It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
***
Duduk di kantin sendirian, aku sedang menunggu Fitrah yang masih di kelasnya, sebotol air mineral dan mie goreng menjadi temanku menunggu.
Tiba-tiba Fitrah datang mengagetkanku, wajahnya tampak serius dan tegang, di tangannya dia membawa koran harian pagi.
"Kenapa lo?" Tanyaku terheran
"Heboooh.. Heboooh deh Ric.. Gila, ini bener-bener gila Ric.." Fitrah malah heboh sendiri bercuap cuap di depanku.
"Ada apa sih?" Tanyaku lagi mulai bete
"Si Aska bajingan itu Ric.." Aku tersentak kaget, kenapa nama dia di sebut-sebut si Fitrah
"Ada apa dengan dia?" Tanyaku malas namun cukup penasaran juga.
"Lihat sendiri deh.. Menjijikan banget deh" jawab Fitrah sambil menyerahkan koran yang di pegangnya, aku langsung melihat-lihat halaman depan koran itu dengan rasa penasaran, tak ku pedulikan Fitrah yang menyambar sisa Mie gorengku dan menghabiskannya, mata ku kini tertuju pada sebuah foto di halaman koran, itu foto Aska dan judul berita di atasnya sebuah kriminalitas.
Aku segera membaca isi berita itu, dengan hati berdebar dan shock berat.
#Seorang pria homosexual berinisial AK telah menghajar kekasih prianya RD hingga babak belur dan masuk Rumah Sakit dalam keadaan kritis, pria itu beralasan perbuatannya itu di lakukan karena dia tak terima selalu di ancam dan di kekang oleh kekasihnya, bahkan kekasihnya itu telah mengadukan kepada orang tua Ak jika Ak adalah Gay dan berpacaran dengan RD.
Kini pria itu harus mendekam di dalam sel karena perbuatan biadabnya itu...#
Aku tak melanjutkan membaca berita itu, hatiku benar-benar shock, kenapa semua ini bisa terjadi? Kenapa Aska bisa senekat itu?
Aku harus mendapat penjelasan semua berita ini.
"Fit antar gue ke kantor polisi.." Kataku pada Fitrah, dia tampak kaget
"Mau apa?" Tanyanya menatapku tak percaya
"Gue mau nemuin si Aska.." Jawabku tegas
"Lebih baik lo jauhin dia Ric, dia itu kriminal, orang seperti dia yang merusak kaum kita jadi buruk.." Fitrah nampak kaget dan berusaha melarang dan menahanku.
"Tidak, dia tidak seperti itu, dan gue harus dapat penjelasan dari dia.." Jawabku membelanya
"Penjelasan apa? Jangan main-main dengan hidup lo Ric.." Fitrah masih berusaha menahan ku
"Sudahlah, lo mau ngantar gue kagak?" Bentak ku sedikit gusar karena dia malah jadi banyak omong, walau aku tahu dia deperti itu demi kebaikanku juga.
"Yasudahlah, ayo.." Katanya akhirnya mengalah, aku dan dia pun segera meninggalkan kantin menuju parkiran kampus, dengan mobil Fitrah kami meluncur ke kantor polisi tempat Aska di tahan karena perbuatan yang di lakukannya.
****
Aku duduk gelisah di ruang tunggu, di temani Fitrah yang tampak cemas berada di kantor polisi seperti ini, tadi dia inginnya menunggu di mobil saja, tapi aku memaksanya agar ikut ke dalam, dia terlihat tak nyaman, namun tak kupedulikan dia, hatiku hanya tertuju pada Aska.
Masih ada rasa marah dan benci padanya tapi kenapa hatiku begitu yakin dia tak sepenuhnya bersalah, ada sesuatu yang belum dan harus kuketahui dari dia, yang akan meluruskan segalanya.
Dan aku sekarang disini untuk menentukan sikapku padanya.
Lima menit kemudian Aska datang dengan di kawal seorang polisi, rasanya sedih juga melihat dia begitu kuyu dengan seragam tahanan yang di pakainya, Aska tampak kacau dan lemah.
Ah mudah-mudahan saja dia tabah, dan penyakitnya tak kambuh di saat suasana begini.
Dia menunduk duduk di sebrang meja di hadapanku, setelah memperingati masa besuk yang bisa ku gunakan polisi yang mengawal Aska meninggalkan ruangan.
Sesaat kami hanya terdiam tak tahu harus berbuat apa.
"Maaf.. Maafin gue Ric.." Namun akhirnya suara Aska lebih dulu memecah keheningan, aku memandanginya kelu
"Ada apa Ka? Kenapa semua ini bisa terjadi?" Tanyaku lirih
"Lo pasti udah baca beritanya di koran kan?" Gumamnya putus asa
"Tidak.. Gue ingin mendengarnya langsung dari lo Ka, ceritakan semuanya.." Ucapku yakin, ku genggam jemarinya, Aska melirik ku ragu..
"Biarlah semuanya berakhir Ric, ini sudah nasib gue harus disini.." Bisiknya terlihat pasrah
"Aska.. Gue butuh penjelasan lo, biar gue bisa menentukan sikap gue, jelaskan semua kebenarannya sama gue, gue mohon Ka.." Kataku tegas padanya, yah aku harus tahu ceritanya bagaimana.
"Baiklah.. " Gumam dia akhirnya, ku pandangi dia layu, masih ada rasa itu walau kini di selimuti kebimbangan.
Jemariku masih menggengam jemarinya erat, Aska mendesah berat.
"Namanya Rudi, dia mantan gue dulu.." Ucapnya memulai
"Kami putus karena dia pergi ke luar negri, awalnya gue gak bisa lupain dia namun lambat laun gue bisa menjalani hidup walau tanpa dia, hingga akhirnya gue ketemu lo Ric, jujur gue jatuh cinta pada pandangan pertama sama lo, entah kenapa hati gue begitu tertarik sama lo tapi saat itu gue masih belum tahu lo itu sama seperti gue yang gay atau tidak, makanya gue selalu bersikap nyebelin sama lo karena gue gak mau perasaan gue terus berkembang sedang gue gak tahu gue bisa dapetin lo atau gak. Anehnya gue juga berat buat pindah kosan dan ninggalin lo, gue senang berada di dekat lo.
Tapi perasaan gue malah semakin bertambah saat lo nyelametin gue waktu gue lagi kambuh, gue benar-benar jatuh cinta sama lo walau gue juga masih belum berani nunjukin perasaan gue sama lo.
Dan rasa itu semakin besar hingga akhirnya gue memberanikan diri nembak lo, setelah gue cari tahu semua tentang lo, dan gue tahu lo sama, gue bersyukur ternyata lo juga suka gue, dan nerima gue jadi pacar lo, hari itu sangat bersejarah buat gue, gue sangat bahagia Ric, makanya gue nyiapin kejutan buat lo, sayang semua itu gagal gue tunjukin sama lo..
Gue minta maaf Ric.." Sejenak Aska menghentikan ceritanya, kembali mendesah berat.
"Lanjutkan Ka.." Gue mendesah tak sabar, begitu juga Fitrah yang duduk di sampingku menyimak begitu antusias dan penuh ketertarikan
"Hari itu seperti yang lo tahu dia datang, dia itu Rudi mantan gue, sebenarnya gue juga kaget tiba-tiba dia bisa ada di indonesia, dia bilang sengaja balik karena dia masih cinta sama gue dia ngajak balikan sama gue, tapi gue tolak dan gue jujur jika gue udah punya lo yang berharga buat gue.
Tapi dia gak mau nerima gitu za, dia ngancam gue macem-macem Ric, dan lebih parah dia ngancam mau menyakiti lo, mau ngancurin hidup lo jika gue ga balik lagi ke dia dan gue gak mau itu terjadi, gue yang dia hancurin tidak masalah, itu sudah sering terjadi karena sikap keposesifan dia itu, tapi gue gak rela lo yang jadi korban karena gue, karena itu gue menghilang dari hidup lo dan mengikuti semua kemauan dia..
Dan puncaknya waktu kita bertemu di bioskop, dia ngamuk-ngamuk dan nuduh macam-macam tanpa alasan, dia pikir gue sama lo janjian ketemuan di bioskop itu, dia marah besar, saat aku jelaskan dia tak mau mengerti hingga dengan sengaja dia mengadukan diri gue yang gay ke keluarga gue, dia juga ngancam mau nyakitin lo lagi, gue kalap waktu itu, gue bener-bener emosi hingga gak bisa nahan diri gue menghajar dia, gue pikir hanya itu cara agar dia gak bisa nyentuh lo Ric..
Gue emang bodoh karena gue gak bisa mikir secara sehat waktu itu, tapi gue puas bisa mengeluarkan kekesalan gue padanya, gue gak nyesel Ric, gue ikhlas harus berakhir di sel ini..
Biar semuanya berakhir, gue emang gak pantas buat lo, lupain gue Ric, gue ikhlas yang terpenting buat gue adalah lo maafin gue karena gue udah buat hidup lo jadi kacau.." Matanya berkaca-kaca sesaat Aska mengakhiri ceritanya, mataku ikut berkaca-kaca tak menyangka cinta dia begitu besar padaku hingga dia mengorbankan diri demi aku.
Dadaku bergetar, terharu akan cintanya yang tulus, ku tahan diriku untuk tak meneteskan air mata di depannya, aku tak mau membuatnya ikut bersedih, seharusnya aku menguatkan dirinya yang sedang di bebani masalah begitu besar.
"Tidak, ini belum berakhir Ka, lo udah buat keputusan sendiri tapi lo belum nanya keputusan gue apa sekarang?" Kataku dengan tekad yang sudah bulat di hati.
"Ric.. Jangan buat gue terus merasa bersalah.." Aska mendesah
"Gue tanya Ka, apa lo masih sayang gue kan?" Tanyaku menatapnya tegas
"Selalu Ric, semua ini gue lakukan karena rasa sayang gue sama lo.." Aska menjawab dengan yakin, aku melihat ketulusan dalam kalimatnya
"Baiklah.. Keputusan gue udah bulet Ka, gue mau tetep jadi pacar lo, gue akan setia nunggu lo apapun yang terjadi.." Ucapku dengan penuh keyakinan memandang dirinya mesra, cintaku seakan kembali di taburi pupuk terbaik, di sirami air suci, kembali subur, segar dan bermekaran indah.
Bahkan mengakar sangat kuat.
"Jangan Ric, jangan libatkan hidup lo dengan semua masalah ini.." Aska nampak kaget, ada ketakutan di matanya
"Masalah ini juga berhubungan dengan gue, jadi selayaknya gue mendampingi lo, lagipula gue masih terlalu cinta sama lo Ka, jadi jangan bantah keputusan gue, ijinkan gue tetep menyayangi lo.." Bisik ku meyakinkan hatinya, ku sentuh wajahnya dengan kedua telapak tanganku lembut, mata Aska semakin berkaca-kaca karena haru.
"Terimakasih Ric.. Gue memang gak salah pilih mencintai lo.." Lirih Aska akhirnya, menggenggam kedua lenganku yang masih membelai wajahnya penuh kasih.
Sorot matanya kini berbinar bening.
"Gue cuma milik lo Ka..dan gue akan selalu nunggu lo di kamar kost kita" Kataku dengan segenap janji dalam hati.
"Sudahlah.. Jangan bikin gue nangis karena terharu nih, cium lah dia biar lengkap sudah kisah cinta ini, biar gue jaga pintu agar gak ada polisi yang mergokin kalian.." Celetuk Fitrah membuat kami tersadar jika di ruangan itu masih ada orang lain selain aku dan Aska, aku memandangi punggung Fitrah yang menuju pintu, wajahku merona karena malu.
Sedang Aska hanya mesem-mesem gak jelas.
Namun tiba-tiba dua daging lembut nan kenyal bernama bibir telah menyambar bibirku, melumatnya mesra, aku terkejut tapi segera menguasai diri, ku balas lumatan itu dengan segenap kerinduan yang menggebu.
Terakhir Aska mengecup keningku dengan penuh kelembutan, dadaku bergejolak karena rasa bahagia.
Biar saja si Fitrah jadi bodyguard deh buat beberapa menit saja.
-Tamat-
knapa si Azka gay? knapa dia gk jd straight aja? trus dia jauhin Eric, si Eric ngejar Azka smpek di jalan. Ehhh. si Eric ketabrak mobil, mati deh!
#maaf OOT
syok berat..!!!!!!!
@blujaws ,,, kamu berhasil,, intinya dapet, gak perlu panjang lebar,, salah satu oneshoot berbobot.. selamat ya..!!!!!!!!!!
buahahaha lo keseringan nntn sinetron ya ce
kek nya TS nya sama kek lo ce, sering nntn sinetron n baca koran lampu merah (skrg jadi lampu hijau) huahahahaha
Bisa jadi...!!
Sial emak2 pkk, gw kan nebak dr alurnya (¬.¬")