncak Lawu bakal jadi masalah. Bakal banyak dengungan orang yang ngobrol dan bikin tidur gak nyenyak, atau malah gak bisa tidur.
Lagian, lumayan sering sih main ke Yogya. Dalam 2 tahun terakhir, setahun sekali ke sana. Haha.
@wing
bro bro kesehariannya apaan si. waktunya luang bgt kayanya bisa sering ngebolang...
@nibiru Sehari-harinya anak-anak sini kayaknya kalau gak studi yah kerja, yang mepet-mepet juga waktu luangnya. Saya sendiri, merasa gak punya waktu luang yang banyak juga. Tetapi bukan berarti kita membatasi ruang gerak. Kesempatan tidak datang dengan sendirinya, tetapi kita ciptakan sendiri (terdengar konyol dan klise spt ungkapan-ungkapan plastis Mario teguh atau training-training seminar 7 Habits sih, haha), tapi beneran deh, kalau kita emang niat dan berusaha meluangkan waktu, bisa kok.
Untuk hiking-hiking spt ini misalnya, sadar bahwa saya tidak punya waktu yang banyak, saya dan teman-teman saya biasa melakukan perjalanan di akhir pekan shg gak mengganggu aktivitas keseharian.
Capek, pasti iya. Banget malah. Tetapi saat berada di puncak ketinggian, semuanya terbayarkan. Dan puncak hanyalah bonus kecil saja. Grand prize-nya bukan mencapai puncak sebuah gunung.
Kayanya lebih enak kalo udah punya penghasilan sendiri ngga sih..
Kalo masih bergantung sama ortu kayanya enggan gitu kalo keseringan traveling. Uang bulanan ga cukup. Haha..
Mantap lah kalian ini..
Have a good time!
Have a good time!
Oke, akan saya segera menyusun itinerary bersama teman segera. Thanks (again).