It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
*buang bekal @yogadwianggara :P
#bawa bekal, sambil ngelirik cowok ganteng
Waktu sudak tak lama lagi akan menunjukkan pukul dua belas malam saat Akio keluar dari Heathrow Airport London, Inggris. Diluar bandara, telah berdiri seorang pria bule bertubuh jangkung berambut coklat tua tengah menanti kedatangannya. Daniel nana pria tersebut merupakan sopir pribadi keluarga Fujita yang tak lain juga merupakan sahabat karib Akio. Usia mereka hanya berselisih setahun. Daniel lebih muda darinya.
Perjalanannya kali ini cukup menguras tenaga. Setelah berada di dalam mobil Mercedez Benz berwarna putih milik ayahnya, ia segera menyandarkan punggung kokohnya mengambil posisi yang nyaman baginya. Sementara Daniel terus melaju dengan kecepatan tinggi diantara mobil - mobil yang lain. Mata birunya yang mampu membuat para gadis terpesona sangat gesit memperhatikan lalu lintas.
Akio tahu kemana arah mobil ini akan membawanya. Tadi sebelum pesawat lepas landas, ia menghubungi Daniel untuk menjemputnya di bandara. Tadinya Daniel sedikit heran mengapa Akio mempercepat jadwal kepulangannya dari Belanda. Setelah mendapat kejelasan, ia pun menurut tanpa banyak bertanya lagi.
Mobil berwarna putih itu terus melaju ke arah Flexistay Apartment Fitzrovia Central London. Akio sudah tidak sabar untuk segera menemui Nina, wanita yang sudah dua tahun dipacarinya. Hari ini tepat Nina berulang tahun yang ke dua puluh dua tahun. Ia sengaja mempercepat kepulangannya agar bisa menjadi orang pertama yang mengucapkan happy birthday kepada wanita yang amat dicintainya.
Ia melirik jam tangan pemberian Nina yang melingkar di pergelangan tangan kirinya. Masih ada beberapa menit lagi sebelum jam dua belas malam. Ia membuka sebuah kotak berwarna merah yang didalamnya terdapat sebuah cincin berlian. Cincin ini akan menjadi hadiah special bagi Nina, karena cincin ini akan menjadi bukti keseriusan cintanya kepada wanita itu. Ia akan melamar Nina menjadi istrinya.
Akio tersenyum bahagia memikirkan hari - harinya akan selalu ditemani oleh Nina. Rasanya ia sudah tidak sabar untuk segera bertemu. Pasti Nina akan terkejut melihat kedatangannya. Pikirnya.
Ia memang sengaja tidak memberitahu tentang kepulangannya pada Nina, ia ingin membuat sebuah kejutan. Akio menutup kotak cincin lalu memasukkannya kedalam saku jasnya. Ia menghela napas mengatur detak jantungnya yang mulai tak karuan.
"Apa kau yakin akan melamarnya, Akio?" tanya Daniel memecah keheningan. Ia tadi sempat melirik dari kaca mobil saat Akio sedang memegang kotak cincin.
"Memangnya kenapa?" Akio balik bertanya. Matanya menatap Daniel yang terus memandang ke depan.
"Aku merasa kalau dia tidak serius mencintaimu?"
"Mengapa kau bepikiran seperti itu?" Akio membenarkan posisi duduknya.
"Aku tidak menyukainya, dia hanya mau memanfaatkan kekayaanmu saja."
"Memanfaatkan?" tanyanya dengan sebelah alis terangkat keatas. Daniel mengiyakan.
"Itu cuma perasaanmu saja, Daniel. Nina sangat mencintaiku dan itu tulus." jawabnya tersenyum. Daniel mendesah.
"Semoga saja yang kau bilang itu benar." sahut Daniel.
"Apa kau tidak menyukainya karena kau masih mencintaiku?" tanyanya langsung. Daniel tidak menjawab, matanya terus terarah kedepan.
Daniel merupakan anak seorang wanita Inggris yang bekerja di keluarga Fujita. Ayahnya pergi bersama seorang pelacur setelah menjual rumah mereka. saat itu Daniel masih berumur sembilan tahun. Setelah ayahnya pergi, ibunya bekerja untuk menghidupinya. Mengetahui ada warga Jepang yang baru pindah ke London, ibunya menawarkan diri menjadi pembantu di keluarga tersebut. Bermodalkan bisa berbahasa Jepang walau tidak fasih, ibu Daniel pun diterima.
Sejak saat itulah ia dan Daniel menjadi akrab dan akhirnya menjadi sahabat. Akio membujuk ayahnya agar mau menyekolahkan Daniel ditempat yang sama dengannya agar ia bisa terus bersama sahabat bulenya. Ayahnya menyetujui untuk menyekolahkan Daniel di tempat yang sama Akio bersekolah.
Meskipun Daniel berwajah sangat tampan, tapi ia tidak tertarik dengan Wanita. Ia seorang gay yang menyukai sahabatnya sendiri, Fujita Akio. Tepatnya dua tahun yang lalu sebulan setelah ia jadian dengan Nana. Ia baru mengetahui kalau sahabatnya itu gay bahkan parahnya Daniel menyukai dirinya. Awalnya ia syok, tidak menyangka kalau akan ada sahabatnya menjadi seorang gay. Ia juga sempat menjauhi Daniel, tapi baru berjalan hampir dua bulan ia sudah tidak mampu menjauhi Daniel. Ia sudah terlanjur menyayanginya dan sudah menganggapnya seperti saudara sendiri. Sejak itu ia mulai mencoba untuk bisa menerima keadaan Daniel.
Akio mau menerima jati diri yang seorang gay saja, sudah membuatnya sangat bahagia. Ia tidak ingin meminta lebih. Ia sadar, ia tidak akan mungkin bisa memiliki Akio. Tapi, bisa berada di dekatnya saja sudah lebih dari cukup buatnya. Ia akan selalu menjadi orang yang mencintai Akio meski cintanya tak akan terbalas. Ia akan selalu berada disamping Akio, meski hatinya tak akan bisa ia dapatkan.
"Lalu siapa? Kau?" ejek Akio. Daniel mendesah lirih.
"Aku hanya ingin kau mendapatkan yang terbaik."
"Nina adalah wanita yang terbaik buatku."
"Terserah kau saja. Semoga dugaanku salah terhadap Nina." jawabnya terdengar pasrah.
"Tenang saja Daniel. Aku memilih wanita yang tepat."
"Semoga saja itu benar." Akio mengangguk tersenyum.
Tak terasa mobil yang dikendarai oleh Daniel telah terparkir di depan Apartemen Nina. Akio segara keluar dari Mobil. Setelah berada diluar mobil, ia merapikan jasnya lalu ia berjalan ke arah jendela depan mobil ayahnya kemudian agak menunduk.
"Aku akan membuktikan, kalau dugaanmu itu salah." sahut akio tersenyum yang dibalas anggukan oleh Daniel.
Daniel mendesah saat melihat Akio berjalan memasuki bangunan mewah nan tinggi tersebut.
Akio menghentikan langkahnya tak jauh dari pintu apartemen Nina. Tiba - tiba saja ia merasa gugup, jantungnya berdetak dua kali lebih kencang dari biasanya. Keringat agak membasahi jidatnya.
"Kenapa aku jadi gugup begini?" gumamnya sambil melirik jam tangannya. Satu menit lagi tepat jam dua belas malam. Ia kembali melirik jasnya yang sudah rapi, memastikan aroma mulutnya tetap wangi dan rambutnya tidak berantakan. Ia kembali memasukan kotak cincin ke dalam saku jas hitamnya. Ia menarik napas panjang mencoba menetralkan detak jantungnya. Ia mencoba mengontrol rasa gugupnya. Ia sempat melirik ke pintu apartemen yang ada disampingnya. Apartemen yang bersebelahan dengan apartemen Nina adalah milik penyanyi Lady Gaga.
Ia menghentikan langkahnya tepat di depan pintu apartemen Nina. Ia agak heran saat menemukan pintu apartemen Nina tidak terkunci bahkan pintunya agak terbuka sedikit. Dasar wanita ceroboh. Bagaimana mungkin ia bisa lupa mengunci pintu? Bagaimana kalau ada orang jahat yang masuk ke apartemennya? Gumam Akio agak kesal.
Niat awal untuk menekan bel pun hilang. Ia meraih gagang pintu yang agak terbuka sedikit itu kemudian mendorongnya perlahan hingga terbuka lebar. Mata sipitnya agak terbelalak melihat pemandangan yang ada di depannya. Napasnya tertahan, jantungnya berhenti berdetak, dunianya seakan runtuh dan impiannya menjadi hancur berkeping - keping tak tersisa.
Nina, wanita yang amat dicintainya dan sudah dua tahun dipacari tengah bugil sambil mengoral penis seorang pria bertubuh kekar dan ada tatto naga di bagian dadanya. Akio mengenali tatto bergambar naga itu. Tatto itu milik Thomas Weasley saingannya dalam dunia bisnis.
*****
Sudah empat hari Akio terus menghabiskan waktunya bersama Habibi. Entah perasaan apa yang tengah merasukinya sehingga ia merasa sangat nyaman berada di dekat pria Indonesia itu. Semua yang ada pada diri Habibi selalu membuatnya tersenyum bila memikirkannya. Mendengar tawanya, memandangi ekspresi wajahnya yang terkejut saat bertemu dengannya, menikmati masakan buatannya, mendengarnya berbicara dan menatap mata hitamnya yang lebar dengan bulu mata yang lentik. Semua itu membuatnya merasa senang.
Sejak pertemuannya dengan Habibi di Omotesando, Harajuku waktu itu. Hubungan mereka semakin akrab. Mereka sering keluar berdua untuk sekedar berjalan - jalan. Habibi masih menjadi pemandu bagi Akio yang nota bene orang Jepang Asli. Mereka sering menghabiskan waktu bersama berkeliling ketempat wisata yang terkenal di Tokyo. Tak jarang mereka berfoto berdua di tempat yang menurut mereka mempunyai pemandangan yang bagus.
Mereka sudah seperti sepasang sahabat yang sudah lama saling kenal dan kembali bertemu setelah sekian lama tak berjumpa. Akio selalu tertawa lepas saat bersama Habibi. Tak jarang mereka saling adu lari. Cuaca dingin seakan tak menjadi penghalang. Mereka juga tak menghiraukan beberapa pasang mata yang memandang aneh kearah mereka.
Habibi berhenti berlari. Kepalanya mendongak keatas. Akio mengikuti apa yang dilakukan oleh Habibi. Ia berhenti berlari lalu mendongak keatas memandangi langit disore hari. Butiran - butiran salju yang lembut mulai turun menghiasi langit kota Tokyo. Sebuah senyuman lebar terbentuk dari bibir Habibi.
Jantung Akio berdegug kencang. Matanya tak berhenti berkedip menatap senyuman manis dari pria yang ada di depannya Ia menyukai senyuman itu. Senyuman yang tercipta dari bibir merahnya.
#merasa paling bener..
Habibi menatap penuh keheranan pada wanita yang ada di depannya. Wanita itu tampak sangat bersemangat sekali mempersiapkan acara makan malam. Sejak siang, ia sudah sibuk menyiapkan pesta malam natal yang ada di adakan di apartemennya. Habibi yang bertugas membantunya menyiapkan makanan, dibuat terheran heran dengan sikapnya yang ceria sambil bernyanyi kecil.
Katsuo yang mendapat tugas untuk mendekor ruang tengah juga ikut bingung melihat sikap riang kakak wanitanya. Ia khawatir, ada yang tidak beres dengannya. Ia takut kakaknya stress dan menjadi gila. Ia dan Habibi sesekali berkomunikasi satu sama lain lewat tatapan mata saat Ia berpura - pura mengambil minum di dapur. Mereka saling bertanya, apa yang terjadi dengan Haruka? Tapi, masing - masing dari mereka tak bisa memberi jawaban.
Sudah menjadi sebuah ritual bagi para muda - mudi di Jepang untuk melewatkan malam natal bersama pasangan mereka. Malam natal menjadi malam yang sangat dinanti - nantikan, karena dimalam itu para muda mudi dapat menghabiskan malam penuh kemesraan bersama pasangan.
Malam natal biasanya mereka habisnya dengan makan romantis bersama pasangan, menghidupkan kembang api bersama, berpesta dan pada puncaknya mereka menyewa hotel untuk menyatukan cinta mereka dengan bercinta.
Berbeda dengan wanita single seperti yang dialami Haruka. Wanita single di Jepang tidak akan bisa melewatkan malam natal yang romantis bersama pasangannya. Bahkan wanita single yang sudah berusia dua puluh lima tahun keatas akan menjadi bahan ejekan orang lain. Mereka para wanita single akan dianggap seperti kue natal yang tidak laku. Mengapa demikian? Karena biasanya kue - kue yang tidak laku hingga lewat hari natal, terlihat seperti sudah tua dan kadaluarsa.
Tapi, hal itu tidak berlaku bagi Suzuki Haruka. Ia bersikap biasa - biasa saja, seolah itu bukanlah sebuah masalah besar. Meskipun usianya kini sudah dua puluh lima tahun lebih lima bulan dan hingga kini ia belum juga memiliki pasangan.
"Habibi oniichan, apa yang terjadi dengan oneechan?" tanya Katsuo saat ia berada di sampingnya. Haruka sendiri sedang keluar untuk mengundang kakek dan nenek Hiroshi untuk ikut bergabung dengan party mereka.
"Aku juga tidak tahu." jawabnya mengangkat bahu lalu mulai menata makanan di atas meja ruang tengah.
Selain menu ayam KFC yang menjadi menu wajib bagi para penduduk Jepang saat perayaan malam natal, ia dan Haruka juga membuat beberapa menu lainnya seperti Onigiri*, Tempura, Sukiyaki dan tak ketinggalan juga beberapa kue - kue khas natal telah tersaji di atas meja. Katsuo meletakan sake buat para tamu dan coklat panas khusus buat Habibi yang seorang muslim.
"Mengapa ia tidak terlihat sedih? Bukankah ia belum punya pacar?" Habibi mengangkat bahu.
"Tapi itu jauh lebih bagus daripada kita harus melihatnya murung." jawab Habibi.
"Tapi aku khawatir."
"Kau tidak perlu khawatir. Yang perlu kau lakukan ialah bersikap biasa aja."
"Aku pulang." sahut Haruka dari arah pintu. Habibi dan Katsuo segera menghentikan pembicaraan mereka.
"Lihat, siapa yang aku bawa. Fujita Akio." ucapnya semangat. Akio muncul dari balik pintu lalu segera menyusul Haruka masuk ke dalam ruangan.
"Halo." sapa pria itu sambil membungkuk ke arah Habibi dan Katsuo. Matanya sempat bertemu dengan mata Habibi. Tiba - tiba ia merasa wajahnya menjadi merah.
Habibi dan Katsuo agak terkejut melihat siapa yang ternyata di undang oleh Haruka. Memakai celana jeans hitam, jaket tebal juga berwarna sama dan syal berwarna merah, membuat aura ketampangannya semakin keluar. Habibi sempat terperangah melihat penampilan Akio. Ia baru menyadari kalau ternyata tetangga barunya itu sangat tampan.
"Akio-san akan ikut bergabung bersama kita." sahutnya sambil melepaskan jaket tebal dan memasukannya ke dalam kamarnya yang berada di sebelah kiri dari ruang tengah jalan mau ke dapur.
"Kakek dan nenek Hiroshi mana? Kenapa mereka tidak ikut bergabung bersama kita?" tanya Katsuo.
"Mereka sudah ada janji lain. Kita terlambat memberitahu mereka, kalau malam ini kita akan berpesta." jawab Haruka sambil memandangi makanan yang telah tersaji di atas meja.
"Apa semuanya sudah lengkap? Ayo kita makan. Ayo Akio-san duduk sini." sahutnya sambil duduk disalah satu sisi meja. Ia menunjuk tempat yang ada disebelah kanannya. Sementara Habibi berada di sebelah kirinya dan Katsuo ada di depannya.
"Selamat makan." sahutnya riang sambil mengambil sepotong ayam KFC. Ia juga menyodorkan ayam KFC kepada Akio yang ada di sampingnya. Pria itu tersenyum lalu ikut mengambil sepotong ayam juga.
"Menikmati ayam KFC di malam natal sangat menyenangkan yah." serunya. Habibi dan Katsuo saling beradu pandang, lalu tersenyum geli melihat tingkah Haruka. Habibi memberi kode pada Katsuo, agar ia bersikap biasa saja tidak perlu khawatir.
Saat mengalihkan pandangan dari Katsuo, matanya tertuju pada sosok Akio yang ada di depannya. Cuma perasaannya saja atau memang benar tadi ia melihat kalau Akio tengah memperhatikannya.
"Moshimoshi*." sahut Habibi saat ia menempelkan ponselnya di telinga kanannya. Ponselnya Tiba - tiba bergetar dan terdengar lagu One More Night dari Maroon 5 saat ia tengah makan bersama Haruka, Katsuo dan Akio di apartemen tetangga wanitanya itu. Ia segera meraih ponselnya berada di saku celana kirinya lalu melihat nama si pemanggil dari layar ponsel.
"Sempai? Aku ada di apartemen Haruka oneechan. Di depan? Ayo kemari, kami lagi merayakan malam natal. Ok" sahutnya lalu meletakkan ponselnya di atas meja.
"Ishikawa Hiro mau kemari?" tanya Haruka. Habibi mengangguk.
"Bolehkan?"
"Tentu saja boleh. Makin banyak orang makin ramai. Lagipula makanan kita masih cukup untuk satu orang lagi."
"Maaf, siapa itu Ishikawa...?" tanya Akio menggantung.
"Hiro." jawab Haruka.
"Dia senior Habibi waktu di kampus dulu."
"Senior?"
"Iya. Aku dulu kuliah mengambil jurusan arsitek sama dengan Ishikawa sempai. Dia dua tahun lebih senior dari aku." sahut Habibi menjelaskan.
"Bagaimana bisa kalian berteman?" tanya Akio bingung.
"Itu... Em..." Habibi tak bisa menjawabnya. Ia tak mungkin memberitahu Akio bagaimana awal mulanya ia bisa berteman dengan Ishikawa. Tak mungkin ia mengatakan kalau Ishikawa Hiro sempat mengajaknya untuk bercinta saat diawal mereka berkenalan. Bisa - bisa rahasia Ishikawa yang seorang gay terbongkar.
"Mereka sempat terlibat kerja sama di kampus." jawab Haruka cepat. Ia melirik ke arah Habibi agak salah tingkah. Habibi mengiyakan sambil tersenyum agak dipaksa.
*****
"Sempai, perkenalkan ini Fujita Akio. Akio-san ini Ishikawa Hiro senior aku di kampus." sahut Habibi.
"Saya Ishikawa Hiro, senang berkenalan dengan anda." ujarnya tersenyum ramah agak membungkuk.
"Saya Fujita Akio, tetangga baru mereka. Salam kenal." balas Akio ramah balas membungkuk sedikit.
"Ayo duduk sempai." ajak Haruka sambil kembali duduk di tempatnya lalu di ikuti oleh Habibi dan Akio. Katsuo tidak bergeming dari tempat duduknya. Ia juga tidak menyapa Ishikawa Hiro. Ishikawa tersenyum pada Haruka lalu memilih duduk disamping Habibi.
Katsuo menatap kesal kearah Ishikawa Hiro yang memilih duduk disamping Habibi. Ia cemburu melihat laki - laki yang disukainya, duduk bersebelahan dengan pria lain. Selera makannya menjadi hilang saat mengetahui kedatangan laki - laki itu. Kekesalannya semakin bertambah melihat Habibi begitu memperhatikan Ishikawa Hiro.
* * * Akio * * *
Entah mengapa hatinya terasa panas saat melihat keakraban yang terjalin di antara Habibi dan Ishikawa Hiro yang baru beberapa menit yang lalu di kenalnya. Ia tak tahu apa yang terjadi dengan dirinya, Ia tidak menyukai Habibi yang tersenyum untuk pria itu. Ia hanya ingin Habibi tersenyum kepadanya. Ia ingin senyuman itu cuma buatnya saja. Akio tidak tahu apa kesalahan Ishikawa Hiro, ia cuma tidak ingin melihat pria itu begitu hangat sama Habibi. Ia tidak ingin Ishikawa terlalu akrab dengan tetangganya itu.
* * * Haruka * * *
"Aah... Aku senang sekali malam ini." sahutnya sambil menopang dagunya.
"Kenapa?" tanya Katsuo tak bergairah. Ishikawa dan Habibi menoleh kearahnya sedangkan Akio menatap bingung kearah Katsuo yang tiba - tiba sikapnya berubah saat kedatangan Ishikawa Hiro.
"Karena malam ini aku menjadi wanita yang paling beruntung di dunia. Aku dikelilingi oleh empat pria - pria tampan. Hahaha." sahutnya kegirangan. Ishikawa dan Habibi tersenyum geli sedangkan Katsuo tetap tidak bergeming dari sikap malasnya. Ada apa dengan Katsuo? Pikir Akio bingung.
To be Continue
Catatan :
1. Onigiri adalah makanan khas Jepang yang terbuat dari nasi putih yang dipadatkan menggunakan tangan atau dengan alat khusus dan dibungkus rumput laut. Biasanya di isi udang, mayonnaise, daun bawang dan tarako mentaiko (telur ikan terbang).
2. Sukiyaki merupakan makanan khas Jepang yang mirip Shabu - Shabu. Makanan ini di masak memakai panci yang berisikan irisan daging sapi tipis, sayuran, jamur dan tahu.
3. Moshimoshi = Halo.
*entah kenapa setiap ngeliat org cemburu berasa gmana gtu,
@erichidayat
@yubdi
@rizky_27
@kimo_chie
@Rivengold
@Tsu_no_Yan_Yan
@agungrahmat
@WYATB
@Adhi48
@Hantuusil
@Putra_ajah
@half_blood
@kizuna89
@iansunda
@sasadara
@Hidingprince
@d_cetya
@Callme_DIAZ
@nakashima
@haha5
@Cowoq_Calm
@Fransleonardy_Fl
@eizanki
@Ricky89
@YogaDwiAnggara
@Duna
@Agova
@Zazu_faghag
@arifinselalusial
@tialawliet
@adzhar
@san1204
@awanwanku
@TigerGirlz
@adjie_
@Raka Rahadian
@Irfandi_rahman
@bayumukti
@Jacksmile
@babehnero
@tarry
@pokemon
@seno
pengalaman pribadi yey @d_cetya ? :-)
#bawa bekal, sambil ngelirik cowok ganteng
YogaDwiAnggara : Kaya nya senyuman habibi kaya senyuman ku deh hehehe
#merasa paling bener..
=====
ge er banget sih @YogaDwiAnggara , cowok ganteng'y pada lari.
Senyumannya Habibi manis,
kalo kamu mah pahit kayak empedu.
Wkwkwkwk .... :-P
( Piiissss )