BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

Hujan Salju di Sore Hari

1262729313256

Comments

  • Akio terkejut mengetahui kalau pamannya bisa membaca pikirannya.

    "Bagaimana paman bisa tahu?" tanyanya penasaran.

    "Tentu saja paman bisa tahu. Paman juga pernah muda sepertimu." Akio mendesah lirih.

    "Begitu yah." gumamnya lirih.

    "Bagaimana hubunganmu dengannya?"

    "Entahlah, aku juga tidak tahu. Aku bingung dengan perasaanku paman."

    "Bingung kenapa? Jujur saja pada pamanmu."

    "Aku merasa sangat nyaman berada di dekatnya. Aku selalu suka saat ia tersenyum, aku suka mendengarnya tertawa. Aku suka semua yang ada pada dirinya."

    "Itu artinya kau masih mencintainya." tebak pamannya.

    "Masih mencintainya?" tanyanya bingung dengan maksud perkataan pamannya.

    "Iya. Artinya, kau masih mencintai Nina, pacarmu yang di London itu."

    Mata sipit akio melotot mendengar pernyataan pamannya yang telah keliru menanggapi lamunannya. Ternyata pamannya mengira kalau ia sedang memikirkan Nina wanita yang telah mengkhianati cintanya dengan bercinta dengan Thomas Weasley. Tiba - tiba tawanya pecah.

    "Paman sudah salah paham." sahutnya tertawa terbahak - bahak.

    "Hei, kenapa kau tertawa? Salah paham apanya? Kau benar sedang memikirkan Nina kan?"

    "Paman salah, aku tidak sedang memikirkannya. Semenjak tinggal di Tokyo, aku jarang memikirkannya."

    "Kalau bukan dia, lalu siapa?" tanya pamannya penasaran. Matanya menatap tajam kearah ponakannya.

    "Ada seeseorang."

    "Siapa? Apa paman mengenalnya?" Akio tertawa kecil.

    "Tidak. Paman tidak mengenalnya."

    "Kalau begitu kenalkan pada paman."

    "Tidak semudah itu paman."

    "Kenapa? Apa kalian masih dalam proses pendekatan? Baiklah, kenalkan ke paman kalau hubungan kalian sudah serius." Akio tidak menjawab.

    Ia terdiam sambil memandangi makanannya. Daritadi ia sama sekali tidak menyentuhnya.

    "Hei, lagi - lagi kau melamun." kembali lamunannya buyar oleh suara pamannya.

    "Paman, apa paman masih mencintai ibu?" tanyanya hati - hati. Koji Katsumura terkejut mendengar Akio tiba - tiba menanyakan hal itu padanya.

    "Apa paman belum bisa melupakan ibu, sehingga sampai sekarang paman belum menikah?" tanyanya sekali lagi meminta penjelasan.

    "Apa yang sedang kau bicarakan Akio?" ujar pamannya dengan nada tak suka. Ia hendak bangkit dari duduknya, tapi tangannya yang berada diatas meja segera di tahan Akio.

    "Aku mohon dijawab paman!" wajahnya memelas.

    Akhirnya Koji Katsumura menggurungkan niatnya. Ia kembali menaruh pantatnya di kursi.

    Koji Katsumura menghela napas panjang lalu membuangnya dengan cepat.

    "Apa yang ingin kau ketahui." akhirnya pamannya membuka suara.

    "Apa paman masih mencintai ibu?" tanyanya sekali lagi. Koji Katsumura diam tak menjawab. Ia memandangi wajah keponakannya.

    "Iya, aku masih mencintainya. Jawabnya. Suaranya terdengar berat. sedih.

    "Paman belum bisa melupakannya?"

    "Iya." suaranya semakin berat.

    "Bagaimana perasaan paman waktu itu?"

    "Sangat tersiksa." jawabnya. Matanya mulai berkaca - kaca.

    "Paman harus menghilangkan rasa sayang paman ke ibumu. Dan itu sangat berat paman lakukan. Meskipun sekarang paman sudah bisa menerima ibumu sebagai adik paman, tapi susah untuk menghilangkan perasaan ini.

    "Kenapa paman tidak melanjutkan hubungan paman?"

    "Apa kau bercanda? Mana mungkin kami melanjutkan hubungan terlarang itu setelah kami sama - sama mengetahui kalau kami adalah saudara."

    "Apa menurut paman hubungan terlarang atau cinta terlarang itu tidak akan bisa bersatu?"

    "Tentu saja. Cinta terlarang tidak akan pernah bisa bersatu." jawab pamannya mantap.

    Akio kembali terdiam. Ia menyandarkan punggungnya ke kursi. Ia mendesah lirih.

    "Akio, Sebenarnya apa tujuanmu menanyakan ini semua?"

    "Bukan apa - apa paman." ujarnya tak bersemangat.

    "Akio, apa kau sedang mengalami cinta terlarang?" pertanyaan pamannya spontan membuatnya terkejut.


    *****


    "Daniel, bagaimana perasaanmu padaku?" tanyanya pada pria bule di ujung sana.

    Ia baru saja pulang setelah makan siang bersama pamannya. Setelah sampai di apartemen, ia segera menghubungi Daniel di London.

    "Apa maksudmu?" tanya Daniel di ujung sana. Suaranya terdengar bingung dengan pertanyaan Akio.

    "Aku tanya, bagaimana perasaanmu padaku?" tanyanya sekali lagi.

    "Apa aku masih perlu menjawabnya?" Akio mengangguk walau Daniel tidak mungkin melihatnya.

    "Iya, aku sangat mencintaimu." jawabnya seakan mengetahui kalau Akio menganggukkan kepala.

    "Bagaimana perasaanmu saat kau sadar kalau aku tidak akan bisa mencintaimu?" tanyanya antusias. Ia duduk diatas kasurnya sambil merenggangkan kaki kirinya, dan kaki kanannya tegak membentuk huruf "V" terbalik.

    "Sakit. Mencintai seseorang yang sama sekali tidak mencintaimu, rasanya sangat menyakitkan."

    "Daniel, bagaimana awalnya sampai kau bisa mencintaiku?"

    "Apa yang terjadi padamu, Akio? Apa kau baik - baik saja?" Daniel balik bertanya.

    "Aku baik - baik saja. Tolong di jawab, Daniel." pintanya agak memelas.

    Daniel terdengar sedang menarik napas lalu membuangnya perlahan.

    "Aku mulai menyukaimu karena kau satu - satunya orang yang tidak menganggapku berbeda." jawabnya dari ujung sana.
  • "Meskipun aku hanyalah seorang anak pembantu, tapi kau memperlakukanku sama seperti teman - temanmu yang lain bahkan lebih dari mereka."

    "Jadi, karena itu kau menyukaiku?"

    "Itu salah satunya."

    "Apa ada yang lain?" tanyanya makin penasaran.

    "Sebenarnya banyak hal yang membuatku menyukaiku. Tapi pada intinya, aku sangat bahagia berada di dekatmu."

    Akio merebahkan tubuhnya sambil memindahkan ponsel dari telinga kanan ke telinga kirinya. Ia memandangi langit - langit kamarnya yang berwarna biru muda.

    "Apa kau pernah mencoba untuk berhenti mencintaiku?" tanyanya lagi seakan belum puas.

    "Pernah dan bukan hanya sekali. Tapi semuanya sia - sia, semakin aku mencoba melupakanmu semakin susah aku melakukannya. Bahkan aku pernah bercinta dengan beberapa orang wanita dengan harapan aku bisa mengalihkan perasaanku darimu. Tapi selalu gagal. Aku tidak pernah menikmatinya, yang ada dipikiranku hanya kamu." jawaban dari Daniel sangat membuatnya tercengang. Ia tidak menyangkah kalau sahabatnya itu bisa melakukan itu semua.

    "Aku bahkan pernah bercinta dengan Anne, tapi lagi - lagi gagal. Aku sama sekali tidak menikmatinya."

    Tiba - tiba Akio merasa bersalah dengan apa yang terjadi pada Daniel.

    "Aku minta maaf Daniel." jawabnya.

    "Kau tidak perlu minta maaf, kau sama sekali tidak salah. Aku yang bodoh. Mencintai laki - laki yang hanya menganggapku sebatas sahabat." suaranya sedih tapi terdengar tegar.

    "Apa kau akan terus mencintaiku?"

    "Apa?"

    "Apa kau akan terus mencintaiku, Daniel." sahutnya agak berteriak.

    "Tentu saja. Aku akan terus mencintaimu."

    "Apa kau tidak berniat untuk menikah?" kali ini Akio kembali bangkit dari tidurnya lalu duduk bersila.

    "...."

    "Apa kau tidak ingin memberikan cucu pada ibumu?"

    "Entahlah. Aku belum memikirkannya. Aku belum punya niat untuk menikah." jawabnya datar.

    "Kecuali kalau kau ingin menikah denganku, aku pasti mau. hahaha." Daniel tertawa diujung sana. Tapi Akio tahu, ia hanya menghibur diri.

    Tiba - tiba saja Daniel berhenti tertawa. Untuk beberapa saat hening diantara mereka.

    "Aku akan menikah kalau aku menemukan seseorang yang dapat membuatku bisa melupakanmu." suaranya terdengar datar.

    "Tapi bagaimana kalau kau tidak menemukannya?"

    "Aku yakin akan menemukannya. Aku yakin Tuhan telah menciptakan manusia secara berpasang - pasangan." ujarnya mantap penuh keyakinan.

    "Akio, mengapa kau menanyakan ini?"

    "Hah? oh, itu... tidak, tidak apa - apa." sahutnya tersenyum walau Daniel tidak mungkin melihatnya.

    "Hei, aku mengenalmu sudah lama Akio. Kau tidak bisa berbohong padaku. Katakan, apa yang terjadi?"

    Akio menghela napas panjang.

    "Tidak terjadi apa - apa, Daniel." jawabnya berbohong.

    "Kau masih saja berbohong. Aku sudah bilang, kau tidak bisa membohongiku. Aku tahu sifatmu bagaimana. Cepat katakan, apa yang sedang kau pikirkan." desaknya.

    "Hei, kau cerewet sekali Daniel." balasnya ketus.

    "Aku tahu itu." jawabnya mantap.

    "Baiklah, kau menang. Aku memang sedang memikirkan seseorang." jawabnya mengaku.

    "Aku sudah menduganya. Ceritakan siapa dia? Jangan katakan padaku, kalau kau masih memikirkan wanita jalang itu?" ujarnya kesal yang mengarah pada Nina.

    "Bukan. Ini bukan soal dia."

    "Lalu siapa? Atau jangan - jangan kau sudah mulai menyadari perasaanku padamu?" tebaknya mengada - ngada.

    "Apa kau gila? Daniel terkekeh.

    "Lalu siapa orangnya?"

    "Ada seseorang."

    "Aku tahu seseorang. Tapi siapa?" ujarnya mulai geram.

    "Aku beritahu pun kau tidak tahu."

    "Oh, Tuhan, bunuh saja aku. Kau membuatku penasaran, mr. Akio." Akio terkekeh dibuatnya.

    "Aku tidak bisa memberitahumu sekarang, karena aku pun masih bingung dengan perasaanku. Nanti kalau semuanya sudah jelas, kau orang pertama yang akan aku beritahu."

    Daniel kembali menghela napas panjang diujung sana.

    "Baiklah, terserah kau saja. Tanpa diberitahu pun aku sudah tahu." jawabnya.

    "Apa maksudmu?" Akio mengerutkan alisnya. Ia bingung dengan ucapan Daniel.

    "Aku tahu apa yang sedang menganggu pikiranmu."

    "Apa?" tanya Akio. Suara terdengar menantang Daniel untuk menebak isi kepalanya.

    "Kau sedang menyukai seorang pria." tebaknya yakin.


    To be Continue



    semua suka ama part ini :-)
  • Semoga suka ama part ini maksudnya.
    Hehehehehe ..... !!!
  • akio dah mulai manggil sayang tuh habibi, meski g sngaja... xixixiiii
  • trus kisah dg nina gmn?..dia gak nyusul akio ke japan?
  • "aku tahu apa yg sedang mengganggu pikiranmu"
    "apa"
    "kau sedang mencintai seorang pria" :v
    Akio : ( Mati ditmpat ) :v
  • Benih cinta mulai tmbuh!
  • Thanks dh d'mention (lagi). Baca dulu ya..
  • trus kisah dg nina gmn?..dia gak nyusul akio ke japan?

    Tungguin aja cerita kelanjutannya.
    Apakah Nina ikut nyusul atau ga?
  • alvaredza wrote: »
    akio dah mulai manggil sayang tuh habibi, meski g sngaja... xixixiiii

    Ho'oh.
    Xixixixi
  • "aku tahu apa yg sedang mengganggu pikiranmu"
    "apa"
    "kau sedang mencintai seorang pria" :v
    Akio : ( Mati ditmpat ) :v

    Wkwkwkwkwkw
  • Iya nih,
    seperti'y begitu. @Zazu_faghag .
  • akio , aku padamu
Sign In or Register to comment.