BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

Mana yang Hoax? (Penggunaan HP saat hujan dan tersambar petir)

245

Comments

  • Iya nih mas, zamannya SARS di Singapura kan banyak yg pakai masker keliatannya aneh. Eh, sekarang Jakarta banyak banget yg pakai juga gara2 polusi udara laknat. Aku moody bgt, udah lama nggak pakai masker, mau coba lagi. *inget dulu pakai masker trs cuaca panas bgt*
  • Mas, ini kayaknya lucu deh treadnya kalo bahas hal-hal kecil (masih berhubungan dgn kesehatan) yg sering kita lakukan ternyata salah. Misalnya makan-minum sambil berdiri, niup-niup makanan/minuman panas, gigit kuku, mandi full air hangat, dll.
  • Jakarta.. kota yang paling bikin aku ga betah.. ga bisa ngga lihat pohon aku.. inget dulu pernah study tour ke Al Azhar pas SMP di jalannya ga ada pohon blass dan itu bikin aku gelisah setengah mati di bis..
  • edited February 2014
    Maaf sebelumnya aku kurang nangkep maksudnya mas @Adam08 . Maksudnya mas minta ada mbahas hal2 yg umum dilakukan tapi ternyata salah seharusnya gitu kah? Lucu maksudnya aku kurang paham.. hehe :p

    Oya, mau meluruskan, ini diniatin nggak seputar kesehatan aja kok mas. Maunya malah ada yang partisipasi ikutan nyumbang dari bidang lain. Jadi variatif ilmunya member dan ilmuku :) saling memperluas cakrawala pengetahuan

    Ibarat kalimat bijak. Ilmu yang dibagi tidak akan habis malah akan semakin banyak :)
  • Jangan sedih mas, Jakarta sebenarnya relatif hijau tapi polusinya itu yg bikin tidak seimbang. Penghijauannya udah lumayan bagus tapi tetap selama kendaraan pribadi merajalela dan transportasi umum jelek akan tetap terasa sesak. Al Azhar Kebayoran Baru?


    Nilai komunikasiku minus ini.. Lucu maksudnya bagus. Hal-hal yg jadi kebiasaan ternyata salah gitu lho mas. Kita nggak nyadar aja. Yg niup2 makanan/minuman panas itu sih yg paling sering.
  • edited February 2014
    Hmm.. Meniup makanan dan minuman yang aku dapet sumbernya dari kaskus sih mas. Agak kurang terpercaya kalau dijadikan sumber, tapi kalau dianalisis pakai kimia sama logika, insya Allah bisa dipertanggung jawabkan

    Meniup Makanan dan Minuman. Sehatkah?

    Meniup memang terkadang menjadi reflek spontan kala makanan yang akan disantap masih panas. Namun alih-alih agar makanan cepat dingin, malah kuman yang Anda sebar ke makanan tersebut. Bagaimana bisa ? Dilansir Tribunnews, Grup Gerakan Sadar Gizi. Pramono, ahli gizi dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ulin memberikan penjelasannya mengapa makanan yang ditiup berpeluang besar mengandung banyak kuman :

    1. Meniup makanan sama dengan mentransfer kuman ke hidangan
    Bayangkan apabila si peniup sedang sakit flu , TBC atau mungkin hepatitis maka kemungkinan besar makanan tersebut turut terjangkiti birus-virus dari yang terbawa dari udara sang peniup

    >> ini aku rasa secara logis benar banget

    2. Meniup berarti mengeluarkan gas CO2 dari dalam mulut.
    Menurut reaksi kimia, apabila uap air bereaksi dengan karbondioksida akan membentuk senyawa asam karbonat (carbonic acid) yang bersifat asam, sehingga dapat menjadi masalah bagi kesehatan kita.

    >> dulu di SMA, asam karbonat, H2CO3, disebut asam lemah yang dibentuk dari karbon dioksida n air. Tapi ndak stabil n mudah pecah jadi pembentuknya lagi. Asam ini contohnya di minuman bersoda yang "nggigit" tapi lama2 ilang nggigitnya. Kalo banyak ternyata yang bereaksi dengan airnya di makanan atau minuman, berarti ada yang masuk ke tubuh ya. Klo ada yang masuk ke tubuh berarti menaikkan keasaman (menurunkan pH) di tubuh n bisa ganggu kuman baik tubuh n fungsi normalnya. Satu kelainan pada proses tubuh akan terjadi masalah berantai yang berujung ke penyakit. CMIIW ini logikaku

    3. Alasan lain jangan meniup adalah sebenarnya yang bermasalah bukan pada airnya tapi pada komponen yg berada di air.
    Dalam air jika mengandung Kapur tohor (CaO) apabila ditiup oleh nafas manusia, bereaksi dengan CO2 dalam nafas, akan menjadi batu kapur (CaCO3) dan batu kapur ini salah satu dari batu ginjal yang paling sering ditemui.

    >> ini kayak percobaan niup air kapur (air sadah) di SD yang ntar airnya keruh n ada endapan putihnya. Logisnya benar bisa, secara teori kimianya juga bisa, klinisnya pada dasarnya klo bahan susah larut akan susah diserap tubuh juga, cuma kalau ternyata CaCO3nya dalam bentuk molekul kecil yang bisa nembus masuk, kenapa juga ndak bisa terakumulasi di ginjal?

    Sekalian, untuk pencegahan batu ginjal minumlah yang banyak (+- 2 liter) biar konsentrasi zat2 yang memungkinkan batu ginjalnya ndak terlalu besar jadi mereka ndak ngendap nggumpel jadi satu dan bukan berarti kurangi kalsium *klo yg paragraf terakhir ini udah dikuliahin. Insya Allah benar n valid :)


  • #melongo
    god you're so smart.
  • edited February 2014
    Mas @algonzo ...
    Ndak mas... yang tak bisa sedikit hanya ilmu alam aja.. masih banyak temenku yang jauh lebih pinter dari aku... aku klo ilmu sosial, hukum, ilkom, pemerintahan, ekonomi dll ngga tau apa2.. ini juga karena hidupku diseputaran ilmu alam.. tolong aku jangan overestimate aku.. ini juga aku dari bantuan internet trus cuma aku analisa logika sama dasar ilmu yg aku punya trus kutambahin ke memoriku sendiri.. aku masih belajar.. dan belajar dengan cara apalagi yang paling menyenangkan selain sambil berbagi n mbantu orang lain? Ndak ada yg ngalahkan cara ngelengketkan ilmu dalam ingatan selain dengan kepuasan batin terhadap passion. Semuanya pasti ya gitu..

    Mas percaya ndak kalau ketika aku nyoba bantu mas2 disini itu awalnya bukan ilmuku? Aku browsing jurnal/situs kesehatan, nyoba mahamin, setelah paham, kusampaikan ulang dengan bahasaku dan akhirnya ilmu itu aku miliki.. ilmu yang baru. Dan ilmu2 ini bakal lengket karena mas2 juga :)
    Semua orang itu keren kalau membicarakan ilmu yang dipunyai, karena mereka memang mendedikasikan diri mereka di ilmu masing2..
    :)

    Aku mau cerita dialogku beberapa hari yang lalu dengan temanku yang njenguk aku. Maaf ya agak panjang.. ini sebenernya self note untuk aku sendiri.. biar ga sombong dan menghargai yang lainnya juga tapi kayaknya ada manfaatnya kalau aku share disini untuk semuanya juga..

    SEMUA PROFESI ADA PERAN MEDISNYA

    Tiep kali dikunjungin pasti selalu ada cerita ya :)  
    Kali ini dari temen kampus B.

    Dia : *hela napas

    Aku: "kenapa? Lagi ngunjungin orang sakit kok malah lesu :)"

    Dia : "Aku bingung Qi. Ntar pas dah lulus mau ngapain"

    Aku: "Lho kerja to?"

    Dia :" Ya iya, tapi kan aku nanti jadi akuntan. Urusannya sama duit aja. Milih ini gara2 ga ketompo fk kayak kamu. Padahal aku pengen banget bisa nolong orang kayak kamu ntar"  

    Aku: " Nolong orang apa ya harus di bidang medis? Dan lagi kamu tau nggak angka tingkat  kesehatan negara itu diliatnya dari apa? Apa dari seberapa banyak dokter bisa nolong pasien? Ngga. Tapi dari seberapa efektif tingkat usaha preventifnya berhasil. Oke emang diitung juga, tapi cuma dikit bgt"  

    Dia : " Ya maunya di medisnya gitu. Bisa mbantu RS sama pasien"

    Aku: "Sekarang kamu tak tanya. Kamu ntar kerjanya akuntan kan?"

    Dia : "Yo..."

    Aku: "Sekarang, klo nggak akuntan, siapa yang ngitung2 pajak ada penggelapannya apa nggak? Siapa yang bisa njamin itu dana BPJS bener segitu apa kurang? Siapa yang mbuat dana BPJS itu benar2 bisa dioptimalkan untuk kesehatan?"

    "Itu dokter2 ga ada apa2nya kalau gak ada profesi lain. Dokter perpanjangan tangan Tuhan? Bagiku, bullshit. Kita semuanya perpanjangan tanganNya.

    Polisi, siapa yang suka heboh gembar gembor promosi safety riding utk nekan angka kecelakaan?

    Pemerintahan, siapa yang ngadain saluran khusus gawat darurat, bantu mendanai RS pemerintah?

    Engineer, siapa yang bikin itu alat2 diagnostik sama terapeutik?

    Arsitek, siapa yang mbangun RSnya biar kokoh? Siapa yg ngerancang instalasi radiologi biar radiasinya ngga bocor kemana2?

    Penjahit, siapa yang jaga kehormatan dokter dengan jas putih dan baju rapinya? Siapa yang buat tekstil2 itu jadi baju oprasi, seprei, tirai, masker, dll ?

    Jurnalis, siapa yang ngasih tau masyarakat tentang info kesehatan preventif yang valid?   Fotografer, siapa yang ngabarin kondisi daerah rawan bencana ke dokter2 dan masyarakat lewat foto?

    Tukang parkir, siapa yang mbantu kelancaran transportasi dari dan ke RS di lingkungan RS?

    Bahkan orang miskin ga tamat SD, siapa yang nyumbang ilmu penyakit dari yang simpel sampai aneh dan langka buat mahasiswa dan dokter2 di seluruh dunia?

    Secara nggak langsung semuanya punya andil di dunia medis. Utamanya di ilmu Kedokteran Pencegahan :) andilnya terhadap perkiraan kesembuhan besar lho ilmu ini. Jangan salah. 70%++

    Dokter cuma karena keliatannya aja keren. Wooo keliatan mbedah berdarah2, Nggak bener tuh kalau sampai ada dokter yang sampai sempet ada sombong di hatinya karena bangga sama perbuatannya"

    Aku: "masih nyesel jadi akuntan? :)"

    Dia : "tapi kok kesannya asal dikait2kan gitu sama kamu.. maksa.."

    Aku: "Lha ya emang gitu. Andil medisnya. Mau kamu sangkal ya gitu de factonya :)

    Mau yang langsung tindakan invasif? Donor darah sana :)
    Semuanya itu tergantung cara pandang dan penerimaan.   Tetap sehat buat semuanya ;)"
  • edited February 2014
    makan dimalam hari dapat menambah berat badan?
    fix?
    hoax?
  • trus satu lagi,
    bibit kanker bisa di sembuhin secara herbal,jika di ketahui sejak dini. . .
    mengingat gak semua yang terserang kanker tu orang kaya semua,
    cariin infonya ya te es,uda googling sii,tapi hasilnya gak memuaskan,
  • @imt17 masih makan obat cina itu kau? Perut buncit iya kalo makan malam terus tidur.
  • IMT17 wrote: »
    makan dimalam hari dapat menambah berat badan?
    fix?
    hoax?

    Ini soal ujian ilmu faalku mas. Insya Allah tak bantu jawab ya :)

    Istilah dulu ya. Di kedokteran, makan minum, pokoknya ada sesuatu yang masuk ke tubuh itu disebutnya diet. Jadi diet di kedokteran beda arti dengan yang ada di masyarakat yg artinya ngurangin makan

    Nah, selanjutnya nanti aku ceritain. Tapi mungkin sore nanti mas. Maaf PHP..
    Aku ngantuk banget belum tidur semaleman.. n nanti jam 11 ada yudisium kelulusan sub program 1.. jadi sedikit2 nyoba tidur biar ga ngantuk pas sidangnya.. hehe..
    Maaf ya mas @IMT17‌
  • Diet secara bahasa juga maksudnya asupan mas, jadi salah paham gini entah siapa yg mulai.
  • edited February 2014
    @Adam08 iya mas, ini meluruskan dulu biar ndak ada salah paham di antara kita :

    Oke, maaf aku PHPin lama ya mas @IMT17‌ . Ini jawabannya :

    [Makan Malam dan Kegemukan aka Obesitas]
    Memang ada efeknya pada hormonal saat tidur dengan massa tubuh, tapi pengaruh hormonal ini jika kita melakukan rutinitas yang normal dengan tidur 6-7 jam sehari ndak berpengaruh signifikan.

    Yang justru berpengaruh signifikan menentukan gemuknya orang karena makan malam adalah :
    - Jumlah kalori dalam diet saat malam hari
    - Besar kalori yang dikeluarkan dalam aktivitas
    - Waktu dan kualitas tidur

    Seringnya kalau malam hari, masyarakat kan aktivitasnya sudah minim. Jam2nya istirahatlah kira2, sementara besar kalori yang masuk ke tubuh biasanya besar. Hobi nonton film sambil ngemil? Coba lihat di kemasan makanan ringan jumlah kalorinya berapa. Sambil makan atau minum manis? Kira2 makanan kita itu sekali makan berkisar 400-600 kkal. Mau mbakar 600 kkal itu kira2 butuh aktivitas olahraga beberapa jam. Tapi waktunya malem, males olahraga

    Nah jadi disini mau nekankan ada benarnya bahwa makan malam bisa bikin gemuk tapi dipicu oleh jumlah diet yang terlalu banyak sementara aktivitas minimal[/b]

    Gampangannya misal +5-2 = +3

    Formulanya untuk menaikkan BB tetap =
    Jumlah kalori masuk > kalori keluar

    Sumber : diktat ilmu faal

    Kekurangan tidur yang kronis (berhari2) juga bisa nyebabkan obesitas karena tingginya kadar hormon stres, cortisol, akan memunculkan keadaan resistensi insulin, sebuah faktor resiko munculnya diabetes dan obesitas.

    Selain itu kekurangan tidur juga menurunkan pengeluaran hormon leptin oleh sel lemak yang memberi sinyal kenyang pada tubuh. Membuat kita merasa kelaparan

    2 paragraf terakhir sumbernya
    http://www.medscape.org/viewarticle/502825
  • jadi intinya emank bisa nambah berat badan kalu aktivitas nya minim...ohh so nice info,
    trit bagus ni,mo nya di angkat ya,mengingat minimnya kesadaran aakan kesehatan pada masyarakat kita...
Sign In or Register to comment.